Aku hadir kembali....masih dengan genre yang sama ya,hanya saja cerita ku kali ini mengenai percinyaan bersaudara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Bab 11
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
"Yuna.....Papa tau kamu dimana, kalau dapat berarti kamu harus menuruti apa yang papa bilang ya?Kamu udah janji lho" teriak seseorang dari luar.
Camila merasakan jantung nya berdebar tak menentu,entah kenapa dia merasa berdebar karena mendengar suara pria yang kini sudah berada diruangannya.
"Nah....akhirnya kamu..." ucap seorang pria yang berdiri disamping tempat tidur Camila,dia menarik selimut yang menutupi tubuh kedua wanita yang beda usia itu.
Ucapannya terpotong saat melihat seorang wanita yang juga berada diatas tempat tidur bersama putri kecil nya itu,dia menatap wajah Camila.
Mata mereka bertemu dan terdiam cukup lama ,dada kedua nya berdebar tak menentu. Entah kenapa dia melihat wajah Camila yang terlihat cantik,membuat senyuman akhirnya tersemat dibibir nya.
"Papa....Ah,cepat banget sih papa nemuin nya?Ngak seru ah" bentak anak perempuan itu membaur lamunan kedua nya tersadar.
Camila hanya tersenyum,sementara pria itu menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Dia menyambut tubuh putri kecil nya untuk turun dari tempat tidur, dia tidak mengira jika dikamar itu sudah ada pasien nya karena pagi tadi kamar itu masih kosong dan dia baru datang kembali sore ini jadi dia belum mengetahui mengenai pasien yang memasuki kamar itu.
"Yuna....Tante nya masih sakit,kenapa kamu masuk kesini ? Kan papa sudah bilang,kalau ada pasien didalam ....Kamu ngak boleh nganggu dan jangan masuk begitu saja " ucap pria itu dengan tegas,membuat anak perempuan kecil itu terdiam dan menundukan kepala nya karena mengakui kalau diri nya salah.
"Bukan salah Yuna,tadi aku hhmm...Saya yang ikut bersembunyi bersama Yuna dok" ucap Camila dnegan suara pelan nya,dia mengelus pucuk kepala anak perempuan bernama Yuna itu.
"Maaf ya,aku ngak tau kalau diruangan ini sudah ada pasien nya. Aku baru datang,baru mau mulai jaga malam " jelas pria yang memakai seragam putih itu.
Camila hanya tersenyum dan mengangguk,mata nya kembali menatap ke arah wajah kecil yang masih didalam pelukannya. Dia mengelus kembali kepala Yuna dengan lembut,dia merasa senang melihat wajah kecil itu.
"Hhmmm....Seperti nya aku pernah liat kamu,tapi aku lupa dimana " ucap pria itu dengan pelan,tapi masih dapat didengar oleh Camila.
Camila pun memperhatikan wajah pria didepannya,kemudian dia berusaha mengingat sesuatu hingga akhirnya dia membulatkan matanya. Lebih tepat nya mereka berdua membulatkan matanya dengan sempurna secara bersamaan dan berbicara bersama.
"Anggara" ucap kedua nya,kemudian mereka tertawa bersama.
"Ha....ha...ha....Kamu istri nya Anggara kan?" Tanya pria itu sambil tersenyum.
Camila mengangguk,dia ingat kalau pria didepannya ini adalah salah satu sahabat Anggara. Dia kembali menatap wajah Yuna kembali,terlihat mata Yuna sudah sayup seperti mengantuk.
"Dimana Anggara? Kamu sakit apa?Kenapa dirawat disini?" tanya pria itu dengan lembut.
"Aku baru saja keguguran,kandungan ku lemah makanya bayi kami ngak bisa bertahan" jawab Camila yang berusaha menampilkan senyumannya.
"Kamu?" Tanya Camila akhirnya,dia lupa siapa nama pria didepannya karena memang waktu itu dia tidak begitu mengingat nya.
"Dokter Charlie,anda disini rupa nya. Ada pasien yang harus anda periksa,beliau sudah kesakitan dok" ucap seorang perawat yang terlihat sedang bernafas dengan tersengal-sengal seperti habis berlarian.
