Grace, kini harus menjadi anak yatim piatu setelah kedua orangtuanya di habisi secara keji oleh Chan Ryder, hanya karena kalah tender. Sejak kecil Grace di urus dan dibesarkan oleh orang yang telah membunuh kedua orang tuanya, bahkan kakaknya pun ikut menjadi korban. Bagaimana jadinya jika Grace tahu jika orang yang sudah merawatnya adalah orang yang sudah tega memisahkan ia dan keluarganya?
Penasaran sama kelanjutan ceritanya? Yuk langsung baca. Jangan lupa like, komen, vote, dan kasih ulasan terbaiknya. oke👌😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RD Junior, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Angela mengamati isi ruangan dan terlihat mencari seseorang. "Mommy Delard mana? Aku ingin sekali bertemu dengannya."
"Mommy ikut daddy keluar negeri. Memangnya kak Delard tidak memberitahu mu?"
"Sudah sebulan ini aku tidak bisa menghubungi nomer ponselnya. Apa aku bisa meminta nomer ponsel kakak mu?"
Grace terdiam mendengar permintaan Angela, haruskah dia memberikan nomer kakaknya kepada Angela? Kini dia mulai yakin jika hubungan kakaknya dengan Angela memang sudah kandas.
Lagi-lagi Angela menggenggam tangan Grace, "Grace, aku tahu jika aku pernah melakukan kesalahan kepada kakak mu, tapi percayalah jika hanya Delard satu-satunya laki-laki yang aku cintai," ucap Angela tampak bersungguh-sungguh.
Grace mengambil ponsel lalu memberikan nomer Delard kepadanya.
"Apa aku boleh meminta nomer ponsel mu juga?" tanya Angela.
"Boleh," Grace pun memberikan nomer ponselnya juga. "Sekarang kau tinggal dimana?" tanyanya kemudian.
"Setibanya di Indonesia aku langsung kemari, jadi aku belum menemukan tempat tinggal. Jika di ijinkan apa aku boleh menginap disini untuk sementara waktu?"
Lagi-lagi Grace terdiam karena bingung harus menjawab apa. Dia takut Delard marah jika dia mengijinkan Angela menginap disana.
"Grace, bolehkah aku menginap disini untuk sementara waktu hingga hubungan ku dengan Delard mulai membaik?" Angela mengulang pertanyaannya.
Grace enggan untuk mengiyakannya, namun dia juga tidak mungkin menolak permintaan Angela, mengingat Angela yang sudah datang jauh-jauh dari LV untuk memperbaiki hubungannya dengan Delard.
"Iya," dengan berat hati terpaksa Grace mengiyakannya.
Angela langsung memeluknya, "terima kasih, Grace. Kau memang calon ipar ku yang paling pengertian," ucapnya penuh antusias.
Grace mengantar Angela ke kamar tamu dan memintanya untuk beristirahat disana.
"Terima kasih ya Grace, kau memang gadis yang baik," ucap Angela seraya tersenyum.
Grace mengangguk, "semoga hubungan mu dengan kak Delard cepat membaik," ujarnya membalas senyuman, "kalau begitu aku permisi."
"Ya," Angela memberikan senyuman terbaiknya. "Sepertinya Grace anak yang baik! Aku bisa memanfaatkannya agar dia mau membantuku untuk kembali merebut hati Delard," batinnya menyunggingkan senyuman.
Grace menuruni anak tangga lalu berjalan menuju paviliun untuk menemui Jack.
"Jack, kak Delard kemana? Dari tadi selepas menyusulku dari gunung G aku tidak melihatnya."
"Tadi tuan Delard bilang mau pergi ke kantor, Nona," jawab Jack, "Nona mau kemana? Tolong jangan pergi-pergi lagi tanpa sepengetahuan tuan Delard, karena saya bisa dimarahinya lagi."
"Siapa juga yang mau pergi!" desis Grace, dia pun kembali masuk kedalam mansion.
.
Delard berjalan masuk kedalam mansion seraya membuka jas yang di kenakannya. Tiba-tiba seseorang dari arah ruang tamu memanggilnya, sehingga dia pun menghentikan langkah kakinya dan menoleh kearah sumber suara.
"Kau!" Delard menohok melihat kehadiran seorang wanita yang pernah ada di hatinya, namun kemudian menghancurkan perasaannya.
Angela mendekati Delard dan menelisik penampilannya yang begitu rapi dan terlihat berwibawa dengan setelan jas kemeja yang di kenakannya. "Bagaimana kabarmu? Kenapa kau mengganti nomer ponselmu? Apa kau tidak tahu jika selama ini aku sangat merindukanmu."
Tanpa sepengetahuan Delard dan Angela, ternyata Grace sedang berdiri di ujung tangga mendengarkan percakapan antara keduanya.
"Untuk apa kau kemari? Apa kau sudah bosan dengan pria itu?" sinis Delard, "atau jangan-jangan..." Delard memperlambat kata-katanya, "Pria itu kini telah mencampakkan mu sehingga kau mencariku," sindirnya menatap tubuh wanita yang pernah dicintainya dengan tatapan merendahkan.
"Delard__" Angela memeluk tangan Delard namun di tepis olehnya. "Percayalah, aku kemari karena aku memang sungguh-sungguh mencintaimu. Pria itu bukan siapa-siapa, kita hanya berteman."
"Berteman?! Ck." Delard membuang wajahnya kearah lain.
"Delard, aku sudah jauh-jauh kemari, jadi tolong hargai perjuangan ku," Angela mencoba merayu Delard agar mau memaafkannya.
"Pergilah! Tidak ada gunanya kau kemari, karena hubungan kita sudah berakhir," desis Delard seraya memalingkan pandangan.
