Dua orang asing yang terpaksa menikah kontrak hanya demi tujuan yang sama, pergi ke London!!!
Noah yang seorang CEO kaya, membutuhkan seorang istri agar sang kakek memberikan izin untuk pergi ke London? Why..? Sementara Hari membutuhkan uang untuk bisa pergi ke makam sang ibunda yang berada di London. Namun sifat keduanya benar-benar seperti Tom and Jerry yang selalu bertengkar dan saling mengejek.
Di saat hubungan keduanya semakin dekat. Kedatangan kekasih Noah di masa lalu membuat pernikahan mereka semakin renggang.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMM! : BAB 33
CIUMAN PERTAMA DI LONDON
Bulan November.
Matahari mulai terbit kembali. Sebentar lagi musim salju akan tiba dan hari natal mungkin akan memenuhi setiap manusia yang merayakannya di rumah maupun di jalan, akan sangat padat.
Dan sebelum itu semua terjadi, ada baiknya dua sejoli bernama Noah dan Hari itu segera mencari keberadaan ayah serta ibu mereka.
“Eenggg...” Perlahan kedua mata Hari terbuka, tangan kirinya mengusap lembut kelopak matanya, senyuman kecil terlukis di bibirnya, sampai dia merasakan sebuah beban berat menindih perut dan kedua kakinya.
Siapa lagi pelakunya kalau bukan si rubah menyebalkan.
Tangan kanan Noah berada di atas perut Hari, sementara kaki kanannya ia letakkan di atas kedua kaki Hari juga, merangkulnya seperti guling. Sebisa mungkin Hari mencoba melepaskan diri, melihat sejenak ke wajah Noah yang tersenyum bodoh tengah bermimpi indah di otak mesumnya.
Hari melihat senyuman bodoh Noah tak sanggup lagi, dengan sekuat tenaga ia mulai mendorong pergi tangan serta kaki Noah hingga ia bisa lepas dan bernafas lega.
Namun sesuatu terjadi lagi ketika tangan kanan Noah kembali merangkul tubuh Hari yang masih terlentang. Bukan tubuh melainkan payudara kanan Hari yang kini Noah sentuh tanpa sadar sehingga membuat pipi Hari merona, mata membulat sampai tangan kekar itu mulai beraksi dengan meremasnya kuat. “KYAAAAAAA!!!”
Wanita bersurai gelap itu segera duduk, meraih bantal dan memukulnya berkali-kali ke wajah Noah sampai si pemilik wajah terbangun dengan gelagapan.
“Hei, apa yang kau lakukan? Hentikan." Ucap Noah berusaha menutupi wajahnya. Hari enggan mendengarkan.
“Hei, hentikan wanita gila!”
“Gila? Kau yang gila! Aku rasa mimpimu sangat indah iya' kan. Kau senang?” penuh emosi dan penekanan, Hari hendak memberi pukulan bantal lagi, namun pertanyaan Noah dan keluguan pria itu menghentikannya.
“Aku berbuat apa? Senang soal apa?” tak kalah emosi, Noah juga kebingungan tiba-tiba mendapatkan sebuah pukulan bantal di saat tertidur pulas.
Hari yang tidak mau menjelaskan detail, dia berkata, “Dasar pria pedofil!” ucapnya seketika berjalan ke arah kamar mandi setelah melemparkan batal tadi ke arah Noah.
Sementara Noah sendiri kebingungan, menatap ke telapak tangan kanannya yang ia gerakkan seperti meremas. “Haisss. Dia mengganggu mimpi indah ku meremas jeruk dengan tangan saja.” Dengus kesal Noah sambil beranjak dari kasur seraya mengusap kasar rambut belakangnya.
“Hampir saja aku memecahkan rekor.” Lanjutnya pergi ke kamar mandi luar.
.
.
.
Seperti biasanya, Hari selesai menyiapkan sarapan. Keduanya menyantap sarapan tersebut bersama, hanya ada keheningan saja.
“Bagaimana dengan pencarian makam ibuku?” tanya Hari membuka suara.
Sejenak Noah menatap ke istrinya. “Masih di cari, mereka masih belum menemukannya.” Kembali melahap makanannya. Hari terdiam sambil memasukkan satu suap di mulutnya sendiri dengan gerakan slowly.
“Aku akan mencarinya nanti.”
“Untuk apa? Sudah ada yang mencarinya, kau tinggal tunggu saja apa susahnya.” Balas Noah mempertegas, dia tak ingin sesuatu terjadi lagi padanya, itu akan membuat dirinya ikut kesusahan.
Hari mulai meletakkan sendoknya, “Pencarianmu sangat lambat. Aku ingin ikut mencari, setidaknya aku bisa lega akan pencarian ku sendiri.” Wanita itu benar-benar keras kepala.
