NovelToon NovelToon
PRIA DINGIN UNTUK ECA

PRIA DINGIN UNTUK ECA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rofiwan

Eca Permatasari janda ditinggal mati yang harus berjuang untuk meneruskan hidup tanpa suami tercinta.

Dikenalkan dengan Eldhin, pria muda yang mengalami nasib serupa ditinggal pasangan nya.

Namun Eldhin ditinggal karena kekasih nya menikah, membuat sifatnya menjadi dingin karena frustasi yang dia rasakan.

Disaat Eca sudah mencintai Eldhin, ada sebuah kejutan besar yang terjadi di kehidupan pernikahan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04. Bertemu Anak Dari Benih Suami.

Situasi semakin menghening, kedua insan yang sedang bertemu juga terfokus pada makanan pada piring nya masing-masing.

Eca terus memandang Eldhin, pria itu tengah sibuk memainkan sepotong daging dengan sendok dan sebilah pisau makan.

"Perlakuan nya kaya anak SD" Gerutu Eca dengan nada kecil, namun terdengar renyah di telinga Eldhin. Pria itu langsung menaruh peralatan makan nya ke samping piring dengan kasar.

Mendongak kepala untuk menatap Eca yang sedang memamerkan wajah panik.

"Oh... Maaf. Anak SD yang saya maksud, kamu itu berasa jadi awet muda" Kata Eca sambil senyum lalu membuang wajah ke arah kasir.

Eldhin tersenyum tipis, kemudian menunduk untuk melanjutkan makan makanan daging sapi rasa balado dengan buliran kentang rebus.

"Saya menyewa seisi restoran ini karena ingin makan dengan tenang" Kata Eldhin.

"Bagus dong, saya juga sangat senang dengan situasi hening dan canggung" Jawab Eca sambil menyilangkan kedua tangan di dada.

Eldhin kembali memberhentikan makan nya dan mengerut kening. "Ada kamu disini, waktu makan saya jadi tidak tenang" Kata Eldhin dengan tatapan datar ke arah piring nya, tanpa melihat Eca.

Eca menoleh tipis ke arah Eldhin "Lagi pula siapa yang nyuruh saya ajak kesini?" Kata Eca.

"Tuhan... Siapa wanita ketus yang di kenalkan nenek untuk saya?" Keluh batin Eldhin.

Dengan satu tarikan nafas yang sempurna, Eldhin mendongak kepala, lalu menatap Eca dengan wajah datar tak berekspresi.

"Saya yang nyuruh dan kenapa kamu nurut?" Kata Eldhin dengan nada dingin.

Eca membelalak mata tipis "Ya ampun... Siapa pria aneh satu ini?. Nenek, itulah sebabnya saya sudah trauma dengan perjodohan-perjodohan kaya gini!" Batin Eca.

Tanpa sadar, lamunan Eca menatap wajah Eldhin yang sedang menatap nya— Mereka saling tatap wajah dan tenggelam dalam lamunan nya masing-masing.

"Ah, saya rasa saya sudah kenyang." Kata Eca sambil menaruh sendok dengan garpu nya diatas piring.

Selanjutnya dia bangkit dari tempat duduk, Eldhin sendiri hanya menatap tanpa menghalang kepergian nya.

Eldhin sedikit berbicara dengan nada pelan sambil menatap wajah Eca "Dalam kamus hidup saya, kamu manusia pertama yang berhasil membuat saya gugup... Eci"

Eca berhenti melangkah sambil tersenyum simpul, di balik samping punggungnya Eldhin, Eca berbicara "Oh ya nama saya Eca, bukan Eci, thanks hidangan nya" Kata Eca, kemudian dia melanjutkan langkah kaki nya.

Di dalam mobil nya yang sudah di kemudikan Gerry, Eca merias kembali wajahnya yang sempat merah merona, bahkan saat dia kembali mengingat perkataan cowok itu.

