Seorang tuan muda pewaris keluarga kaya raya yang menghilang akibat kecelakaan yang dialamainya. Dikabarkan meninggal namun keluarganya tidak percaya karena mayatnya tidak ditemukan. Dan seorang Nenek tua bersama seorang cucu perempuannya menyelamatkan sang tuan muda dalam keadaan hidup walau terluka sangat parah. Sang tuan muda hidup kembali dengan identitas baru karena ditemukan dalam ke adaan hilang ingatan dan cacat pada wajah serta kakinya. Namun naas sang tuan muda di fitnah sehingga harus menikahi cucu sang nenek. Disaat cinta kian tumbuh dihati mereka, sang tuan muda ditemukan kembali oleh orang-orang kepercayaan Keluarganya dan dibawa paksa kembali ke tengah keluarganya. Bagaimanakah kisah sang tuan muda dengan status barunya? Dan bagaimanakah nasib cucu perempuan nenek sang penolong? Akankah cinta mempertemukan mereka kembali?
Inilah kisahnya 👍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Guspitria Kamal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11 Maylov Ku, Aku Sangat Merindukanmu
Disaat Beni memasuki ruangan Danu, terlihat Danu tengah berdiri menghadap dinding kaca yang mengarah ke luar. Terlihat jelas bagi Beni kalo sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja.
'' Ada apa bro? Lo kenapa tiba-tiba bersikap aneh seperti ini? Apa ada yang lo sembunyiin dari gue? Lo ga percaya sama gue Danu?'' Ujar Beni yang menghujami Danu dengan rentetan pertanyaan.
'' Sebenarnya gue sudah menikah saat gue menghilang dulu. Namanya Mayang Rembulan, kami saling mencintai dan gue meninggalkannya tanpa sempat menjaskan kalo saat itu gue sudah mengingat kembali semuanya. Gue dijemput paksa sama orang-orang Kakek saat kami sedang mengambil bambu di pinggir Desa tempat gue dan Mayang tinggal.'' Danu mulai menceritakan rasianya kepada Beni.
'' Kenapa lo ga mau cerita sama gue, apa lo ga percaya sama gue Danu?'' Jawab Beni yang sedikit kecewa dengan sikap Danu yang tidak terbuka lagi dengannya.
Danu membalikan badan dan mentap Beni yang sedang berdiri tepat di belakangnya.
'' Maaf Ben, gue cuma ingin melindungi Mayang dari musuh-musuh gue Ben. Lo kan tau, banyak misteri yang sampai sekarang belum terpecahkan. Gue ga mau Mayang kenapa-napa Ben, dia adalah hidup gue Ben.'' Jelas Danu.
'' Selama ini gue benar-benar tersiksa Ben, gue tersiksa menanggung rindu gue sama Mayang. Siang malam hati gue sesak karena ingin sekali gue menjemput Mayang. Tapi gue tahan, gue harus bersabar dulu paling tidak sampai dalang dibalik kecelakaan yang menimpa gue terungkap.'' Danu menjelakan dengan air mata yang sudah tidak dapat dia bendung lagi.
Beni mendekat sambil mengusap-usap punggung sahabatnya. Dia tidak tahu begitu berat rasa yang ditanggung Danu selama ini, dia berjanji akan membantu Danu untuk semua beban yang sedang dipikulnya.
'' Mulai sekarang lo harus jujur sama gue, ini demi kelancaran misi kita Danu.'' Ujar Beni.
'' Jadi wanita yang di kantin tadi dia Mayang istrimu?'' Tanya Danu serius. Dan dibalas anggukan kepala oleh Danu.
'' Kenapa dia ga ngenalin lo?'' Sambung Beni.
'' Ya ga mungkinlah, muka gue kan udah operasi. Lagian gue ga mau identitas Mayang diketahui orang-orang dulu. Gue ga mau Mayang dalam bahaya. Dan tolong lo cari data lengkap tentang Mayang sekarang juga dan bawa langsung kemeja gue. Sana cepat!'' Danu memerintah Beni sambil mendorong tubuh Beni ke arah pintu.
'' Adu duh..sabar bro, belum juga makan udah disuruh kerja lagi. Nasiiib..nasib jadi bawahan kok gini amat ya..'' Jawab Beni dan disambut tawa oleh Danu.
'' Maylov...maafkan Mas, saat ini kita belum bisa bersama. Tapi Mas tidak akan biarkan kamu jauh dari sisi Mas. Maylov aku sangat merindukanmu.'' Gumam Danu sambil menatap lurus keluar jendela kaca ruangannya.
Tidak berapa lama Beni datang dan meletakan sebuah map warna biru di atas meja Danu, dengan sigap Danu membuka map tersebut. Terlihat jelas Danu membaca dengan detail isi map yang ada di depannya.
'' Sepertinya dia baru masuk kerja di sini.'' Ujar Beni yang sudah duduk di kursi depan meja Danu.
'' Jadi Mayang tidak menyembunyikan statusnya yang sudah menikah. Ternyata dia tidak melupakan aku.'' Gumam Danu sambil tersenyum bahagia.
