Maira dan harun adalah sepasang suami istri yg tak kunjung memiliki keturunan ,konflik mulai terjadi setelah kehadiran orang ketiga,ahirnya maira dan harun berpisah
lima tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan kebetulan yg tak tertuga.
Akan kah mereka bersatu kembali,atau tetap memilih jalan mereka masing2?? yuk,,ikuti perjalanan dan lika -liku kisah maira dan harun dalam mencari kebahagian mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30 kecewa tapi harus berlapang dada
"mai..usia mu bukanlah usia abege yg harus cinta 2 an lagi,ikuti saja kata hatimu" mbak irma menepuk2 lengan maira
"yakinlah dg pilihan mu sendiri.." mbak irma semakin meyakin kan maira.
"buka lembaran mu yg baru,baik dg orang yg lama atau orang yg baru.kamu berhak bahagia dan itu adalah pilihan mu sendiri.." mbak irma menatap maira serius
" bahagialah dan maafkan dirimu sendiri mai.." mbak irma mengelus punggung maira lembut
"kami pasti selalu mendo'kan kebahagiaan mu," mbak irma pergi kedepan sembari membawa gelas berisi susu hamil nya,maira menyusul nya di belakang.
"apa ada membuka lembaran baru dg orang yg sama mbak ?" maira memanyunkan bibirnya,berjalan kedepan masih dg mengekori mbak nya
"itu namanya sekuel..ngerti nggak sih..?!" mbak irma sedikit sewot
"jadi ..hatimu masih terpaut di sana ya mai..?" mbak irma memainkan alisnya.
"nggak tau ah mbak .masih bingung.." maira memegang kepalanya ,pusing dia lama2 memikirkan nya.
"gimana rasanya jadi rebutan..? Gimana rasanya di antara dua pilihan..?" mbak irma masih menggoda maira
"ih..tau ah mbak..!" maira sedikit kesal dg godaan mbak irma,mbak irma tertawa meledek maira.
mbak irma dan maira sampai diruang tengah,Mereka bercengkrama hangat di ruang tengah hingga pukul 9,kemudian mereka masuk dalam kamar masing2.
kebetulan rumah maira memiliki 3 kamar,jadi si kulkas tara lebih memilih tidur di ruang tengah dekat televisi dan si cantik nasya akan menempel pada maira sepanjang malam.
*
*
bapak dan ibu sudah kembali ke ibu kota 2hari yg lalu,jadi maira sendiri an di rumah. Ia akan menyuruh seseorang untuk membereskan rumah mencuci mengepel dan lainnya 2 kali dalam seminggu,jadi ia tak cukup repot untuk kebersihan rumah setiap hari.
Tiap hari minggu juga tokonya akan tutup,ia ingin mengistirahat kan diri tak perlu terlalu capek untuk bekerja.
seperti hari ini,ia sibuk ke mall untuk berbelanja kebutuhan rumah dan beberapa kebutuhan toko. Ia juga berbelanja beberapa pakaian untuk dirinya dan si cantik nasya.
Ia sempat mampir kerumah mbak nya untu mengajak nasya,mbak nya sudah tidak cukup punya banyak tenaga untuk berjalan2 jadi mereka hanya pergi berdua,tara sedang sibuk bermain ps dg temanya,dan mas hendra sedang berada di toko furniture miliknya.
Selesai berjalan2 di mall dg nasya sampai tengah hari,maira ahirnya mengembalikan nasya pada orang tuanya,tepat setelah itu ada pesan masuk dari dimas
"lagi di mana mai..?kok rumah kosong..?"
"lagi di jalan mas,habis nganterin nasya ke rumah mbak irma,sekarang aku lagi di jalan." maira sengaja menggunakan taksi online karena belanjaanya cukup banyak
"kenapa mas dimas ?" maira bertanya pada dimas
"aku tadi mampir,dan rumah kamu sepi,jadi aku balik lagi." dimas paham saat hari minggu toko maira tutup
"iya nih mas,aku lagi otewe ke toko ,soalnya mau nge drop in kebutuhan toko." maira membalas kembali membalas pesan dimas
"aku tunggu di toko ya?" dimas membalas pesan maira
"ok" hanya itu yg maira balas pada dimas.
Beberapa saat kemudian.maira sampai di depan toko nya,taksi online menuju depan toko maira.
