Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Raisha akhirnya pasrah dan menyetujui permintaan keluarga itu.
"James, alex cepat siapkan semuanya, dan kamu nak, segera berganti pakaian, mereka akan mengantarmu berdandan, meski pernikahan ini dadakan, pengantin harus cantik." Kimmy meminta anak buahnya mengantar Raisha ke tempat yang di sebutnya.
Raisha di temani Vina mengikuti pemuda yang akan membawa mereka untuk mendandani Raisha, tapi di tengah perjalanan, mereka di hadang oleh De Salman.
"Rei, sayang dengarkan aku, apa yang kamu lihat tadi siang tidak seperti itu kejadiannya." Salman mencoba meraih tangan Raisha, tapi segera di tepis oleh dr muda tersebut.
"Jangan sentuh aku dengan tubuh kotor mu itu." elak Raisha.
"Sayang, aku khilaf, dr Ratu tiba tiba masuk fan membawakan aku teh, tapi ternyata dalam teh tersebut di bumbui obat perangsang, selama ini aku menghindarinya dan dia terus mengajarku sayang." Salman berbohong atas kejadian tadi siang.
"Maaf dr Salman yang terhormat, simpan kata kata manismu itu untuk Ratu, saya tidak butuh, mulai sekarang kita putus, tidak adalagi yang tersisa, selama ini aku diam karena masih menghormati ayah dan orang tuamu, tapi dengan tindakan menjijikkan kalian itu, maaf saya tidak akan mengampuni atau kembali padamu." Raisha melepaskan cincin tunangan mereka dan melemparkannya ke muka Dr Salman.
"Dengar wahai dr brengsek, sahabatku Raisha akan menikah dengan tuan mida Narendra, jadi jangan harap lo mendekatinya atau nyawa lo taruhannya." Ancam Vina pada laki laki brengsek itu. Raisha dan Vina beserta pemuda suruhan Kimmy segera meninggalkan pria itu.
Salman masih mematung ditempatnya, dia masih mencerna ucapan Vina dan Raisha tadi.
Raisha di bawa ke sebuah ruangan di lantai atas, di sana sudah menunggu seorang perancang busana dan MUA. dengan cekatan mereka merias Raisha. Tak butuh make up tebal untuk membuat dr itu cantik, dia memang dari sononya sudah cantik, sementara Alex sudah menjemput Radit dan Hendra untuk menjadi wali serta saksi pernikahan Raisha.
Raisha sudah sangat cantik dan segera diantar ke ruang Rawat Narendra.
Disana sudah ada penghulu, serta kedua paman Raisha, air mata gadis itu sudah tidak bisa di bendung lagi, jatuh tanpa di minta, tadinya Raisha tampak sangat tegar, tapi begitu melihat kedua pamannya dia tidak bisa menahannya lagi. Raisha memeluk mereka dengan erat.
"Fikirkan lagi nak, menikah itu untuk sekali seumur hidup sayang." ucap Radit sambil menghapus air mata Raisha.
"Tidak paman, ini sudah keputusan Raisha, doakan Rai bisa menjalani semuanya." jawab Raisha.
"Ayo pengantin wanita, silahkan mendekat di ranjang pengantin pria." pinta Penghulu.
Rendra yang sedari tadi sudah memandang calon istrinya, masih saja belum puas.
"Ya Allah kau sudah menciptakan bidadari itu untukku ya Allah." batin Rendra.
"Sudah siap saudara Narendra dan saudari Raisha?" tanya Penghulu.
Mereka berdua mengangguk.
"Pak Radit sebagai wali dari saudari Raisha bagaimana, anda sendiri yang akan menikahkan keponakan saudara atau di wakilkan kepada saya?" tanya penghulu.
" Wakil bapak penghulu saja, saya masih belum kuat pak." jawab Radit yang merangkul tubuh Hendra.
"Baik lah, karena perwalian diserahkan kepada saya mari kita mulai saja, waktu sudah cukup malam dan pasien juga masih perlu banyak istirahat.
Penghulu menghampiri ranjang Rendra dan menjabat tangan pemuda itu dengan erat.
memulai acara ijab dan qabul tersebut.
"Saudara muhammad Narendra ibrahim, bin Muhammad zein ibrahim, saya nikahkan dan kawinkan anda dengan saudari Raisha putri cahyani binti Syarief amirullah dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan sebuah berlian blue ocean dibayar tunai." ucap penghulu.
