Malam pertama yang indah untuk sepasang suami istri yang sah,menjadi sangat buruk untuk Nesya.
Bagaimana tidak!!Dia harus mendapati suaminya berbicara dengan lantangnya bahwa Ia tak mencintainya.
Kedatangan kembali mantan pacarnya dihari pernikahan,membuat Raka ingin kembali mengejar mantan kekasihnya .
Raka mengungkapkan sebuah kenyataan bahwa Ia melakukan pernikahan dengan Nesya adalah karena sebuah warisan yang Ibunya janjikan.
Namun pada perjalanan pernikahan mereka,Nesya tidak bisa berpisah begitu saja karena sebuah kenyataan yang Ia dengar langsung dari Ibu mertuanya.
Bagaimana kehidupan Nesya dan Raka selanjutnya?apakah mereka akan terus bersama?
Ikutin kisahnya disini ya!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
1 bulan kemudian
"Terimakasih ya Mas Ilham atas bantuannya mempercepat proses pembatalan pernikahan antara saya dan Raka,saya sangat terbantu sekali,karena memang saya ingin masalah ini cepat selesai",ucap Nesya yang menyempatkan terbang ke ibukota untuk mengambil dokumen putusan sidang yang telah selesai.
"Baik Mbak Nesya sama-sama,saya hanya menjalankan apa yang menjadi pekerjaan saya,kalau gitu saya permisi dulu ya Mbak,semoga setelah ini Mbak Nesya menemukan jodoh yang baik,terimakasih telah mempercayakan kepada saya ",jawab Ilham yang langsung pergi meninggalkan Nesya disebuah pusat perbelanjaan.
Ferdinand yang tau Nesya telah sah menjadi single kembali berkat informasi yang Ilham sampaikan,Ia langsung menyapa Nesya melalui pesan singkat.
"Hai Nesya apa kabar ?apa kita bisa ketemu?kebetulan hari ini aku libur?",bunyi pesan yang Ferdinand kirimkan,namun Ferdinand harus menelan kekecewaan saat Nesya membalas pesannya bahwa Ia harus kembali keluar kota.
Nesya bukan tanpa alasan melakukan itu,karena Ia sekarang hanya ingin fokus bekerja dan tak ingin ada laki-laki yang mendekatinya dengan alasan apapun.
Tapi berbeda dengan Bagas Bos nya,yang mulai intens memberikan perhatian beberapa minggu kebelakang kepada Nesya disela-sela pekerjaannya yang sangat banyak.
Namun Nesya masih berpikir bahwa Bagas melakukan itu sebagai bentuk perhatian Bos kepada karyawannya,walaupun ada sisi hatinya yang bahagia.
Seperti hari ini,dengan alasan Nesya mendapatkan bonus karena kegigihannya menjadi kepala cabang yang bertanggungjawab,Nesya harus mau menemani Bagas bertemu seseorang.
"Mana sih Pak Bagas lama banget...",gerutu Nesya yang kesal karena tidak ada kabar apapun dari Bagas.
Nesya memilih berjalan-jalan diarea mall yang terlihat mulai rame karena sebentar lagi jam makan siang.
"Hai Nesya...,Maaf ya,tadi ada meeting sebentar",sapa Bagas yang langsung mengenali Nesya yang sedang melihat sebuah tas.
"Oh iya,santi nitip salam sama kamu,katanya dia kangen banget,dia maksa aku untuk pindahin kamu kembali kesini,tapi aku bilang ama santi kalau kamu lagi disini,tapi dia malah kesal karena kamu nggak kekantor nemuin dia,apa setelah ini mau kekantor aja?",tanya Bagas dengan berjalan beriringan menuju sebuah restoran tempat dimana orang yang Bagas janjikan akan bertemu dengan Nesya.
"Baiklah,nanti aku mampir kekantor nemuin santi,aku juga kangen sama dia",jawab Nesya yang ikut masuk kesebuah restoran yang terlihat mewah.
"Siang Ma....,ini karyawan yang Bagas ceritakan sama Mama,dia sangat pinter sekali memegang tanggungjawab Perusahaan kita yang disurabaya,katanya Mama pengen kenalan,karena dia kebetulan lagi disini,jadi aku bawa dia bertemu Mama".
Ibu Marta langsung mengajak bersalaman dengan wanita cantik yang dibawa anaknya,namun pikiran langsung tertuju pada anaknya yang terlihat bahagia.
"Apa wanita ini yang telah berhasil meluluhkan hati anakku?aku harus membuktikan sendiri kali ini",gumam Bu Marta didalam hatinya.
