Raka terlahir dari keluarga kaya raya.
Raka hidup bergelimang harta, dengan semua kekayaan yang ia miliki, raka menjadi semau mau nya, berfoya foya bahkan pergaulan nya sangat bebas.
Al hasil kedua orang tua nya tidak tahan terhadap diri nya kemudian mengirim raka ke kampung halaman sang nenek.
Di sanalah cerita di mulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ril, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Beberapa hari kemudian.
Raka akhir nya sudah membaik, Semua luka dan semua bagian tangan nya yang lebam sudah 90% sembuh.
“Raka bagaimana keadaan mu sekarang?,” Ucap kakek dahlan
“Seperti yang kakek lihat, Aku sudah baik baik saja,” Sahut raka
“Bagus lah, Lain kali kamu jangan kebut kebutan lagi di jalanan sini,” Sahut kakek dahlan
“Hhh iya kek.”
“Ya sudah kalau begitu, Kamu siap siap, Sekarang kamu ikut dengan bobi untuk mengambil tembakau, Kamu bantu kakek dulu, Kakek sekarang ada urusan,” Sahut kakek dahlan
“What?, Aku pergi Ngambil tembakau?, panas panasan?, Oh tidak bisa, Biarkan saja mereja berdua yang pergi sendiri, Aku juga masih sedikit kurang sehat,” Sahut raka
“Alasan, Jangan manja raka, kamu harus terbiasa dan beradaptasi di sini, Sudahlah. setengah jam lagi kamu berangkat,” Sahut kakek dahlan
Kakek dahlan pergi dari kamar raka setelah berbincang sedikit dengan raka.
Sedangkan raka hanya menghela nafas nya dengan cukup dalam.
Raka mau tidak mau harus ikut bersama dengan bobi dan juga dodi.
Tak berselang lama, Nenek bae pun masuk ke kamar raka dan memberitahukan jika bobi sudah menunggunya di bawah untuk segera berangkat.
“Iya nek iya, raka ambil jaket dulu, Panas banget, nanti raka item lagi,” Ucap raka
“Terserah kamu saja lah raka, sudah cepat turun, bobi sudah menunggu” Sahut nenek bae
Raka menyusul nenek nya turun setelah dia mengambil jaket hitam nya.
Setelah sampai di bawah.
“Kenapa kalian harus menunggu ku, Kenapa kalian tidak pergi duluan saja, Aku malas sekali pergi je sawah, apalagi panas panasan seperti ini,” Ucap raka
“Ini perintah bos, kami tidak berani menolak,” Sahut bobi
“Hhhh. Ya udh ayok jalan,” Sahut raka
Raka langsung masuk ke dalam mobil pick up yang biasa di bawa oleh kakek nya untuk mengambil tembakau.
“Bos kenapa anda di situ?, Biarkan saya yang bawa mobil, bos masih belum sembuh total,” Ucap dodi
“Banyak omong, sini kontak nya, Gue udh sembuh, maka nya gue mau ikut, naik cepet entar gue tinggal lo berdua,” Sahut raka
Belum sepenuh nya bobi dan juga dodi naik ke atas mobil, raka sudah lebih dulu menginjak pedal gas yang membuat mereka berdua hampir terjatuh.
“Sori gue kira kalian udh naik,” Ucap raka
“Aduh bos pelan pelan, Kami belum siap mati,” Sahut dodi
“Iya sori tadi kelepasan gue kira kalian udh naik, gitu aja takut,” Sahut raka.
Namun tidak ada beda nya, raka kembali menginjak pedal gas cukup kuat sehingga membuat dodi dan bobi merasa ketakutan.
“Bos pelan pelan, Nanti di depan ada tikungan, belok kanan ya,” Ucap bobi
Raka terus mengemudi dengan kecepatan 60-70km, Itu sudah termasuk ngebut.
Bobi dan juga dodi berpegangan cukup kuat, takut jika terjadi sesuatu.
Musik sudah muali terdengar, Raka memutar musik kesukaan nya.
Raka yang membawa mobil dengan kecepatan lumayan ngebut tersebut cukup terkejut karna gerombolan kerbau melintas tepat sekitar 5 meter dari mobil nya yang melintas.
Sontak diri nya langsung menginjak pedal rem dengan sekuat kuat nya.
Akan tetapi jarak yang terlalu dekat membuat mobil yang di kemudikan oleh raka menabrak dua kerbau yang melintas di depan nya.
Dua kerbau terpentak cukuo keras, bahkan dua kerbau tersebut berguling guling di jalan.
“Kerbau sialan,” Ucap raka
Mobil yang ia kemudikan tidak kenapa napa, hanya ada penyok sedikit di bemper depan.
Namun dua kerbau tersebut langsung mati di tempat.
