Di hari pernikahannya Ayla memilih pergi dan tak ingin menikahi laki-laki yang dia cintai.
Tapi dia tak menyangka,akhirnya tunangannya malah memilih menikahi kakaknya sendiri.
Sejak saat itu, Ayla pikir kisah cintanya sudah berakhir. Dan berusaha menghapus semua rasa cintanya pada lelaki itu.
Tapi, ternyata laki-laki yang sudah menjadi kakak iparnya itu tidak berhenti mengejarnya.
Bagaimana bisa dia kembali mencintai pria yang sudah memilih wanita lain, bahkan sudah menjadi kakak iparnya itu.
Bisakah Ayla benar-benar terlepas dari kakak iparnya. Ataukah dia akan memilih mengembangkan sisa-sisa cintanya pada kakak iparnya?
Baca kisah mereka, dalam novel.
"Di Kejar Kakak Ipar"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss HF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gedung Kosong
"Tidaaak" Ucap Juan dan Linda bersamaan.
"Bagaimana bisa ayah memikirkan hal sperti itu. Aku ingin menikahi Ayla bukan Ayra." Ucap Juan tegas.
"Iya, Juan benar. Bagaimana bisa anda berpikiran seperti itu." Imbuh Linda yang selalu membela Ayla di setiap waktu dan tempat.
"Aku gak akan membiarkan posisi Ayla di rebut oleh orang lain. karena aku tau kalau Ayla sangat mencintai laki-laki ini. Orang pertama yang bisa membuat dia merasakan cinta. " Batin Linda.
"Dan juga, apa kata orang-orang yang tahu kalau calon istri Juan adalah Ayla, bukan Ayra, tapi malah menikahi Ayra." Lanjut Linda.
"Aku akan lebih malu, jika pernikahan ini tidak di laksanakan. Lagipula anak sulung keluarga ini belum menikah, jadi akan masuk akal kalau Ayra menikah lebih dulu. Kita bisa beralasan salah mencetak nama, dan baru memeriksanya hari ini. Atau alasan lain yang masuk akal." Ucap Markus.
"Tidak, aku tidak mau." Ucap Juan meninggalkan ruangan itu.
Hanya tersisa waktu 30 menit sebelum acara di mulai.
"Ayla, kamu ke mana?" Batin Juan semakin tak menentu. Juan berusaha menghubungi orang-orang yang mungkin mengetahui keberadaan Ayla.
Sementara itu, Ayla yang kabur bersembunyi di sebuah gedung olahraga yang sepi. Gedung ini hanya ramai ketika sore hari. Tak ada orang menggunakannya pagi hari.
Dia menangis sejadi-jadinya. Dengan terisak dan nafas yang sudah tidak bisa dia kendalikan.
"Dubraaaak!!! " Suara itu membuat Ayla terkejut dan mengusap air matanya dengan nafasnya masih terisak.
Sebuah papan jatuh. Meskipun merasakan ketakutan, tapi kesedihan di hatinya tak bisa dia bendung.
"Si... Sihapa? " Tanya Ayla dengan nafas tersengal karena menangis.
"Aaaakhhh... Kamu mengganggu tidurku saja." Laki-laki itu bangun dengan kesal, tapi langsung menggaruk kepalanya dan mengerutkan keningnya setelah melihat penampilan Ayla.
Ayla dengan baju kaos longgar dengan make up tebal yang sudah berantakan, membuatnya menahan tawa.
"Oohh... Apa ada pentas di sekitar sini?" Tanyanya sambil memperhatikan Ayla.
Ayla masih terisak dan menatap laki-laki di hadapannya.
"Apa kamu gelandangan yang tinggal di sini? Maaf mengganggu tidurmu." Ucap Ayla kemudian berbalik hendak pergi.
"Gelandangan? " Gumam laki-laki itu. Dia melihat penampilannya yang memang menggunakan baju yang kumal, bekas teh yang disiram dan membekas di wajah dan tubuhnya membuatnya terlihat seperti gelandangan.
"Hei tunggu, aku yang akan pergi. Kamu bisa menangis sendiri di sini." Laki-laki itu berdiri dan melewati Ayla dan hendak pergi.
"Ahh, setelah kamu selesai menangis, jangan lupa untuk mencuci wajahmu. Kurasa kamu yang lebih mirip gelandangan." Ucap laki-laki itu menggerakkan tangannya didepan wajahnya menggambarkan wajah Ayla yang berantakan.
Ayla menggunakan belakang ponselnya untuk bercermin. Meskipun terkejut dengan wajahnya, hatinya semakin sedih. Make up yang harusnya dia gunakan di hari bahagia malah luntur dan berantakan seperti perasaannya.
Dia menangis semakin kencang.
Dengan nafas yang tertahan membuat laki-laki itu terkejut.
"Hei... Hei... Kenapa kamu menangis semakin kencang. Aku tidak menghinamu, hanya mengingatkanmu membersihkan wajahmu." Ucap Laki-laki itu mendekati Ayla dan memberikannya sapu tangan.
"Apa dia orang normal, atau orang tidak waras? Melihat pakaiannya yang masih bersih dan juga ponselnya sepertinya orang normal. Tapi makeup nya." Batin laki-laki itu yang teralihkan karena Ayla mengembalikan sapu tangannya yang sudah penuh dengan bekas bedak dan lipstik.
