Thomas adalah seorang CEO juga ketua Mafia. Bersifat Arogant dan dingin terhadap semua wanita sampai suatu ketika Thomas bertemu dengan seseorang sekaligus sekretarisnya yang membuat jantungnya berdebar dan merasakan jatuh Cinta.
Gloria seorang gadis dijodohkan oleh orangtuanya. Selama pernikahan Gloria diperlakukan tidak manusiawi oleh suaminya hingga akhirnya Gloria bekerja sebagai sekretaris Thomas.
Hubungan antara bos dengan sekretaris lama - lama menimbulkan getaran cinta tapi Gloria berusaha untuk menahan perasaannya karena dirinya sudah menikah dan tidak mungkin bosnya mencintainya.
Thomas kecewa ketika mengetahui kalau Gloria sudah menikah dan berusaha untuk melupakan cinta pertamanya.
Akankah mereka bersatu ataukah Gloria tetap bertahan dalam pernikahan yang selalu membuatnya mengeluarkan air mata. Ataukah bersatu dengan Thomas? ikutin ceritaku.
Ikuti cerita novel terbaruku.
Perkenalkan karya novelku yang ke 5
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Gloria dan Thomas
Selesai membereskan pekerjaan rumah Gloria membersihkan diri. Hari ini Gloria mencoba melamar pekerjaan karena dari kemarin Gloria sempat sakit selama 3 hari, itu aja Alex marah - marah karena Gloria tidak memasak dan apartemennya berantakan.
Gloria memaksakan diri tapi yang ada belum ada setengah hari tubuhnya limbung dan pingsan. Gloria terbangun ketika sudah sore dengan perlahan Gloria masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan dirinya.
Gloria bersiap - siap berangkat baru saja membuka pintu ponsel miliknya berbunyi. Gloria membuka tasnya untuk melihat siapa yang menghubungi dirinya.
📱" Hallo Gor?" panggil Gloria
📱 " Nanti siang kita ketemu yuk? kita ketemu di parkiran tempat kerjaku." ucap Goretti.
📱 " Ok. Nanti aku ke sana." jawab Gloria.
📱 " Ok. Sip." jawab Goretti
tut tut tut tut
Gloria mematikan ponselnya kemudian memasukkannya ke dalam tasnya kemudian Gloria mengunci pintu apartemennya.
Seperti biasanya Gloria berjalan menuju ke jalan besar. Gloria melamar dari satu perusahaan ke perusahan lain tapi selalu tidak ada lowongan pekerjaan. Tanpa mengenal lelah dan tanpa putus asa Gloria berjalan melamar ke perusahaan.
Tidak terasa hari sudah mulai siang sesuai janji Gloria menaiki angkot menuju ke sekolah paud di mana sahabatnya Goretti bekerja sebagai guru taman kanak - kanak.
xxxx
Goretti dengan sabar dan penuh kasih sayang mengajarkan anak - anak didiknya untuk membaca dan menulis.
Hingga tidak terasa waktunya untuk istirahat, anak - anak mengambil tasnya untuk mengambil kotak bekal makanan. Goretti membuka kotak bekalnya yang berisi roti sandwich. Hari ini tidak tahu Goretti membawa bekal sangat banyak.
Setelah semua duduk mereka berdoa sesuai agama masing - masing. Selesai berdoa mereka membuka bekal makanan masing - masing.
Goretti menatap satu persatu muridnya sampai Goretti menatap seorang anak laki - laki dengan muka sedih dan di mejanya tidak ada bekal makanannya.
" Leo, kesini sayang." panggil Goretti lembut.
Leo yang merasa dirinya dipanggil langsung mengangkat kepalanya menatap gurunya dengan sendu membuat hati Goretti tersentuh.
Goretti mendekati Leo kemudian tangan kirinya memegang tangan Leo sedangkan tangan kanannya mengambil kursi milik Leo. Kursi milik Leo di taruh di sebelah kursi Goretti kemudian meminta Leo untuk duduk di sebelahnya dengan patuh Leo mengikuti perintah gurunya.
" Leo suka makan roti sandwich?" tanya Goretti lembut
" Suka Ms." ucap Leo
Leo melirik bekal milik Ms dan ingin rasanya meminta tapi dirinya sangat takut jika dimarahi. Goretti tahu lirikkan Leo dengan tersenyum membelai rambut Leo.
" Leo, ms bikin roti sandwich sangat banyak, ms minta tolong bantuin ms ngabisin roti sandwich. Apakah Leo mau membantu Ms?" tanya Goretti lembut.
" Benarkah Ms?" tanya Leo dengan mata berbinar.
" Benar, ayo kita makan bersama ngabisin roti sandwich." ajak Goretti
Dengan semangat Leo memakan membuat Goretti tersenyum. Mereka berdua makan bersama hingga roti sandwich masih tersisa 10 potong tapi Goretti dan Leo sudah kenyang.
