" Jika kau tidak mau mendengar ku. Aku akan mencium mu sekarang juga" ancam Zahra.dia benar benar ingin pulang dan menemui teman temannya. Dia sudah berjanji ingin keluar bersama. Tapi dia juga tidak berani untuk ijin pada Umi Amelia.
" Cium saja jika kau ingin kita di nikah kan sekarang juga." Kata Ustadz Sulaiman melepas tangan Zahra dari lengannya dan kembali melangkah masuk ke dalam.
Zahra mengangkat tangannya meninju Angin. Dia sangat geram dengan sikap ustadz Sulaiman yang ternyata tidak mudah dia kendalikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dia terlalu tampan untuk di abaikan
Zahra Tidak tau jika sebenarnya Ustadz Sulaiman juga tidak punya pilihan Lain selain menerima perjodohan itu.
Sulaiman membuka pintu mobilnya di kursi penumpang dan mendudukkan Zahra di kursi belakang mengeluarkan kakinya di pintu.
" Maaf" kata Sulaiman lalu memegang kaki Zahra untuk mengembalikan ke adaan kakinya yang keseleo.
Zahra hanya mengangguk pelan. " Apa Sakit" Tanya Sulaiman memijat pelan kaki Zahra.
Zahra berusaha bersuara Agar tidak terdengar Gugup. " Ya, masih sangat sakit" jawab Zahra sedikit meringis.
" Baru seperti ini kau sudah kesakitan. Ini belum ada apa apanya di banding akhirat nanti. mengingat kau sering mempertonton kan tubuh mu juga berbohong pada kedua orang tuamu" Ujar Sulaiman mengurut pelan kaki Zahra.
" Kan ada kau juga yang menemani ku nanti di sana" Jawab Zahra tersenyum manis pada Ustadz Sulaiman.
Sulaiman tidak menjawab Zahra lagi. Percuma berbicara dengan Zahra. Dia pasti tidak akan mendengarnya.
Melihat Sulaiman Hanya diam masih mengurut kakinya Zahra kembali melanjut kan ucapnnya.
" Kau kan akan jadi suami ku nanti. Berarti, aurat ku, neraka mu hahaha" Tawa Zahra Yang membuat Sulaiman kesal dan langsung membunyikan tulang kaki Zahra untuk mengembalikan kakinya yang keseleo.
" Arkhhh" Teriak Zahra kesakitan saat kaget merasa tulangnya seperti berpindah tempat.
Zahra Tanpa sadar langsung memeluk tubuh Sulaiman yang ingin berdiri.
" Sakit" Kata Zahra memegang kakinya dengan sebelah tangannya yang memeluk tubuh Sulaiman yang mematung.
Zahra mengangkat pandangannya melihat Sulaiman dan bola mata mereka bertemu dengan posisi yang sangat dekat.
Sulaiman langsung melepas tangan Zahra yang memeluknya mengalih kan pandangannya kesana kemari untuk mengontrol perasaannya sambil beristifar dalam hati. dia sedikit menjauh kan tubuhnya dari zahra.
" Bagaimana Dengan kaki mu. Apa Sudah baikan'' tanya Ustadz Sulaiman dengan mengambil jarak Aman.
Zahra sudah sangat berdebar debar hampir saja dia tidak bisa mengontrol dirinya karena telalu gugup dan Canggung.
Zahra perlahan turun dari mobil dan menginjakan kakinya dengan perlahan di tanah.
" Sepertinya sudah mulai baikan" Kata Zahra Menundukkan pandangannya pura pura melihat kakinya. Dia tidak berani menatap wajah ustadz Sulaiman. karena dia sadar wajahnya yang bersemu merah. Dia juga gugup jika harus bertemu pandang dengan laki laki di hadapannya itu.
" Apa kau bisa menyetir. Jika tidak, aku akan menghantar mu pulang" Tawar Ustadz Sulaiman terdengar bersahabat.
" Tidak, aku pulang sendiri saja. Aku masih bisa menyetir " Zahra mulai melangkah dengan tertatih tatih tanpa melihat lagi pada ustadz Sulaiman. Dia terus mencoba menyembunyikan wajahnya yang seperti kepiting rebus dari Sulaiman.
Sulaiman mengangguk walau pun Zahra tidak melihatnya. Dia masuk ke dalam mobil dan memperhatikan Zahra yang mulai masuk ke mobilnya.
Zahra perlahan menghidupkan mobilnya dan mengeluarkannya ke jalan.
Ustadz Sulaiman juga mengeluarkan mobilnya dari parkiran kemudian mengikuti Mobil Zahra.
Dia masih khawatir jika terjadi apa apa pada Zahra. Mengingat kaki Zahra yang masih belum pulih sepenuhnya.
Zahra melihat dari kaca mobil dan melihat mobil Ustadz Sulaiman yang mengikutinya.
Entah sadar atau tidak. Zahra melengkung senyuman tipis di wajah cantik nya. Entah mengapa dia merasa hati nya berbunga bunga saat melihat perhatian kecil dari tunangannya itu.
Zahra.. Ada apa dengan mu Zahra.. Ingat Ken Zahra, kau sudah berhubungan dengannya dalam waktu yang cukup lama. Mengapa semudah itu hati mu berbunga bunga untuk pria yang baru saja kau kenali Zahra. Batin Zahra menggeleng geleng untuk mengusir bayangan wajah ustadz Sulaiman yang sudah berhasil menarik perhatiannya dari dia bertabrakan di minimarket tempoh hari.
"Aaaaa dia terlalu tampan untuk di abaikan" Ujar Zahra pada dirinya sendiri.
" Apa Sih Zahra'' Zahra berperang dengan perasaannya sendiri
suara nya sudah kembali kah Thor??
katanya gak bisa keluar suaranya thor