NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang Ceo

Anak Rahasia Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Fafacho

Follow IG=> Fafacho88


Gibran Montana Sinaga harus mengalami penyesalan yang teramat sangat menyiksa dirinya. Penyesalan yang membuat hidupnya tak berarti lagi setelah kepergian perempuan yang telah ia jadikan budak dalam hidupnya, perempuan itu pergi membawa anaknya membuat dirinya cukup menderita..

Lima tahun kemudian ia melihat seorang perempuan yang begitu mirip dengan istrinya membuatnya begitu penasaran apakah itu istrinya atau bukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 10

“Naina..Naina kemari” panggil Gibran pada Naina.

“Naina kau tuli cepat kemari bantu aku..” lagi Gibran berteriak memanggil Naina.

“Iya sebentar” jawab Naina buru-buru mengambil daster miliknya yang ada di lantai dan langsung memakainya setelah ia sudah memakai daster tersebut ia segera menghampiri Gibran yang masih berada di dalam toilet.

Saat sampai didepan toilet, dia melihat Gibran yang terduduk lemas di lantai kamar mandi,

Hoekkk,.

Pria itu memuntahkan lagi isi perutnya, membuat Naina langsung berjalan mendekati Gibran dan refleks dia langsung memijit tengkuk belakang pria itu.

“Apa yang bapak makan pak,kenapa bapak bisa muntah-muntah begini” tanya Naina sambil terus memijat Gibran.

“Kau bodoh atau apa, jelas-jelas aku sedang tidur denganmu tadi masih tanya aku makan apa” kesal Gibran.

“Ayo bantu aku berjalan” lanjutnya langsung meminta bantuan dari istrinya itu. Naina dengan sigap langsung membantu Gibran, dia memapah pria itu membawanya keluar dari kamar mandi.

Naina langsung mendudukkan Gibran di ranjang king size itu,

“Kakinya diluruskan pak, bapak juga bersender” ucap Naina sambil menaikkan kaki Gibran ke tempat tidur. Gibran yang lemas tak berbicara dia hanya menuruti saja perkataan dari Naina.

“Bapak tunggu sini saja saya ambilkan air hangat sebentar dibawah” pinta Naina agar Gibran diam di tempat tidur. Pria itu hanya membuang mukanya saja sambil memegangi perutnya saat ini yang seperti teraduk-aduk di dalamnya.

“Kenapa dengan perutku,” gumamnya kesal, bagaimana tak kesal pagi-pagi enak-enaknya tidur dirinya malah muntah-muntah.

Tidak butuh waktu lama, Naina sudah kembali membawakan air hangat untuk Gibran. Terlihat jelas perempuan itu terburu-buru karena airnya tumpah di alas gelas.

“Ini pak diminum dulu biar enakan perutnya” Naina langsung meminta Gibran untuk meminumnya, tak lupa ia membantu pria itu yang begitu lemas.

Gibran hanya pasrah tapi tatapannya sekilas melihat wajah tulus Naina yang tengah menopang bahunya sambil membantunya meminum air hangat.

“Pak Gibran masih mual pak? Kalau masih apa perlu kita kerumah sakit sekarang” tanya Naina yang tampak mencemaskan kondisi Gibran yang pucat.

“Nggak perlu, saya istirahat saja” ucap Gibran dan langsung akan berbaring tetapi Naina dengan sigap membantunya tanpa diminta.

“Aku bisa sendiri, aku bukan orang tua” tolak Gibran dan menepis tangan Naina.

“Ya sudah kalau bapak tidak mau saya bantu” Naina langsung mundur memberi jarak pada Gibran.

Gibran langsung membaringkan dirinya membelakangi perempuan tersebut, Naina melihat sekilas Gibran yang membelakanginya rasanya hatinya sakit dengan sikap pria itu padanya. Padahal dia sudah mengurusi pria itu tapi Gibran sama sekali tak menghargai dirinya.

Naina menghela nafas panjang, sebelum dia beranjak pergi memberesi baju-baju Gibran dan juga dirinya yang berserakan di lantai. Ia akan membersihkan kamar ini dulu baru akan membersihkan lantai bawah.

