NovelToon NovelToon
Kau Rebut Suamiku, Ku Rebut Suamimu

Kau Rebut Suamiku, Ku Rebut Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Suami Tak Berguna / Tukar Pasangan
Popularitas:164.1k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Ambil saja suamiku, tapi bukan salahku merebut suamimu!"

Adara yang mengetahui pengkhianatan Galang—suaminya dan Sheila—sahabatnya, memilih diam, membiarkan keduanya seolah-olah aman dalam pengkhianatan itu.

Tapi, Adara bukan diam karena tak mampu. Namun, dia sudah merencanakan balas dendam yang melibatkan, Darren—suami Sheila, saat keduanya bekerjasama untuk membalas pengkhianatan diantara mereka, Darren mulai jatuh dalam pesona Adara, tapi Darren menyadari bahwa Adara tidak datang untuk bermain-main.

"Apa yang bisa aku berikan untuk membantumu?" —Darren

"Berikan saja tubuhmu itu, kepadaku!" —Adara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Empat

Adara mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Akhirnya dia telah resmi menyandang status janda. Antara bahagia dan sedih dia rasakan saat ini.

Dia tak pernah membayangkan rumah tangganya akan hancur memasuki tahun kelima. Namun, dia juga tak boleh terus menyesali takdir. Semua sudah berjalan semestinya.

Saat di perjalanan, gawainya berbunyi. Adara melihat ada pesan masuk. Dia membacanya, ternyata dari seorang temannya yang seorang produser film. Dia menawarkan kerjasama agar perusahaan Adara mau membiayai sebuah produksi film.

Adara yang merasa tertarik, lalu melakukan perjanjian. Dia ingin bertemu siang ini juga dengan temannya itu yang bernama Arif. Mobil yang dia kendarai akhirnya berbalik arah. Dia akan langsung menuju sebuah Kafe tempat mereka tadi janjian.

Angin siang berhembus lembut, mengirimkan aroma segar dari taman kecil di sekitar kafe tempat Adara duduk. Dia memandangi secangkir kopi hitam di meja, sesekali memandang ke luar jendela, seolah menunggu sesuatu yang tak pasti. Hari itu terasa lebih cerah dari biasa, meskipun awan hitam mengintip dari kejauhan.

Tak ada yang menduga jika dia baru saja menerima keputusan cerai karena wajahnya yang tampak ceria. Adara begitu merasa lega setelah adanya keputusan itu.

Detik-detik berlalu, hingga akhirnya sosok yang ditunggu muncul. Arif, teman lama sekaligus produser film yang tengah naik daun, melangkahkan kaki dengan percaya diri. Dia mengenakan kaus putih dan celana jeans, penampilan kasual yang nyaris selalu menjadi ciri khasnya. Senyumnya lebar seolah membawa sinar matahari ke dalam kafe.

"Adara!" teriak Arif sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Hai, Arif!" jawab Adara, bangkit dari kursinya. Mereka berpelukan hangat, seperti menghapus jarak waktu yang telah memisahkan mereka.

Arif duduk di hadapan Adara dan memesan kopi yang sama. "Sudah lama kita tidak ketemu. Bagaimana kabarmu?"

"Baik, sibuk dengan proyek-proyek baru. Tapi aku agak bosan, sih. Kenapa kau mau mengajak ketemu?" jawab Adara sambil mengaduk kopi.

Mata Arif berbinar-binar, seolah ada sesuatu yang sangat menarik untuk dibagikan. "Seperti isi chat tadi, aku mau ngobrol tentang proyek film baru yang sedang aku kerjakan. Aku butuh dukunganmu."

"Maksudmu, dukungan dalam bentuk apa?" Tanya Adara penasaran. Sejak Arif berkarir di dunia film, dia selalu ingin mendengar cerita tentang dunia yang penuh warna itu.

“Biaya!” jawab Arif sambil tersenyum nakal. “Aku ingin mengajakmu berinvestasi di film terbaruku.”

Adara terkejut sejenak. Meskipun pernah berbincang tentang dunia film, dia tidak pernah membayangkan akan terlibat secara langsung. "Kalau boleh tahu filmnya tentang apa?"

