Update rutin 1-5 Bab ... Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar...
Long Tian, seorang pendekar jenius yang lahir di Alam Dewa, membawa bakat dan kekuatan yang melampaui batas. Namun, kehebatannya justru menjadi kutukan. Dibenci dan ditakuti oleh para pendekar lainnya, ia dianggap ancaman yang tak bisa dibiarkan. Suatu hari, empat pendekar terkuat dari ranah yang sama bersatu untuk menghancurkannya. Dalam pertarungan epik, Long Tian harus menghadapi kekuatan gabungan yang mengancam nyawanya—apakah ia mampu bertahan, ataukah takdir Alam Dewa akan berubah selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Bersama wanita muda itu, ia melangkah keluar dari hutan menuju jalur yang lebih terbuka. Kota Zhongdu akhirnya terlihat dari kejauhan, berdiri megah dengan gerbang utama yang besar dan kokoh, dikelilingi oleh tembok tinggi yang melindungi kota dari ancaman luar.
Sesampainya di gerbang utama, Long Tian berhenti. Dia menatap wanita itu, menganggukkan kepala ringan sebagai tanda penghormatan. “Terima kasih atas bantuanmu. Aku tahu aku mengganggumu tadi malam, jadi terimalah ini sebagai bentuk terima kasihku.”
Dari dalam lengan bajunya, Long Tian mengeluarkan sebuah kristal kecil berwarna biru kehijauan, memancarkan cahaya lembut yang tampak asing di Alam Bawah ini. Kristal itu adalah sisa dari pertempuran sebelumnya, sebuah fragmen energi tingkat tinggi yang bahkan bagi manusia biasa bisa menjadi benda berharga.
Wanita itu tampak terkejut. “Ini... terlalu berharga. Aku tidak bisa menerimanya.”
“Tolong ambil saja. Anggap saja sebagai permintaan maafku,” kata Long Tian dengan suara tegas namun lembut.
Wanita itu akhirnya menerima kristal itu dengan tangan ragu. “Terima kasih... aku tidak tahu siapa kau, tapi aku harap keberuntungan selalu menyertaimu.”
Long Tian hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa lagi. Dengan langkah tenang, ia meninggalkan wanita itu dan memasuki kota melalui gerbang utama. Kota Zhongdu, meskipun berada di Alam Bawah, ternyata cukup ramai. Jalan-jalan dipenuhi pedagang yang sibuk mengatur barang dagangan mereka, aroma makanan dari kedai-kedai kecil memenuhi udara, dan suara riuh rendah warga yang bercengkerama menciptakan suasana hidup yang asing bagi Long Tian.
Langkahnya membawa dia ke sebuah kedai makan sederhana di sudut jalan utama. Tanpa banyak basa-basi, dia masuk dan memilih meja di pojok ruangan. Pemilik kedai, seorang pria tua yang ramah, segera menghampirinya.
“Apa yang kau inginkan, Tuan?”
“Beri aku makanan yang paling sederhana,” jawab Long Tian. Meski tubuhnya membutuhkan makanan untuk pulih, pikirannya masih sibuk mencerna situasi ini. Dia memang tidak memiliki banyak Qi tersisa, tapi setidaknya tubuhnya masih mampu bertahan di tempat ini.
Saat makanan tiba—semangkuk bubur sederhana dan roti kecil—Long Tian memakannya perlahan, sambil memusatkan pikirannya untuk memulihkan energi internalnya. Meskipun Qi spiritual di Alam Bawah ini tipis, dia memiliki teknik pemulihan yang dapat memanfaatkan energi sekecil apa pun di sekitarnya.
Sambil menikmati makanan yang hangat, matanya menatap keluar melalui jendela kedai. Kota Zhongdu ini memang terlihat biasa bagi siapa pun yang tinggal di Alam Bawah, tetapi bagi Long Tian, tempat ini adalah awal dari sebuah perjalanan baru.
Dan di sinilah dia, pendekar yang terlempar dari puncak dunia, memulai langkah pertamanya di Alam Bawah.
...
