NovelToon NovelToon
TUKANG PAKET COD CINTAKU

TUKANG PAKET COD CINTAKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Spiritual / Berbaikan / Rebirth For Love
Popularitas:624
Nilai: 5
Nama Author: CACASTAR

Hanie adalah gadis enerjik yang kuliah di sebuah kampus ternama di kota Bandung. Dia memilih kuliah di Bandung dengan satu misi-misi memata-matai Pacarnya. Keadaan berbalik, malah dia akhirnya dimata-matai oleh pacarnya karena dia kepincut tukang paket langganan COD-nya. Akankah Hanie bisa menyelesaikan konflik cinta segitiga yang ia ciptakan sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CACASTAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ABANG PAKET COD GANTENG

Sarah masih merasa kesel dengan kejadian empat hari lalu saat Fathur datang ke rumahnya. Fathur datang bukan karena perasaan sayang dan kangennya pada Sarah, tetapi karena ingin pinjam duit pada Sarah. Dan yang lebih parahnya, Sarah mau dimacem-macemin, Sarah benci diperlakukan begitu.

Dia duduk di kamar sambil scroll hp nya, dia buka aplikasi belanja online, mungkin karena gabut atau karena masih kesal, dan sebal mengingat hubungannya dengan Fathur yang berantakan ia berasa ingin menghambur-hamburkan uangnya, pengen berbelanja di online shop. Dia membuka satu aplikasi menuju aplikasi yang lain.

Dia buka kembali terus dan terus. sampailah pada suatu aplikasi dan melihat barang yang dijual di sana.

*Ada tas bagus, wah mau."

Dipesannya tas itu seharga 48.500.

"datangnya besok, cepat juga"

Dia masih sibuk dengan main hp tiba-tiba baru ingat kalau dia belum menyetrika bajunya selama seminggu.

"yah iya baju aku."

Sarah menggosok bajunya sebanyak 10 helai baju itu. Sarah baru menyadari Albina berdiri di depan pintu sedari tadi.

"Wei, bengong aja lu dari tadi."

"hai, bina, kamu dari tadi."

Yoi, numpang minum."

"masuk, masuk sini. Jangankan numpang minum, numpang makan juga boleh."

"banyak bener lu gosok, dah kayak kuli loundry aja."

"Albina, masuk...sini makan yuk."

Sarah mematikan setrikaan nya dan kain kepinggir dulu, dia mau menjamu Albina makan.

"Lu dah ngerjain makalah pak Gusti, pinjam gue dong?"

"boleh, itu ada si meja."

"asyik"

"Bina, dah makan belum, aku tadi masak, makan yuk."

"bentaran, ngerjain tugas dulu."

"ayo, bin, aku masak banyak lho."

*mmm..oke deh."

Mereka menyantap udang goreng balado, sayur cah kangkung, dan ikan asin goreng, lalapan, teri Pete balado.

"lu kalau jadi ibu rumah tangga, kayaknya bakal keren."

"kenapa tu?"

"iya, lu jiwa ibu rumah tangganya kental, pintar masak, dan penyayang pula."

"caelah, bisa aja teman gue."

"ini gue makan nambah-nambah gak apa nih?"

"gak apa dong, kan emang masakan buat dihabiskan"

"nyammm nyammm"

"ini kamu ceritanya ke sini cuma buat pinjam tugas doang ya?"

"heheehe, awalnya iya tapi tujuannya sekarang jadi nambah, jadi pengen makan"

"yang penting enak, yah, dan habis."

"entar gue ke sini masak kayak gini lagi ya."

"huuu, maunya, sama kayak Fathur, nyari aku karena ada perlu doang,, persis sama kayak kamu."

"emang tu orang nyari lu lagi?"

"iya, lima hari lalu nyariin. Dia ajak ketemuan ternyata, cuma minjam duit."

"Ettt dah, tu manusia, pengen gue beri tu orang kalau ketemu."

"jangan...."

"masih lu belain tu orang...??"

"jangan.. Jangan ragu-ragu maksudnya."

"hhahaa...gitu baru namanya teman gue."

"hhha..haa haah"

"Sekarang lu udah sadaaar?"

"gak tahu deh."

"Ini udah selesai belum, mau diberesin nih."

