NovelToon NovelToon
Day Without Daylights

Day Without Daylights

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Epik Petualangan / Hari Kiamat / Trauma masa lalu
Popularitas:812
Nilai: 5
Nama Author: Ahril saepul

Raika adalah seorang anak yatim piatu yang telah lama sendirian sejak kematian ayahnya. Dunia yang berada diambang kehancuran memaksa Raika bertahan hidup hanya dengan satu-satunya warisan dari sang ayah: sebuah sniper, yang menjadi sahabat setianya dalam berburu.

Saat pertama kali mengikuti raid, tanpa sengaja Raika memakan jantung Wanters yang membuatnya tak sadarkan diri ... ketika Raika membuka mata, ia terkejut berada di tengah kawah yang sangat luas dengan asap dan debu di mana-mana, seperti hasil sebuah ledakan.

Cerita ini mengisahkan; perjalanan Raika bertahan hidup di dunia yang tergelapi malam abadi. Setelah bertemu dengan seseorang ia kembali memiliki ambisi untuk membunuh semua Wanters, tapi apa mereka bisa? Bukankah Wanters sudah ada selama ratusan tahun. "Mustahil! ...."

---

Upload Bab: Senin, Rabu, Jum'at / 20:00

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahril saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Si paling dihormati.

Kota Bebas Hukum.

Aroma amis menyerang hidungku seperti biasa. Beberapa orang hanya terduduk lemas di samping dinding kumuh, sementara yang lain berkumpul di pinggir jalan memainkan permainan favorit mereka. Banyak juga kendaraan yang berlalu-lalang di jalanan.

ketika hendak melintas, secara Kebetulan aku melihat banyak mobil mewah tanpa ban melayang di udara. Mereka adalah orang-orang Eldritch (orang yang tinggal di dalam distrik). Setiap kali mereka datang ke kota ini, mereka selalu dipandang dengan tatapan amarah oleh orang-orang Crusemark (orang yang memiliki tanda hitam, hidup di luar distrik). Aku tidak tahu mengapa mereka datang ke kota ini ... biarkan saja itu bukan urusanku.

Dirasa sudah bisa menyeberang aku mulai melintas. 'Lebih baik secepatnya menjual ini dan pergi dari sini.'

Ketika memasuki bar, suara berisik dari orang-orang mabuk terdengar begitu keras. Beberapa orang menatapku dengan sinis dan sebagian lagi tertidur pulas.

"Ho-ho, ada yang bisa kubantu?" tanya seorang wanita berpakaian seksi dengan nada menggoda.

Mengeluarkan kantung berisi enam Arcis. "Aku hanya ingin menjual semua ini."

"Hoo. Dari siapakah kau mencuri---Hahaha. Baiklah, tunggu sebentar," guraunya sambil melihat-lihat Arcis di tangan. "Apa kau yakin tidak mencuri?"

"Menurutmu."

Tertawa kecil. "Tatapan yang bagus. Baik-baik. Ini, total 50 perunggu, dan ini, satu koin perak dari Arcis tingkat dua," pandangannya menatap ke arah senapan di belakang tubuhku. "Beasthearts yang bagus, apa kau akan ikut dalam raid Vicuris?"

'Raid?' batin.

"Tidak ..." jawabku sambil berjalan menuju pintu keluar.

"Anak yang manis ..." gumamnya dari jauh.

'Raid, ya? Lebih baik jangan pernah ikut campur. Lagipula, hadiah yang akan diberikan pasti hanya kartu identitas untuk memasuki distrik.'

'Mungkin itu adalah hadiah terbaik untuk orang-orang di sini. Sewaktu ayah masih ada, aku sangat menginginkan hal itu; bisa tinggal di rumah layak huni, jauh dari serangan makhluk gila, hingga membuatku kegirangan hanya dengan memikirkannya. Namun, akibat tanda hitam bodoh ini, semuanya menjadi khayalan semata.'

'Ayah sebenarnya tidak memiliki tanda Crusemark, tetapi kenapa dia tidak masuk saja? Mungkin kalau kau di sana, kau tidak akan mati konyol.'

"Bodoh ..." bisikku, berjalan di pinggir jalan.

Langkahku terhenti saat melihat keramaian di depan mata. 'Apa orang-orang Eldritch merekrut di sini?' Aku memegangi dinding bangunan, berencana untuk menerobos langsung.

Namun, semakin bergerak maju kerumunan semakin padat. Tubuhku terdorong-dorong oleh mereka sekaligus menutupi jalan. Kupikir mereka tidak seramai ini; mobil mengantri panjang tidak bisa berjalan karena dikerumuni orang.

