NovelToon NovelToon
Pamit

Pamit

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Cerai
Popularitas:605.9k
Nilai: 5
Nama Author: Wiji

Bagaimana perasaanmu jika jadi aku? Menjadi istri pegawai kantoran di sudut kota kecil, dengan penghasilan yang lumayan, namun kamu hanya di beri uang lima puluh ribu untuk satu minggu. Dengan kebutuhan dapur yang serba mahal dan tiga orang anak yang masih kecil.
Itulah yang aku jalani kini. Aku tak pernah protes apalagi meminta hal lebih dari suamiku. Aku menerima keadaan ini dengan hati yang lapang. Namun, semua berubah ketika aku menemukan sebuah benda yang entah milik siapa, tapi benda itu terdapat di tas kerja suamiku.
Benda itulah yang membuat hubungan rumah tangga kami tak sehat seperti dulu.
Mampukah aku bertahan dengan suamiku ketika keretakan di rumah tangga kami mulai nampak nyata?
Jika aku pergi, bisakah aku menghidupi ke tiga anakku?
Ikuti perjalanan rumah tangga ku di sini. .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Hinaan Suami

Mobil mulai melaju dengan kecepatan sedang. Aku duduk bersandar dengan kerepotan ke dua anakku yang tak mau diam. Aku sungkan dengan supir taksi yang sesekali melirik belakang melalui kaca spion nya.

"Maaf ya, pak, kalau anak saya sedikit berisik."

"Nggak apa-apa, mbak, namanya juga anak kecil. Kalau suruh diam susah. Oh ya, saya minta maaf ya tadi bicara kurang sopan dengan ibu mertua mbak. Kesel aja masa di tuduh pebinor."

"Nggak apa-apa, pak. Saya yang harusnya minta maaf, ibu mertua saya memang begitu orangnya. Jangan diambil hati."

"Betah banget mbak punya mertua begitu."

Jujur saja ucapannya membuat aku bingung harus berkata apa.

"Ya gimana lagi? Kan dia ibu suami saya, gimana nolaknya saya? Bapak bisa aja."

"Muka saya kelihatan kayak bapak-bapak ya? Manggilnya bapak terus dari tadi."

"Nggak sih, masih kelihatan muda kok," jawabku tak enak.

Jika aku lihat, dia sebenarnya menyimpan banyak pertanyaan. Mungkin saja dia kepo sekali dengan sikap ibu padaku, tapi sungkan hendak bertanya.

Tak berselang lama, kami sampai di restoran. Tempat makan yang berkonsep lesehan dan ada kolam ikan di bawah lesehan tersebut. Tentu saja aku mengajak anak-anak ke sini selain untuk makan juga untuk melihat kolam ikan yang berisi puluhan ekor ikan. Alif dan Agil sangat girang dan tak henti-hentinya tersenyum.

Kami duduk di lesehan paling pojok, aku menyuapi Agil dan Anin bergantian. Aku tak makan, hanya memesan camilan dan minum. Namun, buka Alif namanya jika anak kecil itu tak memperlakukan aku spesial, sesekali tangannya tergerak untuk menyuapi ku makanan yang dia pesan sendiri.

Saat sedang asyik bercengkrama, seorang wanita yang tak asing memanggilku. Aku masih diam tertegun, karena aku masih mengingat ingat siapa gerangan wanita yang berhijab ini.

"Eni, ya Allah ini kamu, ih lama kita nggak ketemu. Aku pangling banget, kamu makin cantik dengan hijab ini." Setelah beberapa saat bepikir aku ingat bahwa dia adalah teman ku bekerja saat sebelum menikah.

"Alhamdulillah makasih, bagaimana kabarmu, Yu?" tanya Eni duduk bergabung dengan aku dan anak-anak.

"Alhamdulillah sehat, kamu sendiri bagaimana? Kamu sama suami kamu?"

"Ah nggak, kebetulan aku habis arisan aja sama teman. Anak kamu banyak ya, lucu-lucu lagi." Eni mencubit gemas pipi gembul Anin. "Oh iya, aku tadi ketemu sama Anang. Ada janji temu sama orang juga di sini katanya."

Aku mengernyit, "kamu tahu dia ketemu sama siapa?" tanyaku penasaran.

"Nggak, duduknya jauh banget dari aku, di ujung. Tapi pakaian dia nggak se formal kayak di kantor, biasa aja gitu. Lagi nggak kerja apa gimana?"

"Tadi berangkatnya sih kerja ya, cuman nggak tahu lagi setelah itu."

Aku lalu mengalihkan topik untuk bahan obrolan kami. Aku tak mau masalah yang sedang aku alami terdengar hingga telinga orang lain. Biar bagaimana pun masalah rumah tangga adalah sebuah aib yang harus ditutupi dengan rapat.

Namun, dari obrolan ku, aku memperoleh pengetahuan baru. Yakni, tutorial menyadap WA orang lain tanpa menyentuh hape korban. Aku blak-blak an bertanya pada Eny yang lebih tahu soal teknologi dibanding aku. Meskipun aku harus menciptakan kebohongan untuk memperoleh caranya, tak masalah, yang penting aku bisa tahu apa yang dilakukan mas Anang di belakangku.

"Jangan lupa, jangan di buka chatnya kalau nomer yang kamu sadap belum baca chat nya. Nanti ketahuan kalau kamu nyadap WA nya." Itulah pesan yang di wanti-wanti oleh Eni.

*

"Dari mana?" tanya mas Anang dengan dinginnya.

"Makan di luar. Sesekali membahagiakan anak."

