Rumah Tanggaku Hancur Ditangan Sahabatku

Salsa tersenyum penuh ejekan kepada Amanda,dia menilai Amanda terlalu percaya diri,seakan dia wanita yang paling cantik dan sempurna di dunia ini.

"Cih....Kamu terlalu percaya diri Amanda, kamu kan tidak tau apa saja yang di lakukan oleh suami mu di luar sana Bahakan di belakang mu,aku hannya minta kamu jangan mempercayai laki-laki melebihi apa pun." Ucap Salsa,Amanda menatap sinis kepada Salsa ingin sekali dia marah dan memaki Salsa tapi dia menahan emosinya.

"Salsa,kamu jangan mengadu domba antara aku dan suamiku,jujur saja aku sangat menyesal membawa mu ke rumah ini,sepertinya benar apa kata mama lama-lama kamu akan mengigit aku." Ucap Amanda,dia begitu marah saat Salsa berusaha mempengaruhi pikirannya.

Amanda meninggalkan Salsa seketika moodnya memburuk saat mendengar kata-kata Salsa padahal sebelumnya,sekali pun tidak pernah terlintas di pikirannya kalau suaminya akan mengkhianati pernikahan mereka,apalagi melihat sikap suaminya yang selalu hangat dan penuh perhatian.Tidak pernah sekalipun terlintas dipikirannya kalau suaminya itu akan menduakan cintanya.

"bagaimana sih caranya agar dia pergi dari rumah ini,lama-lama aku bisa gila jika dia belum pergi dari rumah ini." Ucap Amanda,dia begitu gelisah dan berusaha mencari cara yang tepat.

"Sudahlah lebih baik terang-terangan aku berbicara kepadanya dari pada lama-lama aku makan hati di rumahku sendiri,sekarang saja dia sudah berani mempengaruhi pikiranku,bagaimana nantinya." Ucap Amanda lalu dia keluar kamar dan mencari keberadaan Salsa.

Saat dia sampai di bawah ternyata salsa masih asik di meja makan,dia tampak tersenyum sambil memandangi ponselnya.

"Salsa,sebelumya aku minta maaf kepadamu ya,tapi mulai hari ini tolong kamu pergi dari rumahku ini,aku tidak mau kehadiranmu di rumah ini menjadi duri nantinya." Ucap Amanda,Salsa terlihat biasa saja mendengar ucapan Amanda bahkan dia mengabaikan ucapan Amanda dan tetap pokus melihat ponselnya membuat Amanda semakin jengkel kepadanya.

"Salsa !! Kamu dengar tidak apa yang aku katakan?"

"Apaan sih,kamu berisik banget,jangan mentang-mentang hidupmu lebih baik sekarang kamu malah sombong ya Amanda,kamu keterlaluan banget sih jadi orang." Ucap Salsa berang,dia beranjak dari tempat duduknya lalu berdiri membalas tatapan Amanda yang begitu sinis.

"Aku tidak peduli apa pun yang kamu katakan,pokonya yang ku mau sekarang juga kamu keluar dari rumah ini,jangan menjadi orang tidak tau diri." Ucap Amanda,sekarang dia tidak peduli lagi dengan perasaan Salsa karena semakin di bantu sahabatnya itu semakin tidak tau diri.

"Oke...Aku akan pergi sekarang juga,aku harap kamu tidak menyesal dengan keputusan mu ini,dan aku harap kamu tetap jaya seperti ini suami mu tidak di ganggu oleh wanita lain."Ucap Salsa lalu keluar dari tempat duduknya meninggalkan Amanda sendirian di sana.

Salsa keluar dari rumah Amanda membawa semua pakaiannya,sebenarnya dia belum punya tujuan sama sekali karena sampai hari ini dia belum mencari rumah untuknya tapi dia memutuskan untuk sementara tinggal di hotel kelas murah,dari pada harus mengemis di rumah Amanda yang di nilainya semakin sombong.

"Aku akan membuatmu menyesal,aku akan merebut Aditia dari tangan mu bagaimana pun caranya." Ucap Salsa.Dia memandangi rumah mewah milik Aditia sebelum dia pergi meninggalkan rumah itu.

