NovelToon NovelToon
Psikopat Bucin

Psikopat Bucin

Status: tamat
Genre:Action / Komedi / Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia
Popularitas:9.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sekar Arum

DILARANG PLAGIAT YA!

Seorang lelaki berjaket hitam terduduk di lantai, dia membersihkan cairan merah kental yang menodai tangannya. Dia mengambil pisau dan tongkat kasti kesayangannya, siapapun yang berani melukai wanitanya maka orang itu akan ia bebaskan dari dunia ini.

Dia adalah Dave Winata, namanya jarang didengar karena identitasnya yang sengaja dirahasiakan. Wajah dan sorot matanya yang dingin menyerang siapapun dengan tatapan elang yang siap memangsa. Hanya ada satu kelemahannya, yaitu air mata wanitanya.

Penasaran kan? Lanjut yuk ke ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sekar Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DISELAMATKAN

STOP!!!!

Sebelum membaca, silahkan like dan vote dulu ya. Jangan lupa tuliskan kesan dan pesan untuk author di kolom komentar.

Happy Reading 😍

...........................

Mobil milik ibu tiri Aryn melesat membelah kesunyian malam. Lima belas menit, jalan yang kecil dan sepi sudah berganti dengn jalanan utama yang besar dan ramai. Banyak mobil berlalu lalang walaupun sudah tengah malam karena jalan ini penghubung antar kota.

"Masuk ke hotel itu!" Perintah Susi kepada anak buahnya yang menyetir mobil.

Anak buah Susi mengangguk, ia membelokkan mobil ke dalam area hotel. Di bagian depan nampak logo Winata Company di samping tulisan Win's Hotel.

"Bawa dia turun!" Perintah Susi yang juga bersiap turun. Aryn diseret turun oleh salah satu anak buah Susi.

"Lepaskan aku!" Aryn mencoba meronta.

Plak,

"Diam kamu!" Bentak Susi setelah menampar keras pipi kanan Aryn.

Sudut bibir kanan Aryn lebam dan mengeluarkan darah segar. Ia berhenti meronta tenaganya melemah. Melihat kondisi Aryn yang terlihat lemah, anak buah Susi melonggarkan tangannya yang memegang tangan Aryn. Tiba-tiba Susi berjalan menjauh dengan mengangkat tangan kirinya memberi isyarat untuk tidak berisik. Susi sedang mengangkat telepon dari seseorang.

"Halo, Tuan. Saya sudah sampai di depan hotel."

"........."

Aryn melihat posisi Susi mengangkat telepon, jaraknya dengan Susi lumayan jauh. Ia mengalihkan pandangannya dengan kedua orang didekatnya. Hanya satu orang yang memegangi tangannya, satu orang lagi berdiri di sampingnya. Aryn memutar otaknya untuk memanfaatkan situasi ini yang mungkin saja akan menjadi keberuntungannya. Dengan sisa tenaganya, Aryn melakukan serangan mendadak kepada orang yang memegangi tangannya, Ia menginjak kaki dan menggigit tangan orang itu dengan keras.

Dan benar saja, orang itu melepaskan Aryn. Melihat temannya yang kesakitan, anak buah Susi yang satunya melangkah maju mendekati Aryn. Tapi belum sempat ia memberikan serangan, Aryn sudah menyerang bagian vitalnya dengan tendangan keras.

"Aaakkkhhh..." Teriak orang itu yang sudah berguling di tanah memegangi aset masa depannya, Aryn langsung berlari ke arah jalan.

"Cepat kejar dia! Kalian bodoh sekali, dengan gadis kecil saja kalah." Ucap Susi marah melihat Aryn berlari jauh.

Kedua pria tinggi besar itu langsung balik kanan dan berlari mengejar target mereka.

