The World After Chaos

Keesokan harinya "Waktu sampai ujian di lantai kedua : 5 menit 15 detik." "Waktu berlalu lebih cepat dari yang kukira. Bahkan obrolan di komunitas cukup tenang karena hampir saatnya ujian ke dua." Kata Arthur melihat notifikasi waktu di depannya.

"Waktu sampai ujian di lantai pertama : 9 detik." "8 detik." "7 detik." "3 detik." "2 detik." "1 detik." "Waktu sampai ujian di lantai pertama : 0 detik"

"Apa anda bersedia menerima ujian di lantai pertama? Iya / Tidak." "Iya." Arthur menekan Iya.

"Silakan pilih tingkat kesulitan anda." "Hadiah yang anda dapatkan akan sebanding dengan kesulitan yang anda pilih." "Mudah - Normal - Sulit." Notifikasi muncul di depan Arthur.

"Kali ini aku akan memilih tingkat kesulitan Normal." Kata Arthur kemudian memilih Normal.

"Wuuzzz." "Silakan masuk ke dalam portal." Lubang biru muncul di depan Arthur.

Arthur kemudian masuk ke dalam lubang biru. "Anda telah memasuki lantai pertama tower of trial.

"Pemilihan kesulitan di lantai pertama – Normal."

"Kali ini aku berada di hutan." Kata Arthur melihat dirinya berada di tengah hutan.

"Subjek ujian adalah pembunuhan." "Bunuh semua goblin dalam waktu yang terbatas." "167:58."

"Gagal menyelesaikan ujian kembali ke bumi."

"Jadi aku akan kembali ke bumi saat gagal menyelesaikan ujian." Kata Arthur melihat notifikasi yang muncul di depannya.

"Tapi untuk sekarang, aku tidak gagal dalam ujian dan kembali ke bumi." Arthur tersenyum kemudian memegang perisai besi.

Arthur kemudian berjalan ke dalam hutan. "Chieekk." "Chieekk." Dua mahluk hijau dengan tinggi 1 meter keluar dari balik pohon.

"Jadi itu goblin." Kata Arthur melihat mahluk hijau dengan tinggi 1 meter.

"Karena aku hanya mempunyai perisai besi. Akan sulit untuk melawan 2 goblin sekaligus. Jadi aku akan menunggu sampai mereka berpisah." Kata Arthur.

Saat ini di bumi. Ragnar yang sedang keluar dari rumahnya melihat wanita berkulit coklat berambut hitam pendek yang tiba-tiba muncul dari udara kosong. "Monster hijau itu sangat menyeramkan." Wanita berambut hitam pendek ketakutan.

"Grrrr." "Ahh, zombie." Wanita berambut hitam pendek terkejut melihat zombie yang berlari ke arahnya.

"Penyimpanan." Kata Wanita berambut hitam pendek kemudian mengambil sebuah pedang dari tabel penyimpanan.

"Dia memunculkan pedang dari udara kosong." Ragnar terkejut melihat pedang yang tiba-tiba muncul di tangan wanita berambut hitam pendek.

Wanita berambut hitam pendek menusuk kepala zombie menggunakan pedangnya. "Ceepp." "Aku beruntung zombie lebih lemah dari pada goblin." Wanita berambut hitam pendek tersenyum melihat dirinya membunuh zombie dengan mudah.

"Hei." Ragnar berjalan ke arah wanita berambut hitam pendek.

Wanita berambut hitam pendek berbalik dan melihat Ragnar. "Mata merah, kamu zombie." Wanita berambut hitam pendek melihat Ragnar.

"Aku bukan zombie." Ragnar berbohong. "Zombie yang bisa bicara." Wanita berambut hitam pendek terkejut.

"Mati kau zombie." Wanita berambut hitam pendek berlari ke arah Ragnar.

"Hei tunggu sebentar." Ragnar mencoba menenangkan wanita berambut hitam pendek karena ada yang ingin Ragnar tanyakan.

Wanita berambut hitam pendek mengayunkan pedangnya dan menyerang Ragnar. "Crasshh." "Aahh." Ragnar berteriak kesakitan saat terkena tebasan di bahunya.

"Berengsek, karena kamu ingin membunuhku. maka aku akan membunuhmu." Ragnar mengutuk kemudian mengigit leher wanita berambut hitam pendek.

"Crasshh." "Aaahhh." Wanita berambut hitam pendek berteriak saat Ragnar mengigit lehernya. "Aku tidak ingin menjadi zombie." Wanita berambut hitam menangis saat lehernya di gigit oleh Ragnar.

"Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan membiarkanmu berubah menjadi zombie." Kata Ragnar kemudian mengoyak leher wanita berambut hitam pendek.

Tidak lama kemudian wanita berambut hitam pendek mati setelah lehernya di hancurkan oleh Ragnar. "Setelah memakan dagingnya aku merasa perubahan aneh di tubuhku." Kata Ragnar melihat tubuhnya.

"Eeehh, luka di bahuku tidak mengeluarkan darah lagi." Kata Ragnar melihat luka di bahunya.

"Sepertinya luka di tubuhku pulih dengan cepat setelah memakan daging manusia." Kata Ragnar.

"Tapi wanita tadi sangat aneh. Bagaimana dia bisa tiba-tiba muncul dari udara kosong dan mengeluarkan pedang dari udara kosong." Kata Ragnar melihat wanita yang dia bunuh.

"Sepertinya aku perlu bertanya kepada manusia yang tiba-tiba muncul dari udara kosong." Kata Ragnar kemudian berjalan pergi.

Beberapa menit kemudian Ragnar melihat manusia yang muncul dari udara kosong. "Hei." Kata Ragnar memanggil pria berkulit putih, berambut hitam pendek yang tiba-tiba muncul dari udara kosong.

"Mata merah, kamu zombie." Kata pria berkulit putih kemudian mengambil pedang dari penyimpanan. "Mati." Pria berkulit putih berlari dan menyerang Ragnar.

"Hei. Aku bukan zombie." Kata Ragnar menghindari serangan pria berkulit putih.

"Apa kamu pikir aku bodoh, kamu mempunyai mata merah seperti zombie. Dan manusia tidak mempunyai mata merah." Kata pria berkulit putih menyerang Ragnar. "Wuusshh." Ragnar menghindari serangan pria berkulit putih.

"Sial, mengapa zombie ini lebih cepat dari goblin. Apa karena dia berevolusi." Kata pria berkulit putih melihat Ragnar menghindari serangannya dengan mudah.

"Karena kamu tidak bisa di ajak untuk bekerja sama. Maka aku akan membunuhmu." Kata Ragnar kemudian mengigit leher pria berkulit putih. "Crasshh." "Aahhhh." Pria berkulit putih berteriak saat Ragnar mengigit lehernya.

Tidak lama kemudian pria berkulit putih mati tergeletak di tanah. "Ehh, dia tidak berubah menjadi zombie." Kata Ragnar melihat pria berkulit putih yang tergeletak di tanah.

"Oohh, lukaku sudah sembuh." Kata Ragnar melihat luka di bahunya.

"Sepertinya memakan daging manusia yang muncul dari udara kosong sangat bermanfaat." Kata Ragnar.

"Benar, jika aku ingin bertanya kepada manusia yang tiba-tiba muncul dari udara kosong. Aku harus menyembunyikan mata merahku." Kata Ragnar kemudian tatapannya tertuju ke arah toko.

Ragnar kemudian berjalan ke arah toko. Melihat toko tidak di kunci, Ragnar kemudian masuk ke dalam toko. Ragnar mengambil kacamata bewarna hitam dan memakainya. "Baju itu terlihat bagus." Kata Ragnar melihat pakaian bewarna hitam.

Beberapa menit kemudian Ragnar keluar dari toko setelah berganti pakaian. "Wuzzz." Ragnar melihat pria berbadan gemuk yang tiba-tiba muncul dari udara kosong. "Hei." Ragnar memanggil pria gemuk.

"Apa." Pria berbadan gemuk melihat Ragnar dengan kesal.

"Bagaimana kamu bisa tiba-tiba muncul dari udara kosong." Tanya Ragnar kepada pria gemuk.

"Mengapa aku harus memberitahu pengecut sepertimu. Bagaimana aku bisa muncul dari udara kosong." Kata pria berbadan gemuk dengan kesal kemudian berjalan pergi.

"Berengsek, mengapa manusia yang muncul dari udara kosong sangat menyebalkan." Ragnar mengutuk melihat sikap pria gemuk kepada dirinya. Ragnar berlari ke arah pria gemuk kemudian mengigit lehernya.

"Aaahhh, apa yang kamu lakukan." Pria gemuk berteriak saat Ragnar mengigit lehernya.

"Karena kamu tidak mau memberitahuku, bagaimana kamu bisa muncul dari udara kosong. Aku akan membuatmu berubah menjadi zombie." Kata Ragnar kemudian merobek leher pria gemuk.

"Aahh, berengsek. Ternyata kamu zombie." Pria gemuk mengutuk melihat Ragnar yang mengigit lehernya.