NovelToon NovelToon
Kekasih Virtual

Kekasih Virtual

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:747
Nilai: 5
Nama Author: wanudya dahayu

~♡Cinta ini bukan terlalu cepat bersemayam di dada
Tidak juga terlalu cepat mematri namamu di sana
Hanya saja semesta terlambat mempertemukan kita
Sayang, rindu ini bukannya ******
yang tak tahu diri meski terlarang.
Maka ...
Jangan paksa aku melupakan
sungguh aku belum lapang~♡


"Aku tahu dan menyadari ini salah, tapi Aku tidak bisa menghentikannya, jika ini adalah takdir, bukankah hal yang sia-sia jika Aku menghindarinya, sekuat apapun Aku menghindar tetap saja Aku tidak akan pernah bisa lari dari perasaan ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wanudya dahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menepi

"Aku ingin memelukmu seperti ini, tanpa memperdulikan apa pun, katakan padaku apa kamu tidak merindukanku?" ucap Rangga dengan tetap memeluk gadis yang dicintainya ini dengan erat.

Air mata Kirana kembali menetes, sungguh ia pun ingin mengatakan betapa ia juga sangat merindukan Rangga, tapi tidak untuk saat ini, Kirana merasa kehadirannya kembali di kehidupan Rangga bukanlah pilihan yang tepat.

Kenyataannya kini Rangga akan segera menikah dengan perempuan lain, sangat tidak pantas jika Kirana mejadi penghalang hubungan Rangga dengan Della, Kirana akan merasa sangat bersalah seandainya kehadirannya justru merusak kebahagiaan perempuan lain.

"Aku sudah menikah dengan, Mas Satya," ucap kirana lirih, ia terpaksa berbohong sebab ia tidak ingin menjadi penghalang pernikahan Rangga dengan Della yang sebentar lagi akan dilaksanakan.

"Aku sudah menduganya, tidak apa-apa, aku tahu sejak kamu sengaja memutus komunikasi denganku waktu itu, aku tahu itu adalah cara kamu mengatakan padaku kalau kamu telah membuat pilihan," jelasnya dengan menahan rasa sakit yang teramat hebat di dalam dadanya.

"Maafkan aku, Mas Rangga, aku tidak tahu harus bagaimana lagi, hanya saja aku berharap, Mas Rangga juga bahagia dengan pernikahannya nanti dengan Mbak Della nanti, aku bersungguh-sungguh mendoakan kebahagiaan kalian berdua," kata kirana lagi dengan mata yang berkaca-kaca.

"Entahlah, aku bahkan tidak merasa yakin," jawabnya penuh keputus asaan di setiap kalimat yang diucapkannya..

"Mbak Della perempuan yang baik bukan, Mas Rangga pasti akan bahagia,"

"Apa kamu juga bahagia?" tanyanya lagi.

"InsyaAllah, Mas, aku akan bahagia, Mas Rangga juga harus bahagia, ya sudah aku masuk dulu mau istirahat besok pagi-pagi aku akan pulang, terima kasih sudah menerimaku di sini, Mas, aku sudah cukup bahagia," kata Kirana sambil melepaskan genggaman tangan Rangga.

"Istirahatlah ... " katanya lagi sambil tersenyum tipis.

"Mas Rangga, juga harus istirahat,"

"Iya, sebentar lagi," jawabnya singkat.

Kirana berpaling dan melangkah menjauhi Rangga, ketika ia berbalik air matanya pun tak tertahan lagi, bulir-bulir itu meluncur dengan mulus di kedua pipinya, hatinya hancur sehancur-hancurnya.

Mungkin inilah akhirnya, mereka mungkin tidak akan pernah bisa bersama, padahal sudah sedekat ini tapi sepertinya takdir memang masih enggan mempersatukan mereka, atau mungkin ini merupakan hukuman untuknya dari semesta.

Bahkan kehadiran buah cinta mereka ternyata tak cukup memberi Kirana keberanian untuk merebut Rangga kembali ke dalam pelukannya.