Mas Anang hendak berucap, tapi kalah cepat dengan Alif yang meminta izin padaku untuk bermain dengan teman-temannya dan membawa Agil untuk ikut dengannya. Anak itu memang pandai jika diminta untuk momong adiknya.

"Kamu makan di luar? Keterlaluan kamu, Yu! Aku pulang kerja nggak ada makanan dan kamu makan di luar?" protes mas Anang yang pusing dengan tingkahku. "Uang dari mana kamu? Ibu juga bilang kamu tadi naik taksi online, uang dari mana aku tanya!" Mas Anang bicara dengen keras sehingga Anin yang tertidur dalam gendongan ku menangis.

Namun, sesaat kemudian dia tertidur lagi.

"Gaji kamu kan banyak, kenapa harus ngomel? Kan bisa makan di luar. Bayar hotel aja bisa kan?"

"Keterlaluan kamu, Yu! Sama sekali tidak menghargai ku sebagai suami. Tidak ada hormat-hormatnya kamu sama aku."

"Aku akan menghormati suami ku jika dia juga menghormati aku, suami seperti kamu apa yang harus di hormati? Apanya? Kamu pikir aku wanita apa? Setelah kamu mengkhianati aku, terus aku harus tetap hormat sama kamu. Jangan mimpi!"

"Selalu saja membahas kesalahan ku. Seharusnya kamu ngaca juga, apa alasan aku selingkuh, apa yang membuat aku tidur dengan wanita lain. Kamu tahu nggak, apa yang ibu bilang itu benar. Kamu kucel, dekil, nggak bisa merawat diri sendiri, pakai daster yang itu-itu saja. Kamu layani aku di ranjang aja nggak bisa memuaskan, belum lagi alasan-alasan kamu yang lelah, cape dan keluhan-keluhan kamu yang mengurus rumah dan anak. Lihat diri kamu di cermin, bahkan dengan kamu memakai lipstik saja kamu masih kumel. Malu aku punya istri kamu."

Aku terdiam, air mataku menetes tanpa diminta, nafasku sedikit tersengal-sengal karena dadaku yang sudah sesak oleh ucapan mas Anang. Seburuk itukah aku di matanya? Itu artinya perhatian dan kasih sayang yang dia berikan padaku adalah palsu?

"Kenapa? Nggak bisa jawab kan? Cuman bisa nangis kan? Makanya jangan merasa jadi orang paling benar, kamu juga salah dalam hal ini. Kalau aku bilang aku nggak ada hubungan lagi sama dia ya sudah, jangan dibahas terus dan kamu jadikan bumbu buat membenarkan tindakan kamu. Buruan masakin aku, habis makan enak kan kamu? Masakin aku juga yang enak, kalau kamu bisa makan di luar itu artinya kamu punya uang."

Sakit sekali rasanya hati ini, ini adalah pertama kalinya mas Anang menghina fisik ku. Mas Anang yang aku kira berbeda dari laki-laki yang aku baca di novel online, tapi rupanya dia sama saja. Apa semua laki-laki begitu? Apa semua suami tak mau tahu kegiatan istri tapi menuntut istrinya tetap cantik?

Dengan hati yang hancur tak bersisa aku melangkah ke kamar untuk menidurkan Anin. Untunglah anakku tak terbangun karena suara ayahnya. Dengan pelan dan menahan sakit di dada aku meletakkan Anin di ranjang dan memberikan sedikit tepukan agar ia tertidur lagi. Setelah itu aku bergegas ke dapur untuk memasak.

Aku masih jadi istrinya, aku melakukan ini bukan karena aku takut. Tapi aku hanya menjalankan kewajiban ku meski dengan terpaksa. Aku masak seusai dengan apa yang dia mau. Dia meminta ku untuk masak enak kan? Aku masakkan dia ayam dan aku meracik bumbu dengan asal, entah bagaimana rasa dan reaksinya nanti, aku tak peduli.

1
Jessica
Luar biasa
UfyArie
50 ribu seminggu ini tahun berpa
meris dawati Sihombing
Hahhh, umur 25 dah jd Dokter spesialis?? yg bener???H suka2 mu lah thorrr
niken babyzie
kuliah fadil gak kelar2 yah thorrr
niken babyzie
nenek2 laknat
niken babyzie
campur racun sekalian
meris dawati Sihombing
Haluuuu, 1 minggu cuma 50 rebu
niken babyzie
judul novelnya cocok di beri judul.. ternyata aku baru sadar telah menikahi suami pelit
niken babyzie
mokondo
Ratnasihite
kocak nih alif udah tau suka sama suka😄😄
Ratnasihite
Luar biasa
yuyunn 2706
bodoh ayu,kasusin itu mantan mertua biar kapok
yuyunn 2706
kok ndridil anaknya,kan bs KB
Mastina Maria siregar
novelmu sukses bikin aku mewek Thor...
ceritanya sperti di dunianya nyata.
Mastina Maria siregar
dr awal baca sampe bab ini suka,,mewek trust,seolah olah saya yg mengalaminya.alurnya bagusjg penggunaan bahasanya.pokoknya suka,
Mastina Maria siregar
sperti di dunia nyata,sedih Thor...
Sulati Cus
jgn2 si jaga cosplay nya si rifki
Sulati Cus
😂😂😂 g mungkin lah jd Winda yg mau sm suami orang lah Wong yg bujang aja msh banyak
Sulati Cus
kyknya jodoh nih eh apa si jaka lg nyamar ???
Sulati Cus
mase keknya pgn di tabok bolak-balik nih, cantik jg perlu modal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!