Revan Santiago adalah seorang pemuda biasa yang telah menjadi menantu mitralokal di keluarga Barnes. saat ini, dia sedang berjuang untuk mencari biaya untuk pengobatan ibunya dirumah sakit. ketika dia meminta bantuan kepada temannya, Revan bukan hanya tidak mendapatkan pinjaman namun, dia malah di pukuli hingga sekarat. dalam kondisi sekarat dia tiba-tiba mendapat warisan, "Selamat datang pewaris Dewa semesta!" tiba-tiba Revan mendengar suara seorang pria tua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadi Kamu Adalah Pria Tidak Berguna Itu?
Mendengar itu Tiger mengangguk berulang kali, "Bagus! Bagus sekali ..." Dia kemudian menatap Laura sambil menelan ludahnya. hasrat yang menggelora menguasai tubuhnya.
Sambil menepuk pundak pria di sebelahnya, dia berkata, "Setelah aku selesai, kalian semua bisa bersenang-senang dengannya!"
"Terimakasih Bos Tiger." mata para bawahannya berbinar-binar.
"Bersiaplah untuk merekam!" seru Tiger dengan penuh semangat. "Berikan dia Pil pereda mabuk. Aku paling suka jika seorang wanita merasa takut!"
"Baik bos!"
Seorang pria menghampiri Laura dengan senyum jahat terlihat jelas di wajahnya sambil memegang jarum suntik.
Brak!
Tiba-tiba pintu Kamar presidential suite itu di tendang hingga terbuka lebar.
Kemudian seorang pria masuk. Saat dia melihat Laura terbaring tak sadarkan diri di sofa. Dia merasa bersalah.
Melihat pria itu masuk, Tiger dan bawahannya tercengang. anehnya mereka tidak bereaksi sama sekali.
Revan pun berjalan menghampiri Laura dengan tatapan cemas. "Laura, ini salahku. Aku tidak akan membiarkanmu terluka lagi!" bisiknya pada wanita itu.
Dia kemudian melepas jaketnya lalu dengan lembut menutup tubuh wanita itu.
Sambil berdiri dia menatap Tiger dengan tatapan tajam.
Jika Ronny tidak sengaja melihat Laura di bawa pergi oleh orang-orang ini, dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada Laura saat ini.
"Orang-orang ini berani melakukan ini pada Laura, mereka akan membayar harga yang mahal!"
Sambil menatap tajam ke arah Tiger, Revan berkata dengan suara dingin, "Sekarang, Berlutut dan patahkan tangan dan kakimu sendiri!"
Setelah mendengar suara Revan, Tiger dan bawahannya baru tersadar lalu berseru, "Siapa kamu? Beraninya menganggu kesenanganku dan berbuat ulah di wilayahku?"
"Dia suami wanita ini!" kata seorang bawahan Tiger sambil melangkah maju.
"Benarkah?" tanya Tiger dengan ekspresi mencemooh. Dia kemudian tertawa terbahak-bahak sambil berkata, "Jadi kamu adalah pria tidak berguna yang terkenal di kota Renville ini?"
"Aku mendengar kabar bahwa kamu di pukuli hingga sekarat dan masih terbaring di rumah sakit. Tapi kamu tampak sehat dan kuat!"
"Kamu sangat beruntung memiliki istri yang sangat cantik. Tapi, seseorang memberitahuku bahwa, meskipun kalian sudah menikah selama setahun lebih, kalian tidak pernah tidur bersama dan istrimu selalu menolak untuk tidur denganmu. Kamu adalah pria pertama di dunia ini yang mengalami hal seperti itu."
"Sekarang, aku akan memberimu kesempatan. Lihatlah bagaimana aku melakukannya dengan istrimu!"
"Kamu bahkan tidak pernah melihat Tubuhnya selama setahun ini, kan? Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup. Jadi kamu harus memanfaatkannya."
