NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Dosen

Menikah Dengan Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikah Kontrak
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Izzmi yuwandira

Demi melanjutkan hidup, Hanum terpaksa melarikan diri keluar kota untuk menghindari niat buruk ayah dan ibu tiri yang ingin menjualnya demi memperbanyak kekayaan. Namun siapa sangka kedatangannya ke kota itu justru mempertemukannya dengan cinta masa kecilnya yang kini telah menjadi dosen. Perjalanan hidup yang penuh lika-liku justru membawa mereka ke ranah pernikahan yang membuat hidup mereka rumit. Perbedaan usia, masalah keluarga, status, masa lalu Abyan, dan cinta segitiga pun turut menjadi bumbu dalam setiap bab kisah mereka. Lalu gimana rasanya menikah dengan dosen? Rasanya seperti kamu menjadi Lidya Hanum.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzmi yuwandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nine

Sedari awal memang lebih baik jangan pernah menyatakan sebuah janji, jika pada akhirnya satu pun tidak ada yang ditepati.

Seperti biasa pagi hari, Abyan menunggu bus di halte. Perjalanan nya menuju kantor tidaklah begitu istimewa, ia hanya melihat orang yang pagi-pagi berlalu lalang berangkat kerja, atau para remaja dan anak-anak yang berangkat ke sekolah. Dan ia hanya duduk di kursi panjang berwarna coklat melihat kendaraan yang silih berganti lewat di hadapannya.

Namun hari ini Abyan melihat seorang gadis kecil membawa keranjang bunga.

Anak itu berdiri tidak jauh dari tempat Abyan duduk, sehingga Abyan bisa melihat dengan jelas apa yang dibawa oleh anak itu.

Di antara bunga yang dibawa oleh anak kecil itu, pandangan matanya tertuju pada bunga berwarna merah muda yang sangat familiar. Bunga itu terbungkus rapi dengan plastik bening. Berada di tengah-tengah bunga rose dan lily, bunga itu terlihat istimewa. Ya tiga tangkai bunga Peony, Bunga favorit dari seorang gadis yang sangat ia cintai.

Pria itu memperhatikan bunga Peony yang menyendiri tersebut dengan tatapan sendu.

Bukankah sudah masuk bulan Desember?

Sejenak ia beralih memandang ke beberapa tempat di depannya. Beberapa baliho natal sudah dipasang dibeberapa toko, begitu juga dengan hiasan pohon natal yang terpampang tak jauh dari baliho. Ucapan selamat tahun baru pun juga terpasang di bawah ucapan selamat natal. Sepertinya liburan musim dingin akan segera tiba.

Musim dingin di bulan Desember mulai terasa sejak seminggu yang lalu, biasanya bunga Peony bermekaran di musim yang hangat. Tanaman Peony hanya tahan terpapar cahaya pagi dan sore hari. Peony yang mekar di pertengahan hingga akhir musim biasanya juga akan bertahan hidup di kawasan yang hangat.

"Permisi kak, mau beli bunga aku nggak?" Gadis kecil itu menghampiri Abyan. Seketika lamunan Abyan buyar.

"Kamu jual bunga apa aja?" Tanya Abyan basa - basi.

"Ini ada bunga rose, bunga Lily dan yang di tengah ini bunga Peony kak" jawab gadis kecil itu.

"Kamu dapat bunga Peony ini darimana?" Tanya Abyan.

"Aku nggak tau, mama nggak ada bilang apa-apa. Cuman nyuruh aku jual bunga ini aja"

Abyan tersenyum.

"Aku ambil bunga Peony ini ya" ucap Abyan.

"Untuk pacar kakak ya?" Tanya gadis kecil itu.

Abyan mengangguk.

"Oke, ini bunga spesial untuk orang yang spesial" ucap gadis itu, sebari memberi kan 3 tangkai bunga Peony itu kepada Abyan.

"Berapa harganya?"

"50 ribu aja kak"

Abyan memberikan uang seratus ribu kepada gadis kecil itu.

"Aduh kak, apa nggak ada uang pas aja? Aku nggak punya kembalian. Karena kakak pelanggan pertama ku"

"Gak usah di kembalikan, buat kamu semuanya"

"Haa? Kakak serius?" Gadis kecil itu tidak menyangka.

"Iya aku serius, buat kamu aja" ucap Abyan.

"Wah terimakasih banyak kak"

Abyan mengusap rambut gadis itu, lalu masuk kedalam bus yang berhenti di hadapannya.

Gadis itu melambaikan tangan pada Abyan, Abyan pun turut membalas nya dengan senyuman yang hangat.

Setelah bus berjalan, Abyan duduk dan memperhatikan bunga Peony yang ia pegang.

