Bercerita tentang seorang anak laki laki sederhana yang bernama Eric yang di tinggal kedua orang tuanya dari kecil, dan kini ia sudah beranjak SMA, dia tidak tau tentang percintaan, mampukah Eric mendapatkan cinta wanita idaman sekolah itu dan mendapatkan cinta pertamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kazumifx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peninggalan
Bell pulang pun berbunyi menandakan sekolah sudah waktunya pulang, Eric yang buru buru ingin pulang serentak ada yang memegang tas nya dari belakang, San itu adalah Bella.
"Hey kamu mau kemana kamu, hari ini piket sana kamu angkat kursi, aku yang bersihin papan tulisnya" ucap Bella
"yang bener aja kursi sebanyak ini aku sendiri yang angkat minimal bantu dikit" ucap Eric
"Udah ah cepetan aku mau pulang nih supir aku udah nungguin di depan" ucap Bella yang sedang menghapus papa tulis.
Mereka berdua pun sudah menyelesaikan piket nya dan akan pulang menuju rumah nya Masing masing. Saat di perjalanan pulang lagi dan lagi Eric sudah di tunggu oleh kucing yang sempat pagi tadi ia kasih makan.
Jam menandakan pukul 15:00 wib Eric lupa kalo ia harus bekerja sampingan di sebuah cafe yang tak jauh letaknya dari rumah. Tibalah ia di cafe pukul 15:30 wib.
"selamat sore pak mohon maaf saya telat pak tadi saya harus piket dulu di kelas" ucap Eric yang tergesa-gesa kelelahan.
"tidak apa apa nak, kamu tidak perlu terburu-buru untuk datang, yasudah silahkan kamu ganti baju mu dan mulai berkerja banyak pesanan" ucap bos cafe itu.
"baik pak, terimakasih" balas Eric yang langsung pergi berganti baju.
5 menit setelah ganti baju, ada yang memanggil Eric untuk mengantarkan pesanan ke meja nomer 3.
"Eric minta tolong anterin pesanan ini ke meja nomor 3 yang di sebelah sana" ucap pelayan lain.
"siap" ucap Eric yang mengambil pesanan itu dan mengantarkan nya.
Eric pun berjalan ke meja nomor 3 sembari berhati-hati karena pesanan nya lumayan banyak. Sampai lah Eric ke meja nomor 3 itu.
"ini mba, mas pesanannya sudah sampai silahkan di nik......" ucap Eric terpotong.
"hai,kamu kerja disini?"
Tidak lain dan tidak bukan,
yang bertanya dan duduk di
meja 3 yaitu adalah bella
dengan sang ibunda nya.
Eric yang sedikit bengong
dan tidak mengenali wanita
yang ada di depan nya sama
sekali.
"Mohon maaf mba nya
siapa ya"Tanya Eric
"Ini aku bella, masa iya
kamu ga kenal sama temen
sekelas"Ucap Bella
"Lah serius, kok bisa, beda banget, yang di sekolah kok gak gini ya, aku gak tau kalo dia secantik ini" gumam Eric dalam hati sambil bengong.
"Heii kenapa kok malah bengong" ucap Bella
"Dia siapa bell" ucap mama Bella yang bernama Hana
"Oh dia teman sekelas aku ma, namanya...."
ucap Bella, yang belum mengetahui nama Eric.
"namanya?" ucap Hana
"Eric Tante." ucap Eric
"halo Eric" ucap mama Renata.
"Halo juga tante." ucap Eric
Eric pun kembali melanjutkan pekerjaan nya.
Setelah lama bekerja waktu sudah menunjukkan pukul 22:30 wib Eric pun menyudahi pekerjaan nya dan bersiap untuk pulang. Ia pamit kepada rekan rekan yang lain dan bergegas untuk pulang, tidak lupa ia menghampiri kucing yang selalu dia beri makan setiap pagi ketika hendak pergi ke sekolah.
"mpushh mengg, maaf lama ya ini ada makan malam buatmu habisin ya" ucap Eric sembari tersenyum.