Tentu ia bisa membawa Rangga kembali padanya bahkan tanpa perlu bersusah payah, tapi sungguh Kirana tidak bisa setega itu hingga mampu merebut kebahagiaan wanita lain, ia merasa akan sangat berdosa jika menghancurkan rencana pernikahan Rangga dengan Della yang sudah di depan mata.

Maka biarlah seperti ini, Kirana akan kembali tanpa sempat memberi tahukan Rangga tentang kehamilannya.

Kirana berfikir mungkin inilah yang terbaik untuk saat ini.

Mengalah dan menepi.

Malam ini Kirana sulit sekali memejamkan matanya, perasaan yang bercampur aduk memenuhi hati dan pikirannya, sakit sekali, bahkan lebih sakit dari kemarin.

Terlebih lagi sekarang ia merasa tidak mungkin ada kesempatan lagi untuknya bersama Rangga, membayangkan Rangga akan menikahi perempuan lain sungguh membuat dadanya terasa sesak dan sakit sekali, ia memeluk tubuhnya sendiri, mengelus perutnya yang masih rata namun ada kehidupan yang tengah tumbuh di sana.

"Maafkan aku, anakku," lirihnya.

Pagi-pagi sekali Kirana sudah terbangun dari tidurnya yang tak sungguh-sungguh nyenyak.

Seperti biasa pagi ini ia mengalami morning sickness karena kehamilannya, perutnya mual dan terus muntah-muntah, sakit sekali sampai ia mengeluarkan air matanya.

Mendengar suara tak biasa dari kamar mandi Ibunya Rangga langsung menghampiri dan mengetuk pintu tersebut.

"Nduk, kamu ndak apa-apa, kan?" tanyanya cemas.

"Sebentar, Bu ... " jawab Kirana dengan suara yang terbata-bata menahan sakit.

"Mau Ibu panggilkan Dokter?"

"Tidak usah, Bu, terima kasih, saya tidak apa-apa, cuma sedikit mual," jawabnya dari balik kamar mandi.

Tak lama kemudian Kirana keluar dari kamar mandi, wajahnya sedikit pucat karena habis mengeluarkan semua isi perutnya.

"Duduk dulu, Ibu akan ambilkan minum untuk kamu," kata bu Ajeng ramah penuh perhatian

"Terima kasih, Bu, maaf merepotkan," ucapnya lirih.

Bu Ajeng mengambil minuman hangat dari dapur, tiba-tiba Rangga datang menghampiri.

"Ada apa, Bu? kelihatannya cemas," tanya Rangga penasaran.

"Itu tadi Ibu tidak sengaja melihat Kirana temanmu itu muntah-muntah di kamar mandi, lama sekali ... Ibu curiga, seperti perempuan yang sedang hamil, seperti Ibu pas mengandung kamu dulu, Ibu masih ingat sekali seperti apa rasanya," kata Ibunya menjelaskan.

"Wajar lah, Bu kalau ia mengandung, ia sudah punya suami kok," jawab Rangga datar, menahan getir yang dirasakannya.

"Oh begitu, jadi ia sudah menikah?"

"Iya, Bu ... bagaimana keadaannya, Bu tadi?" tanya Rangga meski mencoba bersikap tidak peduli tapi nyatanya dia tidak bisa menyembunyikan rasa cemasnya.

"Kalau dia memang sedang hamil itu kondisi yang lumrah, tidak apa-apa," jawab Ibunya menjelaskan.

"Syukurlah kalau begitu," sahutnya singkat.

Kirana duduk di kursi ruang tamu ditemani Ibunya Rangga, rencananya pagi ini Kirana akan berpamitan untuk segera pulang, ia merasa tidak enak karena telah merepotkan keluarga ini dengan kehadirannya.

"Bu, terima kasih sebelumnya telah menerima saya di sini, saya pasti sudah sangat merepotkan kalian, maafkan saya," kata kirana pelan merasa tidak enak.

"Ndak apa-apa kamu selalu diterima di sini, kamu kan temannya anak Ibu," jawab perempuan paruh baya itu dengan senyumnya yang ramah.

"Saya mau ijin pamit, Bu, mau pulang takut keluarga di rumah kuatir kalau saya lama-lama perginya," kata Kirana lagi.

