NovelToon NovelToon
Revenge Took Me To Hell

Revenge Took Me To Hell

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Balas dendam pengganti
Popularitas:617
Nilai: 5
Nama Author: nerissa ningrum

Bagaimana jika dendam yang kita simpan sangat lama jatuh pada orang yang salah
dan bagaimana jika upaya pembalasan dendam yang sudah di susun dengan seapik mungkin malah berbalim menyerang kita dengan bertubi-tubi, mengikis tubuh kita, dari kulit sampai ketulang dan begitu teramat menyiksa sampai mendarah daging


"Kamu jatuh hati pada orang salah"

Kata itu lebih menyakitkan dari sasaran dendam yang salah alamat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu

Valentino dan Felicia di antar sampai ke rumah yang akan Felicia tempati selama beberapa bulan ke depan "saya harap anda berdua suka dengan rumah yang saya pilih " ucap Al

Valentino menoleh ke arah Felicia "apa kamu menyukai rumah ini Felicia " tanya Valentino

Felicia mengamati pemandangan sekeliling rumah minimalis dengan taman di bagian depan yang sudah ia lihat saat akan masuk ke dalam rumah "biarpun ini sedikit berbeda dengan rumah kita di Inggris, tapi ini cukup lumayan Daddy " balas Felicia dengan datar

Valentino menoleh ke arah Al " pilihan rumah kamu sudah cukup baik Al, terima kasih banyak karena sudah repot mempersiapkan hunian untuk kami berdua selama di Indonesia " ucap Valentino dengan sopan

"tidak masalah om Valentino, ini juga atas pengaturan mamahku dan aku hanya sebatas melaksanakan perintahnya saja" balas Al

Valentino menoleh ke arah Felicia "selama di sini kamu harus menyelesaikan skripsi kamu Felicia agar gelar S1 kamu bisa segera di dapat dan Mommy kamu tidak akan terus menuntut kamu untuk menyelesaikan pendidikan kamu " Valentino kembali mengingatkan perihal skripsi Felicia yang masih belum selesai juga padahal untuk mata kuliah sudah terambil semua

"iya Dad jangan terus mengingatkanku mengenai hal itu, toh Feli masih 21 tahun Daddy jadi santai saja " balas Felicia dengan senyum lebarnya

"tapi dua bulan lagi kamu sudah 22 tahun Felicia tapi skripsimu belum juga ada tanda-tanda pengerjaannya, Daddy saja sampai membawamu ke sini untuk menghindari mommy yang suka mengamuk padamu" Valentino menoleh ke arah Al

"berapa usia kamu saat menyelesaikan gelar S! Kamu " tanya Valentino yang ingin memberikan gambaran usia seseorang ketika menyelesaikan pendidikan S1 nya

"kalau saya resmi mendapat gelar S1 di usia 22 tahun karena saya harus membagi waktu untuk membantu ayah di perusahaan, tapi berbeda dengan kedua adik sepupu saya yang sudah selesai di usia 21 tahun" Al memberikan gambaran usia orang lain yang cukup cepat menyelesaikan pendidikannya karena kedua adik sepupunya hanya kuliah selama 3 tahun lebih beberapa bulan saja

"tapi saya tahu ada seseorang yang menyelesaikan gelar S1 nya di usia 20 tahun" Valentino jadi membayangkan wajah Danica putrinya yang sudah menyelesaikan pendidikan S1 nya di usia 20 tahun tapi sayangnya dia tidak bisa ikut hadir menyaksikan acara wisuda putrinya di Swedia

"ah aku juga mengenal ada wanita yang begitu tuan, dia mengikuti ujian skripsi 3 bulan sebelum ia genap usia dua puluh tahun dan mengikuti acara wisuda seminggu setelah acara ulang tahunnya, dia juga menyempatkan diri jadi asisten dosen agar bisa masuk di perusahaan yang ia mau" tanpa sadar Al juga memikirkan Danica yang cukup cepat menyelesaikan pendidikannya

Valentino menyipitkan matanya ke arah Al "kenapa ceritanya begitu mirip dengan Danica, tidak mungkin kan orang yang Al maksud adalah Danica " batin Valentino

"kalau boleh tahu siapa dia " tanya Valentino

"dia seseorang yang saya anggap adik, dan dia cukup berharga di hidup saya " balas Al dengan senyum tipisnya

" itu tidak mungkin Danica, Danica sedang fokus menargetkan keluarga Dario dan Lucas, mana ada waktu dia dekat dengan seorang pria " ujar Valentino mengenyahkan pikiran mengenai Al yang mengenal putrinya

"baiklah tuan Valentino, anda berdua bisa segera beristirahat, saya harus pulang ke rumah karena kedua orang tua saya sudah menunggu untuk berbuka puasa bersama " pamit Al

"baik Al, terima kasih atas bantuannya hari ini " balas Valentino

***

"Felicia, Daddy mau bertemu kenalan lama, kamu di rumah bersama Ferdinand ya " pamit Valentino