"Sial! ..." aku mencoba berputar arah sebisa mungkin, berharap mereka masih tidak menutupi jalan yang aku lalui.

Setelah usaha yang menguras tenaga aku Mencengkeram kuat ujung tembok dan menariknya, bergegas pergi setelah lolos dari jepitan massal sebelum kerumunan semakin menumpuk.

Suara melengking mikrofon menggema di segala arah.

Suara pria. "He-he, dalam berabad-abad tahun, kalian para kroco telah hidup dalam penderitaan --- sekarang! Waktunya kalian mendapatkan kenyamanan. Kalian tidak hanya mendapatkan tempat tinggal, setiap orang yang mendaftar dalam raid ini, masing-masing akan diberikan sepuluh koin emas."

Menghentikan langkah, bicara pelan. "Koin emas?"

Suara pria. "Kalian tidak perlu khawatir, koin emas akan diberikan setelah kalian menandatangani kontrak."

Kerumunan semakin tidak terkendali. Aku berjalan masuk ke sebuah toko untuk menghindari mereka yang berdatangan. Di dalam juga cukup banyak orang, tetapi di sini jauh lebih baik.

Pandanganku tertuju pada sepotong roti seharga 5 koin perunggu. Cukup mahal karena kebanyakan toko berada dalam kekuasaan orang-orang Eldritch.

"Aku beli yang ini," kataku sambil menunjuk ke arah roti bulat.

"Baik ..." seorang pria gendut berotot mengambilkan-nya.

Setelah mendapatkan roti, aku menaiki tangga yang menuju lantai dua. Meski ada banyak orang juga, di sini aku bisa melihat orang-orang Eldritch yang berdiri di atas panggung, berbicara mengenai raid Vicuris Wanters tingkat 5 yang konon telah menewaskan jutaan orang.

Memakan roti di tangan. "Rasa apek."

Aku sudah memutuskan untuk ikut, mengingat hanya daftar saja bisa mendapatkan koin emas. Lagipula aku tidak akan membantu banyak, tugasku hanya sebagai penembak, lalu menunggu raidnya selesai. Tertawa kecil. Tapi, sekuat apa Wanters Vicuris?

***

Aku berjalan bersama rombongan, total semua orang yang ikut dalam raid kisaran 100 ribu orang. Angka yang tidak masuk akal, tapi hal itu normal bagi para Eldritch. Bahkan dulu mereka mampu merekrut 300 ribu para Crusemark dalam penyelesaian Wanters yang sama, tetapi mereka semua gugur. Mungkin Vicuris mengalami luka parah akibat serangan yang dulu.

Menatap kantung berisi koin emas. Sebenarnya aku bisa saja lari setelah menerima koin ini. Namun, mereka akan melacak orang yang melakukan itu melalui sensor sidik jari dari perjanjian sebelumnya. Bila orang tersebut tertangkap, hukumannya adalah kematian. Mereka dipaksa menelan Arcis utuh-utuh, kemudian seluruh tubuhnya meleleh karena kekuatan Oaris yang menyebar menggerogotinya.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya kami sampai di dalam hutan. Dalam perjalanan ke sini cukup menguras tenaga, gempuran Wanters membuat keringat bercucuran. Namun, sudah terlihat jelas dari jauh, sebuah kristal biru yang menjulang ke atas langit.

Tidak jauh melangkah lebih dalam, pohon-pohon banyak yang sudah tumbang. Langkahku terhenti sejenak saat melihat lapangan yang sangat luas berkilo-kilometer, kristal besar berdiri tepat di tengahnya, terpampang jelas sesosok Wanters raksasa menempel pada kristal itu. Memiliki empat kaki, tinggi 50 meter dengan lebar tubuh 100 meter, bergaris kuning menyala di sekujur tubuhnya. Seperti singa namun berkepala bison.

"Apa ini hanya mimpi?" tubuhku bergetar dingin, bau darah menyeringai di mana-mana. Pandangan menatap lurus ke arah Wanters itu.

End bab 2

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai ka,
gabung yu di Gc Bcm..
caranya Follow akun ak dl ya
untuk bisa aku undang
terima kasih.
Born
semangat Thor 💪
Ind
semangat kak 😊💪
🅷🆈🅰🅽🅳🅰🐿️
aku sudah mampir kak, saling dukung ya🙏 iklan 1🙏
Orpmy
bagus banget
EMBER/FIGHT: Terima kasih kakak.
total 1 replies
Orpmy
keren
Ind
udah ngantuk,besok tak lanjut lagi yah,semangat pokonya
ica
semangat berkarya!!!
mari saling mendukung untuk seterusnya😚🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!