Kedua pipi bulat nya kembali nge-blush tanpa celah.

"Cih, apa-apaan pria satu itu, hanya merusak penampilan wajah saya saja" Gerutu Eca pada dirinya sendiri. Dia tak henti-henti nya mentouch-touch bedak pada wajah nya.

"Mau kemana kita non?" Tanya Gerry.

"Antar saya ke rumah Fatimah" Jawab Eca.

"Oh oke" Kata Gerry, langsung menaikkan gigi pada mobil nya, setelah Eca menjelaskan kemana tujuan berikutnya.

**

Pintu rumah telah di ketuk Eca beberapa kali, Fatimah yang hari ini adalah jadwal liburnya, dia memilih seharian untuk berada dirumah.

Fatimah merespon dengan teriakan dari dalam rumah, wanita berusia dua puluh empat tahun itu berlari kecil ke arah pintu untuk membuka-kan pintu rumah.

Ceklek!

Setelah pintu terbuka, Eca langsung berbicara kepada Fatimah "Saya hari ini bawa kemeja untuk Ravid" Katanya sambil celingukan mencari perawakan tubuh anak laki-laki berusia tiga tahunan itu.

"Oh ya, dimana Ravid, Fat?" Tanya Eca.

Diketahui, Ravid adalah Anak yang terlahir tanpa seorang ayah, karena ayah nya sudah lama meninggal dunia karena bunuh diri.

Yang menjadi tanggungan anak itu sekarang Fatimah sendiri, tapi dia tidak sendiri, Eca ada di belakang Fatimah, pasca tau Fatimah melahirkan anak, Eca langsung merangkul dan mengajak Fatimah untuk masuk ke dalam perusahaan nya.

Bukan suatu alasan, karena Eca juga ingin ikut membesarkan anak itu, karena anak itu lahir dari sel-sel telur yang telah dibuahi dari sperma suami nya.

Betapa cinta nya Eca dengan Niko, sampai Anak Fatimah yang notabene nya milik orang lain seakan sangat peduli, bahkan Ravid sudah Eca anggap anak sendiri.

Eca sendiri belum sama sekali berhubungan intim dengan suaminya, karena terakhir dia hanya sebatas ciuman bibir dengan sentuhan hangat dari tangan suami nya yang mendarat di kedua benda bulat yang ada di dada Eca.

Ravid yang baru saja selesai makan cemilan langsung menghampiri ibunya.

"Mamaaa" Kata Ravid, tapi yang dia hampiri itu bukan Fatimah, tapi Eca.

"Ini Tante Eca sayang, hari ini Tante bawakan lima baju untuk kamu, kamu pasti senang" Kata Eca yang sedang berjongkok sambil menyobek plastik putih dan memperhatikan baju putih yang di tengahnya ada gambar robot.

Mata Ravid berbinar-binar, mengambil baju itu. "Makasih ante, bagus.."

"Ca, apa kamu yakin dengan ini?" Kata Fatimah dari balik punggung Eca yang sedang berjongkok.

Eca tersenyum dan bangkit untuk menghadap ke Fatimah. "Tentang apa sayang?" Kata Eca dengan nada lembut.

"Yang kamu lakukan untuk anak saya sudah benar-benar overdosis ca, kamu sudah terlalu baik, dulu saya yang sudah rebut keperjakaan suami kamu" Kata Fatimah kembali mengenang masa lalu.

Saat itu juga Eca langsung memeluk hangat Fatimah "Masa lalu biarlah masa lalu Fati, yang saya lakukan hanya ingin membuat suami saya yang sudah ada di surga senang, dia pasti melihat saya dari sana" Gumam Eca yang perlahan meneteskan air mata.

"Heum..." Raung Fatimah yang membalas pelukan Eca.

Kedua wanita yang sama-sama ditinggal pria yang bernama Niko sudah terlihat seperti saudara, Terlihat sangat dekat dan saling support satu sama lain.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!