"Kamu sudah ndak apa-apa memangnya? biar diantar Rangga saja nanti takutnya kamu kenapa-napa di jalan lho,"

"Tidak usah, Bu, terima kasih nanti malah merepotkan, saya tidak apa-apa, sudah enakan lagian saya sudah terbiasa kok kemana-mana sendiri," jelasnya.

"Y sudah tapi hati-hati ya di jalan," pesan Ibunya Rangga sedikit cemas.

"Iya, Bu, saya akan berhati-hati," jawab kirana singkat.

Sementara itu nampak Della datang dan menghampiri Kirana yang sedang berbincang dengan Ibunya Rangga.

"Pagi tante," sapa Della kepada Ibunya Rangga sambil sambil tersenyum manis.

"Pagi Dell, tumben pagi-pagi sudah datang, kenapa tidak minta Rangga saja yang menjemput kalau kalian ada janji,"

kata Ibunya Rangga.

"Tidak apa-apa tante, Rangga juga tidak tahu kalau aku ke sini kok tan, mendadak aja aku pengen ketemu Rangga, ada yang mau aku bicarakan," jawab Della.

"Oh ... begitu rupanya, sebentar tante panggilkan Rangga kalau begitu, Kamu duduk dulu," kata Ibunya Rangga sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Bisa kita bicara sebentar," kata Della tanpa basa basi kepada Kirana.

"Saya?" tanya Kirana.

"Ya iya lah, siapa lagi," jawabnya ketus.

"Silakan," jawab Kirana sambil tetap berusaha tersenyum.

"Kamu pasti tahu, kan? kalau sebentar lagi aku akan menikah dengan Rangga, jadi aku minta kamu jauh-jauh dari Rangga, aku tidak tahu ada hubungan apa sebenarnya antara kalian berdua tapi yang jelas aku tidak menyukainya dan sumpah demi apa pun aku tidak akan membiarkan siapapun merusak rencana pernikahanku dengan Rangga, mengerti!" kata Della dengan berapi-api, terlihat sekali kemarahan di kedua matanya yang menatap Kirana dengan tajam.

"Maaf Mbak sebelumnya, tapi saya tidak ada keinginan untuk merusak pernikahan kalian dengan kehadiran saya ini, Mbak Della tidak usah cemas saya akan segera pulang dan saya pastikan ini terakhir kali saya datang ke sini, lagi pula saya sudah menikah, jadi tidak mungkin saya berniat merebut Mas Rangga dari Mbak Della," jelas Kirana sambil menunjukkan cincin pertunangannya dengan Satya yang masih tersemat rapi di jari manisnya.

Kirana lagi-lagi sengaja berbohong tentang statusnya sebab ia tidak ingin mengacaukan semuanya, ia merasa lebih baik seperti ini membiarkan semua orang berfikir kalau ia sudah menikah.

"Oh ... baguslah kalau begitu, awas saja kalau kamu masih mendekati Rangga, aku tidak akan membiarkannya," kata Della bersungguh-sungguh, kemudian dia melangkahkan kakinya pergi dari hadapan Kirana begitu saja.

Lagi-lagi hati Kirana seperti dihujani dengan ribuan belati, niatnya ingin memperjuangkan cintanya kini justru hatinya malah semakin terluka.

Entah apa yang akan ia lakukan nanti yang jelas yang ia inginkan saat ini adalah segera pergi dari tempat ini, tempat yang membuatnya sulit untuk bernafas dan memberinya ribuan luka dalam sekejap mata.

Entah sudah berapa banyak air mata yang tertumpah beberapa hari terakhir ini, rasanya begitu banyak hal yang menguras emosinya akhir-akhir ini.

"Tuhan, bantu aku melewati semua ini, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa,"

lirih pintanya dalam hati.

Rangga

Bahkan jemari ini membutuhkan ruang untuk saling menggenggam

begitupun aku

membutuhkan hati untuk menetap.

Kamu

@kiranaputri

1
Alphonse Elric
Gak nyangka endingnya bakal begini keren!! 👍
Laura Rivera 🇨🇴❤️
Lucu banget! 😂
pelangisenja
sederhana dan ringan untuk dibaca, tapi serius ceritanya bikin salting sendiri 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!