NovelToon NovelToon
Dia Adikku Bukan Anakku

Dia Adikku Bukan Anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2M
Nilai: 5
Nama Author: muda Anna

Imma Anjani adalah gadis yang baru duduk di bangku SMU kelas 11 menjalankan amanah ibu kandungnya yang sudah meninggal dunia untuk menjaga Adik nya Faro Sanjaya dengan status putra nya.

Imma harus melindungi Faro Sanjaya dari ketua mafia terbesar di Asia tenggara yang memiliki dendam lama dengan kakek kandung Faro yaitu Tomy Sanjaya

Perjuangannya Imma tidak lah mudah, karena dia harus meninggalkan segala cita-cita, masa depan impiannya hanya untuk Faro.

Perjuangkan itu sedikit demi sedikit berkurang setelah bertemu dengan pujaan hatinya Kenzie Wiguna, yang tulus mencintai Imma satu paket dengan putranya Faro, berjuang bersama dalam satu keluarga demi melindungi putra nya

Dengan ikatan cinta yang tulus dalam keluarga akan lebih mudah untuk mengatasi masalah hidup.

mari kita simak cerita selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muda Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Merawat Adikku Dengan Status Anakku

Imma duduk termenung di ruang keluarga rumahnya, pikirannya masih terbayang bayang bagaimana saat terakhirnya bersama ibu Lestari.

flashback on.

"Imma..... perut ibu mulai sakit" ucap lirih Ibu Lestari sambil mengelus perutnya.

"Apakah sudah waktunya adik kecil lahir, Bu?" jawab Imma panik.

"Sepertinya iya nak, mulesnya sebentar hilang, sebentar datang lagi" ucap ibu Lestari sambil meringis menahan sakit.

"Ayo Bu kita ke rumah sakit" jawab Imma lagi.

"Bi..... Bi Sumi, tolong persiapan keperluan ibu ya, jangan lupa buku yang sering ibu bawa waktu ibu periksa kehamilan ke dokter" kata Imma lagi dengan panik.

"Iya Mbak Imma, ini sudah dari kemarin kok persiapannya" jawab bibi Sumi.

"sebentar Bu, Imma pesan mobil online dulu" ucap Imma sambil mengambil HP di atas nakas samping televisi.

" Bibi Sumi tunggu di rumah aja dulu ya sementara, tutup toko kue dulu, baru nanti nyusul kerumah sakit" kata Imma lagi.

" Baik mbak, nanti kalau ada apa-apa, cepat telpon bibi yaaa" jawab bibi Sumi dengan raut wajah yang khawatir.

"Sabar ya Bu, masih mules lagi kah" tanya Imma dengan mengelus perut ibunya.

"Iya nak, tapi tidak apa-apa kok ini biasa ibu pernah mengalaminya waktu kamu lahir" jawab ibu sambil tersenyum.

"Itu Bu mobilnya sudah datang" kata Imma sambil memapah ibunya keluar dari pintu rumah dan membuka pintu mobil.

"Pelan-pelan aja Bu, awas kepala agak menunduk" ucap Imma sambil memeluk ibunya dari samping membantu nya duduk dengan nyaman.

"Langsung UGD rumah sakit ya Pak" perintah Imma kepada sopir online nya.

" Baik mbak" jawab sopir online singkat.

Mobil online meluncur dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit yang kebetulan jalanan sepi karena hari libur nasional.

Sesampainya di depan UGD rumah sakit Imma memanggil petugas jaga rumah sakit, kemudian membawa kursi roda untuk membantu ibu Lestari masuk kedalam UGD tersebut.

Sopir online membantu membawakan barang yang dibawa Imma.

"Terimakasih ya pak" ucap Imma sambil berlari menyusul ibunya yang sudah didorong oleh petugas jaga itu.

"Eeeee mbak ongkos nya belum" teriak sopir online itu.

"Oya lupa maaf pak, ini uangnya, buat bapak aja kembaliannya" jawab Imma sambil kembali lari dengan membawa tas di tangan nya.

Sesampainya di dalam ruang UGD ibu diperiksa oleh dokter jaga, kemudian di pindahkan lagi ke ruangan khusus bersalin.

"Mbak tolong daftarkan ibunya dulu ya di tempat pendaftaran" ucap suster rumah sakit.

"Baik sus, terimakasih" jawab Imma singkat.

"Memang kemana ayahnya mbak, kok mbaknya yang mendampingi ibunya?" tanya suster itu kembali.

"Ayah sudah meninggal dunia dua bulan yang lalu, sus" jawab Imma dengan raut wajah sedih.

"Oooo maaf ya mbak" ucap suster lagi dengan merasa bersalah.

"Tidak apa-apa sus, sebelah mana ya ruang pendaftaran nya?" tanya Imma lagi.

"Itu mbak lurus aja nanti ada apotik belok kanan" jelas suster kembali.

"Terimakasih suster" jawab Imma sambil berjalan kearah depan.

Setelah mendaftarkan ibunya Imma kembali ke ruang bersalin, menunggu di ruang tunggu dan duduk di bangku panjang dengan gelisah.

"Keluarga ibu Lestari" panggil suster dari dalam ruangan bersalin.

"Iya saya anaknya sus" jawab Imma singkat.

" Masuk saja ya mbak, baru pembukaan dua, kemungkinan tiga sampai empat jam lagi lahirannya, temani ibunya" kata suster itu lagi.

"Baiklah suster terimakasih" jawab Imma sambil berdiri dan berjalan mengikuti suster itu masuk kembali ke ruang bersalin.

" Bu.... gimana masih sakit kah?" tanya Imma sambil memeluk ibunya.

" Lumayan nak, sini duduk samping ibu" jawab ibu Lestari sambil menunjuk kursi yang ada di samping nya.