Setelah memberi makan kucing itu, ia melanjutkan perjalanan nya untuk pulang karena hari sudah mulai malam ia juga harus cepat cepat menemui neneknya yang sedang sakit.
"nek Eric pulang, nenek udah makan belum, makan yu nek aku bawa makanan" ucap Eric sambil jalan ke kamar nenek nya.
Ternyata sang nenek sudah tertidur pulas. Eric pun menyimpan makanan itu dan dia hendak cuci muka dan akan tidur karena besok ia harus masuk sekolah.
Keesokkan harinya Eric pun terbangun jam 05:30 wib dan hendak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya karena hendak pergi ke sekolah. Ia harus siap dan akan berangkat ke sekolah tepat nya pukul 06:00 wib.
Sebelum berangkat Eric izin ke sang nenek untuk berangkat ke sekolah dulu, makanan aku simpan disini aja ya nek, biar nenek ga harus jalan kaki biar ngambil nya" Eric
Namun sang nenek tidak bergerak sama sekali membuat Eric panik melihat wajah sang nenek yang pucat di tambah posisi tidurnya tidak berubah dari semalam, tanpa tahu Eric mengambil tangan sang nenek dan menyentuh bagian nadi yang sudah tidak berdenyut, dan nafas yang sudah berhenti.
Eric memeluk sang nenek dan berkata
"nenek, katanya nenek janji mau lihat aku sukses nek, aku belum sukses kok nenek sudah pergi gitu aja nek, kalo ga ada nenek aku sama siapa aku belum siap sendirian nek, tapi sekarang nenek ga ngerasain sakit lagi kan" ucap Eric yang sedang memeluk sang nenek sembari meneteskan air matanya.
Eric sudah di tinggalkan oleh kedua orang tuanya saat ia menginjak kelas 2 SD. dan satu satunya orang yang merawat dia adalah sang nenek.
(time skip)
Setelah sang nenek sudah di antarkan ke tempat pengistirahatan terakhir, Eric pun pulang dan membereskan kamar neneknya dan tidak sengaja menemukan sebuah kertas yang berisi alamat.
"Alamat? alamat siapa ini dan kenapa ada di kamar nenek" ucap Eric yang kebingungan.
Sudah 3 hari Eric tidak masuk sekolah karena ia masih belum bisa untuk datang di karenakan keadaannya yang sepenuhnya pulih. Telepon Eric pun berbunyi dan tertera nama Ari cupang.
"Eric lu kemana aja udah 3 hari gak masuk sekolah, lu sibuk kerja apa gimana" tanya Ari.
"Ngapain nanya segala, lu kan beda kelas" jawab Eric.
"ya kan gue suka nya nyamperin lu ke kelas, tiba tiba lu ga ada 3 hari." ucap Ari di sebrang telepon.
"haha, sorry ya besok gue sekolah kok " ucap Eric
"beneran kan, yaudah kalo gitu kalo ada apa apa bilang sama gue besok ya, jangan di Pendem sendiri." ucap Ari di sebrang telepon.
"iya Ri, thanks ya." ucap Eric
"sama sama, intinya lu besok sekolah, gue kangen sama lu" ucap Ari sambil tertawa.
"ngomong gitu lagi, gue tendang besok." ucap Eric yang sudah terbiasa bercanda dengan Ari.
Telepon pun mati dan Eric kembali menatap langit pikiran nya penuh dengan pertanyaan di mulai dari alamat, dia penasaran akan alamat tersebut.
"cih ini pikiran random amat dah, mending ke taman aja lah moga aja bisa tenang" ucap Eric yang bergegas menuju taman.
Lama nya Eric Dian di taman sampai tidak sadar kalo hari sudah sore tetapi ia masih duduk di kursi taman sembari menatap langit, tidak lama setelah itu ada seseorang yang berbicara di belakang nya.
"Kamu kemana aja 3 hari ga sekolah"......
Eric pun melirik ke arah orang yang berbicara itu.