Nina Mahesa permpuan Solehah terpaksa menikah dengan laki-laki bernama Aldi Kurniawan.
laki-laki yang tampan kaya namun jauh dari agama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sumi hulwah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Beri Aku Waktu
Ceklek...
Pintu kamar Nina terbuka, terlihat seorang laki-laki sedang duduk di tepi ranjang, sambil mengamati setiap sudut ruangan itu.
Kamar yang ukuran 3x4 sangat terlihat sempit, di tambah dengan isi kamar itu, terlihat ranjang yang sudah usang ukuran 160x200, dan satu loker plastik ukuran sedang, yang sudah di pastikan bahwa di dalamnya terdapat baju dari si penghuni kamar, karena di sana tidak nampak ada lemari, tersisa sedikit ruang hanya untuk tempat shalat.
Benar-benar miskin, pikiran laki-laki itu
Mmm....mas!" Ucap Nina ragu
Aldi menoleh ke sumber suara
" Sejak kapan kamu berdiri di situ?" Aldi terlihat gugup seperti tersangka yang sedang mencuri terus ketahuan
" Makanya jangan kebanyakan bengong saya sudah di sini dari tadi, tepatnya saat anda bergumam bahwa kami miskin!"
Gelek
Aldi kembali menelan Saliva nya dengan susah payah, ia tidak menyangka bahwa ungkapan yang ia ucapkan tadi terdengar oleh si pemilik kamar
" Cepat ambil wudhu, terus kita shalat jama'ah 2 raka'at, itu salah satu Sunnah yang nabi ajarkan buat pasangan yang baru me- !" Nina menggantung ucapannya, masih terasa sesak jika harus mengingat pernikahannya.
" Heh, kenapa kau gantung ucapan mu!" Protes Aldi tidak terima
Sebenarnya laki-laki itu tahu kalimat lanjutan yang di putus oleh sang istri, namun ia terlalu kesal karena wanita itu belum sepenuhnya menerima pernikahan nya.
" Ck, cepat mas jangan banyak tanya?"
" Ada syaratnya?, Sebelum kita shalat coba ngomongnya di lembutin dikit aja?" Aldi mengedip kan mata tanda ia sedang berusaha menggoda
Nina melongo, malah ia semakin jengah dengan laki-laki yang sudah berstatus suaminya
" Dih, nggak yah!" Perempuan itu membentangkan sajadah berniat shalat sendiri, namun dengan cepat Aldi menahan Nina supaya tidak shalat terlebih dahulu
Ia berdiri Persis di depan Nina
" Astaghfirullah!" Nina mengelus-elus dadanya
Melihat kelakuan sang suami, ia pun akhirnya mengalah, menuruti kemauan pria itu
" Suami ku, ambil wudhu dulu yah, kita shalat jama'ah sama-sama!" Ucap Nina dengan suara manja
Laki-laki itu melongo, pandangan nya menatap wajah teduh sang istri
Gila, adem banget ni hati, dengar suara lembutnya
"Hooiii...., Udah di turutin maunya sekarang malah bengong!" Teriak Nina melihat suaminya masih berdiam diri
" Eh, i- ia tunggu bentar" Aldi melangkah keluar mencari air untuk berwudhu, sementara Nina membentangkan sajadah 1 lagi untuk sang suami
" Kamu yakin aku jadi imam!" Suara itu muncul tiba-tiba dari arah pintu kamar
" Ck, yang laki-laki di sini siapa sih?
Makannya kalau belum siap jadi imam jangan so-soan nikahin anak orang!"
" Dih, yang buru-buru mau nikah siapa?
aku di sini hanya menuruti yah?" Aldi bicara tanpa beban, ia tidak sadar kalau kata-kata nya akan membawa masalah baru
" Kok bisa, memang kapan saya ngomongnya?" Tanya Nina dengan bingung
" Udah yuk, kita shalat nanti jadi nggak selesai-selesai!" Aldi memposisikan diri menjadi imam
Dalam hati sebenarnya masih ada keraguan, namun akal sehatnya masih berjalan dari pada harus di todong pertanyaan yang ranjau, mending cari aman
Ia menjadi imam.
Tidak butuh waktu lama dalam waktu 5 menit mereka selesai melaksanakan shalat Sunnah jama'ah nya
Aldi mengarahkan tangannya pada sang istri, sang istri pun meraih tangan suaminya dan mencium dengan takzim
Ada getaran dalam hati dari kedua insan ini yang sudah memutuskan untuk menjalin biduk rumah tangga bersama.
" Istriku?"dengan ragu Aldi memanggil Nina
" Apa?" Nina kembali ke mode jutek
" Jutek banget sih, aku itu mau minta izin!"
Nina menghentikan aktivitas nya yang sedang melipat sajadah ia mengerutkan keningnya
" Izin, untuk? Cicit Nina
" Aku pinjam kepala mu, untuk mengucapkan doa!"
" Sudah hafal?" Kembali gadis itu bertanya
Jujur kalau bukan karena buka-buka di google seputar pernikahan, Aldi mana tahu Sunnah apa aja yang harus di lakukan setelah menjadi pengantin ternyata banyak yah...
Di antaranya shalat dua rakaat, terus memegang ubun-ubun sang istri dengan mengucapkan doa
" Kamu yang koreksi yah, kalau salah nanti tolong di betulin!" Aldi pun menyentuh kepala Nina yang masih terbalut mukena putih nya, dengan takzim Aldi mengucapkan doa
Sementara, Nina hanya mengangguk, ia menunduk mendengarkan doa yang sedang di lafadz kan oleh sang suami, tanpa di minta air matanya pun luluh, ia menangis haru karena ternyata suaminya tidak seburuk dengan yang ia pikirannya selama ini
" Kamu nangis lagi?
Ck, permpuan macam apa sih kamu, bentar-bentar nangis, dari tadi sore lho, lihat tuh di cermin matamu udah bengkak!"
Aldi terlihat begitu kesal dengan sang istri
Ia mengamati dari proses ta'aruf sampai sekarang air mata Solah belum kering dari pelupuk matanya.
" Sudahlah aku memang laki-laki yang tidak kamu harapkan kehadiran nya bukan? aku terima semua perlakuan mu, karena memang aku yang memaksa menikahi mu!" Laki-laki itu meluapkan emosi nya yang tertahan dalam hatinya
" Kita buat kesepakatan?"
Nina menatap sang suami yang masih menampakan kemarahan, ia merasa kan ngilu di ulu hati karena sudah membuat sang suami seperti itu.
" Aku tidak akan menyentuh mu, Sampai aku benar-benar menjadi sosok suami yang kau harapkan!"
Laki-laki itu menghela nafas panjang, kemudian kembali melanjutkan ucapannya
" Beri aku waktu 2 bulan untuk belajar, jika setelah 2 bulan aku masih sama seperti yang sekarang kau boleh ambil keputusan untuk meninggalkan ku!" Laki-laki itu menyeka air mata yang akan jatuh, kemudian ia bergegas pergi meninggalkan Nina yang masih tertunduk.
Bersambung
Jangan lupa like dan komentar nya.....