Betul saja kata suster tadi sekitar tiga jam kemudian baru Imma di minta keluar ruangan bersalin karena ibunya sudah pembukaan sepuluh.

Dalam waktu tiga jam menunggu ibu Lestari di ruang bersalin Imma menangis melihat ibunya yang kesakitan.

Imma menggenggam tangan ibunya dengan erat hanya sekedar untuk memberi dukungan agar ibu kuat.

tak lama kemudian ada suara tangisan bayi yang sangat kencang dari dalam ruangan bersalin. Imma tersenyum dan mengucapkan syukur.

"Ooekk..... ooekk.....ooekkk......"

"Selamat datang adikku semoga kau menambah kebahagiaan di keluarga kita" ucap Imma dalam hati.

"Keluarga ibu Lestari" panggil suster sambil menggendong bayi mungil.

"Ya saya sus" jawab Imma sambil berlari kecil

"Baby nya mau di Azani kah, mana ayahnya" kata suster nya lagi.

Seketika Imma berhenti melangkah dengan mata yang berlinang tanpa bisa di bendung lagi.

"Lho... kenapa malah menangis mbak " jawab suster itu.

"Lihatlah baby nya tampan sekali" ucapnya lagi.

"Maaf mbak, ayah kami sudah meninggal dunia" jawab Imma dengan melihat adik kecilnya yang tidur dengan damai nya.

Betul saja kata suster itu, adikku tampan sekali pipinya merona merah, putih bersih dan rambut lebat berdiri jabrik.

"Maaf ya mbak, atau begini saja biar petugas jaga laki-laki aja yang membantu meng-azani Beby ganteng nya" saran suster lagi.

Imma mengangguk setuju dan mengikuti suster itu kearah pegawai rumah sakit laki-laki.

"Mas tolong Azan dan Iqomah Beby ganteng ya, karena ayah nya sudah meninggal, naaah mbaknya yang gendong, mas ini yang akan membantu azan." ucap suster sambil mengulurkan tangannya kepada Imma.

Setelah selesai di Azani oleh petugas jaga rumah sakit Imma membawa adik kecilnya ke ibu Lestari yang sudah menunggu nya.

"Sini nak biar ibu menggendongnya untuk yang pertama dan terakhir kalinya" kata ibu.

"Ibu ini ngomong apa to lah, jangan ngawur" jawab Imma kesal.

"Sudahlah lupakan saja" kata ibu lagi.

"Jadi Bu diberi nama Faro Sanjaya" tanya Imma.

"Iya nak, kamu setuju kan" tanya ibu lagi.

"Iya Bu nama yang bagus" jawab Imma singkat.

Tetapi sangat aneh menurut ibu Lestari karena Faro tidak mau disusui oleh ibunya. asalkan mau disusui Faro menangis sangat kencang.

Tetapi setelah di gendong Imma Faro kecil diam dan tidak menangis lagi, untuk sementara di berikan susu formula sampai Faro mendapatkan ASI.

Setelah sore menjelang bibi Sumi datang dan Ibu Lestari di pindahkan di ruang rawat inap, adik kecil Faro diletakkan di box bayi samping tempat tidur ibu.

Imma pulang ke rumah sebentar untuk mandi dan membelikan pembalut dan popok sekali pakai serta susu formula yang di minta oleh suster.

Setelah Imma pulang, tanpa sepengetahuan Imma ibu Lestari mengucapkan hal yang tidak masuk akal lagi.

Ibu Lestari berpesan agar bibi Sumi menjaga Faro dan Imma dengan baik, Bibi Sumi tidak boleh meninggalkan mereka sampai bibi Sumi di panggil yang kuasa.

Bibi Sumi terheran heran dengan apa yang di katakan ibu Lestari.

1
Kartika Sari
huaaaa sedih😭😭😭
Kartika Sari
lanjut
Riri Lala
aneh bngt ceritanya
Kartika Sari
😍👍👍
Tamirah
cerita nya semakin menarik penasaran bagaimana Ahir dari cerita ini maunya sih happy ending
Elok Pratiwi
tidak menarik ... biar cerita nya panjang banyak yg sebenar nya tidak perlu dibikin cerita tp dibuat cerita
Tamirah
itu sih maunya author membuat cerita begitu untuk menghapus jejak papa dona agar Faro aman dr keluarga papa dona.tuh kelemahan kalau kawin siri gk bisa nuntut.
Tamirah
ceritanya menarik masih awal blm ada intrik intrik
Apan Alparij
😭😭😭😢
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
🌹Nabila Putri🌹
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

ketawa.sampai.keras.perutku


.kretttt...kreeeeetttt🤣🤣🤣
lita nisa
bagus ...
Siti Munawaroh
luar biasa cerita autho bgus bngeet sukses selalu buat author
Siti Munawaroh
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Rumini Parto Sentono
Hmmmm Firo pasti punya bakat keturunan dari kakek nya...
Rumini Parto Sentono
wah bisa jadi Faro menjadi cucu menantu nya Anton, kan Faro umur 3 th lah cucu nya Anton umur 1th cocok aja....
Rumini Parto Sentono
kasihan umi Faro, hidup nya selalu ketakutan dibayangin masa lalu yang menakutkan. Semoga abi Ken bisa membahagiakan Faro dan umi nya. 🥰🥰
Rumini Parto Sentono
ooh mami nya om ken itu teman nya ibu lestari tooo.....
Aliono Yandi
kenapa siih thoorr,,,kayak nya Ndak ada kerjaan lain ,,,selain suami istri itu,,
Aliono Yandi
kok tiap malam sih thoorr imma kah habis operasi,,,laki nya mau bunuh istrinya tu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!