'' Ya aku rasa dia sangat mencintaimu juga, buktinya dia menerima keadaanmu yang boleh dikatan waktu kamu masih menjadi si buruk rupa. Berarti cintanya tulus padamu Danu.'' Kata Beni.
'' Yah aku tau, Mayang adalah gadis yang baik. Dia mau membantuku dengan ikhlas, menjaga dan merawatku dengan penuh kasih sayang. Aku masih ingat saat aku pertama kali dia bawa untuk tinggal di rumahnya.'' Danu menerawang jauh menceritakan setiap detik yang dia lewati bersama Mayang. Beni yang juga ingin tahu, duduk manis mendengarkan setiap detail kisah Danu dan Mayang.
'' Jadi dia menamakan Rangga karena dia sangat menyukai film ''Ada Apa Dengan Cinta'' ?'' Tanya Beni yang tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
'' Ya begitulah, dan aku bersyukur itu juga nama asliku. Jadi dia tetap sah sebagai istriku sampai sekarang.'' Jelas Danu dengan senyum yang merekah di wajahnya.
'' Jadi, bagaimana dengan viona? Apa yang akan lo jelaskan sama dia? Gue yakin viona ga akan bisa menerimanya.'' Ujar Danu penuh keyakinan.
'' Itulah masalahnya, dari itu lo harus bantu gue. Jangan sampai viona tahu dulu, gue ga mau dia mengganggu Mayang. Gue tahu gimana nekatnya viona.'' Jelas Danu.
'' Ok lah kalo begitu. Betewa apa lo ga nanya sekarang bini lo lagi ngapain.'' Ujar Beni santai sambil memutar-mutar pulpen di ujung jarinya.
'' Itu yang juga mau gue bicarain sama lo, pokoknya gue ga mau istri gue kerja berat-berat. Masa nyonya Danu Rangga Baragajasa kerja jadi CS di perusahaan suaminya sendiri? Kan ga etis aja. Pokoknya kamu atur biar istriku kerjanya seneng-seneng aja.'' Jelas Danu panjang lebar.
'' Kenapa ga lo pepet aja terus biar dia ga disuruh-suruh. Namanya juga CS, ya pasti kerjaannya beratlah.'' Sahut Beni yang kesal karena penyakit bucin Danu kambuh lagi.
'' Bener-bener, kalo gitu lo atur supaya dia cuma bersihin ruangan gue aja. Termasuk nyiapkan minum buat gue.. hahah..ide lo memang tokcer, gaji bulan ini gue tambah bonus buat lo.'' Kata Danu penuh semangat.
'' Alhamdulillah...Nah gini dong, itu baru bos gue.'' Jawab Beni dengan sangat bahagianya.
Tepat pukul lima sore saatnya bagi para karyawan kantor untuk pulang, tak terkecuali Mayang dan Imah. Saat ini Mayang tengah berberes setelah mengganti baju seragam CSnya terlebih dahulu.
'' May, lo tunggu gue di tempat biasa ya. Gue ada urusan bentar, ga lama kok. Lo jangan kemana-mana, tunggu sampai gue datang ya.'' Jelas Imah sambil terus berjalan meninggalkan Mayang yang masih berdiri di depan lokernya.
''Belum juga jawab, dasar bawel.'' Gerutu Mayang sambil geleng-geleng kepala.
Akhirnya Mayang berjalan menuju tempat biasa mereka janjian, yaitu tempat duduk di halaman samping gedung tempatnya bekerja itu.
'' Gimana sih Imah kok lama banget, udah mau jam enam juga.'' Kata Mayang yang sudah mulai gelisah karena Imah belum muncul juga.
Dari lobi kantor terlihat Danu dan Beni memasuki sebuah mobil mewah yang sudah terparkir di depan pintu lobi. Setelah Danu masuk ke kursi belakang, Beni langsung menuju kursi sopir. Ya, sejak awal Danu memang lebih nyaman di sopirkan Beni ketimbang sopir keluarganya. Tepat saat mobil Danu memutar melewati samping gedung, mata Danu menangkap sosok yang sangat dikenalnya.
'' Stop Ben, berhenti di sini.'' Ucap Danu tiba-tiba.
'' Ada apa bro?''. Namun Danu sudah membuka pintu mobil dan langsung menutupnya.
'' Kurang asin, gue ngomong malah dicuekin.'' Kesal Danu sambil menatap Danu yang sedang berlari menuju seseorang yang sedang duduk di kursi taman.
'' Oh..pantesan gue ga dianggap.'' Guman Beni.
Berlahan tapi pasti Danu mulai mendekat ke tempat Mayang tengah duduk, namun Mayang tidak menyadari kedatangan Danu karena sedang membalas chat dari Imah.
'' *Oh Tuhan, benarkah ini kamu May? Mayang istriku? Maylov ku*...'' Batin Danu dengan air mata yang sudah berjatuhan dipipinya. Tidak ingin membuat Mayang bingung, segera disekanya bulir bening yang sudah mentes itu.
'' Lagi ngapain mba di sini sendirian?'' Kata Danu yang sontak membuat Mayang mendongakan wajahnya ke arah Danu.