NovelToon NovelToon
Membuang Suami Sampah

Membuang Suami Sampah

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:838.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Lily Dekranasda

Jessy, 30th seorang wanita jenius ber-IQ tinggi, hidup dalam kemewahan meski jarang keluar rumah. Lima tahun lalu, ia menikah dengan Bram, pria sederhana yang awalnya terlihat baik, namun selalu membenarkan keluarganya. Selama lima tahun, Jessy mengabdi tanpa dihargai, terutama karena belum dikaruniai anak.

Hingga suatu hari, Bram membawa pulang seorang wanita, mengaku sebagai sepupu jauh. Namun, kenyataannya, wanita itu adalah gundiknya, dan keluarganya mengetahui semuanya. Pengkhianatan itu berujung tragis—Jessy kecelakaan hingga tewas.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua. Ia terbangun beberapa bulan sebelum kematiannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Langkah Awal Pembalasan

Jessy melangkah masuk ke dalam sebuah toko penyedia jasa pemasangan CCTV. Matanya langsung menyapu ruangan, mencari seseorang yang bisa membantunya. Ruangan itu cukup luas, dengan berbagai macam kamera pengawas dipajang di etalase kaca. Ada yang berukuran besar, ada pula yang kecil nyaris tak terlihat.

Ia menarik napas dalam. Hari ini adalah awal dari rencana panjangnya—rencana yang sudah ia susun dengan penuh perhitungan.

Tak lama kemudian, seorang pria dengan seragam teknisi mendekatinya. Pria itu tampak berusia sekitar awal tiga puluhan, dengan raut wajah ramah namun profesional.

"Selamat siang, Mbak. Bisa saya bantu?" tanyanya dengan senyum sopan.

Jessy menatap pria itu sejenak, lalu mengangguk.

"Saya ingin memasang beberapa CCTV di rumah," ucapnya tanpa basa-basi. Suaranya terdengar datar, dingin.

Teknisi itu mengangguk paham. "Baik, kami punya beberapa model yang cocok untuk kebutuhan seperti itu. Apakah Mbak ingin melihat contohnya?"

"Tentu," jawab Jessy, mengikuti pria itu ke salah satu etalase.

Pria tersebut menunjukkan beberapa kamera pengintai yang ukurannya sangat kecil, bahkan ada yang bisa disamarkan sebagai benda dekoratif seperti jam dinding, lampu, atau bahkan colokan listrik.

"Kamera ini memiliki kualitas gambar yang jernih, bisa merekam dalam kondisi minim cahaya, dan bisa disambungkan langsung ke ponsel melalui aplikasi," jelas teknisi itu sambil memperlihatkan sebuah CCTV mini yang bisa ditempel di sudut ruangan tanpa mencolok.

Jessy mengamati beberapa model yang ditunjukkan. Ia perlu memilih dengan hati-hati, karena tujuannya bukan sekadar memantau, tapi juga mengungkap kebenaran tentang apa yang akan terjadi di rumahnya.

"Bersiaplah kalian semua, wahai manusia munafik." ucap Jessy dengan geram di dalam hatinya.

Pikirannya kembali melayang ke malam-malam panjang penuh air mata, saat ia menyadari betapa bodohnya dirinya selama ini. Suaminya, Bram, bukan hanya seorang pengkhianat, tetapi juga seorang pembohong ulung yang lihai memainkan peran sebagai suami yang baik.

Lebih menyakitkan lagi, keluarga Bram selalu meremehkan dan memperlakukannya seperti pembantu tak berguna di rumah mereka sendiri.

Apalagi malam sebelum ia meninggal dunia melihat Bram dan selingkuhannya tertawa di atas penderitaannya di mobil lainnya. Jessy tersenyum getir.

Namun, kali ini Jessy tidak akan tinggal diam. Ia akan membuat keluarga Bram dan selingkuhannya merasakan kesakitan berkali-kali lipat.

"Aku butuh beberapa kamera," kata Jessy akhirnya.

Teknisi itu tidak banyak bertanya. "Baik, berapa banyak totalnya, Mbak?"

Jessy berpikir sejenak. "Delapan. Pastikan semuanya dipasang di tempat yang tidak mencolok."

Teknisi itu mengangguk. "Siap. Pemasangannya bisa dilakukan sekarang?"

"Ya. Sekarang semua orang sedang pergi, jadi ini waktu yang tepat," ucap Jessy mantap.

Teknisi itu mengangguk dan segera memanggil dua rekannya yang lain. Mereka membawa perlengkapan pemasangan, lalu menuju mobil untuk berangkat ke rumah Jessy.

Mobil berhenti di depan rumah besar milik Jessy. Ia turun lebih dulu, membuka pintu pagar dengan cepat, memastikan keadaan rumah benar-benar kosong seperti yang ia ingat dari kehidupan pertamanya.

"Masuklah," katanya kepada para teknisi.

Ketiga pria itu mengangkat perlengkapan mereka dan melangkah masuk ke dalam rumah. Jessy mengarahkan mereka ke tempat-tempat yang sudah ia tentukan sebelumnya.