Setelah menghabiskan makanannya, Long Tian meninggalkan kedai dengan langkah ringan, meskipun tubuhnya masih terasa lemah. Matanya menyapu jalanan kota Zhongdu yang semakin ramai, mencari tempat yang cocok untuk beristirahat. Tak butuh waktu lama, ia menemukan sebuah penginapan kecil dengan papan kayu sederhana yang menggantung di depan pintu masuk, bertuliskan "Penginapan Angin Damai."
Long Tian melangkah masuk. Pemilik penginapan, seorang pria paruh baya dengan tubuh tambun dan senyum ramah, menyambutnya. “Selamat datang, Tuan! Apa kau mencari kamar?”
“Ya, aku butuh kamar yang tenang,” jawab Long Tian singkat.
Pria itu mengangguk dengan antusias. “Kami memiliki kamar di lantai atas. Tenang dan nyaman. Hanya dua koin perak per malam.”
Long Tian mengeluarkan beberapa koin dari kantongnya—sisa barang sederhana yang ia simpan di cincin ruang sebelum turun ke Alam Bawah. Setelah membayar, ia segera menuju kamar yang ditunjukkan, sebuah ruangan kecil dengan tempat tidur kayu sederhana, meja, dan kursi.
Begitu pintu tertutup, Long Tian segera duduk bersila di tengah kamar. Wajahnya yang dingin menunjukkan fokus penuh. Dia tahu waktu adalah hal yang paling berharga baginya sekarang. Jika dia ingin bertahan di Alam Bawah ini, dia harus memulihkan Qi spiritualnya yang terkuras dan memperbaiki kerusakan pada jiwanya akibat penggunaan Formasi Penakluk Langit.
Dia menggerakkan tangan kanannya, dan dari cincin ruang di jarinya, muncul dua pil obat. Yang pertama adalah pil berwarna biru transparan dengan aroma menyegarkan—pil khusus yang dia racik sendiri di Alam Dewa, dirancang untuk memulihkan energi jiwa. Yang kedua adalah pil hijau kecil, pil peningkatan Qi tingkat rendah yang biasa digunakan di Alam Dewa, tetapi tetap efektif bahkan di Alam Bawah.
Tanpa ragu, Long Tian memasukkan pil biru ke dalam mulutnya. Pil itu larut dengan cepat, melepaskan energi yang dingin dan menyegarkan, langsung meresap ke dalam aliran Qi-nya yang melemah. Setelah beberapa saat, dia menelan pil hijau, dan Qi spiritualnya mulai bergerak lebih aktif.
Dia memejamkan mata, tubuhnya memancarkan aura yang perlahan berubah lebih stabil. Dengan teknik kultivasi tingkat tinggi yang dimilikinya, Long Tian mulai menyerap energi tipis yang ada di sekitar, memanfaatkan setiap partikel Qi yang bahkan nyaris tidak terasa oleh penduduk Alam Bawah.
Waktu berlalu dengan cepat. Setengah hari penuh dihabiskan dalam keheningan total. Di dalam kamarnya, Long Tian seperti patung yang tidak bergerak, tetapi jika seseorang yang peka terhadap Qi melihatnya, mereka akan terkejut. Udara di sekitar tubuhnya dipenuhi dengan aliran Qi yang berputar perlahan, membentuk pusaran kecil.
Energi spiritual yang mulai pulih memulihkan kondisi tubuhnya secara bertahap. Retakan kecil di jiwanya akibat penggunaan formasi legendaris juga mulai menutup perlahan, meskipun prosesnya masih jauh dari selesai.
Ketika matahari mulai tenggelam di ufuk barat, Long Tian akhirnya membuka matanya. Cahaya di matanya lebih tajam, dan napasnya terdengar jauh lebih stabil. Meski belum sepenuhnya pulih, kondisinya sekarang jauh lebih baik dibandingkan ketika dia pertama kali tiba di Alam Bawah.
Dia bangkit dari posisi duduknya, pandangan dinginnya mengarah keluar jendela kamar, ke arah kota Zhongdu yang kini diterangi lampu-lampu lentera. Dalam hatinya, dia tahu dunia ini mungkin terlihat damai di permukaan, tetapi Long Tian tidak pernah percaya pada ketenangan yang palsu.
“Langkah pertama sudah dimulai,” gumamnya pelan, suaranya penuh tekad. “Sekarang saatnya mencari jawaban... dan kekuatan untuk kembali ke atas.”
🤭🤭🤭🤭