Gimana rasanya,saat kalian udah punya cowok yang udah perfect tapi tiba-tiba perasaan kalian goyah dengan kehadiran sahabat pacar kalian yang juga udah punya pacar?
Ini yang tengah terjadi pada Aya dan juga Rey.lalu apa yang akan mereka pilih, bertahan dengan pasangan mereka masing-masing atau memilih berpisah dan memulai kisah mereka yang baru?
gaes..gaes...ini lapak aku yang baru..tetap temanya masalah cinta ya gaes..
yuk mampir kesini dan ikuti kisah mereka.
jangan lupa tulis kritik dan saran kalian dikomen ya.. suwun 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2
"Just being able to see you
but not being able to have you
is the definition of the hell for me "
Iringan lagu santai terdengar menyambut para pengunjung yang baru masuk dan yang udah ada didalam kafe.
Rey and the geng sudah ada di dalam sebuah kafe yang letaknya ada didepan kampus.dulu mereka sering nongkrong disini.
Pertemuan mereka hari ini memang tidak mereka rencanakan.Rey sendiri memang ada urusan pekerjaan disekitar sini dan sekalian ketemu dengan Alvin dan juga Arjun, sahabatnya.karena cukup lama mereka gak ngumpul bareng.kalau sama Alvin,Rey masih sering ketemu karena mereka tetanggaan.tapi udah setahun ini Rey memilih ngekos di dekat kantornya.
lalu para cewek-cewek memang mereka kebetulan ada di kampus.Aya sendiri memang masih mengurusi beberapa urusan yang belum beres ke pihak kampus sebelum dia diwisuda 2 bulan lagi dan udah 2 mingguan ini dia diterima bekerja di salah satu perusahaan bergerak di sektor makanan ringan.kalau Dinda sih emang kebetulan tadi malam nginep di kosannya Aya,jdi sekalian Aya ajak mampir ke kampus.dan memang Aya memutuskan untuk kos,karena rumahnya dengan kantor tempat ia bekerja terlalu jauh dan memakan waktu,jadi Aya mutusin untuk ngekos dekat kantornya.sedangkan Aurel sendiri masih mengurusi beberapa dokumennya yang belum lengkap untuk pengajuan koas nya nanti.
"lama banget gak kumpul-kumpul kayak gini,ya."ujar Dinda membuka obrolan sambil menyeruput secangkir teh ditangannya.
"udah pada sibuk ngurusin masa depan,mei din.tapi Koko selalu ada waktu buat mei din."gurau Alvin yang memang selalu menggoda Dinda.
"apaan tuh mei din?."tanya Dinda,gak ngerti.
"mei mei Dinda..Heheheh."jawab Alvin sambil tertawa.
"CK...main ganti nama orang sembarang aja."protes dinda,sebel.
"ganti napa?bosen gue,Koko mulu yang godain gue."keluhnya risih melihat tingkah cowok disampingnya itu.
Semua yang ada disitu pun hanya tersenyum mendengar keluhan dari Dinda.
"jangan salah,din.aset Koko berjibun.cuma ngidupin loe sampai tujuh turunan aja mampu dia.loe gak perlu keluar keringat.ongkang-ongkang aja udah jadi nyonya Alvin."kini giliran Aya yang menggoda Dinda dengan mempromosikan Alvin.
"noh, denger perkataan nyonya Arjun yang cantik jelita."kata Alvin begitu bangga di dukung oleh Aya,ditambah dia memanggil Aya dengan sebutan nyonya Arjun.
"xiexie ,nyonya Arjun."katanya lagi sembari mengatupkan kedua tangannya kearah Aya.
"semangat koko!aku selalu mendukungmu."Aya seperti jadi tim hore untuk Alvin dan mereka terlihat kompak menggoda dinda.hahhah🤭
"heleh,punya orang tuanya aja di banggain."ejek Dinda,meremehkan.
"gini ya ko,minimal kalau mau sama gue,loe punya usaha sendiri.usaha orang tua loe bangga-bangga in.modal napa modal."Dinda semakin meremehkan Alvin.
"ok.bakal gue bukti in."Alvin seperti tertantang mendengar ejekan Dinda.
"Loe semua jadi saksi ya."tekad Alvin berapi-api dan meminta semua yang ada disitu menjadi saksi akan janjinya kepada Dinda.
Mereka hanya tersenyum kecil melihat tingkah konyol Alvin.Alvin ini kalau udah didepan Dinda,gak pernah dia jaga image.dan sifat konyol nya pasti keluar.padahal Alvin ini jaga image banget kalau di depan cewek-cewek lain.Alvin selalu terlihat cool dan terkenal cuek dibanding in ,Rey dan Arjun.tapi beda kalau didepan teman-temannya terutama Dinda.ada aja kekonyolan nya untuk menarik perhatian si Dinda.ya, maklum ya gaes,kalau orang udah kenak virus cinta.biasanya gitu.kayak bisa jadi dirinya sendiri aja.
Sedangkan Dinda malah risih dengan sikap Alvin yang selalu godain dia.Dinda pun tak pernah menggubris perkataan Alvin.walaupun Dinda tahu kalau Alvin ada rasa sama dia,tapi Dinda masih saja tak membuka pintu hatinya untuk cowok ganteng bermata sipit itu.padahal cowok model Alvin gini lagi laku dipasaran 😁✌️.
"kak Rey."
lagi-lagi Aurel memanggil Rey.tampaknya dari tadi,Aurel ini emang ingin mengobrol dengan Rey.tapi tadi kepotong karena perdebatan Rey dan Aya.
