Kepercayaan adalah tonggak dari sebuah hubungan. Mempercayai seseorang bukanlah kesalahan, namun mempercayai seseorang yang baru kita kenal itulah yang bisa menjadi sebuah kesalahan. Dan.. Inilah yang terjadi pada Nadien, hidupnya yang damai seketika berubah menjadi penuh tekanan dan rasa sakit. Jiwa dan raganya disakiti terus menerus oleh pria yang ia cintai, pria yang mulut nya berkata Cinta. Namun, terdapat dendam di balik itu semua.
Akankah Nadien mampu melewati ujian hidupnya dan membuat pria tersebut mencintainya? Ataukah, memilih menyerah dan pergi meninggalkan pria yang selama ini telah menyakitinya?
Penasaran..? Cuss langsung baca ceritanya, di cerita baru Author Dendam Dibalik Cinta Mu by. Miutami Rindu🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miutami Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal mula penculikan
Nadien Mezya Anjani adalah nama lengkapnya, gadis sederhana yang berjuang hidup sendiri di sebuah kota besar, membuat ia menjadi sosok gadis yang mandiri dan tak kenal lelah. Nadine, sudah kehilangan orang tuanya sejak kecil. Ia tinggal di salah satu panti asuhan di sebuah kampung yang jauh dari perkotaan. Berkat kecerdasan nya Nadine mendapat beasiswa dan akhirnya kuliah di Universitas bergengsi di kota ini.
Nadien adalah gadis yang ramah, wajahnya cantik alami. Kulitnya putih bersih tanpa cela, rambut hitam panjang bergelombang, bibir tipis berwarna cherry itu selalu melengkung indah. Maka tak ayal jika Nadien di sukai banyak orang di sekeliling nya, selain baik Nadien juga sangat humble dan mudah sekali bergaul.
Kehidupan nya begitu indah, walau Nadien berjuang hidup sendiri tanpa orang tua, tapi Nadien bisa hidup bahagia. Semua berjalan sesuai rencana nya, Nadine selalu melakukan yang terbaik, dan berhasil lulus dengan gelar sarjana bahkan Nadien menjadi mahasiswa dengan nilai terbaik di Universitas.
Beberapa bulan setelah lulus, Nadien mendapat promosi pekerjaan di salah satu perusahaan yang menduduki posisi lima besar di negara nya. Tentu itu adalah moment yang sangat langka, bahkan Nadien sendiri tidak menyangka jika ia akan di tawari pekerjaan dengan posisi terbaik di perusahaan tersebut.
Hidup Nadien semakin lebih baik, satu tahun ia bekerja di perusahaan tersebut. Berkat kerja keras dan kegigihan nya, Nadien selalu bekerja dengan baik hingga ia selalu mendapat bonus lebih. Kini ia bisa menyewa apartemen bahkan ia juga di beri fasilitas mobil dari kantor.
Namun, nasib baik tak selalu berpihak bagi setiap manusia. Begitupun dengan Nadine, beberapa bulan ini ia sering mengalami kesulitan di hidupnya bahkan dalam pekerjaan nya akhir-akhir ini tak luput dari masalah.
Entahlah, bagaimana semua ini bisa terjadi? Pasalnya Nadien tak pernah melakukan kesalahan. Ketika melakukan pekerjaan pun Nadien selalu mendapat keritikan dari atasan nya, selalu ada saja masalah yang menghampiri nya. Padahal Nadien selalu bekerja dengan tulus, ia selalu berusaha untuk tidak melakukan kesalahan.
Hingga suatu malam, Nadien yang baru pulang dari kantor. Ia terpaksa lembur karna proposal yang ia buat mengalami masalah hingga bos nya meminta Nadien untuk merevisi. Alhasil, sekarang Nadien pulang larut malam.
Terlihat guratan lelah di wajah cantiknya, Nadien juga beberapa kali menghela nafasnya berat. Seolah ia tengah memikul beban yang begitu berat di pundak nya. Di tengah perjalanan, di tempat yang sunyi dan sepi. Sebuah mobil berusaha menyalip mobilnya, merasa ada yang tidak beres Nadien menambah kecepatan mobilnya. Begitupun dengan mobil di belakangnya, Nadien mulai panik karna mobil di belakang terus mengikutinya.
Mungkin karna ini sudah malam, jalanan menjadi begitu sunyi. Ponsel Nadien berdering, ia berusaha meraih ponselnya, berniat untuk meminta bantuan. Tangan Nadien sedikit kesulitan meraih ponsel yang ia simpan di dalam tasnya. Hingga mobil di belakang menabrak samping mobil Nadien dan membuatnya kehilangan arah dan hampir menabrak pohon di samping jalan. Nadien mengerem mobilnya secara mendadak, membuat keningnya terluka karna terbentur stir mobil.
Jantungnya berdetak cepat tak karuan, Nadien berusaha mengatur nafasnya yang hampir saja lenyap, kepalanya terasa sakit dan pusing tapi berusaha ia tahan. Gadis itu menegakkan tubuhnya sembari memegangi kepalanya yang terasa pusing.
'Duk-duk-duk'
"Buka..!" Teriak seorang pria dari luar mobilnya.
Pria itu tak hanya sendiri, ia bersama dua orang teman nya. Nadien semakin panik, ia takut jika orang-orang itu adalah begal dan berniat jahat padanya. Gadis itupun tak lantas membuka pintu mobilnya, dan segera mengunci mobil nya.
