Rembulan anak kedua dari pasangan pak Hermawan dan Ibu Tika, Rembulan anak yang keras kepala dan bertingkah laku seperti wanita yang berbeda, selalu ceria dan polos. Rembulan menyetujui perjodohan dengan seorang pria yang tidak ia kenal. Tepatnya ia di jual oleh orang tuanya karena hutang akibat perusahaan Papahnya yang bangkrut, dan banyak hutang yang harus di bayar oleh Papahnya.
Apakah Rembulan mau dan menerima perjodohan tersebut???
Yuk kepoin ceritanya 💃💃💃
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_yanrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
"Memang benar yang kamu katakan jika Papah Haris akan ke sini?" tanya Rembulan yang penasaran, ia ingin memastikan jika kabar kedatangan sang Ayah mertuanya hanya bercanda saja.
"Yang ku dengar begitu, emang kenapa? Kamu antusias banget," curiga Tata yang melihat tatapan Rembulan begitu senang.
"Aku kangen dengan Ayah mertua ku itu," alasan Rembulan yang masuk akal tapi bukan itu tujuan Rembulan.
"Kamu beruntung, Ulan. Mendapatkan Ayah mertua yang baik hati seperti Tuan besar," ucap Tata.
"Tapi tidak dengan anaknya yang begitu menyebalkan." timpal Rembulan tak mau kalah, dan keduanya pun tertawa bersama menertawakan pria yang begitu dingin dengan kelakuan yang tak terduga.
"Ehemm." dehem seorang pria yang lewat depan kamar Rembulan yang terbuka sedikit, ia yang ingin mengecek kamar Rembulan yang berada di di lantai dua.
"Sut, diam. Kayanya ada orang lewat," sahut Rembulan yang menghentikan tawanya. Ia tak ingin jika pembicaraannya tentang pria itu di dengar oleh sang empunya.
"Siapa ya? Kayanya suara Tuan muda deh," tebak Tata yang takut ketahuan, ia tak ingin di hukum gara-gara hal sepele ini.
"Kenapa kamu ingin di jodohkan dengan Tuan muda, Ulan. Apa alasannya?" tanya Tata ke hal serius, ia ingin menjadi orang yang terdekat saat mengurus majikannya ini.
"Entah, orang tua ku tak memberitahukan ku alasannya. Ia hanya memaksa ku dan memohon untuk menikah dengan walaupun aku menolaknya rasanya itu tak mungkin karena sang Papah begitu keras kepala dengan keinginannya." jelas Rembulan yang saat ini belum bisa mengetahui kebenarannya tentang perjodohan ini.
"Wah, berarti bukan kamu dong yang bersikeras ingin di nikahi oleh Tuan muda," ucap Tata.
"Ini semua gara-gara Hermawan," ucap Rembulan yang membayangkan kejadian beberapa hari kemarin dengan sang ayah.
"Hermawan? Apa dia pacar mu?" tanya Tata yang penasaran dengan nama pria yang di sebutkan oleh majikannya.
Rembulan menatap Tata dan berkata. "Dia Ayah ku," ucap Rembulan dengan santai tanpa beban.
"Astaghfirullah, Ulan. Berdosa sekali diri mu, dia Ayah mu bukan orang lain," ucap Tata yang kaget dengan ucapan majikannya yang mengatai Ayahnya sendiri.
"Memang dia Ayah ku bukan ayahmu. Tapi, dia lah orang yang menyerahkan putrinya demi keinginannya yang entah itu apa?
Tapi, aku sebagai anak yang berbakti hanya bisa pasrah dengan keadaan seperti ini ," lirih Rembulan, ia tertunduk karena kangen dengan keluarga terutama dengan Mamahnya.
"Mungkin ini jodoh mu, Ulan. Orang tua mu ingin yang terbaik untuk anaknya, percayalah suatu saat kamu akan menemukan kebahagiaan mu,"
"Terimakasih, doa mu ku terima," jawab Rembulan dengan gelak tawa, ia bisa tersenyum dan tertawa lepas hanya dengan Tata seorang pelayan pribadinya saat di rumah mertuanya itu.
" Kamu tahu gak?" tanya Tata.
"Gak," jawab Rembulan dengan singkat.
"Aku belum cerita," protes Tata yang merengut kesal.
"Apa?" tanya Rembulan yang mulai serius.
"Tuan Raditya mempunyai seorang adik angkat dia tinggal di luar kota, sesekali berkunjung ke sini untuk melihat keadaan Tuan besar." jelas Tata yang memberitahukan tentang keluarga lain dari Tuan muda.
"Terus dia di mana sekarang?" tanya Rembulan pada sosok adik ipar angkatnya itu.
"Di kota X, dari kurang dekat ini adik dari Tuan muda katanya akan datang,"
"Namanya siapa?" tanya Rembulan yang penasaran dengan sosok adik iparnya itu.
"Chiko,"
"Bagus banget namanya apa orangnya ganteng?" tanya Rembulan yang terkekeh malu.
"Astaga, Ulan. Kamu tuh sudah punya suami gak baik memuji pria lain." pekik Tata yang tak habis pikir dengan tingkah majikannya yang bar-bar.
Rembulan tersenyum dengan lebarnya, ia yang tidak tahu apa apa tentang keluarga dari suaminya hanya bisa pasrah saja ketika sang ayah memaksanya untuk menikah dengan pria yang tidak pernah ia kenal.
