Azril Fathurlutfi adalah seorang remaja yang merantau ke Jakarta untuk meraih prestasi nya demi mewujudkan impian kedua orang tua nya
Di tinggalkan banyak harapan dan impian oleh kedua orang tuanya membuat azril menjadi terobsesi akan keberhasilan
Apa jadinya jika di tengah obsesi itu ada kisah percintaan yang cukup rumit antara sahabat nya, dan kedua teman perempuan nya
Apakah Azril mash bisa fokus dengan obsesi itu atau malah goyah karena percintaan yang cukup rumit ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ezama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keyakinan Azril
..." Ada banyak hal yang sebenarnya lebih penting untuk di pertanyakan, hanya saja sebagian orang memang memiliki rasa penasaran berlebihan "...
...-Manjalitah-...
***
sasha terlihat melamun di kelas sepertinya gadis itu sedang memikirkan cara supaya bisa lebih dekat dengan dinda
dengan begitu dia dapat mengorek informasi tentang seseorang yang bernama lilis
siapa sangka lilis yang sedang berusaha dicari tau oleh Sasha itu ternyata sudah ada di depan mata
perubahan yang sangat signifikan mampu membuat dinda tak mengenali sosok lilis dalam diri Lisa
bahkan Azril saja yang notabene nya sahabat karib nya tak mampu mengenalinya
Perubahan bentuk badan, gaya rambut, paras, dan gaya hidup sangat lah berbeda dengan lilis yang laki-laki itu kenal
sasha dengan mendengus kesalahan menghubungi Rey
" Rey, gw udah minta maaf tapi dia nggak ada perubahan sama sekali ke gw " -Sasha
" Nona bersabarlah, semuanya butuh proses, tunggu dan tetap berusaha supaya orang itu bisa percaya dengan anda " -Rey
" tap-- " -Sasha
" Nona saya tutup dulu, saya bersama tuan Herry akan melakukan pertemuan dengan klien " -Rey
tanpa menunggu jawaban Sasha Rey sudah memutuskan panggilan telfon itu
sedangkan dinda gadis itu tidak keluar kelas saat jam istirahat karena banyak fikiran tentang lisa dan azril
Apakah lisa menyukai azril?
Apakah azril menyukai lisa?
" sudahlah, lama-lama gw mikirin semakin pusing kepala gw " -dinda
***
Di rooftop dia manusia berbeda jenis kelamin tengah menikmati makanan di meja bundar itu
Abram dan Lisa sepertinya sangat asik bercanda ria kadang-kadang keduanya tertawa lepas
jika bukan karena pertemuan tadi malam keduanya tidak akan seakrab ini
hanya karena dorongan orang tua keduanya bisa berkenalan dan bercengkrama seperti manusia pada umumnya
karena emang pada dasarnya sifat keduanya yang humble dan mudah bergaul membuat mereka tak perlu bersusah payah untuk mengakrabkan diri satu sama lain
" sa, lu harus nonton film yang tadi gw ceritain " - Abram
" nggak mau, film percintaan mah bikin nyesek tau nggak " -Lisa
" enggak sa, lu harus nonton, ini beda tau nggak " -Abram
" beda apanya coba, film percintaan itu kalo anak SMA kayak kita paling jauh cinta segitiga atau nggak cinta tapi beda rasa uhhhh nyesek banget njirr " -lisa
" ini tuh film percintaan tentang seorang ustadz sa, gw udah nonton ko " -Abram
" pasti poligami kan?, gw ga suka yang berbau poligami " -lisa
" Kenapa lu nggak suka, padahala seru loh punya istri dia " -Abram
" seru dengkul mu, poligami tuh menyakitkan tau nggak, sakit nya tuh di sini " -Lisa
" emang lu tau rasanya di poligami gimana? " -Abram
" gw tau rasanya gimana kak, walaupun gw nggak akan pernah ngerasain berpoligami itu gimana, dan gw nggak akan mau ngerasain nya " -lisa
" sa, nanti malam keluar yuk " - Abram
" kemana? " -lisa
" jalan-jalan aja gitu, nggak suntuk lu tiap hari di rumah hah " -lisa
