NovelToon NovelToon
Hidden CEO

Hidden CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Menantu Pria/matrilokal
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadziroh

Yunan dilahirkan dari seorang wanita miskin. Ia dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Namun, keadaan yang serba kekurangan tak mampu membuatnya bahagia. Diusianya yang sudah menginjak dewasa, Yunan merantau ke kota. Ia bekerja sebagai asisten dari gadis cantik yang bernama Casandra.

Siang malam ia selalu mendampingi wanita itu hingga kesalah pahaman terjadi. Mereka dinikahkan karena dianggap melakukan asusila. Casandra pun terpaksa menerima pernikahan itu. Meski tidak ada cinta ia tak bisa menghindar.

Yunan tinggal di rumah mertuanya karena mereka tak memiliki tempat tinggal. Ia diperlakukan layaknya seorang pelayan. Pun istrinya yang tak mencintainya juga ikut menyudutkan dan menyalahkan kehadirannya. Meski begitu, Yunan tak ambil pusing karena ia sangat mencintai Casandra.

Hingga suatu saat, seseorang datang dan mengatakan bahwa Yunan adalah putra dari keluarga ternama di belahan dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepergian sang pujaan hati

Lelah menghadapi pekerjaan yang menumpuk, Erlan membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Sore ini ia pulang lebih awal untuk sekedar beristirahat lebih lama. Sudah dua hari ia tidak memberi kabar pada Layin dan juga Novita. Berniat memberi kejutan mereka berdua yang pasti juga merindukannya. 

Dua istri yang yang pasti sudah menunggu kepulangannya saat kerja, tidak hanya dengan oleh-oleh yang sering diberikan, namun juga kehangatan tubuhnya. Jika bekerja di rumah, Erlan membagi waktunya per minggu. Namun, saat pulang dari luar kota, ia akan membagi waktunya perhari, kasihan pada keduanya yang ditinggal lebih lama.

Terlebih, sekarang ada seorang putra yang sudah lahir. Pasti waktunya alan terkuras habis untuk keluarga.

Mengambil ponsel dan melihat wajah bayinya dari layar. Mengusap pipinya yang tampak merah, tersenyum kecil dan ingin secepatnya mendekap secara nyata. 

''Tunggu ayah, Nak. Sebentar lagi kamu akan merasakan kehangatan pelukan ayah,'' gumamnya. Meletakkan ponsel di dada lalu memejamkan matanya yang terasa berat. Berdoa dipertemukan dengan orang-orang tercinta di alam mimpi. 

Pagi ini terasa berbeda, Erlan terlihat lebih ceria dan bahagia, senyum pun tak  lepas dari bibir tebalnya. Pria berkumis tipis itu bersiul sambil merapikan rambut. Bersiap ke lokasi pekerjaan yang sudah menantinya. 

''Selamat pagi, Tuan,'' sapa Leo, yang tak lain adalah asistennya. 

''Pagi, Leo. Tumben kamu mengantar makanan ke sini.'' Mengambil jam tangan dan memakainya. Menatap ke arah Leo yang juga ikut tersenyum.

''Kenapa Anda tidak memberi tahu tentang kabar bahagia kemarin?'' Leo mendekati sang bos. 

Erlan mengerutkan alis. Menerka-nerka maksud pria bertubuh kerempeng tersebut. 

''Tentang apa?'' tanya Erlan balik. Mengambil secangkir kopi dan menyeruputnya.

''Nyonya Layin. Bukankah dia sudah melahirkan?'' Leo terus mengikuti sang bos yang sudah mulai paham arah pembicaraannya. 

Erlan terkekeh, menikmati roti bakar yang sudah tersaji di depannya. Enggan membahas sang istri karena ia semakin tak kuat menahan rindu jika mendengar namanya, sedangkan masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan. 

''Kita bahas nanti saja, sekarang kerja dulu.'' Meraih jas kemudian keluar dari kamar. Mereka langsung menuju tempat kerja. Mencoba mengalihkan pikirannya yang sering tidak fokus jika mengingat sang istri. 

