Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.
Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.
Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Kejadian yang menimpa Kristina tadi pagi didepan kantor tidak luput dari pantauan Subroto selalu orang tua Kristina, walaupun Kristina sudah besar dia tetap menjaga dan memantau Kristina dari jauh.
"Hemmm sudah kuduga pasti itu laki laki tidak beres itu berbuat ulah lagi, untung saja ada Rafendra kalau tidak anakku bisa kenapa kenapa" Ucap Subroto dalam hati diambil memandangi video yang dikirim oleh pengawalnya.
"Tuan bagaimana apakah kita harus bertindak sekarang?" Tanya pengawal yang duduk kursi mobil didepan. "Jangan kita lihat dulu seberapa jauh si Aris itu bermain, saya tidak khawatir dengan Kristina kalau ada Rafendra disana, saya mau lihat bagaimana hebatnya sosok crow yang ditakuti oleh seluruh satuan kemiliteran itu" Ucap Subroto dengan senyum keyakinan diwajahnya.
"Baik tuan, kami akan selalu standby kalau terjadi sesuatu dengan nona" Sahut pengawal pribadi Subroto. Subroto yang mendengar itu hanya mengangguk saja.
***********
Disisi lain
Aris yang tadi pergi dari perusahaan Kristina dia pergi untuk bertemu dengan teman temanya di kelompok mafia black cat yang ditakuti didaerah Bekasi itu. Sesampainya disana Aris langsung mencari temannya yang bukan lain adalah pimpinan kelompok mafia black cat.
"Dimana bos lo si Jangki" Tanya Aris kepada penjaga depan markas. "Ohh lo ris masuk bos ada didalam lagi santai dia" Jawab penjaga gerbang markas mafia black cat.
Aris yang mendengar itu langsung masuk kedalam dan mencari temannya itu karena dia punya rencana untuk membuat Kristina bertekuk lutut dihadapannya.
Aris yang melihat Jangki yang sedang duduk memangku wanita dia langsung menghampiri temannya itu. "Jang gua ada perlu sama lo" Ucap Aris yang sudah didepan Jangki.
Jangki yang melibat itu pun memberikan isyarat kepada wanitanya untuk pergi terlebih dahulu. "Duduk bro, apa yang bisa gua bantu?" Ucap Jangki kepada Aris.
"Gua pengen lo selidiki orang ini" Sahut Aris sambil menujukan foto Rafendra. "Ini siapa bro, musuh lo?" Sahut Jangki yang penasaran dengan foto pria yang ditunjukkan Aris.
"Pria ini dia telah merebut pacar gua Kristina, dan gua pengen tau latar belakangnya apa" Sahut Aris. "Oke gua carikan info dulu tapi bayarannya lo tau kan?" Jawab Jangki sambil menaikan satu alisnya.
"Ya gua paham setelah informasi itu lo dapet gua bayar sesuai dengan harganya" Ucap Aris kepada Jangki. "Oke deal" Ucap Jangki sambil mengajukan tangannya untuk salaman dengan Aris.
"Satu lagi, gua pengen lo suruh anak buah lo bikin masalah di Cabang Perusahaan Subroto yang ada di Bekasi ini, dan pastikan Kristina takut sampai gua datang untuk menyelamatkannya" Ucap Aris yang memiliki ide untuk menjadi pahlawan buat Kristina.
"Oke gua atur sesuai permintaan lo" Ucap Jangki kepada Aris. Aris yang mendengar itu langsung menyodorkan amplop uang sebanyak sepuluh juta untuk DP agar rencananya berjalan.
Tapi yang tidak Aris sadari bahwa dia sedang menggali kuburannya sendiri karena apa yang akan terjadi nanti itu diluar rencananya karena mereka semua akan berhadapan dengan empat anggota paling kuat di Shadow Tim.
*******
Di tempat lain
Setelah kejadian tadi pagi Rafendra yang sedari tadi melamun kenapa dia bisa terlalu emosi mendengar ancaman dari mantan bosnya itu.
