Seorang gadis bernama santi anastasia yang berusia 24 tahun yang ditinggalkan oleh kekasihnya karna insiden kecelakaan yang terjadi dua tahun yang lalu tepat di hari ulanga tahunnya, yang membuatnya menutup diri dan memutuskan untuk pergi dari kota asalnya karna ingin melupakan kenangan bersama sang kekasih. dikota yang baru, santi menjalani kehidupanya dengan menjadi tenaga pengajar di salah satu sekolah yang terkenal di kota itu, hingga dia bertemu dengan seorang lelaki yang tak lain adalah pemilik sekolah tempat santi bekerja dan karna suatu kesalah pahaman membuat mereka terpaksa harus menikah.
Ruben Prasetya seorang pemuda yang berusia 29 tahun, dia seorang pengusaha yang terkaya dan tersohor dikotanya, namun sampai kini masih belum menikah akibat kegagalan percintaannya lima tahun yang lalu sehingga membuatnya menjadi pria yang kejam dan dingin bahkan tak akan segan menghancurkan orang yang telah menyinggungnya, hingga suatu saat terjadi sesuatu yang mengharuskan dia untuk menikahi gadis yang mengajar di sekolah miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon baene, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehilangan
Taxi sudah sampi di depan rumah sakit yang dikatakan lili padan dengan terburu Santi turun dari taxi dan berlari masuk kedalan rumah, ia yang sudah tiba di rumah sakit pun langsung bergegas dan berlari menuju ruang tempat rio menjalani operasi, ia berlari dan berlari hingga tak seberapa jauh lagi langkahnya pun semakin mengecil menuju orang orang yang berada didepan menunggu rio, air matanya tak bisa dibendung lagi mengalir tanpa bisa dihentikan, sungguh ini merupakan hal yang tak pernah terpikirkan olehnya akan terjadi dalam hidupnya, hatinya sakit dan belum siap jika terjadi sesuati pada kekasinya apalagi jika ia samapi kehilangan rio orang yang paling ia sayang.
Di depan ruang operasi sudah berdiri Lili sahabatnya dan kedua orang tua rio yang juga sangat terpukul dan tidak kalah sedih atas kejadian yang menimpa anak semata wayang mereka.
" Lili om tante gimana keadaan Rio?" tanya santi yang sudah berada disana bersama mereka. Air matanya tak henti dan tau mau berhenti walau ia mencoba memguatkan hatinya keluar membasahai kedua pipinya. Sungguh dia tidak akan sanggup menerima jika sesuatu yang buruk menimpa Rio kekasihnya.
" Rio masih di tangani di dalam sayang". lirih mama rio. memeluk santi dengan erat Karna sesungguhnya mama rio juga masih cemas akan keadaan anaknya yang sampai sekarang belum ada tanda operasinya selesai
" Tan, apa rio akan baik baik saja?". tanya santi yang sudah gundah, sudah lama mereka menunggu di depan ruangan operasi namun masih belom ada tanda tanda operasinya selesai.
Belum sempat mama Rio menjawab, dokter yang mengani Rio keluar dari ruangan operasi.
" Dok, bagamana keadaan putra saya dok?". tanya mama dan papa Rio bersamaan.
" iy dok bagaimana keadaan rio?" tanya santi yang sudah tak sabar untuk mengetahui keadaan kekasihnya.
" jawab dok bagaimana keadaan sahabat saya." kata lili ikut bertanya tentang keadaan rio.
" Keadaan sangat kritis dan Pasien membutuhkan donor darah, karna pasien mengalami pendarahaan akibat benturan yang sangat keras dikepalanya mengakibatkan luka yang begitu serius dan bisa saja merenggut nyawa pasien jika tidak cepat ditangani, stok Darah yang sama dengan pasien dirumah sakit ini tidak cukup untuk untuk pasien.
" Kalau seperti itu ambil darah saya saja dok". jawab papa rio yang ingin menolong anaknya.
" saya juga dok darah saya cocok dengan rio." ucap santi memberitahukan golongan darahnya.
santi menatap lili, dari tatapannya memancarkan bahwa ia sangat berterimakasih karna lili mau mendonorkan darahnya untuk rio.
" trimakasih lili." ucap santi tulus.
" ia, kamu tidak perlu berterima kasih karna aku melakukan ini untuk menolong sahabatku." ucap lili membalas tersenyum.
" kamu tidak perlu berterimakasih padaku san, karna aku melakukan ini untuk orang yang aku sayang. Meskipun rio tidak pernah membalas rasaku dan memilih untuk mencintaimu namu aku akan tetap mencintainya dan akan melakukan apapun untuknya." batin lili memandang wajah santi.