“Filmnya adalah drama romantis. Kisah dua orang yang mencari cinta sejati di tengah tantangan hidup mereka,” Arif menjelaskan dengan semangat.

Dia lalu melanjutkan, “Dan yang lebih menarik, aktor utama yang bermain adalah Darren!”

Mendengar nama Darren, jantung Adara berdegup kencang. Akan tetapi, dia berusaha menunjukkan wajah tenang. “Darren? Aktor terkenal itu?”

“Yup! Dia setuju untuk mengambil peran ini. Aku tahu kamu penggemar beratnya!” Arif melanjutkan. “Jadi, apa kamu mau bergabung? Ini kesempatan bagus.”

Arif tak tahu jika Adara dekat dengan pria itu saat ini. Sebelum menikah dengan Sheila, Darren memang merupakan salah satu idolanya.

Adara merasa bimbang. Di satu sisi, dia sangat tertarik, apalagi bisa terlibat dengan Darren, tetapi di sisi lain, dia tidak yakin tentang dunia film yang penuh risiko. "Tapi Arif, aku bukan orang yang berpengalaman di dunia film. Apa tidak ada orang lain yang lebih cocok?"

"Justru itu! Aku percaya kamu punya intuisi dan visi yang kuat. Kamu bisa membantu dalam banyak hal, mulai dari set desain hingga promosi. Selain itu, aku butuh seseorang yang bisa dipercaya," jawab Arif meyakinkan.

Adara mencermati raut wajah Arif yang bertekad. “Oke, ayo kita bicarakan lebih lanjut. Tapi kita juga perlu melihat skenario dan membuat perhitungan yang matang.”

“Bagus! Aku sudah mengatur semuanya. Mari kita lihat skenarionya saat kita selesai di sini,” Arif berkata dengan nada optimis.

Percakapan mereka mengalir lancar, membahas berbagai aspek film. Adara terpesona dengan cerita yang diceritakan Arif. Dia membayangkan bagaimana adegan-adegan indahnya akan terlihat dan merasakan semangat baru di dalam dirinya.

“Dan kamu tahu, kita bisa membuat film ini menjadi sesuatu yang benar-benar spesial,” kata Arif. “Bayangkan, jika ini sukses, kita berdua bisa mendapatkan nama di industri film!”

Adara tersenyum, membayangkan potensi keberhasilan itu. Namun, rasa keraguan masih melingkupi pikirannya. "Seandainya filmnya tidak laku?"

“Risiko dalam hidup kan biasa. Buktinya, banyak kesuksesan yang berawal dari kegagalan. Selain itu, kita harus percaya dengan apa yang kita kerjakan. Jika kita berusaha dengan baik, pasti akan ada hasilnya,” kata Arif, menggugah semangat Adara.

Mereka mengobrol berjam-jam hingga sore tiba. Adara merasa seakan waktu meluncur begitu cepat. Dia tahu bahwa keputusan tentang investasinya tidak bisa dianggap enteng, tetapi semangat yang ditularkan Arif membuatnya semakin berani.

“Adara, terima kasih karena mau mendengarkan semua impianku. Ini sangat berarti bagiku,” kata Arif dengan tulus.

“Tidak apa-apa. Aku merasa terinspirasi. Tapi aku masih perlu waktu untuk berpikir,” jawab Adara.

Jam menunjukkan pukul enam sore, dan Adara harus kembali. “Aku pamit dulu, ya? Nanti kita lanjut obrolan ini. Biar aku pikirkan semuanya.”

“Jangan buru-buru! Bawa pulang skenario ini dan baca. Nikmati prosesnya,” Arif menyerahkan lembaran-lembaran kertas yang berisi skenario kepada Adara.

"Saya akan lakukan," jawab Adara sambil tersenyum. "Selamat berjuang dengan itu."

Mereka saling berpelukan sebelum akhirnya Adara melangkah keluar dari kafe. Cahayanya meredup, menyisakan kesan hangat dari pertemuan mereka. Di luar, matahari terbenam dengan warna oranye keemasan yang menakjubkan.