"Dia juga menjadi CEO di perusahaan salah satu punya Tuan Raditya di kota X, dia masih perjaka." jelas Tata yang memberitahukan status pria itu.
"Wah, seharusnya aku menikah dengannya bukan dengan kakaknya yang sudah tua dan sudah memiliki seorang istri,"
"Emang mau yang ke berapa? Dia bujangan tapi banyak cewek-cewek mau?"
"Hah, sama saja dong, mendingan jadi jomblo deh,"
"Hus, gak boleh gitu kalau di dengar sama Tuan Raditya gimana?"
"Sebaiknya sekarang tidur, nanti siang kedatangan Tuan besar," titah Tata.
"Baiklah, tolong matikan lampunya," perintah Rembulan pada pelayan pribadinya.
Tata dengan patuh menuruti keinginan majikannya, mematikan lampu agar majikannya tidur dengan nyenyak. Setelah itu Tata berlalu meninggalkan kamar Rembulan.
.
.
.
Jam satu.
"Ulan, bangun..," panggil Tata yang sekarang ada di kamar Rembulan.
Ini sudah lama Rembulan tidur, dan sebentar lagi Tuan besar akan segera tiba ke kediaman ini. Siska sebagai istri yang di sembunyikan oleh Tuan muda hanya di dalam kamar, ia tak boleh keluar saat sang Ayah mengunjungi rumah ini. Tuan Raditya belum bisa memberitahukan tentang istri yang lainnya pada Ayahnya.
"Ulan, ayolah... bangun cepat, Tuan besar sudah hampir tiba," panggil Tata sambil mengguncangkan tubuh Rembulan agar majikannya bangun dan bergegas untuk bersiap siap.
Rembulan mengintip sebelah matanya, ia yang merasa enggan untuk bangun hanya melihat sekilas pada pelayan pribadinya.
"Benarkah? Aku akan segera mandi, tolong siapkan pakaian ku," titah Rembulan yang ingin segera menemui Ayah mertuanya itu.
"Baiklah, mau ku bantu mandi?" tawar Tata yang ingin membantu majikannya untuk mandi, ia ingin melihat ekspresi wajah majikannya saat di tawari olehnya.
"Tidak mauuu," tolak Rembulan dengan mentah-mentah, ia tak mau memperlihatkan lekuk tubuhnya pada seseorang walaupun Tata adalah seorang wanita juga.
Tata hanya membuang napasnya dengan kasar, ia menggelengkan kepalanya dengan tingkah konyol majikannya yang tidak pernah menurut dengan aturan yang ada di kediaman rumah ini.
Brak...
Tata terkejut saat pintu kamar di buka paksa oleh seseorang dan kedua matanya terbelalak saat melihat Tuan Raditya datang bersama dengan asistennya Angga.
"Apa dia sudah bangun?" tanya Tuan Raditya.
"Sudah, Tuan muda. Nyonya sedang mandi." jawab Tata yang membungkukkan badannya.
"Bagus, sebentar lagi Ayah akan tiba. Ingat. Jangan sampai kamu memberitahukan tentang istri pertama ku pada Ayah ku mengerti?" ancam Tuan Raditya pada pelayan pribadinya sang istri.
"Iya, Tuan muda. Saya mengerti." jawab Tata yang takut.
Tuan Raditya memberi kode pada Tata agar pergi kamar Rembulan. Ia ingin menunjukkan jika rumah tangga baik-baik saja.
Tuan Raditya duduk di tepian ranjang, ia sedang menunggu sang istri selesai mandi dan keluar bersama-sama menyambut kedatangan Ayahnya itu.
Rembulan keluar, ia hanya memakai handuk biasa yang memperlihatkan bentuk tubuh yang mulus dan putih itu, ia tahu jika sang suami berada di dalam kamarnya sedang memperhatikan Rembulan setelah keluar dari kamar mandi.
"Mana bajuku, Ta." pinta Rembulan yang tak tahu jika di depannya itu bukan Tata melainkan suaminya.
"Nih," ucap Tuan Raditya yang menyerahkan pakaian yang akan sang istri kenakan.
Deg..
Suara yang berbeda, itu bukan suara pelayannya melainkan suara pria yang ia kenal.
"Kamu, ngapain ada di kamar ku?" tanya Rembulan begitu kaget, ia pun menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi bagian dadanya hanya memakai handuk biasa.
Tuan Raditya begitu terpesona dengan lekuk tubuh yang Rembulan punya, ada yang berbeda yang kini ia rasakan. Tuan Raditya pun menetralkan dirinya agar sadar dari khayalan yang entah kemana.
"Keluar dari sini," usir Rembulan, ia tak ingin berdua di dalam kamar dengan sang suami.
"Memangnya kenapa? Aku kan suami mu," tantang Tuan Raditya yang tersenyum.
Rembulan yang tak ingin suaminya itu melihat dirinya seperti ini, ia pun mendorong tubuh itu untuk keluar dari kamarnya. Tapi yang di lakukan Rembulan membuat handuknya menyorot ke bawah membuat Tuan Raditya melihatnya tak berkedip.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dasar mesuummmm.....
yg menunjukan bahwa Laura sudah punya ank
knp sekarang malah gak ada yg awasin aduuuuuhhhh
😠😠😠hedeeeh
apa ceritanya d ubah