# Teen#
Xyan Xalvador, cepat Kau katakan cinta padaku!! teriak Zephira Zelene. "please... Xyan ... say to me, if you love me!"
Apakah yang terjadi antara keduanya? kenapa Zelene memohon Xyan berkata seperti itu?
yuk simak simak ada apakah antara mereka? Bagaimana kisah mereka? mampir yuk mampir... dan jangan lupa beri dukungannya slalu ... lope lope sejagad muah muah...💝😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasakan!...
" maaf kak ini baru mau ambil pewangi ruangan. "
" Hah lelet sekali kerja kalian. Hoh jangan jangan kalian malah pacaran di sini ya!!!"
" aneh mulut mercon kayak mulut lu itu emang pantas gue gampar!!!"
" Eh kau cupu, ternyata suhu ya! Kau berani dengan aku ratu kampus sini hah!!! Kau tak kenal dengan king of college di sini rupanya!!!"
" Emang siape die??? Presiden? Aku kagak peduli siapa kalian. Kita sama di hadapan Allah!!!"
" Heh pakai bawa nama Allah aja. Munafik kau! dengan penampilan cupu kamu dan lihat kedekatan kalian di sini. pasti kalian mesum kan di sini?"
" Heh kutu kumpret centil, sini aku bersihkan mulut kotor kamu dengan pewangi lantai ini sini !!!"
Zelene yang sudah muak dengan sikap Vara si kutu kumpret centil yang sombong itu , langsung saja menarik rambut si Vara yang sombong itu dan membawa Vara ke dekat ember berisi pewangi lantai.
" Eh eh... Jangan pakai kekerasan nanti kau di hukum lagi." ucap pemuda tampan nan ramah itu tapi sama yang lain pendiam ( menurut pengamatan Zelene sih)
" Kenapa kau mau bela dia juga hah!!! Kau suka sama kakak tingkat yang centil ini juga iya!!! Kau suka dia hah!" Zelene yang mendengar perkataan laki laki tampan itu jadi sangat gusar dan bertambah gusar saat dia tahu laki laki yang buat dia kesengsem tadi malah membela si centil itu. Semakin emosi jiwa si Zelene.
" Bukan. Aku aku tidak suka sama dia. Cuma aku kuatir kau akan kena hukum lagi jika membuat senior kita ini menderita karena emosi kamu!"
Zelene makin jengkel dan dia mendorong Vara hingga jatuh dan menimpa ember berisi pewangi lantai tadi.
" Aow... gadis cupu kurang ajar. Lihat saja aku akan buat perhitungan sama kamu aku akan laporkan kamu ke kakak aku. Raja di kampus ini. Awas kau cupuuuuu!!!" bentak Vara sangat marah.
Zelene pun juga semakin marah tapi dia akhirnya meninggalkan toilet yang baru setengah dia bersihkan itu.
Dengan emosi jiwa yang tinggi Zelene merasa sangat kepanasan dan dia berteduh di bawah pohon yang agak jauh dari toilet tadi.
Tapi saat Zelene mau menuju ke lapangan di mana teman temannya masih berkumpul di lapangan untuk ospek ,Zelene tiba-tiba melihat sekelompok kakak tingkatnya datang dan berbondong bondong ke arah toilet tadi.
Dari jauh sayup sayup Zelene mendengar teriakan teriakan yang tertahan. Zelene jadi penasaran dan dia berlari mendekat ke sana.
Bugh bugh bugh... Aaarggh...
" Hei gembel masih berani kau menentang boss kami hah!!! Buat apa kau bela anak batu yang cupu itu! Dia sudah buat adik boss kami basah kuyup dia harus bertanggung jawab. dimana diaaaa!!! Katakan di mana diaaaaa!!!!"
" Dia tidak ada di sini!"
" Benar ketua dia tidak ada di sini. Jadi pasti ya si gembel ini Tidak bohong!"
"Hah sama saja. Ingat ya. Jika kau berani membela anak baru yang cupu itu , aku tidak segan segan untuk menindasmu lagi. sebab semua orang di kampus ini yang sudah di tandai oleh boss kami dan adiknya harus segera di tindak paham!!!"
" Kalian main kekerasan ini akan merugikan kalian sendiri!"
