" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati
" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke
" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya
"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang
Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai
" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya
"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari
"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya
yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.2
"baiklah perkenalkan diri kalian sendiri" ucap bang Victor kepada teman temanya
"Hay cantik, perkenalkan namaku Alvin Addison, laki laki paling ramah di antara 2 jejer kulkas di dekatku" ucap Alvin sambil melirik kearah kedua teman disampingnya
" di samping kiriku namanya Luciano Podolsky, kulkas satu pintu" ucapnya dengan nada mengejek dan di sambut tatapan tajam dari temannya yang bernama Lukas
"kalau yang di samping kananku ini namanya King Lukas Addison, saudara sepupu ku yang seperti kulkas 10 pintu, dingiiin sekaliiii!!" ucapnya lagi dan langsung mendapat tatapan intimidasi dari sang sepupu yang bernama Lukas
"ohhiya, namaku Viviana senang berkenalan dengan kalian" ucap Vivi senang
"dan aku Victoria Hutabarat, adik kembar bang Victor" ucap Ria ikut memperkenalkan diri
"Ck, padahal dia udah tau nama Meraka" ucap bang Victor mencibir Ria
"Ohiya yang tadi pergi namanya Queen, tapi aku nggak tau nama lengkapnya Queen siapa" sambil kebingungan karna dia tak tahu nama lengkap Queen dan Vivi pun melirik sang adik
" nggak usah nama lengkap, kayak mau lamaran kerja pakai nama lengkap" ucap Ria dengan nada mengejek, tapi dia sedang gugup menyembunyikan identitas sang sahabat
dan kegelisahannya itu dapat dirasakan oleh kedua kulkas itu
Di tempat lain Queen sedang sibuk memakan kue manisnya untuk mengembalikan moodnya, tapi tiba tiba ada orang asing yang mengganggunya menikmati kue kue manis di depannya itu
"Hay cantik, boleh kenalan nama saya Sebastian Gunawan salah satu anak pengusaha kaya disini" ucapnya dengan sombong
" Ck, mengganggu saja" ucapku dengan kesal tanpa membalas ucapan orang asing itu, dia langsung berlalu pergi meninggalkan orang sombong itu sendiri, tapi langkahnya terhenti saat mendengar orang itu menghinanya
" kau berani mengabaikan saya hah, dasar wanita rendahan, jalang sialann" ucapnya marah dan malu karena Queen tidak menjawab ucapannya dan memilih pergi
"apa kau bilang, ucapkan sekali lagi sialannn" ucapku dengan marah karna ada orang yang barani menghinaku
"kau wanita rendahan juga jalang, kau keberatan hah" ucapnya dengan nada mencemooh dan merasa menang dapat menghina wanita sok jual mahal di depannya
"beraninya kau menghinaku sialann" ucapku dengan marah dan bergerak ingin meng hajarnya tapi sebelum sampai kedua curutnya malah meng hentikannya
Yahh kedua curutnya yaitu Vivi dan Ria yang saat berbincang ringan dengan Alvin dikejutkan oleh suara teriakan yang mereka kenal yang tak lain dan tak bukan suara Queen yang sedang meneriaki lelaki bajingan yang menghinanya
"jangan halangin gue menghajar lelaki bajingan itu" ucapku marah karna kedua curut itu tidak juga melepaskannya
"Queen sabar ini di pesta ada banyak orang yang melihat Lo , juga ada orang yang curiga dengan gerakan Lo Bagaimana sejauh ini hanya Lo yang menguasai jurus yang akan Lo layangkan ke lelaki brengsek itu" ucap Vivi dengan berbisik tapi tetap memeluk perut Queen agar tdak lepas kendali dan membongkar identitasnya sendiri
" iya Queen tenang, oke tenang" ucap Ria sambil melepaskan pelukannya di perut Queen dan di lanjutkan Vivi juga melepasnya
"Hahhh" helaan nafas berat Queen
"mood gue jadi hancur lagi tapi tidak ingin makan manis lagi nanti gue gendut terus nggak ada yang mau nanti sama gue" ucapku cemberut
"udah yuk ikut kita, menikmati pesta yang sebentar lagi di mulai" ucap Ria
"Oke gue ikut aja deh" ucapku sambil menggandeng lengan 2 curutku
"let's go 2 curut kita pesta" ucapku semangat