"Ishhhhh kenapa juga aku emosi kayak tadi, bisa bisa identitas ku bisa terbongkar, pakek segala terbawa suasana pula" Gerutu Rafendra dalam hati yang menyesali perbuatannya.
"Hahhh udah lah, mungkin ini bawaan dari saat masih bertugas" Ucap Rafendra didalam hatinya kembali.
Setelah melamun beberapa saat Rafendra mendapatkan email masuk dari pelanggan perusahaan yang ingin meminta desai interior untuk perumahan minimalis dan moderen yang akan dibangun di sekitar Bekasi.
Dengan deketan Rafendra memilih desain desain yang cocok dan melakukan negoisasi dengan pelanggan itu sehingga dia bisa mendapatkan orderan kembali. Kinerja Rafendra ini membuat Meilynda tertarik dan kagum dengan etos kerjanya yang sangat cepat dan teliti.
Didalam, ruangan CEO Kristina dan Meilynda sedang mengobrol perihal orderan perusahaan yang terus naik semenjak Rafendra dan teman temannya masuk. "Gila liha ini Na, omset perusahaan kita naik lagi" Ucap Meilynda yang menunjukan diagram omset kepada Kristina.
"Emang papa tidak salah kalau menempatkan orang di perusahaan" Sahut Kristina yang melihat progres kerja Rafendra yang terpampang di diagram order perusahaan.
"Benar banget Na, sudah pintar, teliti, komunikasinya bagus ganteng pula contoh pria idaman semua wanita si Rafendra itu" Ucap Meilynda kepada Kristina.
Kristina yang mendengar ocehan sahabatnya itu cuma tersenyum saja. "Lo suka sama si Rafendra?" Tanya Kristina kepada sahabat sekaligus sekretarisnya itu.
"Kalau dibilang suka sih enggak, cuma kagum saja kan gua sudah ada inceran sendiri" Ucap Meilynda yang menyangkal omongan Kristina.
"Widih siapa tuh?" Goda Kristina kepada sahabatnya itu. "Tunggu saja pasti nanti lo bakal tau kok" Sahut Meilynda yang menyembunyikan sosok pria yang disukainya.
*******
Tepat waktu istirahat makan siang Rafendra dan ke empat temannya itu memutuskan untuk mencari makan didepan perusahaan. "Ehhh gaes yuk makan mie ramen depan kantor kayaknya enak deh" Ajak Sherly yang sedang berdiri di samping Ahmad.
"Emmm boleh juga, gimana Fen, Zak, Fik kalian semua mau ikut atau mau makan di kantin?" Tanya Ahmad yang kepada ketiga sahabatnya itu.
"Emmm aku ikut kalian saja kalau gitu, sekali kali nyoba makanan baru" Ucap Rafendra yang diikuti anggukan kedua sahabatnya itu.
Setelah setuju mereka turun kebawah bersama sama menggunakan lift karyawan. Sesampainya dibawah Rafendra berpapasan dengan bosnya yang baru keluar dari lift bersama Sekretarisnya.
"Eh bu bos, selamat siang" Ucap Rafendra diikuti teman - temannya dari belakang. "Iya selama siang, ini kalian rame rame mau kemana?" Tanya Kristina yang melihat ke arah Rafendra dan keempat temannya itu.
"Oh ini bu bos, pacarnya Ahmad pengen makan mie ramen di depan jadi kami ngikut aja takutnya mereka nanti Keblabasan" Sahut Fikri yang menggoda Ahmad dan Sherly.
"Enak aja, itu mulut emang lemes banget kalau nuduh temen" Sahut Ahmad yang langsung menjitak kepala Fikri. Sontak kejadian itu membuat Kristina dan Meilynda tertawa.