"aku gak boleh ikut Daddy" tanya Felicia

"obrolan Daddy mungkin akan membuatmu bosan Feli " ujar Valentino

"ya sudah Dad" Felicia tak berani membantah ucapan Valentino

"jangan tunggu Daddy pulang, karena mungkin Daddy akan lupa waktu jika mengobrol dengannya " ucap Valentino

"oke Daddy " balas Felicia

*

Valentino telah sampai di gedung menjulang tinggi hunian tempat putrinya saat ini "apa benar ini alamat Danica " tanya Valentino pada anak buah yang ia tugaskan mencari tahu alamat Danica

"iya tuan, orang saya bahkan sudah memastikan kalau nona ada di apartemen " balas anak buah Valentino

Valentino melangkah cepat menuju unit apartemen yang katanya adalah tempat tinggal Danica selama di Jakarta. Hatinya cukup merasa rindu karena Valentino tidak bertemu dengan Danica selama satu tahun dan hanya bisa bertukar kabar melalui sambungan telpon saja

Valentino menekan bel pintu apartemen Danica, dan menunggu dengan sabar putrinya untuk membuka pintu untuknya "Daddy.." betapa terkejutnya Danica ketika ia membuka pintu langsung mendapati Daddy nya ada di depan matanya

Valentino langsung memeluk Danica seperti biasa ketika mereka bertemu "Daddy merindukanku princess " ucap Valentino dengan bibir bergetar

Danica membalas pelukan Valentino " Danica juga rindu Daddy, ayo masuk dulu Daddy " ajak Danica mengurai pelukannya

Valentino meminta beberapa anak buahnya untuk membawa masuk barang yang sengaja ia bawa "Daddy membeli ini dadakan, hanya barang sederhana yang mungkin kamu butuhkan di sini Danica " ucap Valentino

Danica mengajak Valentino untuk duduk di sofa " harusnya daddy tidak perlu repot membeli ini semua, uang yang daddy rutin kirim kan masih bisa Danica pakai untuk membeli hal ini " ucap Danica

"Daddy tahu tapi Daddy tetap ingin membelikan sesuatu untuk Princess nya daddy " balas Valentino

"kata mommy kamu, kamu akan pulang saat acara ulang tahunnya, apa itu benar " tanya Valentino

"akan Danica usahakan dad" balas Danica

"Daddy akan usahakan untuk datang ke rumah untuk merayakan ulang tahun mommy kamu bersama " ucap Valentino

"jangan di paksakan dad, lebih baik jika Daddy tidak datang jika hanya sebentar saja, ujung-ujungnya nanti mommy akan menangis karena Daddy pergi dengan cepat" Danica tak ingin Daddy nya memberikan kebahagiaan sesaat dan kesedihan berikutnya

"kamu kan tahu kondisi Daddy Danica " ucap Valentino dengan lembut

"karena Danica tahu makanya Danica mengingatkan Daddy untuk tidak menambah kesedihan Mommy" balas Danica

Valentino menghela nafas panjang "kita lihat saja nanti " putus Valentino tidak ingin mencari ribut dengan putrinya

"Daddy di sini untuk pekerjaan kah" tanya Danica

"iya" balas Valentino

"datang bersama anak daddy yang lain kah " tanya Danica

"jangan mengatakan anak daddy yang lain Danica mereka itu tetap adik kamu " ucap Valentino mengingatkan

"maaf Daddy, itu tidak mungkin terjadi, seperti mereka yang tidak tahu kalau Danica ada, aku juga tidak menginginkan mereka jadi bagian keluarga Danica, cukup mereka jadi bagian dari hidup Daddy saja " ucap Danica

Valentino memeluk erat Danica "kamu tahu kan kalau Daddy sangat menyayangimu, makanya Daddy lebih memilih menyembunyikan kamu, kalau musuh daddy tahu keberadaan kamu, kamu tidak akan sebebas ini Danica " ucap Valentino dengan lembut

"Danica tahu dad, makanya Danica tidak bisa marah pada daddy biarpun karena daddy mommy selalu menangis setiap malam " balas Danica

"mommy kamu bisa mati jika sampai ada yang tahu tentang keberadaannya " ucap Valentino dengan lirih

"kalau begitu harusnya Daddy lepaskan saja mommy dad, mungkin mommy nanti akan bertemu dengan pria yang jauh lebih mencintai mommy di bandingkan apapun" ucap Danica dengan nada santai

"kamu tahu Daddy tidak bisa Danica" lirih Valentino

"ya itu karena Daddy egois" balas Danica dengan suara datarnya

Valentino tidak bisa menampik anggapan Danica karena memang dirinya cukup egois "kamu gak tahu seberapa sulit hidup Daddy" ujar Valentino dengan suara lelahnya

Danica mengusap lembut punggung Valentino "Danica tahu itu Dad, makanya Danica tidak bisa membenci daddy dan tetap sayang pada Daddy yang tidak pernah hadir di momen spesial Danica sejak Danica kecil " ucap Danica dengan mata berkaca-kaca

"maafkan Daddy Danica, Daddy paling bersalah padamu setelah mommy kamu " ucap Valentino dengan lirih

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!