Jarak antara tempat kerja dan penginapan cukup dekat, hanya butuh jalan kaki lima belas menit mereka sudah tiba. Seperti hari biasa, kedatangan Erlan disambut hangat para pegawai yang sudah bergelut dengan aktivitas masing-masing. Ia langsung berjalan ke ruangannya yang ada di lantai dua. Duduk di kursi kebesarannya. 

Di tengah kesibukannya, Erlan menoleh ke arah ponsel yang ada di samping laptopnya. Berharap Layin menghubunginya seperti Novita yang hampir setengah hari ini menelpon tiga kali hanya untuk menanyakan kabar. 

''Mungkin dia sedang sibuk dengan putra kami,'' lirih Erlan yang semakin tak sabar ingin segera pulang. 

''Selamat pagi, Tuan. Saya mau melaporkan pekerjaan kemarin,'' sapa Leo berjalan ke arahnya. 

Erlan hanya menganggukkan kepala. Tiba-tiba hatinya terasa mengganjal mengingat istri keduanya. Layin bukanlah tipe pendiam saat tidak dihubungi, pasti akan menelepon lebih dulu. Namun, sejak dua hari ini wanita itu tidak menghubunginya, terakhir lali memposting bayi mereka di status WA.

''Ngapain dia? Apa karena kehadiran si kecil dia melupakanku?'' kesal Erlan.

Membayangkan saat ia datang, pasti kedudukannya digeser oleh sang putra. Cinta Layin pun akan terbagi. Tapi tak apa, itu bukan perkara yang sulit, justru membuatnya ingin segera menikmati momen menjadi seorang ayah. 

Menandatangani beberapa berkas dengan hati yang berkecamuk. Jujur tak bisa fokus dengan satu masalah mengingat istrinya saat ini yang belum juga memberi kabar. 

''Setelah ini Anda diminta datang menemui pak Baskoro, Tuan.'' Leo merapikan mapnya. 

''Baiklah, nanti aku akan segera ke ruangannya.'' Erlan mengambil ponsel dan segera menekan kontak sang istri. Lagi, ia melakukan panggilan video. 

Berdecak kesal saat tulisan memanggil yang terpampang. Padahal, ia berharap berubah berdering...tapi ternyata tak berubah juga. 

''Kamu ke mana sih, Sayang? Kenapa Hp gak diaktifkan?''

Menggigit jarinya-jarinya. Menerka-nerka aktivitas baru sang istri. Bukankah wanita yang baru melahirkan masih lemah dan harus istirahat. Bahkan, dia hanya boleh sedikit bergerak, itupun harus dibantu suster. 

Beranjak dari duduknya. Menghubungi Rumi, asisten yang bekerja di rumahnya. Sama, tidak ada jawaban dari wanita itu, lancang karena tak menjawab telepon dari majikannya. 

''Aku harus pulang.'' Meninggalkan ruangannya. Menghampiri Leo dan bergegas pergi tanpa sang asisten. 

Hatinya sudah bercampur aduk, ada rasa khawatir dan cemas juga takut, takut terjadi hal buruk menimpa istri dan putranya. 

Mobil melesat meninggalkan kota Bandung menuju jakarta. Perjalanan yang cukup singkat itu membawa Erlan kembali ke kota kelahiran. Pria itu langsung menuju rumah sakit tempat sang istri melahirkan. Ingin segera memastikan kabar yang sebenarnya. 

''Apa nyonya Layin masih dirawat?'' tanya Erlan pada salah satu resepsionis yang bertugas.  

''Beliau sudah pulang sejak kemarin malam, Tuan,'' jawab wanita cantik yang bertugas dengan tenang.

''Dengan siapa?" Erlan melanjutkan pertamanya. 

''Dengan Tuan Sastro.'' 

Mendengar jawaban itu, Erlan kembali keluar dan melajukan mobilnya menuju rumah besar. Jika sudah menyangkut sang ayah, dipastikan ada sesuatu yang tidak beres. 

''Di mana Layin, Ayah?'' Erlan menghampiri Sastro yang ada di ruang kerjanya. 

''Aku gak tahu. Tadi dia pergi dengan seorang laki-laki.'' Melemparkan beberapa foto ke arah Erlan. Foto seorang pria memeluk Layin dari belakang. 