"Hahahahaha, teman teman lo lucu ya" Ucap Kristina kepada Rafendra. "Lucu gimana bu bos, malah bikin pusing saya" Sahut Rafendra yang lemes melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
"Iya udah bu bos kami permisi dulu" Ucap Zaki yang mengajak Rafendra dan yang lain pergi. "Tunggu kami ikut gabung sama kalian boleh" Sahut Kristina kepada bawahannya itu.
"Lahhh bu bos emang enggak malu makan sama kita, kan kita cuma karyawannya bu bos" Sahut Rafendra yang heran dengan bosnya itu.
"Enggak lah, ngapain malu ya udah yuk jalan keburu waktu istirahat habis" Ajak Kristina kepada Rafendra dan kawan kawannya. Rafendra dan kawan kawannya setuju dan berjalan menuju ke depan kantor bersama bosnya itu.
Tetapi baru sampai lobby mereka dikejutkan dengan datang beberapa anggota mafia Black Cat yang masuk ke kawasan kantor dan menbuat keributan dengan memukuli satpam perusahaan.
Rafendra dan kawan kawannya yang melihat itu pun geram, "wahhh ini enggak bisa di biarin Fen kita hajar mereka apa tidak" Tanya Ahmad untuk meminta persetujuan Rafendra.
"Hemmm jelas lah, kita habisi mereka tapi ingat sisakan satu jangan buat pingsan" Sahut Rafendra kepada ke tiga sahabatnya itu. Kristina dan Meilynda yang mendengar dan melihat Rafendra dan kawan kawannya maju buat menolong pak satpam yang sudah kewalahan dibikin kaget bukan main sedangkan Sherly hanya diam saja.
"Bu bos dan bu Mei kita duduk disana dulu yuk paling nanti enggak sampai sepuluh menit sudah beres itu orang orang" Ajak Sherly kepada Kristina dan Mei yang masih keheranan dengan keempat karyawannya itu.
"Lo enggak khawatir apa pacar lo kan baru berkelahi" Ucap Mei kepada Sherly. "Enggak bu, justru saya bangga dengan dia karena dia dan kawan kawannya selalu menolong orang orang yang kesusahan bu" Sahut Sherly menjelaskan berapa bangganya dia.
Di depan gerbang kantor Rafendra dan keempat kawanya langsung menyerang ke arah orang orang Black Cat. "bughhhh, Krakkkk ahhhhh sakit" Ucap Salah satu anggota black cat yang terkena pukulan Rafendra.
Rafendra yang melihat itu pun langsung melayangkan pukulan lagi tempat diperut angota black cat BUGHHHH satu pukulan satu orang tumbang.
Bughhhhh bughhhh bughhhhh, suara pukulan Rafendra dan temannya yang berhasil menyelamatkan satpam kantor. "Wahhh wahhhh wahhhh kalian beraninya main keroyokan ya, sini lawan kami kita lihat siapa yang akan menang" Sahut Rafendra dengan tatapan yang dingin menyayat hati.
"Woee lo siapa hah, jangan sok jagoan disini, ini adalah wilayah mafia black cat dan kami data untuk meminta uang keamanan" Sahut ketua anggota black cat yang menyerang Kantor
"Ohh kalian pengen tau kita siapa, kita ini adalah orang orang yang akan membuat kalian tau seberapa bahayanya berurusan dengan kami" Sahut Zaki yang maju dan menghantam satu anggota black cat yang langsung dibuat pingsan.
"Kurang ajar serang mereka" Perintah pemimpin anggota black cat itu. Rafendra memberikan kode ketemuan temannya untuk membuat mereka pingsan.
Suara keributan pun pecah banyak warga yang melihat tapi mereka pada diam karena takut dengan mafia black cat. Tapi para warga dibuat kaget karena anggota black cat yang berjumlah sepuluh orang itu kalah hanya dengan empat orang yang melawan.
"Gila kalian sebenarnya siapa hah" Ucap Pemimpin anggota black cat yang melihat anggotanya pingsan hanya dengan sekali pukul saja.
