Brendis Ansel Rolf merupakan pria mapan kaya raya yang bergulat sebagai seorang dokter bedah di rumah sakit ternama di negeri Cessnockland!! meski ia memiliki keturunan darah bangsawan namun pria tampan itu lebih memilih untuk mengabdikan diri sebagai seorang dokter bedah di rumah sakit Orchard Slope! kesibukannya dalam menjalankan profesi membuat keluarga Brendis menaruh kecurigaan tersendiri! pasalnya Brendis sama sekali tak pernah terlihat berkencan apalagi menggaet seorang gadis!
Hal itu lah yang membuat keluarga besar Brendis berencana untuk mencarikan calon pendamping untuk putra tunggal mereka, namun-, kedekatan Ansel Rolf dengan Jaecar Oriel tampak menarik perhatian tersendiri bagi keluarga sang dokter! apakah dokter Ansel Rolf memiliki kepribadian menyimpang?? atau pria itu justru menyimpan perasaan terhadap sosok gadis yang lebih muda darinya yang sempat ia selamatkan beberapa tahun silam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Syal juga Binnie Incaran!
Jadi gadis tengil itu tak mampu melewati kualifikasi di awal wawancara?? semoga saja dia tak mengurung diri seharian di kamar esok hari!
Jaecar Oriel tampak berdiri mematung sembari menatap ke arah kaca luar jendela ruangan kantor yang ia tempati,
Tok tok tok!!
"Masuklah!!
"Permisi Tuan-, maaf! kami membutuhkan persetujuan dari Anda untuk melakukan peninjauan ulang terhadap barang yang hendak di ekspor bulan depan! dan pimpinan utama menunjuk Anda untuk turut mendampingi dalam hal peninjauan kali ini,"
"Baiklah! letakkan saja laporannya! aku akan segera menghubungi mu kembali nanti setelah memeriksa berkas-berkas ini!"
"Saya mengerti Tuan! Permisi!"
Jaecar akhirnya terduduk! tatapan nya nampak kosong, pria itu lagi-lagi menghela nafas dalam sebelum akhirnya membolak-balik beberapa berkas yang terletak di atas mejanya.
💜'Bagaimana bisa aku memiliki kakak lelaki yang super menyebalkan seperti dirimu??'
Senyum tipis seketika terlampir di bibir Oriel saat ingatannya kembali menangkap sikap konyol dengan bibir manyun dari paras cantik sang adik.
Aku tak mungkin bisa membantunya! aku hanya ingin melihatmu lebih mandiri Anne!
****
"Bagaimana wawancara kerja mu hari ini?"
"Jangan membahas perihal itu, Helga! diriku bahkan telah kalah sebelum berperang!" Anne berucap lesu sebelum akhirnya tubuhnya longsor di meja cafe.
"Apa maksudmu Anne??"
"Kau tahu -, syarat kualifikasi di perusahaan itu?"
"Mmmmm-, dirimu benar-benar melamar sebagai seorang sekretaris??" mata Helga membulat dengan sendok sup yang masih menempel di bibir.
"Jadi memang salah ya? Huuuuuufffttt!!! tidak seharusnya aku mengincar pekerjaan itu! ku pikir Oriel hanya bercanda saat ia berkata bahwa diriku ini terlalu pendek untuk bisa menjadi seorang sekretaris!"
Astaga Tuhan!!! apa yang telah ku katakan?? Anne pasti semakin kecewa pada dirinya sendiri!
"Anne-, tidak! bukan seperti itu maksud ku-,"
"Sudah lah! tak apa, Helga! aku mungkin memang tak akan bisa mendapatkan pekerjaan di Freiburg!!" Anne memainkan garpu di atas piring saji dengan kepala yang terus tertempel di meja.
"Lagipula-, kau masih bisa mencoba untuk melamar di perusahaan lain bukan? Freiburg company-, rasanya persaingan yang terjadi antara para karyawan disana juga cukup ketat! bullying di perusahaan itu juga santer terdengar! itulah alasan kenapa aku lebih memilih untuk menerima tawaran di perusahaan lain!"
Bullying?? apa Jaecar juga mengalami hal semacam itu? atau-, justru dia yang menjadi ketua pembullyan di tempat kerjanya?? waaaah! sungguh menyeramkan sekali! pantas saja dia selalu tampak bersemangat dalam menjahiliku setiap pagi! jika memang itu benar-benar terjadi! aku sungguh tak bisa memaafkan mu Oriel!!!
Jemari Anne seketika mengepal dengan postur tubuh yang kembali tegak!
"Anne -, apa kau baik-baik saja??"
"Sepertinya aku ingin memukul kepala saudara lelaki ku sekarang, Helga!!"
"A-apa?? apa maksudmu Anne??"
"Lupakan saja!"
"Apa kau demam?? kau berjalan kaki menuju gedung Freiburg tadi pagi??" raut wajah Helga seketika panik, ia membungkuk hingga telapak tangannya mampu meraih dahi sang sahabat.
"Ini bukan hal yang besar! lagipula diriku tidak serapuh itu, kau tenang saja!!"
"Kau ingin kemana setelah ini?"
"Mungkin ke pusat kota! aku ingin mencari sesuatu untuk mom!"
"Apa kau yakin akan pergi sendiri??"
"Eeehemm!!" Anne mengangguk dengan menorehkan senyum berbinar.
"Anne-,"
"Ayolah Helga!! aku ini sudah dewasa!! dan aku tak lagi butuh pengawasan dari mu apalagi Oriel!!"
"Tapi bibi Gretchen -, dia pasti akan mengkhawatirkan dirimu Anne!"
"Jangan katakan apapun dan jangan menghubungi mom, apalagi memberitahu perihal kegagalan ku hari ini!! apa kau mengerti??" Anne menampilkan senyum manis sebelum akhirnya beranjak dari tempat duduk.
Aaaaaghh!! gadis ini! kau sama sekali tak berubah Anne? selalu bertindak dengan sesuka hati tanpa memikirkan orang-orang yang mempedulikan dirimu,
*****
Berdiri di hadapan sebuah toko perlengkapan musim dingin, raut wajah Anne seketika berbinar tatkala mendapati syal juga binnie berwarna coklat yang masih terpajang rapi di etalase.
Syukurlah! masih belum terjual!!
Bruuugghhh!!
"Aaaaw-wwh!!!"
Tubuh Anne seketika terhuyung saat seorang pria dengan postur yang jauh lebih tinggi darinya tiba-tiba menyerobot langkah kakinya,
"Kau ini! kenapa suka sekali berdiri di tengah jalan??"
"A-apa??"
Bukankah seharusnya dia-, tunggu! wajah itu? dimana aku melihatnya??
"Sungguh mengganggu!!"
"Seharusnya Anda meminta maaf!!" rasa kesal yang memuncak akhirnya membuat Anne meninggikan suara hingga langkah kaki sang pria kembali terhenti dan menoleh ke arahnya.
"Apa aku tak salah dengar??"
"Anda yang menyerobot langkah saya! jika saya tak memiliki keseimbangan yang baik mungkin saya sudah jatuh pada tumpukan salju karena ulah Anda, Tuan!!! jadi seharusnya! Anda meminta maaf!!"
"Aku?? meminta maaf?? yang benar saja! kau pikir kau ini siapa??"