"Saya terima nikah dan kawinnya Raisha putri cahyani dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." jawab Rendra dengan sekali tarikan nafas serta begitu fasih dan lancar.
"Bagaimana saksi?" tanya penghulu.
"Sah, sah". jawab semua yang ada di ruangan tersebut. tak lupa di depan ruangan di jaga ketat oleh bodyguard keluarga ibrahim.
Di luar Salman ingin menggagalkan pernikahan tersebut tapi ditahan dan segera diamankan. bodyguard juga mengancam Salman untuk tutup mulut.
"He dr brengsek, sekali lagi lo mengganggu kehidupan nona muda Raisha maka reputasi lo yang akan terancam, kalau lo masih ingin bekerja disini, diam dan jangan ikut campur, serta menyebarkan pernikahan tuan Narendra dan Dr Raisha." Ancam para bodyguard.
"Ingat nama lo sudah di tandai oleh mereka." Body guard meninggalkan Salman sendirian di lorong RS itu.
Selsai Akad nikah, air mata Raisha kembali tumpah, kemaren waktu hari wisudanya ayahnya meninggal dan sekarang ayahnya tidak bisa melihat putrinya di pinang pemuda dan di bawa pergi.
Kimmy yang sudah resmi menjadi mertuanya segera memeluk Raisha.
"Jangan bersedih nak, mama yakin kalian kelak akan bahagia, kamu harus bisa menakhlukkan di buaya buntung itu." Kimmy menenangkan Raisha dan meyakinkan kalau keputusan menerima Pernikahan ini adalah tepat.
"Bukan begitu tante, Rai teringat ayah. Ayah tidak bisa melihat putrinya menikah tante, dulu beliau ingin sekali langsung menjadi wali Rai, hik hik. dia bahkan meninggalkan Rai, saat Rai di wisuda, dia tidak bisa mewujudkan impiannya, hik hik." Raisha membalas pelukan kimberly .
"Jangan panggil tante, panggil mama, dan ayah kamu pasti akan melihatnya dia alam sana, dia akan selalu mendukung dirimu, jangan lupa berdoa untuk beliau. Buktikan pada nya kau adalah kebanggaannya baik di dunia maupun akhirat." kimmy menenangkan menantunya. Malah si narsis sudah mulai membuat ulah.
"Ma, jangan lama lama peluknya, istri Rendra itu."ucap Rendra sambil cemberut.
Kimmy menepuk jidatnya sendiri.
"Pa lihat keturunan papa, memang buah jatuh dari pohonnya."Kesal Kimmy.
"Ingin rasanya memasukkan mu dalam kandungan mama lagi."Ketus Kimmy .
"Mana muat ma, Rendra sudah gede begini, mau di masukkan lagi ke perut mama." ucap Rendra, tanpa rasa salah.
Radit, Hendra serta Vina sudah sangat ingin tertawa, tapi mereka tahan.
"Jangan kaget tuan, bos saya itu orangnya memang rada Sableng."bisik James pada kedua paman Rendra. Tapi sungguh peka itu pendengaran Rendra.
"James, tidak baik membicarakan atasan di belakangnya." Hardik Rendra.
"Ampun tuan, tidak kok, tadi cuma bercanda dengan paman, iya kan paman." James menyenggol lengan Hendra.
"Sejak kapan mereka menjadi paman lo James." sindir Rendra. James memutar bola matanya jengah, melihat kelakuan atasannya itu, tidak sakit , tidak sehat sama saja.
"Sudah sudah, ini juga sakit begini masih saja sinting ya tidak sembuh sembuh, tobat gih!" kesal Kimmy.
"Ma kalau aku diam, badanku sakit semua, lihat apa kalian tidak melihat, sudah seperti Pinokio yang belum diberi nyawa, kaku. Istriku tolong aku, mereka memojokkan ku. Rendra mencari perlindungan karena sudah di bully.
Raisha jadi tersenyum geli sendiri.
"Wah begitu dong istriku, senyummu sungguh menawan, jadi jangan nangis ya."Bocah itu berhasil membuat Raisha tersenyum. Dan reflek mencubit lengan Rendra dengan Gemas.
"Aduh, sudah main KDRT saja ini dr cantik." Keluh Rendra.
"Sukurin." Zein mendukung tindakan menantunya.