Dalam perjalanan pulang, Adara memikirkan semua informasi yang Arif berikan. Mungkin maksud dari "berani mengambil risiko" itu sebenarnya adalah bagian dari kehidupannya yang selama ini dia hindari. Sejauh ini, hidupnya berada di zona nyaman, di mana segalanya terasa teratur dan aman.

Sesampainya dirumah, Adara membuka skenario yang diberikan Arif. Setiap halaman berisi alur cerita yang menggugah emosi. Ada sesuatu yang menarik dan penuh harapan dalam cerita itu. Dia mulai merasakan ketertarikan yang lebih dalam.

Satu hal membuat perubahan di hatinya: peluang untuk berpartner dengan Arif dan mungkin dia akan lebih dekat dengan Darren. Itu akan membuat sandiwara mereka akan lebih baik dan lancar.

Begitu banyak yang harus dipikirkan. Apa keputusan yang harus diambil? Apakah dia siap untuk melangkah ke dunia yang tak dikenal ini? Adara bertanya dalam hatinya.

Dengan pikiran yang penuh pertanyaan dan rasa ingin tahu, Adara duduk di sofa dan mulai membaca. Dia tahu ini baru permulaan dari sesuatu yang lebih besar. Dia sepertinya harus mencoba hal baru. Apa lagi dia tak begitu sibuk. Perusahaan saat ini dia percayakan pada seseorang untuk dipimpin. Dia hanya mengawasinya.

1
Sunaryati
Selamat atas pernikahan yang kedua dan semoga yang terakhir Darren dan Adara, semoga bahagia dan segera tumbuh adik Funi
Teh Euis Tea
selamat darren adara udah sah jd suami istri
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪 semoga lancar acaranya
Teh Yen
smoga bunga bisa jadi versi terbaiknya saat keluar dari penjara nanti yah,, smngat bunga jd lebih baik yah
🌷💚SITI.R💚🌷
smg ini pernikahan yg terakhir buat lalian ya smpe mau memisahkan.. lanjuut
🌷💚SITI.R💚🌷
smg je depany bisa lbh baik lg ya bungga..hilangkan rasa iri dengki
Bunda Ochie
tak sabar menanti pernikahan daren dan dara dengan konsep gardennya😍
Teh Euis Tea
ga sabar nunggu mereka bahagia
Uba Muhammad Al-varo
tinggal 2 langkah lagi Adara dan Darren menuju pelaminan
Sunaryati
Tak sabar menunggu 2 hari lagi. Mau datang ke pesta kalian
ken darsihk
Menunggu hari H 😍😍
ken darsihk
Mirisss bener Bunga yng tadi nya bersinar harus layu di balik jeruji besi
Star Ir
Makannya itu mulu sih thor
Felycia R. Fernandez
kamu itu artis bobrok...
banyak kok artis yang pake narkoboy...
bahkan karir mereka aman2 aja
Teh Euis Tea
bertobatlsh bunga semoga ada hikmah dari kejadian ini, km bisa berubah ga lari ke club malam dan obat"an terlarang yg rugi diri sendiri bunga, jauhi teman yg sekiranya menjerumuskan pergaulan km
Sunaryati
Syukurlah orang-orang yang membuat kesalahan akhirnya sadar dan bertekad akan memperbaiki diri. Yang belum sadar akan kesalahan itu Galang. Dia menyesal bukan merasa bersalah tapi karena kehidupannya sangat berat karena tidak punya banyak harta, setelah lepas dari Adara. Dasar lelaki benalu tak tahu malu.
Noey Aprilia
Hkum tbur tuai brlaku y bunga....
skrng cm bsa mnyesal kn???mga ga trulang d msa dpn....
mbok Darmi
semua akan menerima buah dari perbuatannya galang sdh nyungsep miskin bunga masuk penjara terjerat narkoba dan sheila semoga tobat dan sadar
Kamiem sag
entahlah bunga
kalo dikampungku orang galau patah hari gak bisa fokus sulit tidur datangnya ke psikolog atau ustadz atau tuan guru atau pendeta utk mendapatkan pencerahan bukan ke club miaras dan obat terlarang
Kamiem sag
syukurlah Sheila punya niat utk berubah jadi lebih baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!