''Lagipula untuk apa kamu mencarinya. Dia sudah gak peduli lagi dengan kamu,'' jelasnya lagi. 

Erlan memejamkan mata. Menahan kekesalan yang mulai mengendap memenuhi dadanya. Ia tidak tahu apa yang terjadi, namun yakin bahwa kepergian sang istri ada hubungannya dengan pria tua itu. 

''Cepat katakan! Atau aku __"

''Apa?" sergah Sastro menantang. 

''Kalau kamu masih mencarinya. Maka aku pastikan dalam hitungan jam mereka tidak akan selamat," ancam Sastro serius.

Tangis Erlan pecah seketika. Tak disangka, orang yang dihormati sepenuh jiwa raga menghancurkan hidupnya sedemikian kejinya. Meski begitu, ia tak tinggal diam. Tetap mencari keberadaan Layin dan juga putranya. Dari kota hingga ke seluruh pelosok desa, namun sia-sia, seolah Layin pergi tanpa meninggalkan jejak bak ditelan bumi.

Di belahan dunia

Layin mendekap putranya yang tampak kelaparan. Dengan sisa tenaga yang dimiliki, ia terus mengayunkan kakinya ke arah desa terpencil yang jauh dari Jakarta. Mengganti identitasnya menjadi Layinah.

Mungkin dengan begitu, ia akan bebas dari pengejaran anak buah Sastro yang hampir membunuhnya. 

''Kita akan tetap hidup meski tanpa ayahmu, Nak. Suatu saat nanti ibu berharap kamu bisa bertemu dengan dia, Yunan Abimanyu.'' Itulah nama yang disematkan untuk putra tercinta. 

Memutuskan tidak muncul ke hadapan publik demi keselamatan putranya. Setelah keadaan mulai kondusif, ia tinggal di sebuah kampung kecil.

1
Ut Shs
Luar biasa
Selamet Turipno
maaf ya authornya sdh mati
Muhamad Mutasar Tuba
Luar biasa
Nenk Shila
se jahat2nya casadra sm km tp dia tdk berkhianat, malah dia menjaga jarak dgn lawan jenis demi menghormatimu yunan, sedangkan kamu lengah dikit udh berkhianat./Smug//Smug//Smug/
Mail Kedaung
baik...mengesankan.minta agar diupdate secepatnya....jangan tergantung cerita tanpa ada penyelesaian
Arek 86
Luar biasa
Junet Net
biasa laki" kalo udah kaya dan udah dpt yg ia mau pasti cari yg lain, tapi gak semua orang
Nur Hasanah
lanjutin dong
Nur Hasanah
kok gantung sih ceritanya
jhon teyeng
apakah ini ending, tp terlalu tdk nyaman bgt kita yg baca. sebab kok kurang klik
jhon teyeng
syukurlah sdh sadar
jhon teyeng
yah mmg bgtulah anak2 terkadang membuat kita bs tertawa dan sedih jg panic
jhon teyeng
lagi2 ego yg utama, aneh jg sih knp tdk ada pembicaraan antar orang tua disini hrsnya author jg libatkan mereka. kok tdk dilibatkan jd kesannya jd aneh
jhon teyeng
penyesalan terlambat mau dpt 2 tp mlh ilang semua ya bgtulah kl manusia serakah dan sok merasa bisa
jhon teyeng
pandai tp bodoh
pintar tp dungu
ya sdh ego saja yg kau gunakan mentang2 kaya trs bgtu bertindak yg katanya sesuai nalar, poligami itu berlaku kl manusia benar 2 adil, lhah km memilih utk emosi? bkn kata hati hrs bisa bedakan ya
jhon teyeng
maaf kok bgtu mdh diucapkan, tp kl berulang kali minta maaf tinggalkan saja biarpun itu menyakitkan
jhon teyeng
no coment yunan laki2 yg kurang, suatu saat akan berpindah lg ketika melihat wanita yg lbh dr humaira
jhon teyeng
resikonya jd org ganteng ternyata seperti ini ya😵‍💫
jhon teyeng
humaira aja jd model
jhon teyeng
sejauh ini bagus ceritanya, nggak terlalu berat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!