“Astaga bos kerbau nya mati, Aduh kita bisa kena hukum adat kalau begini,” Ucap bobi
“Lah salah sendiri, kenapa jugak ni kerbau main nyelonong aja, udh tau ada mobil,” Sahut raka
“Astaga bos, Itulah kami sudah mengingatkan untuk pelan pelan,” Sahut dodi
“Lah malah nyalahin gue, Orang kerbau nya yang salah main nyebrang kagak jelas, Ya udh si cuma kerbau jugak, entar gue ganti kerbau nya,” Sahut raka
“Bos bukan masalah ganti mengganti, tapi ini akan lari ke hukum adat, Bisa bisa bos tidak di perbolehkan membawa mobil lagi di sini, Dan juga bos hukum adat di sini sangat kental,” Sahut bobi
“Alah omong kosong, Siapa mereka yang ngelarang gue, Udh lah ayok naik, Kita harus bekerja, kerbau nya tinggal aja di situ, Nanti kita cari siapa yang punya,” Sahut raka
“Tidak bisa seperti itu bos, Kami tidak berani. Kita harus ketemu dulu sama pemilik nya, Kita bicarakan baik baik,” Sahut bobi
Tak lama berselang sepeda motor pun melintas dan berhenti tepat di belakang mobil pick up.
“Kak bobi,” Panggil seorang wanita dengan nada yang sangat halus
Seketika saja bobi langsung berbalik dan terlihat di situ ada wanita dengan balutan cadar putih menutupi wajah nya.
“Eh dek zea, Ada apa?,” Ucap bobi
“Em anu kak, Ini mobil nya terlalu tengah, Aaa zea mau lewat mau ke sawah,” Sahut zea
“Oh astaga maaf dek zea,” Sahut bobi
Zea belum tau apa yang terjadi.
Bahkan raka pun beluk sadar jika ada zea yang tengah berbincang dengan bobi.
“Bobi sini,” Ucap raka memanggil bobi
Bobi tak kunjung menghampiri raka yang berada di depan bersama dodi.
Sampai raka sudah memanggil beberapa kali, namun bobi tak kunjung menyahut.
Raka pun menyusul bobi yang berada di belakang mobil.
Dan..
“Ya elah pantesan lo gak denger gue manggil, lagi ngomong sama gadis ninja, hee gadis ninja, ngapain sih lo kesini?, oh apa lo yang punya kerbau itu, Ya udh kalau gitu sekarang lo mau minta ganti rugi berapa?,” Ucap raka
“Kerbau?, Memang nya kenapa dengan kerbau, zea gak ngerti,” Sahut zea
“Hhhh itu di depan gue nabrak kerbau, mati 2, itu punya lo gak?, kalau punya lo ya udh lo tinggal ngomong mau di ganti berapa biar gue ganti langsung, Males banget lama lama di sini panas panasan,” Sahut raka
“Tidak. Zea gak punya kerbau, zea juga tidak tau itu kerbau punya siapa, Lagian kakak kenapa nabrak kerbau?,” Sahut zea
Belun sempat raka membalas ucapan dari zea, Tiba tiba saja.
“Dasar buta, Kenapa bisa kerbau saya tertabrak, Kamu harus ganti, Pokok nya kalian ikut ke balai adat,” Ucap laki laki tua yang umuran nya sekitar 50 tahunan
Mendengar itu, Raka dan bobi langsung berlari ke depan untuk melihat apa yang tengah terjadi.
Dan ternyata di depan sana, Dodi tengah di marahi habis habisan oleh pak samanta pemilik dari kerbau yang mereka tabrak.
“Oh jadi kamu yang sudah menabrak kerbau saya?,” Ucap pak samanta
“Oh bapak yang punya kerbau, Kerbau anda tidak sengaja saya tabrak karna melintas sembarangan, Padahal saya sudah sangat pelan.,” sahut raka
“Selama ini hampir 5 tahun lama nya, tidak pernah ada kejadian ada kerbau yang tertabrak lagi, Dan sekarang baru ada, Kamu harus bertanggung jawab,” sahut pak samanta
“Hhh iya iya, Ya udh bapak total aja berapa harga kerbau nya, nanti saya berikan uang ganti rugi, sekarang ini saya ada urusan,” Sahut raka
“Kamu harus ikut saya ke rumah adat, Kita selesaikan secara adat,” Sahut pak samanta
“Yaelah ribet banget pak, Udh di sini aja, ga usah main adat² segala,” Sahut raka
“Tidak bisa, Kita harus ke balai adat, tapi siapa kamu? Kamu seperti nya bukan anak sini,” Sahut pak samanta
“Dia anak sini pak samanta,dia baru datang dari kota,” Sahut bobi