" yahh, mulai deh gilanya ini anak" ucap 2 curutku
Dari kejauhan bang Victor dan kawannya memperhatikan interaksi ketiganya
"thor mereka bertiga emang gitu? ucap Alvin tanpa melihat Victor
" iyaa mereka bertiga emang gila tapi lebih gila siqueen sih menurut gue TPI dia juga yang paling cerdas dan selalu bisa membaca situasi dan mengerti bagaimana cara menempatkan dirinya, seperti tadi dia mengerti kalau gue udah stress hadapi 2 curut itu, dia menempatkan posisi yang bijak untuk mengerti gua, tapi yahh kalau dirumah gilanya minta ampun dehh" ucap Victor panjang lebar sambil curhat
"Curhat lu thor, Hahahahah" ucap Alvin dan tertawa karna dia ngerti rasanya
" tapi masih mending Lo sih menurut gue thor!" lanjutnya
"kenapa Lo bilang masih mending gue, yang ada gue stres hadapi mereka bertiga, ohh ya ampun, biasa cepat tua gue" ucapnya dengan nada sedih
" iyalah mending Lo yang ada teman bicara walaupun ujung ujungnya stress, haha, lahh gue kemana mana bawa tembok berjalan, bagaimna nggak mati bosan gue" balas alvin
Sontak tawa keduanya membuat atensi orang orang didekat mengarah ke Meraka dan langsung mendapat tatapan tajam dari dua tembok yang mereka maksud
membuat keduanya langsung diam tak berkutik
Sedangkan ketiga gadis gila yang di maksud Victor tengah menikmati pesta tanpa ada gangguan
"pulang yuk, udah malas ada disini nggak ada yang seru lagi disini" ucapku
"oke deh gue juga udah bosan nih, yukk" ucap Vivi
"yukk, tapi mau pamit sama Abang dulu deh, nanti di cariin lagi" ucap Ria
"yukk " kompak Queen dan Vivi
Setelah mencari bang Victor lumayan lama akhirnya ketemu juga
"bang Victor, mau pamit nih" ucap Ria dan Vivi dengan nada manja keduanya dan disambut tatapan jijik dari bang Victor sendiri
Sedangkan Queen memilih biasa saja karna melihat tatapan dari temannya bang Victor
"bang pamit" ucap Queen
"Oke kalian hati hati, ohya nginap dirumah aja kayaknya Abang nggak pulang dehh masih ada urusan soalnya" ucap bang Victor
baru ingin melangkah Alvin lebih dulu bicara
" Ohiya kalian mau ke acara ulang tahunku tidak?" tanya Alvin
"boleh, dimana?" balas Vivi
"iya dimana Vin, soalnya masih mau pesta nih, disini kurang seru" ucap Ria
"di Club 3 hari lagi, semoga kalian bisa datang" ucap Alvin
" Datang dong, yah kan Queen?" ucap Vivi sambil bertanya kepada Queen
"iya tapi nggak janji mau datang soalnya belum tau kedepannya gimana" ucapku
"oke gue tunggu kedatangan kalian" ucap Alvin semangat
" Ya udah kita duluan, bye, bye Abang, dan bye semua" ucapku karna aku tdak tau siapa nama mereka semua
"iya hati hati" ucapnya
Di basemen hotel mobil mereka telah menunggu, ketiganya naik dan mulai perjalanan pulang , tak lupa mengucapkan terima kasih pada staf yang membantu mereka
Di perjalanan ketiganya asik bernyanyi sampai dirumah Ria, karna rencana mereka mau nginep disana, karena mereka sering nginep makanya nggak perlu bawa baju, semua sudah lengkap di rumah masing masing
"bersih bersih dulu yuk, ada yang mau aku bahas ke kalian" ucapku sambil melangkah ke kamar mandi yang ada di kamarnya, dan kedua curutnya juga kembali ke kamar masing-masing
Pukul 11.30 mereka berkumpul dikamar Queen
"ada apa?" ucap Vivi menyadari keseriusan muka Queen
"ada masalah yang harus kita tangani sekarang, mereka dalam perjalanan ke sini dan setengah jam dari sekarang mereka akan mendarat di bandara!" ucapku
"Oke gue akan langsung meretas cctv bandara sekarang " ucap Vivi yang mengerti maksud dari perkataan sahabatnya
Sedangkan Ria masih mencoba memahami semuanya
" Kalian ada tugas lagi?" ucap Ria setelah tau maksudnya
" iya dan kali ini gue ingin sendiri, biaekan Vivi disini nemenin Lo!" ucapku yang tau niat Ria
"Tapi kalau Lo kenapa kenapa gimana? " ucap Ria dengan nada khawatir
"Lo tenang aja gue akan baik baik aja kok, lagi pula gue kerja dari jauh kok, jadi aman " ucapku menenangkan Ria
" Oke tapi Lo harus pulang dalam keadaan baik, ngertii" ucap Ria Dangan serius
Dan hanya di jawab deheman oleh Queen