"Cepat buka ! Atau gue pecahin kaca mobil Lo!" Sentak orang itu lagi.
Nadien semakin ketakutan, apa yang harus ia lakukan sekarang? Nadien memutar otak, ia tidak akan membiarkan mereka berhasil melakukan tindak kejahatan terhadapnya. Nadien teringat pada ponselnya, ia berusaha mencari-cari ponselnya yang tiba-tiba menghilang.
"Astaga! Kenapa disaat seperti ini hp ku malah ilang?" Rutuk Nadien semakin panik.
Handphone Nadien terjatuh ke bawah jok saat Nadien merem mobilnya secara mendadak tadi. Dan Nadien tidak sadar jika ponselnya jatuh, hingga ia tidak tau dimana ponselnya sekarang.
"Ya Tuhan.. Siapapun, please telfon aku..." Berharap seseorang menelfon nya.
Sedang diluar orang-orang itu terus saja menggedor mobil nya, tanpa Nadien sadari salah satu dari mereka membawa batu yang cukup besar. Orang itu berjalan ke arah mobil Nadien, lalu mengayunkan batu itu ke udara dengan kekuatan penuh ia menghantam benda keras itu pada kaca mobil samping Nadien.
Nadien terhenyak, ia terkejut bukan main begitu mendengar pecahan kaca mobil nya yang begitu nyaring di telinga. Bahkan gadis itu refleks melindungi kepalanya, dan orang itu langsung membuka pintu mobil Nadien.
Mata Nadien yang terpejam seketika terbuka lebar, kala sebuah tangan mencengkram pergelangan tangan nya, tanpa aba-aba pria itu menarik Nadien ke luar.
"Akhh.. Lepas ! Siapa kalian?" Pekik Nadien berontak.
Bukan nya menjawab orang itu malah tersenyum menyeringai, "Bawa dia ! " Titah pria yang berdiri di samping mobilnya.
Nadien tersentak kaget, ia pikir orang-orang ini begal dan ingin mengambil barang berharga miliknya. Tapi kenapa mereka malah membawanya?
"Enggak. Lepaskan! " Teriak Nadien panik, "Kalian boleh mengambil apapun dari ku. Mobil, uang semuanya kalian boleh ambil, tapi aku mohon lepaskan aku..."
"DIAM!! " Bentak pria di depan yang Nadien yakini dia pasti bos dari dua orang di sampingnya.
"Kami tidak membutuhkan harta mu yang tidak seberapa itu. Bos kami hanya menginginkan mu, Nona." Ujarnya menatap Nadien nyalang.
"B--bos? Siapa? Katakan padaku siapa bos kalian? Kenapa dia menginginkan ku? Apa yang aku lakukan? Kenapa kalian melakukan ini pada ku?" Tanya nya beruntun, berusaha untuk melepaskan diri.
PLAAK!!
Pipi Nadien terasa panas dan kebas, saat satu tamparan mengenai wajah nya. Saking kerasnya tamparan pria itu membuat Nadien hampir terhunyung kalau saja tangan nya tidak di pegangi oleh pria satu lagi. Rasa sakit itu menjalar, menyeruak hingga ke otak, Nadien tak bisa membendung air matanya. Sakit? Jelas sakit, hingga tamparan yang di lakukan pria itu meninggalkan bekas di pipi Nadien.
"Itulah akibatnya kalo Lo terlalu berisik. Tutup mulut nya, dia terlalu banyak bicara, bos tidak akan suka." Perintahnya pada anak buah di samping Nadien kemudian pergi lebih dulu.
Nadien masih tak bisa mencerna apapun, ia masih merasakan sakit di pipinya hingga salah satu dari mereka menutup mulut Nadien pun gadis itu hanya diam. Hanya air mata yang menandakan betapa sakit dan ketakutan nya Nadien saat ini.
Dua orang itu menarik Nadien paksa, Nadien berusaha sadar ia tidak boleh lemah. Dada Nadien terlihat naik turun, berani sekali orang itu menampar nya. Tidak! Nadien tidak akan menyerahkan dirinya begitu saja, ia harus pergi dari sini dan mencari pertolongan.
Saat Nadien hampir di bawa masuk ke mobil para penjahat itu, dengan gerakan cepat Nadien menginjak kaki pria di sebelahnya. Pria itu meringis sakit, karna Nadien menginjak kakinya dengan sekuat tenaga membuat tangan nya terlepas dari Nadien.
Nadien dengan mudah berlari, karna salah satu teman nya sudah masuk dan duduk di kursi kemudi. Sedang orang yang menjadi bos dari mereka berdiri di sebrang pintu mobil satunya hendak masuk.
"Sial ! " Umpatnya, menutup pintu dengan keras.
Nadien berlari sekuat tenaga, pria itu mengejar Nadien. Nadien yang menggunakan haig heels sedikit kesulitan, membuat nya hampir terjatuh.
"Akhh.." Nadien berusaha melepaskan sepatunya.
Karna buru-buru dan sedang panik, Nadien menjadi kesusahan membuka sepatunya sendiri.
"CEPAT, TANGKAP WANITA SIALAN ITU !"
Mendengar itu mata Nadien membelalak, gadis itu menoleh ke belakang.
"Astaga! Mereka semakin dekat," ucap Nadien tepat dengan lepasnya sepatu di kakinya.
Nadien beranjak berdiri, ia hendak kembali berlari. Tapi, tiba-tiba...