Mendengar itu Angela mendekatkan wajahnya kepada Delard dan langsung menciumnya.
Delard hanya diam saja saat Angela menghisap dan melumati bibirnya, karena Delard tak mau membuka mulutnya.
Sementara dari atas tangga Grace tampak membungkam mulut dengan tangannya karena terkejut melihat keberanian Angela yang menyosor kakak angkatnya. Tentu saja! Meskipun Grace terlihat seperti gadis nakal, tapi sebenarnya dia itu masih polos, karena hanya kakak angkatnya saja yang telah berani menodai kepolosannya dengan mempermainkan b*rahinya berulang kali.
Tak ingin kehadirannya diketahui oleh Delard dan Angela, dengan cepat dia memutar balik badannya untuk pergi, namun sial! Tidak sengaja dia menyenggol guci yang ada di depannya hingga guci itu menggelinding jatuh kebawah tangga, kemudian pecah.
Praaankk.
Seketika Angela langsung menghentikan aksinya karena dari tadi hanya dia saja yang bermain-main dengan bibir Delard, sementara Delard tak sedikitpun membalas ciumannya.
"Grace, apa yang kau lakukan disana?" Delard marah saat mengetahui Grace mengintip dan menguping pembicaraannya.
Grace tampak cengengesan, "aku tidak melihatnya, jadi lanjutkan saja," Grace menutup matanya dan hendak masuk kedalam kamar, namun Delard malah memintanya untuk turun.
"Kemari kau!" titahnya secara tegas.
Grace pun berjalan menuruni anak tangga dengan pelan-pelan.
"Cepat!" bentak Delard sehingga membuat Angela terkejut, pasalnya Delard yang dia kenal selama ini adalah seorang pria yang lemah lembut.
Grace menundukkan kepalanya tak berani melihat wajah Delard, "aku minta maaf, aku tidak bermaksud untuk menggangu kesenangan kalian," ucapnya dengan suara yang bergetar karena takut kepada Delard.
"Sudahlah Delard, lagi pula Grace bilang jika dia tidak sengaja, kenapa kau membesar-besarkan masalah," ucap Angela membela gadis yang dia yakini akan menjadi calon adik iparnya.
"Diam kau! Kehadiran mu disini hanya mengganggu, lebih baik kau cepat pergi dari sini!" usir Derald sehingga membuat Angela menitikkan air mata.
Grace yang melihat itu tak terima jika kakaknya bersikap kasar kepada Angela, "kau ini laki-laki macam apa? Tega sekali kau mengusir Angela setelah barusan kau berciuman dengannya," Grace tidak tahu jika Delard tidak membalas ciumannya.
Delard mendengus kesal mendengar ucapan adik angkatnya. Dia pun menoleh kearah Angela, "pergilah! Karena tidak ada hal penting lagi yang harus kita bahas, hubungan kita sudah berakhir," ucap Delard dengan tegas, "sekali lagi aku katakan jika hubungan kita sudah berakhir, dan tidak mungkin bisa di perbaiki lagi!" ujar Delard penuh penekanan untuk meyakinkan Angela jika dia tidak mau kembali kepadanya.
Lagi-lagi Angela meneteskan air mata mendengar ucapan Delard yang teramat menyakitkan untuknya. Pasalnya dulu Delard itu seorang laki-laki yang baik dan lembut. Bagaimana bisa sikap Delard berubah se drastis ini?
"Kau tidak bisa mengusirnya, karena aku sudah mengijinkan Angela tinggal disini untuk sementara waktu," ujar Grace.
"Bukankah sudah ku katakan! Kau tidak bisa membiarkan siapapun menginap disini tanpa sepengetahuan ku."
"Kau tidak punya perasaan!" umpat Grace kepada kakak angkatnya, "kau tidak lihat, sudah jam berapa sekarang? Apa kau tega membiarkan Angela di luaran larut malam begini? Apa lagi Angela belum memiliki tempat tinggal," lanjutnya.
Delard menatap wajah sayu wanita yang pernah ada dihatinya, dengan air mata yang sudah membasahi pipi, "aku akan meminta Jack untuk mengantarmu ke hotel. Soal biaya penginapan aku yang akan tanggung semuanya. Tapi maaf, aku tidak bisa mengijinkanmu untuk tinggal disini," hati Delard sedikit melunak melihat tangisan Angela, karena walau bagaimanapun Angela pernah menjadi bagian dari hidupnya.
"Tapi Kak__" Grace menggantung ucapannya di tenggorokan saat Delard mendahuluinya.
"Diam! Apa kau lupa dengan kesalahan yang kau lakukan tadi siang?" desis Derald, "aku juga baru tahu jika kau kena skorsing akibat ketahuan berciuman di kelas."
Grace tidak bisa berkata-kata lagi, matilah dia, karena Delard sudah mengetahui semuanya.
Delard meminta pelayannya untuk memanggil Jack.
"Ada apa Tuan Delard?" tanya Jack setelah menghampiri.
"Apa kau sudah bosan bekerja disini?" tanya Delard dengan tatapan mematikan.
"Kenapa Tuan bertanya seperti itu?" tanyanya, "aku sudah menghabiskan setengah dari umurku untuk bekerja disini, itu karena aku ingin membaktikan diri di keluarga ini," jawab Jack.
"Lalu kenapa kau membohongiku!" bentaknya, "aku sudah menghubungi pihak sekolah, dan mereka bilang alasan men-skorsing Grace karena dia kedapatan sedang berciuman di dalam kelas," lanjutnya.
"Saya minta maaf, Tuan," Jack menundukkan kepalanya.