Alina seorang pegawai staf di perusahaan ternama jatuh cinta sama Gilang seorang office boy yang tampan.
Alina tidak mengetahuinya kalau Gilang adalah seorang CEO di perusahaan tempat nya bekerja.
Gilang menyamar sebagai office boy di perusahaan ayah nya hanya untuk mencari sosok perempuan yang menerima dia apa adanya.
Dia pindahan dari luar negeri jadi belum ada yang tahu tentang dia sebenar nya.
Dia muak sama wanita yang matre karena dia sering di manfaatin sama para wanita yang hanya melihat kekayaan nya saja.
Hingga akhir nya Gilang bertemu dengan Alina yang menerima dia apa ada nya.
Hingga suatu hari Alina mengetahui kebenaran nya, dan pergi menjauh dari sisi gilang karena merasa minder dengan keadaan diri nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yes
Gilang pun masih bersimpuh dengan jantung yang berdebar, menunggu jawaban dari seorang Alina, wanita yang sudah membuat hati nya berdebar setiap kali bertemu dan berdekatan.
Antara senang, terkejut dan sedih bercampur menjadi satu pada perasaan Alina saat ini, dia sungguh tak menyangka kalau Gilang akan menyatakan perasaan nya sore ini.
"Mungkin saat nya aku menerima seseorang dalam hati dan hidup ku" gumam bathin Alina.
"Lang, aku tak menyangka kalau kamu akan menyatakan perasaan kamu sore ini, jujur dari pertama aku bertemu sama kamu, aku pun merasakan perasaan yang berbeda, aku juga merasakan perasaan yang sama" jawab Alina sambil menatap ke arah Gilang yang masih bersimpuh di depan nya.
"Jadi, mau kah kamu jadi pacarku? Kembali Gilang bertanya pada Alina.
"Yes" jawab Alina sambil mengangguk, Gilang pun langsung berdiri dan tanpa sadar langsung memeluk ALina.
"Lang, lepas ntar ada yang lihat" bisik Alina.
"Maaf, aku terlalu senang karena kamu menerima ku jadi kelepasan" jawab Gilang sambil tersenyum.
"Jadi mulai sekarang kita pacaran ya? Kata Gilang sambil menyemat kan cincin di jari manis nya Alina, Alina hanya mengangguk dengan senyuman bahagia nya.
Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada yang mengabadikan momen itu dan mengirimkan nya kepada bu Dewi ibu nya Gilang.
Gilang sungguh sangat bahagia dengan jawaban yang di berikan Alina kepada nya, tapi Gilang melupakan sesuatu, kalau Alina benci pembohong.
*
*
Sore itu seperti biasa bu Dewi duduk di teras rumah sambil melihat tanaman bunga kesayangan nya.
Tiba-tiba ponsel yang dia simpan di atas meja pun bergetar, sebuah notif chat masuk ke ponsel nya.
Bu Dewi langsung membuka chat yang di kirim anak buah suruhan nya dan melihat sebuah video, dimana anak nya Gilang sedang bersimpuh di depan seorang wanita, bu Dewi memang hanya bisa melihat video nya dan ngga bisa mendengar percakapan mereka, karena video itu di ambil dari jarak yang sedikit jauh dari Gilang berada, namun terlihat bu Dewi juga ikut bahagia karena melihat anak nya yang sedang menyamar sebagai seorang OB memnta seorang perempuan untuk menjadi kekasih nya.
"Mamah yakin dia wanita baik, terbukti dia mau menerima kamu, walau kamu seorang OB" gumam bu Dewi dengan bibir tersenyum sambil melihat video di ponsel nya.
"Hayo mamah lihat apa? Serius amat sih mah. sampai-sampai aku datang saja ngga kelihatan dan ngga di sambut nya" kata Dhea sambil menyentuh ke dua pundak ibu nya.
"Ini mamah dapat kiriman video kakak mu dari orang suruhan mamah" kata bu Dewi sambil memperlihat kan video Gilang kepada Dhea.
"Mana mah lihat" kata Dhea sambil mengambil ponsel mamah nya.
Dhea pun memutar video kakak nya yang lagi meminta Alina menjadi pacar nya.
"Jadi kakak nembak Alina? Teriak Dhea sambil menatap ponsel tak percaya.
"Jadi nama nya Alina? Kamu kenal nak? tanya bu Dewi pada Dhea.