"Terima kasih" Ucap Ayla sesenggukan.
"Ya sama-sama." Ucap laki-laki itu hendak pergi.
"Apa yang bakalan kamu lakukan kalau tau, calon suamimu dan kakakmu ternyata punya hubungan di masa lalu. Dan mereka masih menyimpan perasaan mereka sampai sekarang." Tanya Ayla tiba-tiba.
"Kamu bertanya padaku?" Tanya laki-laki itu agak terkejut.
"Ahhh... Jangan bilang dia ingin curhat padaku sekarang." Batin laki-laki itu, ia ingin segera pergi dari situasi yang tak nyaman ini.
"Eeeehhh.... " Ucap Laki-laki itu berpikir.
"Apa kamu sudah menanyakan ke mereka secara langsung?" Tanya laki-laki itu lagi.
"Maksud kamu?" Tanya Ayla lagi.
"Yah, mengkonfirmasi. Tanyakan perasaan mereka saat ini. Dan seharusnya sebelum kalian memutuskan untuk menikah mereka memberi tahu kamu hubungan mereka." Ucap laki-laki itu memberi saran.
Ayla langsung duduk dan menunduk.
"Tapi, kakakku adalah cinta pertamanya dan juga pengalaman pertamanya. Dan aku sering mendengar, kalau laki-laki tidak akan pernah melupakan cinta pertama mereka." Ucap Ayla tertunduk lemas.
Laki-laki itu tersenyum sinis.
"Hem... Mungkin saja." Jawabnya cuek.
Laki-laki itu hendak pergi, tapi karena melihat Ayla begitu sedih, dia menghela nafas pelan dan duduk di sampingnya
"Dan jangan bilang, hari ini adalah hari pernikahanmu. Dan karena kamu mengetahui hubungan masa lalu tunangan dan kakamu kamu kabur dan menangis di sini." Ucap laki-laki itu datar.
Ayla mulai terisak lagi.
"Harusnya kamu jangan melarikan diri. Harusnya kamu menanyakan dengan pasti perasaan tunanganmu dan juga kakakmu. Segera lah kembali, sebelum semuanya terlambat." Ucap laki-laki itu menepuk bahu Ayla dengan ragu.
Ayla menatap laki-laki itu, dan laki-laki itu menatap Ayla kembali.
Entah berapa lama menatap mata Ayla, laki-laki itu bangun berdiri dengan cepat.
"Apakah matanya seindah itu? Perasaan, tadi aku tidak melihatnya secantik itu." Batin laki-laki itu yang langsung pergi meninggalkan Ayla sendirian.
"Ahhh... Apakah tak apa-apa meninggalkannya sendirian? Dia tidak akan melakukan hal yang tidak-tidak kan? Kenapa dia harus berlari ke tempat seperti ini." Batin laki-laki itu ragu dan khawatir. Tapi dia juga ada hal penting yang harus dia lakukan. Dan memilih meninggalkan Ayla, karena itu bukan urusannya.
"Kenapa kamu baru tiba sekarang, bukankah pesawat mu mendarat kemaren sore? Dan kenapa penampilanmu berantakan seperti ini?" Ucap Elizabet yang memarahi putranya.
"Aku harus memutuskan pacar lamaku dulu, baru bebas mencari pacar baru di acara ini." Ucap laki-laki itu santai mengambil baju ganti di bagasinya.
"Apa hanya itu yang ada di kepalamu, kamu gak tau kekacauan apa yang sudah terjadi di sini." Ucap Elizabet segera menuntun anaknya menuju ruang ganti.
"Apa yang bisa terjadi di pernikahan kakak. Laki-laki perfeksionis sepertinya tidak akan mengacaukan pernikahannya." Ucap laki-laki itu.
"Apa kamu tau, tunangannya kabur dan sekarang dia harus menikahi kakak tunangannya. Itu semua perintah ayahmu." Ucap Elizabeth yang tak mengerti jalan pikiran suaminya.
Elizabeth malah lebih setuju jika Juan menikah dengan orang lain daripada menikahi saudara calon menantunya.
Sementara itu, laki-laki itu termenung, dan memikirkan wanita yang tadi ia temui.
"Jadi, kak Juan menikahi mantan kekasihnya? Tapi bukankah dia bilang mencintai calon istrinya?" Batin laki-laki itu sambil termenung berfikir.
"Noah, cepat ganti pakaianmu. Acara akan segera di mulai." Ucap Elizabet memukul pundak putra keduanya itu yang termenung.
"Ahh... Itu pedas ma." Ucap Noah terkejut. Dengan cepat dia mengganti pakaiannya dan segera mencari Juan.
"Ah sial, sepatuku ku tinggalkan di mobil." Ucap Noah mengingat sepatu yang dipakainya sudah kotor.
"Iiih.. Kamu ini. Cepat ambil sana. Acara sudah di mulai, mama tunggu kamu di tempat acara." Ucap Elizabeth yang dengan cepat ke aula pernikahan.
Saat Noah tiba di sana, pernikahan Juan dan Ayra sudah selesai. Semua orang sedang menyelamati mereka.
Noah melihat sekitar, dan menemukan bayangan wanita yang dia temui di gedung tadi meninggalkan tempat itu berjalan dengan cepat dan meninggalkan aula pernikahan.
*bersambung...
...****************...