Di sana di atas gedung bertingkat.ada harun tengah berdiri menatap ke bawah ke bangunan toko milik maira
harun terperanjat ,ketika tak sengaja melihat ada mobil berhenti di depan toko maira,dan yg keluar dari dalam nya ialah sang pemilik toko. Harun lekas2 menghubungi heri untuk menghendel pekerjaan,karena dirinya akan turun menemui maira.
Ia buru2 menghampiri maira ,ia tercengang di luar toko maira yg kebetulan kaca toko maira transparan.pintu dorong nya itu terbuka lebar, pintu toko yg menyerupai pintu mini market itu.
dimas dan maira sedang merapikan barang 2 belanjaan di dapur belakang, melihat pintu yg terbuka lebar harun bergegas masuk ingin menemui pemiliknya
" ya mas dimas,aku tau kita adalah orang yg bernasib sama.aku di khianati oleh mantan suami ku dan kamu di tinggalkan oleh istrimu demi laki2 yg lebih kaya darimu. Kita mamang mempunyai rasa sakit yg sama,dan pasti kita akan bisa saling menyembuhkan satu sama lain," terdengar maira mengatakan hal tersebut,harun menghentikan langkah kakinya.
Ia mematung,berdiri di antara ruangan etalase dan dapur.ia membalikan badan nya dan melangkah keluar dari tempat itu.
Dg langkah gontai ia berjalan,baru sampai di ambang pintu toko
"mas harun.." maira keluar dari dapur dan memanggil nya,ia hendak mengambil sisa barang2 belanjaan yg tergeletak di lantai.
Harun menoleh dan memberikan senyum masam.
"kok ada disini..?" maira bertanya keheranan ,pasalnya ini hari minggu.semua karyawanya saja libur,kenapa dia ada di sini.
"iya ..mas dari kantor ,sedang mengambil beberapa dokumen.mas akan ada pertemuan dg klien,mas ngeliat toko kamu ter buka,jadi mas mampir."
"loh..kenapa..?" maira belum selesai dg pertanyaan nya,dimas muncul dari belakang ia keluar karena mendengar maira berbincang,dengan siapa ?.
"pak harun ya rupanya?" dimas memotong pertanyaan maira yg belum selesai
"mas rasa bukan waktu yg tepat,jadi mas permisi saja.." harun keluar dg wajah sedih
"looh Mas " maira hanya melongo,tiba2 harun berbalik .
"mai..nanti habis mas ketemu klien,mas ingin bicara dg mu bisa?" harun mengajukan pertanyaan,maira hanya mengangguk.
Maira mengerti,pasti harun sudah cukup lama berada dalam toko dan mendengarkan perbincangannya dg dimas.
"nanti mas hubungi lagi ya..?" maira lagi2 hanya menganggukan kepalanya .harun pergi dari tempat itu masuk mobil yg sudah menunggu nya di depan dg heri dan pak toto.
Entah mengapa ada rasa nyeri di dada maira melihat kepergian harun. Maira segera mengambil belanjaanya kembali yg masih tergeletak dilantai,
"mai..biar aku saja." dimas segera meraih kantong2 belanjaan maira
"mas dimas..maaf. aku sangat menghargai perasaan mu padaku,tapi ...bisa kah kita berteman saja...?" maira menjawab dg nada sedih,dimas mengangguk menghargai keputusan maira.
Dimas pamit setelah semua barang2 belanjaan maira selesai untuk di bereskan
"mas ..aku yakin akan ada wanita yg baik untuk mu suatu hari nanti,tapi itu bukan aku..maaf kan aku tidak bisa membalas perasaan mu."
"itu bukan salahmu mai.." dimas pergi setelah menepuk punggung maira.walau pun ada rasa kecewa di hati dimas,tapi dimas menghargai itu.
Ia tau maira masih menyimpan perasaan untuk mantan suaminya,dan itu nampak jelas dari sorot matanya.
pukul 3 sore,maira mendapat notifikasi pesan masuk dari harun
"mai..apa pekerjaanmu sudah selesai..?"
"ya.."
"mas jemput kamu ya mai..?"
"baiklah..aku tunggu." maira ingin menuntaskan semuanya,dia tidak ingin menggantungkan perasaan siapapun.
20 menit berlalu,ahirnya mobil yg di kendarai harun datang.ia meminta sebentar untuk mengunci toko harun sudah berdiri di luar mobil.
Pak toto dan heri sudah pergi entah kemana,biasa agenda harun jika akan bertemu maira siapa pun ia usir.
Harun membukakan pintu mobil,maira segera masuk dan mobil melaju entah kemana.