"Anak kecil itu mirip banget sama kamu, cantik, dan ceria... " ucap Abyan.

"Yang dibilang Anara itu nggak benar kan?"

Abyan menitikkan air matanya. Ia mencium bunga itu, aroma yang mirip parfum floral itu mengajak nya bernostalgia ke masa lalu. Wajah perempuan itu terlintas di pikirannya, suara dan tawanya seakan terdengar jelas ditelinga nya. Bahkan sentuhan tangannya pun seakan menyentuh pipi hangatnya.

Dia masih hidup, tapi seolah-olah sudah tiada.

***

"Liburan nanti kita pergi ke mana Hanum?" Tanya July.

Hanum yang hendak memasukkan sepotong martabak manis kedalam mulutnya mendadak meletakkan kembali makanan itu kedalam plastik.

Gadis itu menghela nafas, apa yang dipikirkan si July ini? Liburan katanya?

"Lo aja deh yang pergi, gue pasti gak bakalan di izinin" jawab Hanum malas.

"Yah kenapa? Bukannya setiap akhir tahun kita bakal pergi?"

"Ya coba lihat kondisi keluarga gue sekarang gimana, udah gak kayak dulu lagi Jul"

Martabak manis yang di makan July mendadak hambar ketika mendengar ucapan Hanum.

"Sorry gue lupa Han"

Hanum hanya mengangguk.

"Mulai sekarang gue bakal membiasakan diri untuk membatasi diri gue sama dunia luar, gue udah gak bisa main-main lagi" ucap Hanum sedih.

"Jangan ngomong gitu, gue percaya tuhan pasti akan kasih keajaiban buat Lo"

"Keajaiban seperti apa sih Jul? Gue gak ngerasa gitu"

"Makanya Lo berdoa yang banyak, sholat jangan sampai lupa. Katanya pengen berjodoh sama cinta masih kecil. Di kasih cobaan kayak gini Lo dah ngeluh, cupu Lo"

"Iyah deh suhu" Hanum mengatupkan kedua tangannya.

Hanum jadi kepikiran bagaimana kehidupan Abyan di luar kota. Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia sudah menikah? Ataukah belum menikah? Apakah Abyan masih mengingatnya?Ia sangat ingin mengetahuinya. Namun sangat sulit mengetahui informasi mengenai Abyan. Padahal Hanum pernah mencoba untuk mencari tahu media sosial milik Abyan, namun ia tidak kunjung menemukan nya.

***

"Bagaimana pak Sadam dengan rumah yang bapak janjikan waktu itu? Sudah lama loh saya nunggu..." Tanya Ferdi salah satu rekan kerja Sadam.

Sadam tampak bingung menjelaskannya.

"Pak Ferdi, mohon maaf untuk saat ini saya belum bisa membantu bapak untuk membeli rumah itu"

"Kenapa pak Sadam? Apakah saya menawarkannya terlalu murah? Saya bersedia tambah berapapun harga yang bapak inginkan" ucap Ferdi, yang semakin membuat Sadam melotot mendengar tawaran Ferdi.

"Akan saya usahakan lagi yah pak" ucap Sadam.

"Kalau bisa sesegera mungkin yah pak Sadam, soalnya rumah itu akan saya berikan pada anak saya yang akan menikah. Rumah itu sangat cocok buat pengantin baru, saya sangat suka dengan desain modern rumah itu" ucap Ferdi.

"Tenang aja pak Ferdi, anda gak perlu khawatir. Saya akan segera urus hal itu"

"Yasudah kalau begitu, jangan lupa untuk kasih kabar yah pak Sadam"

"Saya pasti akan kasih kabar untuk pak Ferdi"

Mereka saling berjabat tangan.

"Baik kalau begitu saya permisi" ucap Ferdi.

"Baik pak, hati-hati"

Setelah Ferdi pergi, Sadam menggaruk-garuk kepalanya dan berjalan mondar-mandir. Ia semakin bingung bagaimana caranya untuk mengambil sertifikat rumah dan mengubah semua isinya.

Tak lama kemudian Dirham datang masuk kedalam ruangannya tanpa mengetuk pintu.

"Aku mau bicara" ucap Dirham.

Sadam yang terlihat pusing, malas sekali menatap wajah adiknya itu. Ia mengabaikan Dirham.

"aku mau bicara" ucap Dirham sekali lagi.

"Kau nggak lihat aku lagi pusing? Ngapain sih kemari?" Tanya Sadam.

"Ngapain pak Ferdi datang kesini?"

"Bukan urusan mu"

"Tentang rumah itu kan?" Tanya Dirham.