" Hahahaha tidak akan ada yang berani menangkap dan menghukum kami. Sebab Kamilah hukum di kampus ini hahaha!!!"
Zelene sudah tidak sabar ingin menonjok laki laki yang seusia kakaknya itu. Tapi dia melihat Xyan menggeleng gelengkan kepalanya dan memberikan kode untuk Zelene tetap sembunyi.
Empat mahasiswa itu akhirnya menendang dan memukuli Xyan lagi. Zelene sudah naik pitam dan ingin segera menghajar keempat pemuda itu.
Tapi lagi lagi Xyan mengkode Zelene untuk sembunyi. Zelene hanya bisa menangis merasa bersalah di sudut gelap ruangan gudang bekas alat kebersihan toilet yang agak gelap itu. sehingga keempat laki laki itu tadi tidak menyadari kehadiran Zelene di sana.
Keempat mahasiswa itu akhirnya puas dan meninggalkan Xyan yang terkapar di lantai kamar mandi bawah itu. dengan luka babak belur di sekujur tubuhnya.
Zelene yang sudah melihat keempat laki laki itu menjauh akhirnya datang dan membawa kepala Xyan yang babak belur berdarah itu ke pahanya.
"Xyan , Xyan... Kau tidak usah membela aku sampai seperti ini. Aku, aku bisa atasi mereka. Mereka sangat sombong. Kau tidak usah bela aku seperti ini."
"Terima kasih sudah mempedulikan aku. Zelene. "
" Hah kau jangan bodoh , kau sampai babak belur seperti ini gara gara lindungi aku. Aku tidak bisa tinggal diam. "
Xyan hanya tersenyum tipis di sela sakit bibir nya yang pecah dan berdarah terkena bogem mentah empat mahasiswa tadi.
Zelene memapah Xyan dan membawa ke balai pengobatan kampus tersebut.
" Kenapa ini?"
" Dipukuli sama empat mahasiswa gila Bu."
" Siapa mereka?"
" Tuh golongan si Raja kampus."
" Aduh... Kalian anak baru kan? Ibu ingatkan ya? Jangan sampai ada masalah sama mereka. Jika ada masalah kalian akan diincar karena sudah mereka tandai. "peringat penjaga balai pengobatan itu.
"Sekuat itukah mereka Bu?"
" Maklum dik, mereka itu anak dari pemilik kampus ini dan penyokong dana terbesar di kampus ini dik. Jadi kalian hati hati jangan buat masalah atau menyinggung mereka lagi. "
"Tapi mereka sombong sekali. Apakah pihak kampus tidak ada yang memberi hukuman pada mereka?"
" Hah tidak ada yang berani dik di sini sama orang tua mereka. Sebab jika bermasalah dengan mereka maka bisa bangkrut sekeluarga dik. Jadi tidak ada yang berani dik usik mereka."
Xyan dan Zelene langsung geleng geleng kepala. Hanya karena anak yang punya kampus keadilan bisa dipermainkan. Zelene semakin menjadi marah melihat kenyataan itu. Jiwanya memberontak terhadap ketidakadilan itu.
Penampilan cupu tapi mental tidak cupu jadi sangat bertolak belakang.
" Huh kalo bukan suruh ikut ospek dan di suruh berdandan seperti ini selama ospek aku tidak akan memakai ini semua. Bukan style aku!!!" geram si Zelene.
Zelene dengan setia menemani Xyan. Sampai luka luka Xyan diobati semua.
" Zelene kau kembali dulu kesana . jangan pedulikan aku. Kamu nanti kena hukum lagi Lo."
" Tidak , aku akan bertanggung jawab. Aku akan tetap di sini."
" Hmmm kau sungguh keras kepala. Penampilan kamu saja menipu banyak orang."
" Emang ini kan di suruh kakak senior! Kalo tidak aku tidak akan pakai dan dandan seperti ini "
Xyan kembali tersenyum, dia lama lama merasa gemas juga dengan teman barunya itu.
Bagaimana nasib Zelene dan Xyan? ketika mereka sudah ditandai oleh cara dan kakaknya?
Bersambung...
trimakasih thor
semangat selalu dengan karya yg lain💪💪💪🙏