NovelToon NovelToon
Mahligaimu Dari Air Mataku

Mahligaimu Dari Air Mataku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:12M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu Andila

Ayundya Nadira adalah seorang istri dan ibu yang bahagia. Pernikahan yang sudah lebih dari 20 tahun mengikat dirinya dengan suami dengan erat.

Pada suatu sore yang biasa, dia menemukan fakta bahwa suaminya memiliki anak dengan wanita lain.
Ternyata banyak kebenaran dibalik perselingkuhan suaminya.

Dengan gelembung kebahagiaan yang pecah, kemana arah pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Kecelakaan Membawa Kebenaran.

Ayun memekik kaget saat Naila menginjak rem secara mendadak, dia bahkan membulatkan matanya ketika melihat ada seorang anak kecil yang tergeletak di depan mobil mereka.

"Ya Allah, kita menabraknya Nai."

Ayun bergegas keluar dari mobil dengan diikuti oleh Naila, terlihat seorang wanita paruh baya berlari menghampiri ajak kecil tersebut.

"Ya Allah, Suci. Kau enggak papa, Nak?"

Ayun dan Naila segera menghampiri mereka dan ikut berjongkok di tempat itu. "Ya Allah, apa kau tidak apa-apa Sayang?" Ayun menatap anak kecil itu dengan sendu.

Gadis kecil itu terisak ketakutan dengan siku dan lutut berdarah, dengan cepat Naila mengajak mereka untuk segera ke rumah sakit agar bisa mendapat pertolongan dari Dokter.

Akhirnya mereka semua pergi ke rumah sakit terdekat yang ada di tempat itu, tampak Ayun sedang menenangkan gadis kecil itu agar tidak terus menangis.

"Maafkan tante ya, Sayang. Tante bersalah karena sudah menabrak Suci," ucap Ayun berusaha menenangkan gadis kecil itu, dia tahu jika saat ini Suci menangis karena takut.

Suci menatap Ayun dengan takut-takut, tetapi Ayun segera menggenggam tangannya dengan memberikan senyum tulus.

"Tante akan membawa Suci ke rumah sakit, jadi nanti tangan dan kaki Suci bisa di obati."

Wanita paruh baya yang bersama gadis kecil itu tersenyum melihat apa yang Ayun lakukan. "Itu cuma luka kecil saja kok, Buk. Lagi pula memang cucu saya yang salah, dan saya tidak menjaganya dengan baik."

"Semua itu biasa terjadi, Bu. Tapi kita harus tetap memeriksakan keadaan Suci, yah semoga dia baik-baik saja."

Wanita paruh baya itu mengangguk, dia lalu segera mengambil ponselnya untuk menghubungi sang putri, dan harus memberi kabar tentang apa yang terjadi pada Suci.

Beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di rumah sakit. Ayun segera memanggil Dokter untuk memeriksa keadaan Suci, dan gadis kecil itu di bawa ke dalam ruang perawatan.

Dokter segera melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, terutama pada alat-alat vital gadis kecil itu.

"Tidak ada luka lain selain luka di siku dan juga kakinya, semua baik-baik saja dan juga normal."

Semua orang bernapas lega saat mendengar ucapan Dokter, kemudian Dokter itu segera mengobati luka yang ada di tangan dan kaki Suci.

Brak.

Tiba-tiba pintu ruangan itu dibuka secara kasar oleh seorang wanita, membuat Ayun dan semua orang yang berada di tempat itu terlonjak kaget.

"Suci, anakku."

Wanita itu langsung memeluk tubuh sang putri dengan erat, serta air mata yang membasahi wajah. Dia sangat khawatir saat mendengar kabar tentang putrinya dari sang ibu, dan bergegas menyusul ke rumah sakit.

Ayun memperhatikan wanita yang ada di hadapannya dengan tajam, dia lalu membongkar memori yang ada di dalam kepalanya untuk mengingat siapa wanita itu karena merasa tidak asing dengan wajahnya.

"Benar. Dia kan, temannya mas Evan?"

Ayun maju selangkah untuk menyapa wanita itu, tetapi belum sempat dia mengeluarkan suara. Tiba-tiba masuklah seorang laki-laki ke dalam ruangan itu.

"Bagaimana keadaan putri kita, Sherly?"

Deg.

Tubuh Ayun langsung membeku saat melihat siapa laki-laki yang saat ini sedang berdiri di hadapannya, apalagi saat mendengar perkataan dari laki-laki tersebut.

"Syukurlah dia baik-baik saja, Sayang. Aku benar-benar sangat khawatir," jawab Sherly sambil melerai pelukannya, sementara laki-laki itu ikut bernapas lega saat mengetahui putrinya baik-baik saja.

Naila yang ada di samping Ayun langsung menggenggam tangan wanita itu saat melihat apa yang terjadi di hadapannya saat ini, sementara Ayun sendiri terus melihat lurus ke depan dengan air mata yang meluncur bebas di wajahnya.