"Ya....Aku akan segera kesana " jawab pria didepannya Camila yang ternyata adalah Charlie.
"Aku Charlie,kau dengar tadi kan? Hhmm....Yuna,ayo ke ruangan papa. Jangan ganggu tante Mila" ucap Charlie dengan lembut.
"Ngak mau,Yuna mau sama mama Mila disini" jawab Yuna sambil memeluk pinggang Camila dengan erat.
"Yuna....Ini tante Camila bukan mama Yuna" Jelas Charlie,dia merasa tidak enak dengan Camila karena putri nya memanggil nya dengan sebutan mama.
"Kamu pergi aja dulu,biar kan Yuna disini. Nanti jika sudah selesai,kamu bisa kembali kesini lagi" ucap Camila sambil mengelus pipi Yuna dengan lembut dan menyampirkan anak rambut nya yang menutupi wajah Yuna.
"Tapi kamu harus istirahat,Yuna pasti akan mengganggu mu nanti " ucap Charlie.
"Aku sudah capek istirahat terus,lagian adanya Yuna akan membuat ku melupakan kesedihan ku" jawab Camila sambil menatap wajah cantik Yuna
"Tapi...." Jawab Charlie ,tapi tiba-tiba dipotong oleh perawat yang sudah memanggil Charlie kembali.
"Dok....Cepatlah,biar Yuna sama saya saja" ucap perawat yang tadi memanggil nya.
"Aku titip Yuna, aku akan kembali " ucap Charlie dan langsung berjalan keluar dengan sedikit berlari.
Charlie melihat dan memeriksa keadaan pasien malam ini, karena memang dia merupakan dokter jaga malam ini.
Sedangkan diruangan rapat Camila,Yuna menceritakan semua mengenai dirinya dan Charlie yang selama ini ditinggalkan oleh mama nya yang sibuk menjadi model dan melupakan mereka.
"Yuna tau dari mana kalau mama bekerja di luar negeri menjadi model?" Tanya Camila,karena untuk anak seumuran Yuna harus nya sibuk bermain dan tidak memperdulikan bagaimana mama dan papa nya.
"Banyak yang bilang sama Yuna ma,nenek sama kakek juga pala pelawat disini juga bilang sama Yuna " jelas Yuna dengan wajah cemberut nya.
Camila menarik tubuh anak kecil didepannya ini dengan cepat,dia memeluknya dan mendekap nya dengan erat. Dia merasa kasihan pada Yuna yang ditinggalkan oleh mama nya,padahal masih banyak wanita yang menginginkan seorang anak termasuk dirinya.
Untuk usia Yuna yang masih dua tahunan ,Yuna termasuk anak yang pintar dan cepat tanggap karena omongan nya cukup lancar membuat Camila merasa bersyukur. Mungkin itu kelebihan dari Yuna, pintar dan cepat beradaptasi dengan lingkungan.
"Yuna,kamu ngak boleh percaya begitu saja dengan ucapan orang lain. Itu ngak baik,mungkin mama Yuna memang masih banyak pekerjaan. Nanti setelah pekerjaan mama Yuna selesai,pasti mama Yuna akan pulang lagi" jelas Camila,dia ngak mau pikiran anak sekecil Yuna menjadi buruk karena omongan sekitar nya.
"Tapi nenek dan kakek juga bilang gitu ma,meleka bilang kalau mama Yuna pelgi sama laki-laki lain dan nyuluh papa cali mama balu untuk Yuna " jawab Yuna dnegan bibir nya yang di maju kan nya ,sehingga membuat wajah Yuna semakin terlihat menggemaskan di mata Camila.
"Ha...ha....kamu bisa aja sih,apa nenek dan kakek mengatakan langsung pada Yuna seperti itu ?" tanya Camila yang merasa penasaran dengan mama nya Yuna.
Yuna menggelengkan kepalanya,karena memang kedua orang tua Charlie tidak mengatakan didepan Yuna. Mereka mengatakan langsung pada Charlie agar bisa mencari istri lagi untuk Yuna, kemudian pembicaraan itu didengar oleh Yuna tanpa diketahui mereka.
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