Kata Tiger dengan senyum jahat di wajahnya.
Mendengar itu, anak buah Tiger tertawa terbahak-bahak.
Namun, tiba-tiba saja tubuh Tiger terpental menghantam dinding dan mengalami patah hidung dan darah segar keluar dari hidungnya.
"Aku memberimu satu kesempatan terakhir, berlutut dan patahkan tangan dan kakimu sendiri. kalau tidak, aku akan membantumu melakukannya!" kata Revan. ekspresinya tidak berubah.
Sayangnya, Tiger mengabaikan kata-kata Revan dan sebaliknya dia berseru, "Kalian, serang dia. patahkan tangan dan kakinya!"
Mendengar perintah itu, belasan anak buahnya langsung menyerbu ke arah Revan dengan ganas.
Namun, sebelum mereka menyentuh Revan, Revan bergerak sangat cepat sehingga hanya menyisakan bayangan. Kemudian terdengar suara tamparan.
Plak!
Plak!
Plak!
Detik berikutnya, anak buah yang menyerang barusan terpental dan jatuh kelantai sambil mengerang kesakitan. wajah mereka bengkak dan darah menetas di sudut bibir mereka.
Setelah membereskan anak buahnya, Revan tiba-tiba muncul di depan Tiger.
"Kamu ... Apa yang akan kamu lakukan?"
Tiger menjadi panik saat melihat semua anak buahnya terkapar di lantai.
"Siapa bilang pria ini tidak berguna? Jika dia tidak berguna, lalu aku apa?" gumam Tiger dalam hati
"Apa kamu tahu, aku bekerja untuk siapa? Jika kamu berani menyentuhku hari ini, saya pastikan kamu tidak akan melihat matahari terbit besok." kata Tiger dengan sengit.
Sesaat kemudian, Revan langsung menendang lutut pria itu. Setelah terjatuh, Revan mengangkat kakinya dan menginjak-injak tempurung lututnya.
Krak!
Tiger berteriak menyedihkan. rasa sakit tak tertahankan menguasai tubuhnya. tempurung lututnya langsung hancur.
"Katakan padaku, kamu bekerja untuk siapa? Aku sangat penasaran!"
"Kamu ... Kamu benar-benar punya nyali. Aku bekerja untuk Tuan Dom dan Dia sangat kuat. Apa kamu mengenalnya?" teriak Tiger.
Mendengar nama Tuan Dom, Ronny yang berdiri diam di depan pintu sejak tadi, berjalan menghampiri Revan dan berkata, "Revan, Ini sudah cukup. karena tidak terjadi apa-apa pada Laura, mengapa kamu tidak membiarkan saja mereka pergi? Kita tidak bisa menyinggung Tuan Dom."
"Benarkah? apa kamu mengenalnya? Tanya Revan sambil berbalik menatap Ronny.
"Dia adalah orang besar dan terkenal di kota Renville. Dia memiliki banyak koneksi dengan kalangan politik dan dunia bawah kota Renville dan memiliki ribuan anak buah!" kata Ronny dengan ekspresi serius.
"Apakah dia sehebat itu?" tanya Revan. raut wajahnya berubah suram.
Melihat ekspresi Revan, Tiger mengira dia ketakutan. Dia pun berteriak, "Aku adalah sala satu anak buah kesayangan Tuan Dom. Dan Bluesky Restaurant berada dalam perlindungannya. Jika kamu berani macam-macam disini, kamu akan menderita!"
"Tapi ..." Tiger menatap Laura dan berkata, "Jika kamu membiarkan istrimu tinggal bersamaku untuk malam ini, mungkin ada ruang untuk negosiasi!"
Mendengar itu, wajah Revan semakin muram.
Sambil menatap tajam kearah Tiger Revan berkata dengan suara dingin, "Apa kamu sedang mengancamku, mengunakan Nama Tuan Dom?"