"Ma-mas, Mas Evan?"

Deg.

Evan langsung membalikkan tubuhnya saat mendengar suara seseorang yang sangat dia kenali, begitu juga dengan Sherly yang sangat terkejut saat melihat keberadaan Ayun.

"A-Ayun?"

Evan tercengang dengan tubuh kaku ketika melihat sang istri ada di hadapannya, mata mereka saling bersitatap dengan dada yang berdegup kencang.

"Ka-kau, dia-"

Ayun benar-benar tidak bisa mengeluarkan suaranya, bahkan tidak sanggup untuk berkata apa-apa. Hatinya benar-benar sakit saat melihat dan mendengar apa yang baru saja terjadi, apakah yang dia lihat saat ini adalah nyata?

Evan segera menyadarkan diri dari keterkejutannya, dengan cepat dia mendekati Ayun yang terus menatapnya dengan pilu.

"I-ini, ini tidak seperti yang kau lihat, Ayun. Aku, aku dan dia-"

"Dia, dia anakmu?" tanya Ayun dengan lirih. Kedua tangannya mencengkram erat gaun yang ada di sisi kanan dan kiri sampai menjadi kusut.

Evan terdiam karena bingung harus berkata apa, lalu tiba-tiba Suci melompat turun dari ranjang dan segera menghampirinya.

"Papa, lihat. Tanganku berdarah."

Deg.

Dada Ayun seperti sedang ditusuk-tusuk oleh ribuan jarum secara bersamaan, hingga rasa sakitnya membuat napas menjadi sesak seakan tercekat di tenggorokan.

Semua orang yang ada di tempat itu terdiam, sementara Ayun menatap mereka semua dengan nanar. Sungguh dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Jangankan untuk bereaksi, dia bahkan tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini.

Naila terus menggenggam tangan Ayun, sumpah demi apapun juga dia ikut merasakan sakit yang saat ini sedang sahabatnya rasakan. Bagaimana mungkin semua ini terjadi? Apakah anak kecil itu benar-benar anak Evan? Lalu, siapa wanita itu?

Tidak tahan terus berada di ruangan itu, Ayun langsung pergi sambil memegangi dadanya yang terasa sangat sakit membuat Naila juga ikut beranjak keluar.

"Ayun, tunggu!" Evan yang akan mengejar langkah Ayun tidak bisa menggerakkan tubuhnya saat tangannya di pegang oleh Suci.

"Ya Allah Yun. Istighfar Yun, istighfar." Naila memekik kaget saat melihat apa yang Ayun lakukan.

Ayun memukul-mukul dadanya yang terasa sangat sesak, bahkan air mata turun dengan deras tanpa bisa dia cegah.

"Dia memanggil suamiku papa, Nai. Dia, dia- huhuhu."

Tbc.

1
Maizaton Othman
eh hallo...hallo van...hallo...mimpi kah,
Maizaton Othman
iya van,getaran di dada itu mungkin cinta tapi serangan jantung...
Olha Alamri
Buruk
Maizaton Othman
mungkin nama ayahnya Endri Beni
Tiara
Alurnya bagus. Bisa buat nangis, bisa buat ketawa 😍😍😍
Tiara
Ssyangnya EVAN ke Suci 70%
Adel 20%
Ezra 10%
Sangat keliatan sikap pilih kasihnya.
Pindhu Denayu
Cuss pindah kamar Adel
Pindhu Denayu
Padahal aku SDH 2x baca, tapi di part ini tetep aja nangis 😭😭
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Aether
mampus Lo kentot
Ruzita Ismail
Luar biasa
Athallah Linggar
Ya Allah jgn cuek kya gitu adel,kammmu masih butuuh ayahmu nnt saat nikah. Tnp ayahmu kamu ga akan ada nak,kasih sedikit ruang dihatimu bwt ayahmu adel Sejatinya anak yg solekha anak yg seelalu mghormati ke 2 orang tuanya. Tak lepas dr ayah/ibu kamu pny masalalu yg menyakitkan.
Athallah Linggar
lahhh ni orang amnesia yaa,? dia aja lupa daratan smpe anak istri diusir🙄🙄
Khairul Azam
yaaaa benar sekingkuh itu seperti hewan, krn mereka cuman mengedepankan nafsu hasrat
Athallah Linggar
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Athallah Linggar
lah adel jg putrinya evan,helloo pelakorr siyu waras maunya enak sendiri. Karma berlaku yaa,selamaaattttttt
Athaya Rifqie Khalfany Chaniago
mau tanya umur pemeran novel ini berapa ya??
Afini Smart
😭😭😭😭
?
sherly belagu,, gk punya hati gk punya otak,.
?
Ezra,, semangat masa depan dan Setia,, jangan kek bapak lu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!