“Kau mau kemana?” tanya Gibran saat Naina sudah selesai memberesi baju-baju mereka yang berserakan di lantai.

“Aku mau kebawah pak, setelah itu aku mau masak buat sarapan pak Gibran” jawab Naina.

“Telfon kan Khalif dulu, bilang padanya aku tidak bisa berangkat hari ini” perintah Gibran pada Naina.

Naina diam menatap Gibran, dia tidak salah dengar pria itu menyuruhnya untuk menelpon sepupunya jelas-jelas pernikahan mereka dirahasiakan dari siapapun.

“Pak..Pak Gibran tidak salah menyuruhku menelpon pak Khalif, ba..bagaimana kalau dia tahu aku istri bapak” ucap Naina takut-takut kalau ucapannya salah.

“Dia tidak akan mengira kalau kau istriku, aku sudah bilang padanya kau memang tinggal dirumahku sebagai pembantu disini” pungkas Gibran, ya dia memang sudah pernah bilang pada Khalif soal Naina tinggal dirumahnya sebagai pembantu. Ia bilang begitu karena waktu itu tak sengaja dia terpergok satu mobil dengan Naina dan masuk kedalam rumah.

Naina yang mendengar itu rasanya sedikit nyeri dihatinya, Gibran tak mengakui dirinya sama sekali sebagai istri. Padahal pria itu meminta anak darinya,..

“Cepat telpon dia, malah ngelamun” tukas Gibran.

“Iya pak” Naina langsung mengambil ponselnya yang berada di atas Nakas sebelah kiri tempat tidurnya tadi.

Naina langsung menghubungi Khalif, menunggu panggilan dari Khalif diseberang sana di angkat.

“Ha..halo pak Khalif” ucap Naina dengan ragu, tatapannya sesekali melihat Gibran yang berbaring lemas dengan sesekali memejamkan mata.

“Ma..maaf pak, eh ma..maksud saya mas Khalif.” Ucap Naina merevisi panggilannya pada Khalif.

Gibran yang belum tidur benar mendengar hal itu, dia langsung membuka matanya melihat Naina yang sesekali tersenyum kikuk.

“Dia baru saja memanggil Khalif apa? mas dia bilang” batin Gibran sambil menatap Naina yang tampak berbicara dengan Khalif diseberang sana.

.........................................

Naina berada di dapur saat ini, dia tengah membuat bubur untuk Gibran karena dia tadi memberikan nasi pria itu tak bisa memakannya jadi dia memutuskan untuk membuatkan bubur saja. Dan hari ini ia juga tidak berangkat bekerja karena tak tega membiarkan Gibran yang sakit sendirian di rumah.

“Loh kok non Naina masih dirumah?” tiba-tiba saja bi Uma datang membuat Naina yang sedang menguncir rambutnya langsung tersentak kaget dengan kedatangan Bi Uma yang dari pintu belakang.

“Bibi..” seru Naina tertahan.

“Maaf non, kaget ya” pungkas Bi Uma.

“Iya, aku kira siapa bi”

“Kok Non Naina dirumah, nggak kerja non?” tanya Bi Uma.

“Nggak bi, pak Gibran sakit jadi saya nggak tega mau ninggalin dia dirumah sendiri” jawab Naina sambil mengecilkan api kompornya agar buburnya tidak gosong.

“Oh, Non Naina masih perhatian ya sama tuan Gibran padahal dia sudah jahat banget terhadap non. Tapi non masih mau memperhatikannya”

“Mau bagaimana lagi bi, dia suami saya sekaligus atasan saya jadi mau tak mau saya harus melakukannya” jawab Naina tersenyum getir.

“Ya sudah kalau begitu bibi bersih-bersih dulu ya non, ada baju yang perlu di cucikan atau diseterika kan tidak non?”

“Nggak ada bi, nanti biar saya saja yang setrika”

“Ya sudah kalau begitu saya pergi dulu non” BI Uma langsung pergi meninggalkan dapur, dia mengambil sapu untuk bersih-bersih rumah itu.