"Kenal bu, Alina ini kerja di perusahaan kita sebagai HRD, dia itu selain cantik, dia juga baik dan rendah hati, tapi," Dhea pun terdiam mengingat penjelasan dari Alina waktu itu.
"Tapi apa nak? Bu Dewi pun penasaran.
"Tapi Alina ngga suka sama pembohong mah, dan dia ngga akan memaafkan bahkan dia akan pergi jauh dari orang yang telah membohongi nya dengan alasan apapun" jawab Dhea.
Bu Dewi pun terdiam dan mencerna semua perkataan Dhea.
"Tapi kan kakak mu hanya ingin mendapat kan wanita yang menerima dia apa adanya, jadi itu bisa di maafkan nak" kata bu Dewi.
"Bagi Alina bohong tetap bohong apapun itu alasan nya, dan dia sangat benci dengan kebohongan" jawab Dhea dengan nada lemah.
"Apa perlu mamah yang bicara dan menjelaskan semua nya kepada Alina? Tanya bu Dewi.
"Tidak mah, jangan, kalau mamah sekarang datang dan menjelaskan semua nya, kasihan juga sama kakak, dia baru mau bahagia dengan wanita yang dia impikan, biar kakak sendiri nanti nya yang menjelaskan sama Alina" jawab Dhea.
"Ya sudah kalau begitu kita ber do\*a saja agar kakak mu dimaafkan oleh Alina" bu Dewi pun pasrah dengan semuanya.
*
*
"Aku antar pulang ya? Gilang pun menawar kan diri untk mengantar Alina pulang.
"Kan aku bawa motor sendiri, kamu mau ngantar nya gimana? Alina pun balik bertanya.
"Ya sudah mulai besok aku antar jemput kamu ya? Tapi motor ku jelek, kamu pasti malu untuk di bonceng nya juga" ucap Gilang.
"Syut, kamu ngga boleh ngomong kaya gitu, walaupun aku harus berjalan setiap hari sama kamu aku mau, aku mencintai kamu apa ada nya kamu, yang penting kamu selalu ada buat aku" jawab Alina.sambil menyentuh bibir Gilang dengan telunjuk nya.
"Tidak salah aku memilih kamu, kamu beda dari perempuan yang lain nya, yang hanya mencintai laki-laki hanya dengan harta nya saja" ucap Gilang sambil memegang tangan Alina lalu mencium nya.
Sungguh Alina ingin sekali berjingkrak-jingkrak saking senang nya dengan apa yang di lakukan oleh Gilang, ini pertama kali bagi Alina ada seorang pria yang mencium lembut tangan nya.
"Em ya sudah aku pulang dulu ya? Alina pun grogi di buat nya.
"Jangan pulang dulu lah, mending kita makan dulu, kita rayakan dulu lah hari jadian kita ini" ajak Gilang.
Alina pun terdiam dan berpikir, "Tapi aku takut kemalaman pulang nya mas" kata Alina.
"Apa, kamu panggil aku apa barusan? Tanya Gilang dengan bibir tersenyum.
"Aku panggil kamu mas, kamu kan lebih tua dari aku, aku merasa ngga enak kalau harus manggil dengan nama saja, ngga sopan" jawab Alina.
"Ya udah terserah kamu saja Yang" ucap Gilang.
"Kamu manggil aku apa? Sekarang giliran Alina yang ingin memastikan panggilan yang di berikan Gilang pada diri nya
"Aku panggil kamu sayang" jawab Gilang sambil tersenyum.
Alina pun menunduk malu karena baru kali ini ada yang memanggil nya dengan sebutan sayang, rasa-rasa nya Alina ngga ingin pergi dari samping Gilang.
"Jadi begini ya, rasanya di cintai, tahu begini aku dari dulu saja punya pacar" gumam bathin Alina.
"Kamu kenapa diam Yang? Ada yang salah ya dengan omongan aku? Apa kamu ngga mau di panggil sayang? Tanya Gilang.
"Eh, iya mas, ngga, ngga ada yang salah kok" jawab Alina sambil menatap ke arah Gilang.
"Jadi gimana? Jadi ngga kita makan dulu, pulang nya nanti aku yang anterin deh, aku juga ngga tega lah masa kamu cewek jalan sendirian, malam hari lagi" kata Gilang.
"Ya udah ayo" jawab Alina smbil menarik tangan Gilang.
"