Sadam tidak menjawab.

"Jawab!!! Tentang rumah itu kan?"

Sadam kesal.

"Kalau iya kenapa? Ada masalah apa?"

"Wahh Sadam, kau masih bisa bertanya ada apa? Kau serius mau mengambil rumah itu?"

"Rumah itu adalah pemberian keluarga ku,  dan aku pantas untuk mengambil nya kembali"

"Rumah mu? Kau udah lupa ya? Almarhum ayah sendiri yang memberikan semua aset itu pada almarhum kakak ipar. Semua sudah dibagi rata, dan itu bukan hak mu"

"Jangan ikut campur urusan ku ya Dirham"

"Aku bakal ikut campur, karena perbuatan mu ini gak benar"

"Keluar dari ruangan ku, jangan sampai aku main kekerasan padamu"

"Dengar aku Sadam, kalau sampai kau macam-macam sama rumah itu. Aku akan bawa kau ranah hukum atas kasus pencurian"

Sadam dengan cepat mencengkeram kerah baju adiknya.

"Sialan!!!!"

Dirham tak mau kalah, ia menepis tangan kakak nya.

"Itu rumah Abyan, kau gak berhak, kau gak punya hak apapun atas rumah itu. Dan perusahaan ini, setengah saham nya milik Abyan. Kau harus ingat dan sadar diri" ucap Dirham.

Dirham keluar dari ruangannya, Sadam kesal dan menumbuk dinding.

"Kurang ajar!!!!!"

"Sialan, dasar anak sialan!!!!"

***

1
audyasfiya
Lanjutttt Thor, GK pake lamaaaaaa
audyasfiya
Dihhh aki aki 😕
audyasfiya
Seruuuuu bangetttttt 😭😭😭👍👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Lorenza82
Bapakk gilaaaaaaaaaa
Lorenza82
Visual nyaa Chen ze yuan donggggg, gemess 🤗🤗🤗
Lorenza82
Dimas nih sebenarnya suka gak sih sama Arumi atau gimana? Kalau Arumi baper sama Dimas, tapi Dimas cuman anggap teman gimana dong? kecewa sih aku sama Dimas 🥺🥺
Lorenza82
Seruuu bangettt ceritanya, semangat terus kakkk ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Sasya
Curiga gak sih, jangan-jangan ini kisah cinta author 🤣🤣🤣🤣
Rossa
Dimas nih meskipun nyebelin tapi dia itu soft banget, tutur katanya itu loh... aku sukaaa ❤️❤️
Nurul Fitria: Wkwk Dimas harusnya Lo juga bilang kalau Arumi juga cantik, greget ih
Sasya: Author nih pelit banget, update nya sekali banyak dong Thor 😭 lu gak kasian Ama gue Thor 😭
total 2 replies
Rossa
Oh my god, my heart is deg deg deg...
Rossa
Mauuu cowok kayak Dimas, cari dimana Thor? 😭😭
Kimz_915: Cari yg lain yaa... jangan Dimas 😌🙏
Nurul Fitria: Jawab Thor cari dimana Thor? 🤣🤣
total 2 replies
Resina Gelisa
semangat Thor lanjutin ceritanya unu
lontongletoi
bapa koplok
Sasya
Ubur-ubur ikan lele
Lanjut lee
Nurul Fitria
Update nya lama banget 😭😭
gue bolak balik check mana cuman 1 bab lagi Thor 😭😭 tegaaaaaa banget...
Rossa
Btw kasihan banget ibunya Hanum, selama ini harus menahan kan rasa sakit, di siksa habis-habisan sama suaminya... emang suami kurang ajar
Rossa
Tanggung jawab wahai author, mewek nih 😭😭 Semoga Hanum cepat ketemu sama Abyan deh
Nurul Fitria
Author kalau bisa post nya 1 hari 10 bab bisa gak? 🤣 Soalnya lama banget gitu nunggu hari esok
Sasya
Biarin aja usahanya jadi bangkruttt, gue nunggu banget tuh bapaknya sadar prestasi Abyan, nggak adil banget jadi org tua
Nurul Fitria: Tenang ege kak, ntar juga di adzab sama author nya awokawok
total 1 replies
Rossa
Greget banget liattt bapaknya si biann, kek apasihhhh bian juga anaknya loh 😭😭😭

Btw gue suka banget kak, sama pemeran pendukung nya, dimas sama Arumi semoga jadian yaaa 🤣🤣🤣🤣
Nurul Fitria: No... gue penumpang kapal Arumi-Darren
Sasya: Kawalll Ampe nikah kak, author jangan jahat yaaa sama mereka. gue gak mood baca kalau sampai kapal gue karam
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!