"Apa kamu takut? Jika Tuan Dom ingin kamu mati hari ini, kamu pasti akan mati."
Namun, Revan mengabaikan ancaman itu dan sekali lagi menendang pria itu hingga terpental beberapa meter. "Aku jadi penasaran dengan orang di belakangmu."
"Aku beri kamu kesempatan. Telpon dia sekarang dan minta dia datang dan membunuhku. Jika Tuan Dom tidak bisa membunuhku, aku yang akan membunuhmu."
Setelah mengatakan itu, Revan kemudian duduk di sofa dan menyilangkan kakinya.
Melihat tindakan Revan, Ronny menjadi panik dan berkata, "Revan, apa yang kamu lakukan?"
"Ronny, kita sudah bersahabat sejak lama. Kita sudah seperti saudara. Jangan banyak bertanya. percayalah padaku!" Jawab Revan sambil tersenyum kepada Ronny.
Ronny menatap Revan untuk waktu yang lama. Sejak kapan Revan menjadi begitu hebat? Gumamnya. Setelah melihat kepercayaan diri Sahabatnya itu, Ronny pun mengangguk.
"Kenapa diam saja, cepat hubungi Tuan Dom itu. suruh dia datang kemari." teriak Revan sambil menatap tajam kearah Tiger.
"Sambil mengeluarkan ponselnya, Tiger berkata, "Nak, aku salut dengan keberanianmu. Ketika Tuan Dom datang, aku ingin lihat, apakah kamu masih bersikap sombong seperti ini!" Tiger kemudian menghubungi sebuah nomor. "Halo Tuan Dom, seseorang telah membuat keributan di Bluesky. Datang dan lihatlah!"
"Apa kamu bilang?" terdengar suara keras seorang pria di ujung telpon, "Sudah bertahun-tahun, tidak ada yang berani membuat keributan di wilayahku. Mungkin karena sudah terlalu lama aku tidak muncul, sehingga orang mengabaikan keberadaanku. Aku akan segera kesana!"
Setelah mengakhiri panggilannya, Tiger berkata kepada Revan dengan nada provokatif, "Tuan Dom akan segera datang. Sudah terlambat bagimu untuk memohon belas kasih. Hari ini akan menjadi hari peringatan kematianmu tahun depan. dan istrimu, akan menjadi milik Tuan Dom. Sayang ... Sayang sekali aku tidak bisa menikmati keindahan seperti ini!"
"Apakah Tuan Dom sehebat itu? mengapa kamu begitu yakin, Tuan Dom bisa mengalahkan aku!"
"Karena Tuan Dom sangat kuat. Aku yakin kamu akan mati di tangannya!" jawab Tiger dengan marah.
Lima menit kemudian.
Suara Deru mobil terdengar dari kejauhan. puluhan mobil perlahan-lahan berhenti di depan Bluesky Restaurant satu persatu.
Puluhan bahkan ratusan orang turun dari mobil dan langsung memblokir di depan Bluesky Restaurant.
Seorang pria botak turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam restoran.
Setelah melewati lobi di lantai satu, dia menaiki lift menuju lantai lima di ruangan Presidential Suite.
Wajahnya berubah suram saat dia melihat pintu ruangan itu telah hancur.
Pria botak itu mengenakan kalung emas, dengan cincin Giok di jarinya dan berjalan memegang tongkat.
Revan menatap pria botak itu dan menemukan bahwa, semua barang yang dia kenakan pria ini adalah barang antik.
Kalung di lehernya mungkin peninggalan dinasti Ming. dan tongkat itu molio cane yang terkenal dari dinasti Yuan dan pegangannya juga terbuat dari batu giok berkualitas tinggi.
"Tuan Dom, akhirnya kamu datang!" Tiger merangkak menghampiri pria botak itu dan memeluk kakinya sambil menangis. "Pria itu mendobrak pintu, membuatku cacat dan melukai semua pengawal kita!"
...****************...