Naina juga sudah selesai memasak buburnya, dia langsung membawanya kedalam kamar saat ini. ia bisa melihat Gibran yang berbaring lemas di tempat tidur dia masih merasakan mual tapi sudah tak muntah lagi.

“Pak Gibran makan dulu pak” ucap Naina pada Gibran yang duduk dengan risau memegangi perut.

“Kau tidak lihat tadi aku bagaimana saat makan” ketus Gibran.

“Saya tahu pak, tapi kalau perut pak Gibran tidak diisi malah bisa-bisa tampah sakit nanti”

“Aku tidak sakit hanya mual saja perutku” pungkas Gibran.

“Maaf jika saya harus memaksa pak, tapi pak Gibran harus makan. Ini saya sudah buatkan bubur bayam untuk bapak” pungkas Naina dan dia langsung duduk di pinggir ranjang sebelah Gibran bersiap menyuapi Gibran.

“Kamu mulai ngelunjak ya, berani denganku” tukas Gibran.

Naina hanya diam saja, tetapi dia menyendokkan sesendok bubur dan menyuapkannya kearah Gibran.

“Aku bilang aku tidak mau makan naina,” tegas Gibran menolaknya.

“Bapak harus makan pak, saya benar-benar mencemaskan pak Gibran kalau pak Gibran jatuh sakit bagaimana. Mama pak Gibran disana pasti sedih melihat bapak sakit”

“Tidak usah membawa-bawa nama mamaku”

“Pak saya mohon makan pak,” Naina kembali memaksa Gibran untuk makan. Dia heran tak menyangka Gibran akan seperti anak kecil yang susah makan.

“Kau saja yang makan,” kesal Gibran dan langsung mengambil alih sendok di tangan Naina dan menyuapkan balik ke mulut Naina dengan paksa.

Naina melahap bubur itu karena suapan paksa Gibran, tetapi dia tak menelannya ia melihat Gibran yang puas karena telah menggagalkan dirinya.

Tiba-tiba saja Naina dengan mulut yang penuh dengan bubur langsung mencium Gibran dan memasukkan paksa bubur yang ada dimulutnya ke mulut Gibran. Entah mendapatkan keberanian darimana dirinya bisa-bisanya memiliki ide gila seperti itu, dia hanya gemas saja karena Gibran yang seperti anak kecil yang susah makan.

°°°

T.B.C

1
安呢
Luar biasa
Borahe 🍉🧡
Erlan adik tirinya Gibran yah?
Borahe 🍉🧡
Nanda cewe apa Cowo thor? kok manggil Om nmnya kek nama cewek
Borahe 🍉🧡
makanya kalau mau dapat anak, sayangi juga Ibunya. bru tau rasakan kamu kehilangan keduanya
Borahe 🍉🧡
lah sdh tau egois. masih dipertahankan
Julia Juliawati
Luar biasa
Julia Juliawati
bagus khalif. biar nyesel. klo bisa bercerai aj biat tau rasa tu kutukupret gibran
Julia Juliawati
hamidun mgkn
Julia Juliawati
laki2 durjana km gibran
Firgi Septia
perempuan egois kentara perempuan yg TDK baik laki2 nya bodoh TDK bijak
Firgi Septia
dasar suami kejam TDK punya perasaan ajak nikah pacar padahal istri sdh ada 😡😡
gah ara
bangunin singa tidur anda paaakkkkk
Suriani Lahusi Lajahiti
Luar biasa
Datu Zahra
ini mark dokter macam apa sih..? emosian kalau urusan naina. Udah tau pasien hilang ingatan. Dokter gila
Datu Zahra
Kasihan Alisha, dia dulu juga enggak salah² amat. Tega bener semua jadi pada jahat sama dia dan anaknya
Datu Zahra
Mark dokter macam apa, inget sumpah dokter. Mengabaikan pasien cuma karena urusan pribadi
Datu Zahra
Mantan pacarnya Gibran, Alisya
Datu Zahra
Nangis mulu setiap baca dibeberapa part, kaya ikut ngerasa sakitnya
Datu Zahra
punya pacar nikahin orang lain, maksa tapi diperlakukan enggak manusiawi. Dasar lelaki gila
maria handayani
/Shy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!