" Ms. Bolehkah roti sandwich ini buat Leo tapi Leo bawa pulang?" pinta Leo dengan wajah menggemaskan.
" Boleh. Masukkan dalam tas Leo ya." jawab Goretti sambil merapikan bekalnya dan bekalnya di tutup dengan rapat agar roti sandwich nya tidak tumpah.
Leo dengan senang hati menerima pemberian dari gurunya. Leo memasukan bekal milik gurunya ke tas sekolahnya.
Setengah jam kemudian waktu anak - anak pulang sekolah. Goretti berjalan di depan sedangkan dibelakangnya diikuti oleh anak murid - muridnya.
Goretti sudah hapal siapa saja yang menjemput anak didiknya hingga terakhir Leo yang belum di jemput. Karena lama menunggu Goretti menggandeng tangan Leo untuk masuk ke ruang guru sambil menunggu kedatangan orang tua muridnya.
15 menit kemudian telephone milik kepala sekolah berbunyi setelah lama berbincang telephone pun di tutup oleh kepala sekolah.
" Ms. Goretti bisakah mengantar Leo ke perusahaan daddynya?" tanya kepala sekolah.
" Bisa ms, alamat perusahaan dan nama daddy serta jabatannya." pinta Goretti
" Nama Perusahaannya PT THOMAS ALEXANDER COMPANY dan nama daddynya Markus Aleandro sebagai Asisten CEO." ucap kepala sekolah menjelaskan.
" Baik ms. terima kasih, saya akan antar sekarang." jwab Goretti dengan lembut.
" Ayo Leo ikut ms. kita pergi ke kantor daddy." ucap Goretti.
" Baik ms." jawab Leo patuh
Goretti menggandeng tangan Leo menuju ke tempat parkiran. Goretti melihat sahabatnya sedang berdiri menunggu dirinya.
" Hallo Glo, maaf lama karena tadi aku menunggu daddy nya Leo jemput dan ternyata tidak jadi jemput. Aku minta maaf sekali lagi, karena aku mau anter Leo dulu ke perusahaan tempat dimana daddynya bekerja" ucap Goretti menjelaskan.
" Tidak apa - apa santai aja." jawab Gloria sambil tersenyum.
" Oh ya kebetulan aku bawa mobil, siapa yang menyetir?" tanya Goretti
" Aku saja, kamu duduk di belakang temani Leo sepertinya Leo mengantuk." ucap Gloria
Goretti menundukkan wajahnya menatap Leo tampak Leo matanya tinggal 5 watt. Goretti memberikan kunci mobil ke Gloria sambil menggendong Leo.
Benar saja apa yang dikatakan oleh Gloria, di pertengahan jalan Leo sudah tertidur di dada Goretti. Goretti bersandar di kursi agar Leo tertindur dengan nyaman sambil membelai rambut Leo dengan lembut.
15 Menit Kemudian
Mereka sudah sampai di lobby di perusahaan PT THOMAS ALEXANDER COMPANY. Gloria memarkirkan mobilnya di parkiran khusus pegawai.
Gloria membuka pintu mobil kemudian menutupnya kembali diiukuti oleh Goretti sambil menggendong Leo dan membawa tas mililnya dan juga tas milik Leo. Gloria membantu Goretti untuk membawa tas milik Leo dan tas milik Goretti.
Mereka berjalan memasuki lobby dan menemui resepsionis.
" Selamat siang mba?" sapa Gloria ramah
" Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis ramah
" Kami mau mengantar Alex anak dari tuan Markus Aleandro." ucap Gloria
Resepsionis menatapa ke dua gadis itu kemudian anak yang dalam gendongan Goretti.
" Tunggu sebentar ya? silahkan duduk di lobby nanti kami akan panggil" jawab resepsionis ramah.
" Baik." jawab mereka serempak
Setelah agak lama, resepsionis berdiri dan berjalan menuju Gloria dan Goretti yang sedang duduk menunggu informasi.
" Permisi, maaf kalau kami lama, silahkan naik ke lantai 45. Tuan Markus Aleandro lagi ada di dalam ruangan CEO." jawab resepsionis ramah.
" Baik. Terima kasih. jawab mereka serempak
Mereka berjalan menuju ke pintu lift khusus karyawan dan masuk ke dalam ruangan bersegi empat.
xxxx
Ruangan CEO
brak
" Kamu itu lulusan dari luar negri, kampus terkenal dengan nilai yang sangat tinggi tapi kenapa bikin laporan seperti ini mirip anak TK hah!!!" bentak Thomas sambil menggebrak meja.
Sekretaris itu hanya berdiri gemetaran dan hanya bisa menunduk ketakutan.
" Apa jangan - jangan kamu ijasah kuliahmu palsu karena itu bikin dokumen salah semua hah!!" bentak Thomas lagi
" Saya tidak mau tahu, pokoknya selesaikan 20 dokumen ini dalam waktu 1 jam lagi, cepat!!" teriak Thomas sambil melemparkan 20 dokumen ke arah muka sekretaris.