"Kita mulai dari kamar saya," kata Jessy, berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Begitu sampai di kamar, salah satu teknisi melihat sekeliling dan bertanya, "Mau dipasang di mana, Mbak?"

Jessy menunjuk ke sudut langit-langit yang dekat dengan lemari. "Di sana. Pastikan sudut pandangnya bisa mencakup seluruh ruangan."

Teknisi itu segera bekerja, memasang CCTV mini yang hampir tak terlihat. Jessy memperhatikan dengan saksama, memastikan kamera itu dipasang dengan benar.

Dalam hati, ia bergumam, "Bram, aku ingin melihat bagaimana wajahmu saat tahu semua kebusukanmu telah terekam jelas. Aku ingin melihat ekspresi terkejutmu saat akhirnya kau tahu aku bukan lagi istri bodoh yang bisa kau permainkan sesuka hati."

Setelah selesai di kamar, mereka berpindah ke ruang tamu. Jessy menunjukkan sudut terbaik untuk memasang kamera, memastikan bahwa seluruh ruangan bisa terekam dengan jelas.

"Pastikan kamera ini bisa menangkap suara juga," ujarnya.

Teknisi itu mengangguk. "Tentu, Mbak. Kamera ini dilengkapi dengan fitur audio dua arah, jadi bisa merekam suara dengan jelas."

Jessy tersenyum puas. "Bagus."

Mereka melanjutkan pemasangan di beberapa tempat lain, termasuk ruang makan, lorong menuju kamar, dan terutama ruangan yang sering digunakan Bram bersama Fina.

Ah, Fina… yang kini menjadi selingkuhan suaminya. Jessy mengepalkan tangannya kuat-kuat. Hanya mengingat nama itu saja sudah cukup untuk membuat darahnya mendidih.

"Kalian pikir bisa terus bersenang-senang tanpa ada konsekuensi? Kalian salah besar. Aku akan memastikan semuanya terungkap di hadapan dunia."

"Kita hampir selesai," kata salah satu teknisi setelah beberapa jam bekerja. "Tinggal melakukan uji coba."

Jessy mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi yang sudah diinstal sebelumnya. Ia melihat satu per satu kamera yang sudah dipasang, memastikan semuanya berfungsi dengan baik.

"Gambarnya jernih," gumamnya sambil menggeser layar ke kiri dan kanan. Ia bisa melihat seluruh sudut ruangan dengan jelas.

"Kalau ada yang perlu disesuaikan, kami bisa mengatur ulang posisinya," kata teknisi.

Jessy menggeleng. "Tidak, ini sudah bagus. Terima kasih."

Setelah menyelesaikan pembayaran, para teknisi pamit dan meninggalkan rumah.

Jessy berdiri di ruang tamu, menatap layar ponselnya dengan ekspresi serius. Ia merasa sedikit lega karena kini ia memiliki mata-mata yang bisa membantunya mengawasi segalanya.

"Dengan ini, aku tidak akan melewatkan apa pun. Dan ini akan menjadi bukti untuk lebih cepat pisah dengannya," gumamnya.

Senyuman tipis terukir di wajahnya. Ini baru permulaan. Masih banyak langkah yang harus ia ambil, dan ia akan memastikan setiap langkah itu membawa Bram dan keluarganya semakin dekat ke kehancuran yang mereka ciptakan sendiri.

1
Ruk Mini
sangat dramatiss..smua pd porsi y..tq thorr sgt menghibur, alur y sat set, visual y unyu..ok tq d tgg karya2 lgi thorr
Putudina Nurhayanti
mantap
Putudina Nurhayanti
makasi autor
novelnya keren❤
Ruk Mini
ulu..ulu..
Ruk Mini
tragissszzzzz
Ruk Mini
ayooo lh jess..peka donk..kesian bank jas
darkness
ampek si asisten pun heran
Lhina Bright
wakwakwak.../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
darkness
cih! your dream
Nana Niez
akhirnya aq cm scroll dg cepat
Fitrie Sadewo
bagus kali
Fahim Putra Daeng
laki banyak omong
Fahim Putra Daeng
hadeeeh🥱🥱🥱
Ani Maryani
aku suka ceritanya keren bikin gregetan sama c bram percaya terus sama wanita jalang rasakan gimana JD laki mandul ternyata d tipu😭😭😭😭😭😂
Fahim Putra Daeng
budak cinta😂😂😂
Ani Maryani
mudah mudahan Jason jodohnya Jessy y menjadi suaminya yg menghargai nya dan semoga c bram nyesel milih c Fina cewek penipu
panty sari
harus nya si fina dipenjara itu karena percobaan racun
Omah Tien
kenapa bikin novel kaya g ada harga diri apa seperti nya yg ounya novel senang
Nayyara Gisella Nay Lagooss
fesen rumah, cerita mcm di tepi jln yg berkilo2 habuk boleh masuk rumah 🤦 ..

adooiyai.. rumah org kayoo, koq ngono toh 😵‍💫😵‍💫 ..
kureeeeng logic🙂
panty sari
kualat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!