Amanda duduk di sopa dengan perasaan yang tidak menentu,Sekarang dia tidak tau harus senang atau sedih saat Salsa meninggalkan rumahnya apalagi,mengigat kata-kata terakhir salsa.

"Sebenarnya aku tidak berniat untuk sombong kepadanya,tapi sikapnya membuatku menjadi muak,dia tidak tau kalau aku berusaha membelanya di hadapan suami dan mertuaku,tapi dia semakin tidak menghargai aku." Suara hati Amanda,dia merasa malas untuk membereskan rumah karena semua ucapan Salsa barusan.

Mama mertuanya keluar dari dalam kamar,dia berjalan dengan memakai tongkat,kakinya terlihat sangat gemetaran,entah kenapa asam uratnya semakin parah tapi dia menolak setiap hari di bawa ke rumah sakit.Susi tampak meringis kesakitan saat dia hampir mencapai sopa,sementara Amanda tidak memperhatikan kalau Mama mertuanya sudah datang menghampirinya.

"Mama,untuk apa mama keluar kamar,mama bosan sendirian di kamar ya?" Tanya Amanda membantu mama mertuanya duduk di sopa dan menaikan kedua kakinya di atas sopa dan membantunya memijat.

"Kemana wanita itu?" Amanda merasa tidak enak saat mendengar pertanyaan mertuanya,dia hannya bisa diam,karena dia takut mertuanya kembali menceramahi nya.

"Amanda,mama bukannya keberatan kalau kamu berteman dengannya,tapi kalau kamu membawanya ke rumah ini,mama benar-benar keberatan.Kamu kan ada suami,bagaimana kalau diam-diam sahabat mu itu menggoda suami mu,bisa saja Aditia tidak menyukainya tapi ingat kucing tidak akan pernah menolak ikan." Ucap mama mertuanya membuat Amanda semakin merasa bersalah,dia menunduk malu karena sudah beberapa kali mertuanya menasehatinya tapi selama ini dia menganggap mertua berlebihan.Kenyataanya sekarang dia sudah merasakan sendiri.

"Maafkan aku ma,karena sudah menganggap sepele nasihat mama,aku sudah mengusirnya dan dia sudah pergi dari tadi ma." Ucap Amanda,dia sangat malu kepada mertuanya karena pada akhirnya apa yang di katakan mama mertuanya benar adanya.

"Aku hannya tidak ingin apa yang pernah aku rasakan akan kamu rasakan juga."Amanda mengerutkan keningnya,dia tidak mengerti maksud ucapan mertuanya.

"Kamu tau,mama dulu juga sama sepertimu,wanita yang sangat beruntung dan bahagia memiliki suami sebaik papanya Aditia,tapi itu semua berubah setelah," Susi menghentikan ucapannya lalu menarik napas panjang,dia seperti menyembunyikan sesuatu rahasia yang sangat besar.

"Setalah apa ma?" Tanya Amanda tidak sabar,dia ingin tau rahasia apa yang di sembunyikan mama mertua darinya.

Sebenarnya Susi sangat jijik menceritakan masa lalu kelam yang dia sembunyikan dari siapa pun,bahkan dia sudah melupakan itu,tapi karena dia tidak ingin menantunya merasakan apa yang pernah dia rasakan akhirnya terpaksa dia harus menceritakan masa lalunya itu kepada Amanda.

"Dulu mama membawa sepupu mama dari kampung untuk membantu mama di rumah,dia wanita yang sangat polos dan baik,bahkan aku sangat mempercayainya,hingga suatu saat aku mengetahuinya hamil padahal aku tau dia tidak punya pacar dan tidak pernah keluar rumah,kamu tau siapa yang menghamilinya,dia di hamil oleh papanya Aditia,mereka sangat pandai menutupi permainan mereka dari hadapan mama." Ucap Susi.Seketika perasaan Amanda tidak tenang,dia gelisah dan ketakutan setelah mamanya menceritakan masa lalunya.

"Mama tidak bermaksud menakut-nakuti mu,mama hannya ingin kamu jangan terlalu polos,dan jangan terlalu mempercayai orang lain,sekalipun itu keluarga sendiri karena kita tidak tau apa isi hati mereka."

*** Bersambung***