"Bughhhhh, ahhhhhhh kurang ajar" Ucap pimpinan kelompok black cat yang tertunduk karena pukulan Rafendra. "Kami adalah.... " Ucap Rafendra mengeluarkan sebuah simbol yang di takuti oleh seluruh anggota kemiliteran dan para mafia juga tau simbol yang diperlihatkan oleh Rafendra itu.
"K-Kalian jangan jangan...." Ucap pemimpin kelompok black cat itu yang di bekap oleh Rafendra. "Shuttt diam kalau kamu bicara lagi aku pastikan kamu tidak akan bisa menghirup udara lagi" Ancam Rafendra kepada ketua kepompong black cat.
"Sampaikan kepada pimpinan mafia Black Cat, jika dia masih mengusik perusahaan ini lagi Crow akan datang bersama Tim Shadow menghabisi seluruh anggota black cat, dan sampaikan salamku untuk pemimpin kalian untuk berubah dan berjalan di jalan kebaikan" Ucap Rafendra secara berbisik kepada ketua kelompok black cat.
Si ketua kelompok hanya mengangguk dan pergi membiarkan para anggotanya pingsan. "Woeee bilang bosmu suruh jemput ini anak buahnya disini, tapi ingat jangan bikin masalah lagi" Teriak Rafendra kepada pemimpin kelompok yang sudah lari terbirit-birit karena takut.
"Pak satpam maaf ini orang orang bapak iket aja di pos, nanti biar orang orang mereka yang jemput dan jangan khawatir mereka tidak akan berulah lagi" Ucap Rafendra kepada pak satpam.
Satpam kantor hanya mengangguk dan mengikat tangan dan kaki mereka dibantu oleh Zaki, Ahmad, dan Fikri. Di bangku depan kantor Kristina dan Meilynda dibuat terkejut dengan kehebatan empat sekawan itu.
"Gila bener Na, enggak sampai sepuluh menit itu anggota mafia sudah pada tumbang" Ucap Mei kepada Kristina. "Bener bener mereka itu manusia apa manusia ya" Sahut Kristina yang dibuat kaget oleh kehebatan keempat karyawannya itu.
"Udah bu bos sama bu Mei enggak usah kaget sama mereka" Ucap Sherly kepada bosnya itu. "Iya udah yukk kita samperin ke sana" Ajak Kristina kapada sherly dan Mei.
Sesampainya di pos satpam Kristina bertanya kepada Rafendra "Kalian enggak apa apa kan?".
"Eh bu bos, maaf tadi kami langsung main pergi saja, emmm kami enggak apa apa bu bos sudah hal biasa buat kami ini mah" Sahut Rafendra.
Kristina yang mendengar itu hanya mengangguk angguk saja, "Iya udah yuk kita lanjut ke resto depan keburu jam makan siang habis" Ajak Rafendra kepada kawan kawannya dan Bos serta sekretaris bos.
Kristina dan Mei hanya mengangguk dan mengikuti ke empat pria itu dari belakang. Sesampainya di resti depan kantor mereka semua memesan ramen dengan variasi yang berbeda beda sesuai dengan selera mereka masing masing.
Jauh dari gerbang perusahaan Aris yang melihat kejadian tadi dibiat melongo melihat kehebatan Rafendra. "Gila itu orang apa orang, mukul orang satu kali bisa langsung pingsan, kali ini gua benar benar harus bertindak secara hati hati, gua enggak akan biarkan Kristina jatuh ke tangan dia" Guman Aris dalam hati yang merasakan kehebatan Rafendra dari jauh.
Karena kejadian itu membuat Aris nyalinya ciut dan tidak berani mendekat kerena sudah diatasi oleh Rafendra dan kawan kawannya sehingga rencana yang dia buat gagal karena Rafendra.
Tapi namanya juga Aris kalau dia pasti memiliki rencana yang lain yang akan dia rencanakan untuk Kristina bisa bertekuk lutut dihadapannya. Tapi dia belum tau siapa sebenarnya Rafendra itu sehingga dia masih meremehkan Rafendra.