"Siapa namamu?",tanya Bu Marta dengan lembut sambil menggenggam tangan wanita yang diajak anaknya.
"Saya Nesya Tante,Pak Bagas terlalu berlebihan Tante,saya bekerja karena saya merasa itu tanggungjawab saya,apalagi Perusahaan memberikan gaji yang sangat cukup untuk saya,jadi saya rasa sudah semestinya saya bekerja dengan baik".ucap Nesya yang merasa canggung dengan keadaan saat ini.
"Kalau diluar kantor,boleh kok manggil anak saya dengan sebutan nama aja,tapi apa karena udah tua kali ya anak saya,makanya dipanggil Pak ",,tanya Bu Marta menyelidik,Ia ingin mendengar sendiri apa yang akan disampaikan oleh wanita cantik didepannya tentang perbedaan usia mereka.
"Eh enggak Tante,Pak Bagas belum setua itu kok walaupun usianya hampir 40 tahun",jawab Nesya dengan tersenyum tipis.
"Makan aja yuk Ma,kasian Nesya dari tadi Mama ajak ngobrol",Bagas langsung mengambil Nasi untuk dirinya sendiri dan dilanjutkan dengan Ibunya dan juga Nesya.
Tidak ada obrolan selama mereka makan,namun Bu Marta terus melirik anaknya yang perhatian dengan Nesya yang terlihat kesusahan menggunakan sendok dan garpu untuk makan ayam goreng.
"Eh nggak usah Pak",tolak Nesya saat Bagas memberikan Ayam yang telah terpisah dari tulang-tulangnya.
"Ehemmmmm",deheman Bu Marta menengahi kecanggungan 2 manusia yang terlihat canggung dan malu.
"Setelah ini kita belikan Nesya Tas ya Bagas,kasian dia loh disurabaya pasti dia jarang belanja karena terlalu sibuk,Mau kan sayang....?anggep aja ini Bonus dari saya karena kamu telah bekerja dengan sangat keras".
Nesya hanya bisa mengangguk,karena mau menolak pun dia nggak bisa.
Namun saat mereka akan kesebuah toko tas,Nesya mendapat tatapan tajam dari seorang wanita yang menjadi duri dalam hidupnya setelah pernikahannya dengan Raka.
"Kenapa sih harus bertemu dia?ternyata dia masih hidup?",gumam Nesya kesal.Kekesalan Nesya berlanjut saat Nanda mendatanginya dan mengatakan sesuatu yang membuat darah Nesya berdesir.
"Mas,hati-hati loh sama dia,dia tuh jalang,dia sering menjajakan tubuhnya kepria-pria hidung belang diluar sana,jangan diliat gayanya yang biasa aja,tapi lihatlah diatas ranjang,dia perempuan yang jago",ucap Nanda dengan tatapan meledek dan sinis.
Bagas yang geram langsung menyembunyikan Nesya dibelakang punggungnya.
"Apa yang kamu ucapkan barusan sepertinya untuk dirimu sendiri deh,aku tau siapa Nesya,aku juga tau siapa kamu,jadi jangan mengatakan fitnah didepan saya tentang Nesya,sebaiknya kamu ubah penampilanmu sendiri,karena yang pantas disebut jalang itu kamu",tegas Bagas dalan ucapannya yang membuat Nanda geram dan langsung meninggakannya.
"Brengsek!!kenapa perempuan itu selalu bisa menggaet laki-laki kaya dan hidupnya baik-baik saja",marah Nanda yang tidak senang dengan keadaan Nesya yang terlihat makin suskses.
Karena Nanda harus menelan kekecewaan saat Radit mengetahui bahwa semua kerusuhan yang terjadi pada Raka adalah ulahnya.
Nanda yang tidak mempunyai tambang emas lagi,terpaksa harus kembali menjadi wanita panggilan yang tetap tidak cukup untuk gaya hidupnya yang tinggi.
"Pak...,kita pergi dari sini aja,rasanya aku udah capek duluan karena bertemu perempuan itu,tolong bilangin sama Ibunya Bapak,kalau mendadak aku harus pulang menemui Ibu dan adikku",bisik Nesya dengan suara dibuat sekecil mungkin.
"Titip salam buat Ibu dan Adikmu ya sayang,kapan-kapan boleh kita makan malam bersama ya?nanti Bagas yang akan mengatur semuanya,iya kan sayang...",ucap Bu Marta dengan kedipan matanya yang membuat Bagas langsung menyadari bahwa Ibunya sedang merencanakan sesuatu.
"Pak Bagas,memang setiap karyawan yang bekerja dengan baik selalu diajak makan malam seperti ini ya?apa sebenarnya Bapak punya maksud lain?",