" Baiklah mari ke ruang pengecekan dulu apakan bapak bisa mendonorkan darah untuk pasien.
Lili dan papa rio pun mengikuti suster menuju ruang lep untuk mengecek kesahatan tubuh dan juga untuk mengambil darah mereka.
Operasi masih berlanjut dan darah Pun sudah di salurkan kedalam tubuh Rio, namum Bukanya menunjukan kemajuan tapi keadaan Rio malah semakin drop dan melemah hingga samapi pada akhirnya jantung rio berhenti berdetak, dokter dan perawat yang menagani rio menjadi panik, mereka berusaha untuk memberi pertolongan sebisa mungkin, tapi sayangnya Tuhan berkendak lain.
" Dokter bagaimana keadaan anak saya?".
" Dok bagaiman keadaan kekasih saya?".
" Bagaimana keadaan teman saya.?"
Santi lili mama dan papa rio bertanya bersamaan saat melihat dokter keluar dari ruang operasi
Dokter itu pun hanya menundukan kepalanya dan menghela napasnya kasar, sungguh ini merupakan sesuatu yang sulit untuk diaungkapkan bukan hanya keluarga pasien yang sedih tapi dokter itu juga ikut sedih karna merasa telah gagal menolong pasien yang membutuhkan pertolongan mereka, tapi apa mau dikata.
" Maaf, pasien tidak dapat diselamatkan, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi sepertinya Tuhan berkehendak lain. Lirih dokter dan masih tetap memunduk.
Bagai tersambar petir di siang bolong, sungguh kenyataan ini mempuat mereka terpuku dengan kenyataan yang sangat sulit untuk diyerima oleh akal.
" TIDAK..!!! pekik santi Dan mama rio bersamaan mereka histeris kala mendengar berita kematian kekasihnya da putranya.
" Dok, dokter pasti bohongkan?. Doker tidak mungkin anak saya meninggal kan.!!! Ucap mama rio dengan suara tingginya. Sungguh ini benar benar.
" benar,, dokter pasti sedang becanda iya kan.!! , tidak mungkin.!! dokter pasti sedang becanda, tidak mungkin rioku meniggalkaku begitu saja." teriak santi histeris.
" Santi tenanglah." ucap lili mengusap punggu sahabatnya, sebenarnya ia pun sangat terpukul akan berita ini namun ia tidak mau menampakan didepan keluarga rio
" bagaimana aku bisa tetang lili.! kekasihku meninggalkan aku.!" bentak santi.
" aku tau tapi kamu harus sabar." kata lili masih berusaha menghibur santi.
" tidak,, tidak,, aku mohon dokter katakan kalau semua ini tidak benar.!" bentak santi.
"Maaf, tapi itu adalah kenyataan yang harus diterima dan harus diikhlaskan". Tutur dokter tak kalah sedihnya karna pasienya tak mampu di selamatkan olehnya.
Santi yang sudah tidak sabar untuk melihat kekasih nya langsung menerobos masuk kedalam ruang operasi.
" Hiks..Hiks.. Hiks... tidak mungkin kamu nianggalin aku Rio kamu cinta sama aku dan aku juga cinta sama kamu dan kamu bilang kamu tidak akan meninggalkan aku kan, jadi Kamu bangun Rio bangun, jangan tinggalin aku seperti ini, aku.. Aku tidak akan sanggup kalau kamu pergi, kamu udah janji sama aku kalau kamu akan terus bersama aku, kamu bilang kau akan datang untuk melamarku setelah selesai kita kuliah nanti. Tapi sekarang kenapa kamu pergi kenapa roi?". ucpa santi dengan lirih dan air mata sudah membasahi pipinyan.
" Rio bangun..!!
" bangun rio.!! teriak santi kepada tubuh rio yang masih terbaring kaku di atas brankar. Kamu gk bisa ninggalin aku sperti ini.
santi merosot dilantai, sungguh dia sudah tak mampu menopang tubuhnya lagi, dia terlalu lelah karna sudah kehabisan tenaga karna menangis, Kepalanya pusing hingga sedetik kemudian santi pingsan ditepatnya.
Lili dan orang tua rio yang berada didekatnya pun terkejut dengan apa yang terjadi kepada santi.
" santi". kejut Lili dan orang tau Rio
Mereka langsung mengatkat tubuh santi yang di bantu para perawat yang masih berada dirungan rio.
" Dokter tolong periksa teman saya dok". pinta sanri kepada dokter yang ada di situ.
" baiklah nona, mohon tunggu sebentar". jawab dokter dmyang langsung memerika Keadaan santi.
Sementara orang tua rio sibuk mengurus jenazah rio untukn dipulangkan dan dikebumikan di pemakaman keluarga besar Rio.
Besambung....