" kalo lu mau ngajak gw keluar, izin dulu sama bunda dan ayah gw, jangan suka ngebiasain bawa anak orang tanpa izin kedua orang tua nya nggak lakik tau nggak " -lisa
" Lah, berarti selama ini gw nggak lakik dong " -Abram
" maksudnya? " -Lisa
" iya, gw biasa nya kalo ngajak cewe keluar itu nggak perlu izin dari orang tuanya, kalo mau keluar ya keluar nggak perlu izin segala " -Abram
" kalo ngajak anak orang keluar harus izin dulu ke orang tua nya, karena itu mencerminkan kalo lu emang bener lakik, udah ah gw cabut dulu " -Lisa
***
sasha duduk mendekati dinda guna memulai pendekatan yang lebih dekat lagi
" din, pulang sekolah jalan yuk " -Sasha
" gw nggak ada duit buat foya-foya kayak lu " -dinda
" tenang din, sebagai tanda permintaan maaf gw, rencananya gw mau traktir lu, mau ya plissss " -Sasha
" beneran lu mau traktir gw " -dinda
" iya dindaaaaa, mau kan kan kan " -Sasha
" yaudah gw mau, sekalian ajak lisa juga biar seru " -dinda
" Yahh dinda, gw kan mau nya jalan sama lu bukan sama lisa " -Sasha
" Jadi, kita berdua aja? " -dinda
" iyalah din, kan ini tanda permintaan maaf gw lu terima " -Sasha
" okey " -dinda
***
pulang sekolah Azril mengajak lisa kesuatu tempat
" zril, kita mau kemana? Gw harus pulang sekarang, bunda gw pasti nyariin gw zril " -lisa
" Bodoh banget si lu zril, kenapa lu baru sadar dengan nama lengkapnya lisa, bodoh bodoh bodoh " Batin azril
" Azril lu ma bawa gw kemana, lu jangan coba-coba ngelakuin yang nggak-nggak ya zril " -lisa
" Azril, ngomong lu bawa kemana " -lisa
Azril menghentikan mobilnya di sebuah danau yang sangat indah dan sejuk
azril keluar terlebih dahulu di ikuti oleh lisa
mereka terdiam beberapa saat lalu azril bangkit dan mendekat ke arah danau
" kenapa lu nggak bilang dari awal lis " -Azril
Lisa mengernyit lalu berjalan mendekati azril
" maksud lu apa zril, gw nggak bilang apa dari awal? " -lisa
Azril membalikkan badannya dan berhadapan dengan lisa
" lu sebenernya lilis kan? " -Azril
lisa berusaha menyembunyikan rasa keterkejutan nya dengan mengalihkan pandangan ke arah danau
" jawab gw, lu sebenernya sahabat gw kan lis?! " -Azril
" zril, lu kenapa sih, siapa itu lilis? gw nggak kenal orang yang bernama lilis zril? " -Lisa
" sahabat? gw nggak punya sahabat zril, lu salah orang " -Lisa
" Lisa Deliana nama lu kan!! " -Azril
" iya, nama gw emang itu terus kenapa?! " -lisa
" Bohong!! Lu lilis kan, jangan bohong lagi sa, nggak cape apa lu bohong terus hah!! " -Azril
" gw nggak tau lagi harus gimana zril, terserah lu percaya atau nggak, yang penting gw bukan lilis yang lu bilang, permisi " -lisa
Lisa meninggalkan azril di sana yang terdiam
" Maafin gw zril, ini bukan saat yang tepat buat lu tau siapa gw, gw udah nyaman dengan keadaan sekarang, biarin kayak gini sampai gw siap bilang sendiri ke elu " Batin lisa
" Bohong.. Lu bohong sama gw Lisa, lu lilis sahabat gw dulu, apa lu semarah ini sama gw, karena gw nggak pernah lagi ke kampung buat nemuin lu, apa perlu marah sampai merubah penampilan " -azril
" GW LEBIH SUKA LILIS YANG DULU, JANGAN PERNAH BERUBAH HANYA KARENA MARAH.. LILISSSSS " -Azril
sudah beberapa tahun berlalu di saat terakhir seorang Azril meneteskan air mata di saat pemakaman kedua orang tua nya
Dan sekarang dia kembali meneteskan air mata karena merasa gagal mengenali sahabat yang dulu menemani nya
" gw kangen sama lu lilis, hiks.. " -Azril
***
Di dalam taksi lisa menghapus air mata yang menetes di pipi nya
dia memang akan mengungkapkan jati dirinya suatu saat nanti tapi bukan hari ini
juga hari ini terlalu cepat untuk mengungkap jati dirinya
^^^Kuala kapuas, 4 Maret 2035^^^