Sementara Aryn, ia terus memaksa kedua kakinya untuk berlari. Ia meringis kesakitan karena saat kabur dari rumah ia sudah berlari jauh dan sekarang harus berlari lagi. Tangan kanannya sesekali memegangi lututnya yang terasa nyeri. Fokusnya terbagi menjadi dua, ia harus memperhatikan jalan di depannya sekaligus memastikan jaraknya dengan kedua pria tinggi besar yang sudah terlihat mengejarnya dari belakang.

"Sial... lari mereka cepat juga." Ucap Aryn yang melihat orang yang mengejarnya semakin dekat dengannya.

Aryn mantan atlet lari saat di sekolah menengah pertama dulu. Walaupun sudah lama tidak diasah, namun kemampuannya berlari tidak bisa diremehkan. Buktinya waktu penjaga gerbang rumah mengejarnya, mereka kehilangan jejak. Tapi sepertinya ia akan tertangkap lagi. Kakinya sudah tidak kuat berlari dan luka yang masih basah di lengannya bertambah perih karena terkena keringat. Ya, luka itu ia dapat dari ibu tirinya tempo hari. Ditambah rasa perih di pipinya akibat tamparan tadi, darah di sudut bibirnya juga sudah kering.

Kondisinya sangat memperihatinkan saat ini, rambut panjangnya acak-acakan. Keringat bercucuran di dahinya, pandangannya mulai kabur.

Bruukkk,

"Hey! Gunakan matamu dengan benar!" Teriak kesal Dave yang ditabrak oleh Aryn. Karena postur tubuhnya yang tinggi, tegap, dan sedikit berotot ia tidak terjatuh. Hanya Aryn yang jatuh tersungkur.

Flashback On

Sepuluh menit berlalu, namun Ken belum juga kembali ke kamar dimana Dave menginap, padahal kamar Reza tidak jauh dari kamarnya. Dave mondar-mandir di kamarnya menunggu Ken.

"Shit !" Umpatnya membanting ponselnya ke ranjang.

"Bisa-bisanya dia meninggalkan koperku di mobil. Apa dia pura-pura lupa? Awas saja nanti!" Ucap Dave saat berjalan keluar kamar.

Ia mengomel sepanjang jalan menuju base ment. Bagaimana bisa Ken meninggalkan koper milik Dave di mobil? Apa karena barangnnya yang terlalu banyak seperti wanita? Dave justru heran dengan asisten pribadinya, Ken hanya membawa tas ransel untuk ke luar kota. Sementara Dave, ia membawa sebuah koper dan ransel.

Selain kejam dan dingin, sikapnya yang perfectionist sudah mendarah daging dalam dirinya, penampilannya harus sempurna dimanapun dan kapanpun. Saat tiba di hotel tadi ia hanya membawa ranselnya, karena ia pikir Ken yang akan mengurus kopernya. Tapi Ken meninggalkan kopernya di mobil begitu saja.

Dave mengeluarkan kunci mobil saat memasuki area base ment. Ia mengambil koper hitam berukuran sedang dari bagasi mobilnya. Tapi, ia meletakkan kembali kopernya di samping mobil miliknya. Dave teringat ada minimarket dekat hotel, ia akan membeli beberapa botol air mineral. Tenggorokannya terasa sangat kering.

"Itu dia," Ucap Dave saat menemukan minimarket yang ia cari.

Ia membeli 3 botol besar air mineral dan sebungkus permen karet. Tanpa membuang waktu ia segera keluar dari minimarket itu setelah membayar tagihannya.

Dave berjalan dengan santai menikmati angin malam yang dingin. Sesekali ia mendongakkan kepalanya menatap langit malam. Tapi tiba-tiba ada seorang gadis muda yang menabrak tubuhnya.

Flashback Off

"Maaf... maafkan aku! Aku di kejar orang berbaju hitam itu. Tolong aku, aku mohon bawa aku pergi jauh dari tempat ini." Aryn menyatukan tangannya dan menunjuk ke arah orang suruhan Susi yang masih cukup jauh.

"Matanya indah." Batin Dave.