Sedangkan Rey yang tengah sibuk dengan handphonenya,langsung mendongakkan kepalanya dan menoleh kesamping dimana Aurel duduk.
"hemmm...iya."Rey menoleh kearah Aurel yang duduk sampingnya.
"aku denger dari bang Sam,kak Rey ya yang bakal bikin desain interior rumah barunya bang Sam?."tanya Aurel membuka obrolan dengan Rey.
"loe kenal bang Sam?."Rey sedikit terkejut nama teman satu kantornya disebut Aurel.
"aku sepupunya bang Sam,kak."jawab Aurel.
"oooohhhh gitu."Rey manggut-manggut mengerti.
"kok loe tahu kalau gue yang ikut desain interior calon rumahnya?."Rey cukup penasaran bagaimana Aurel tahu kalau dia yang mendesain calon rumah temen sekantornya itu.
"kemarin kebetulan keluarga aku lagi kumpul kak.ada bang Sam juga.terus papa kan tahu kalau bang Sam lagi cari orang yang bisa desian rumah kayak gitu.terus papa bilang kalau dia punya kenalan yang pinter desain rumah minimalis.mungkin aja bang Sam cocok.tapi kata bang Sam,dia udah nemu orang yang bakal desain interior dirumahnya."kata Aurel panjang lebar.
"terus bang Sam kasih liat gambar desain interior yang kakak buat di handphonenya.bang Sam bilang kalau yang desain ini temen kantornya.eh, ternyata kak rey.aku kaget lho,kalau kak Rey pinter desain."lanjutnya gak henti-hentinya memuji Rey.
"oh gitu.heheheh.."Rey tersenyum kecil sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, mendengar pujian yang terus dilontarkan dari mulut manis cewek cantik disebelahnya itu.
"sebenernya sih gue hanya kasih masukkan aja waktu itu.kebetulan waktu itu bang Sam minta dicariin orang yang bisa desain interior gitu,ya,gue iseng-iseng sih kasih sedikit contoh desain gue.eh, ternyata bang Sam cocok."lanjut Rey sedikit menceritakan obrolannya dengan sepupu Aurel.
"tapi beneran bagus banget kak.papa aku aja bilang kalau desain kakak bagus."ujar Aurel yang sepertinya begitu terpukau dengan pesona cowok satu ini.
"bilang sama papa loe.makasih pujiannya."balas Rey terdengar sungkan dapat pujian dari papa Aurel.
"ok kak.nanti aku sampai in kak."balas Aurel tersenyum senang mendengar pesan Rey untuk sang papa.dan di sepanjang obrolan mereka,tampak sekali raut wajah Aurel yang begitu senang bisa ngobrol dengan Rey.fix sih ini,Aurel suka sama Rey.
Aya sekilas melirik kearah Rey dan Aurel yang sedang ngobrol dengan asyik nya.tanpa Aya sadari, Arjun melihat Aya yang tengah mencuri pandang ke arah Aurel dan Rey.
"gue kok baru tahu,loe bisa desain interior."sela Arjun mengalihkan pandangannya ke Rey.
"ya dikit-dikit lah."jawab Rey apa adanya.
"kalau gitu boleh dong,nanti loe yang desain rumah gue sama Naya."ujar Arjun meminta secara terang-terangan kepada Rey untuk mendesain rumahnya kelak bersama Aya, kekasihnya.
"tanya cewek loe,boleh gak gue yang desain rumah impiannya?."Rey tak menjawab permintaan Arjun tapi malah melirik kearah Aya yang dari tadi bergelayutan manja di lengan Arjun.
"pasti aku akan ikut keinginan suamiku kelak."jawab Aya yang terdengar ambigu.
Rey mengangkat sudut bibirnya kala mendengar jawaban dari pacar sahabatnya itu,yang terdengar ragu-ragu di telinganya.
Sebenarnya Aya sendiri juga gak tahu harus menjawab apa.sejauh ini Arjun dan dirinya belum pernah membahas hal-hal yang serius apalagi masalah rumah mereka kelak.jadi wajar aja Aya jawab seperti itu.kan gak ada yang tahu kedepannya gimana kan.
"kok kayak gak yakin gitu sih,ay?."sindir Alvin,yang ternyata juga ngerasa jawaban Aya ragu-ragu.
"Aya bukannya gak yakin tapi dia lagi ngode kak Arjun.kak Arjun nya aja yang gak peka."sela Dinda yang tampak nya mengerti kenapa Aya menjawab seperti itu.sedikit banyaknya Dinda tahu mengenai asmara sahabatnya dari kecil.
"intinya cewek itu butuh kepastian kak."lanjut Dinda lebih memperjelas maksud nya.
Arjun melirik kearah sang kekasih.
"doain aja deh, secepatnya."ujar Arjun sambil menggenggam erat tangan Aya.seperti mencoba menyakinkan Aya.
Rey tak ikut berkomentar,dia meraih cangkir kopi yang ia pesan tadi.saat dia tengah meneguk kopinya,tak sengaja tatapannya bertemu dengan Aya.seketika Aya mengalihkan pandangannya.dan begitu pun dengan Rey menoleh kesamping.
disisi lain,ada sepasang mata yang memperhatikan gerak gerik mereka.
si Arjun pun blm ketahuan aja tuh
perifun iki?
Ayoklah semungguuttt!!!!!
. hihi