“Jangan keras kepala. Kau bahkan tidak tahu jalanan di sini, jangan membuatku repot.”
“Itu artinya aku merepotkan hah?” Hari mulai berdiri, bahkan Noah juga ikut berdiri menatap tajam ke manik mata lebar itu.
“Ya! Semenjak kita menikah, kau selalu membuatku pusing, merepotkan ku dan terus mengajak ku berdebat.”
“Oh benarkah?! Aku jadi tahu alasan mengapa kekasihmu meninggalkan mu begitu saja.” ketus Hari berjalan pergi setelah mengatakan itu, namun Noah langsung menarik tangannya dan menyandarkan tubuh mungil Hari ke dinding, sementara tubuhnya menekan ke arah Hari sehingga wanita itu benar-benar terjepit di antara tembok dan tubuh berotot Noah.
Jantung Hari berpacu cepat saat matanya bertemu dengan mata sebiru lautan milik Noah, wajah mereka sangat dekat namun alis Noah masih berkerut marah.
“Jangan pernah melibatkan orang lain saat kita berbicara, apalagi Sakura.” Suara bariton itu membuat Hari tercengang.
Nafas Noah memburu, Hari dapat merasakannya saat hidung mancung Noah hendak mengenai kulit wajahnya.
“Lepaskan aku.” Pinta Hari.
Enggan mendengarkan, Noah masih mencengkram pergelangan tangan Hari.
“Aku bilang lepaskan. Jangan lupa tentang batasan di kontrak kita— ” Cup! Ciuman paksa mendarat di bibir lembut Hari yang langsung membulat.
Hari mencoba mundur, melepaskan ciuman paksa Noah, namun pria itu malah mencoba memperdalam ciuman mereka, meraih tengkuk Hari dan memaksanya agar menerima ciuman tergesa-gesa Noah.
Tenaganya kalah kuat sehingga Hari mulai lemas dan hanya pasrah mencengkram kemeja Noah. Sementara si rubah masih melumat bibir Hari, menikmatinya sambil menutup matanya ketika wanita itu mulai berhenti memberontak.
Lumatan Noah menjadi lembut. Pipi Hari merona, dia hanya bisa menutup mata ketika merasakan lidah basah Noah ingin menerobos masuk ke mulutnya. –‘Apa yang kau lakukan Noah? Ini salah. Tidak! Ini tidak salah, dia istriku dan aku punya hak untuk itu.’ Pikir Noah kalut akan permainan bibirnya di bibir Hari.
Tangan kirinya mulai melepaskan cengkraman di tangan Hari dan beralih mengusap lembut dari bahu hingga ke siku.
Cukup lama berciuman. Noah mulai melepaskan ciuman tadi, memberikan jarak dan oksigen untuk dia dan Hari, lalu mengusap lembut bekas liur yang menetes di sudut bibir Hari.
Keduanya saling beradu pandang tanpa senyuman dan hanya wajah sayu serta bingung. Ting-tong! Suara bel pintu terdengar membuat keduanya reflek menoleh bersamaan ke arah pintu lalu balik menatap.
Tanpa mengatakan sesuatu, Noah langsung berjalan ke arah pintu dan Hari memegang bibirnya linglung. “Emmmmpppp” Geramnya sendiri berlari kecil masuk ke kamar.
Sedangkan Noah menyambut kedatangan Tony seorang klien bernama Otsusuki Tony. Seorang pria bersurai berdarah jepang-eropa dengan mata biru, kulit putih pucat menghiasi wajah tampannya.
Dia tidak sendiri melainkan bersama dua asisten kembaran bernama Zepu (Zetsu putih) dan Zehi (Zetsu hitam). Ya dua kembar berbeda kulit, anggap saja seperti itu.
“Maaf, mengganggu di pagi hari!” ucap Tony tersenyum ramah ketika mereka duduk di sofa ruang tamu.
“Tidak masalah, tidak ada yang terganggu. Ini sudah masuk jam kerja!” balas Noah tersenyum ramah. -‘Dasar pengganggu.’ Batin Noah bertolak belakang.
Sejenak ia menatap ke arah pintu kamar Hari, berharap wanita itu keluar menyambut tamunya dan membawakan minuman serta camilan, namun tidak. Malahan ia mulai tersenyum sendiri saat mengingat ciuman tadi.
“Anda terlihat bahagia!” senyuman Noah hilang mendengar suara Tony.
“Tidak juga. Maaf, mari kita mulai pertemuan ini.”
...🛫📍🛬...
benernya lanjut season 2 juga gak apa kak...😁😁😁🙏🙏🙏
happy ending ya....selamat hari sm noah udh jd papi sm mommy.....