Dave mendengar apa yang Aryn katakan, tapi ia acuh tak menjawab. Ia menatap Aryn dengan tatapan dinginnya. Dave melihat Aryn dari ujung kaki hingga kepala.

"Tubuhnya terluka, dia juga terlihat sangat kelelahan." Batin Dave.

"Aku mohon tolong aku, mereka akan menangkap dan menjualku. Aku mohon..." Aryn menyatukan kedua tangannya di hadapan Dave. Mata bulatnya yang hitam sudah berkaca-kaca tapi, Dave masih tetap tidak peduli.

"Bawa aku pergi jauh dari sini, tolong!" Pinta Aryn lagi yang kini sudah menangis terisak.

"Aaakkhh..." Tangan Aryn ditarik paksa oleh salah satu pria tinggi besar yang mengejarnya.

Secuek-cueknya Dave, ia tidak pernah bisa tinggal diam melihat seorang wanita menangis dan diperlakukan dengan kasar.

Dave meletakkan air mineralnya ke sembarang arah. Ia melepaskan jasnya dengan cepat, dasi merah yang ia kenakan juga sudah ia kendurkan. Dave berlari mengejar kedua pria yang menyeret Aryn.

Ia menendang salah satu dari orang itu dengan sekuat tenaga hingga jatuh tersungkur mencium aspal.

"Tetap berada di belakangku!" Perintah Dave.

Kedua anak buah Susi sekarang sudah memasang kuda-kuda. Mereka langsung menyerang bersama secara brutal. Dave yang sudah siap reflek melompat memberikan tendangan maut. Mereka terpental kebelakang namun tidak terjatuh.

"Shit!! Kemejaku jadi kusut gara-gara kalian!" Di saat menegangkan seperti ini, Dave masih sempat memikirkan kemejanya. Aryn memutar bola matanya dengan malas. Dave menghembuskan napasnya dengan kasar, ia menggulung lengan kemejanya.

"Awas!" Teriak Aryn yang melihat salah satu dari orang itu menyembunyikan tangannya yang memegang pisau di belakang tubuhnya.

Sedangkan anak buah Susi yang satunya sudah menyerang Dave habis-habisan. Orang itu menyerang Dave dengan tendangan berkali-kali. Dave menangkisnya dengan tepat dan akurat, dan membalasnya dengan sebuah tinjuan maut hingga orang itu terkapar.

"Rasakan ini!!!" Teriak anak buah Susi yang menyerang Dave dengan pisaunya. Dave terlihat sedikit terkejut.

"Tidak!" Aryn menutup matanya.

"Aaakkhh.." Teriak Dave.

.......................

Hai readers...

Gimana novelku ini menurut kalian? Comment ya..😍

1
Sri Wahyuni
lumayan
Naya Naya Novita
Lumayan
Naya Naya Novita
Biasa
Sapi Terbang/Capricorn goreng
salfok ama covernya, kek kenal 🗿
Muriah Murce
Luar biasa
Official Bougenville.
COVER KIM DOKJA MENTIONED? 😭😭
Official Bougenville.: Yaiyalah suamiku masa ga kenal😋😋
Sapi Terbang/Capricorn goreng: ternyata ada yang kenal juga ama covernya 👄👁
total 2 replies
Shantyka Kusuma
audio nya dong Thor please
AdiADM go
ok
Mbah Dur
Luar biasa
tannn
AAAAA GUA YANG BAPER😭
smrj
Kecewa
smrj
Buruk
Rhmad Flash
visoalnya toor
Aqila Hesty
Luar biasa
Tanza Dimas Heriyanto
hhahaha....rombongan lenong,berarti Dave ketuany y
Hongshi 🍦🎀
si Dave 🗿
Hongshi 🍦🎀
duduk yah tinggal duduk lah aduh ribet amat dah 🗿
Hongshi 🍦🎀
kayaknya dia acting kek beneran ketusuk gitu
Eyji
semangat kak
Kusii Yaati
kebayang nggak sih ketua mafia yg paling di takuti di suruh Carikan pembalut😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!