"udehh"

Sarah merapikan piring, mangkuk, dan gelas bekas makan mereka.

mencucinya sesaat dan menyusunnya ke rak piring plastik di dapurnya.

Dia merasakan rambutnya dibelai si Albina,,namun ditepisnya.

"hei,, kan, gak boleh...no.. ya..Albina, no"

"he he he,,"

Sarah tahu bahwa Albina dari dulu punya kecenderungan melenceng, Sarah berusaha membuat temannya itu bisa berubah, kembali kepada fitrahnya. Albina mungkin memiliki masalah dengan hormonnya, dia tidak menyadarinya, dan sebagai teman dia harus mengingatkannya.

"gue teman lu, ingat!"

"he he he, sorry."

Albina sebenarnya normal tapi ya gitu, lingkungan yang membuat dia jadi begitu. Kakaknya tiga orang laki-laki, dan papinya menerapkan disiplin Yanng tinggi, dan memperlakukannya seperti pada anak lelaki. Tumbuhlah dia dengan masa kanak-kanak dengan disiplin dan perlakuan tuk anak laki-laki.

Albina lalu mengambil tugas Sarah yang dia pinjam tadi, difotokopinya di mesin, print. dan dia ambil fotokopiannya buat dia.

"Wei,, gue pamit dulu, mo pulang"

"okee, bye, gue gak turun, ya."

"bye."

Sarah kayaknya dah capek banget. Dia pengen tidur aja kayaknya.

Dan malam itu menjadi malam yang penuh rasa gondok di hati Sarah. Gondok pada Fathur. Atau lebih tepatnya Sebel.

...

Sore yang gerah, dan perut yang kenyang adalah kolaborasi mata mengantuk. Tapi Sarah masih ada tunggakan, tunggakan kerjaan menyetrika. Maka demi kegiatan yang banyak saminggu kedepannya dan demi tuntutan lemari harus rapi terisi kembali dia memutuskan menyetrika baju sisa kemarin.

Sarah melanjutkan kegiatannya menyetrika baju. Kini dia menggosok ngadep kipas angin membelakangi pintu kamar kosnya. Disetelnya musik dari hp nya. Musik mengalun kencang, bunyi kipas kos yang berderit, kerjaannya gosokannya yang belum kelar masih dua tumpukan lagi, pikirannya yang melayang entah ke mana semuanya menyatu jadi satu.

"Aah, panas bangettt, dibukanya baju yang agak basah oleh keringat. Padahal udah kipasan tapi masih aja panas. Bajunya sudah dia buka menyisakannya pakai kaos oblong.

"Pakai lehbong lebih adem..syegerr."

"Ahh, ini banyak bener setrikaan, kagak kelar-kelar."

"Misiii pakettt!"

Tiba-tiba muncullah Abang paket yang mengantar pesanan barang.

"ehhh, iya bang."

Sarah yang lupa tadi dia cuma pakai lehbong dan pakai celana pendek langsung berdiri menghampiri si Abang paket. Abang paket itu salah tingkah melihat Sarah seksi banget dalam balutan kaos oblong lehbong dan celana pendek.

"Ada paket mbak, atas nama Sarah Salsabila. 48.500,00"

"iyaa, saya bang."

Si Abang buang muka mengalihkan pandangannya dari menatap Sarah yang seksi banget.

Sarah yang baru sadar, langsung buru-buru meraih baju kaosnya. "

"Eh, bentar bang, bentar."

Dipakainya bajunya sigap, aduh malu banget. Mana si Abangnya ganteng lagi.

"Maaf bang panas banget."

"iya, mbak gak apa."

Diambilnya paket yang ada ditangan si abang tukang paket.

"COD ya, mbak, 48rb aja"

"eh iyaa, bentar..bentar.."

Sarah rada telmi, harusnya dia ngasih uangnya, bukannya malah bengong.

Dia nyari uang di dompetnya, "sepuluh ribu, dua puluh,, yang cuma dua puluh lima ribu."

"tadi saya dah WhatsApp, ceklis satu."

"eh iya bang, saya gak buka wa..he he he"

"bang, ini uang saya gak cukup, saya ke ATM dulu, abangnya tungguin dulu boleh gak?"

Sarah yang dari tadi sebenarnya agak lama ngelihat ke si Abang tukang paket, sekarang jadi lebih leluasa melihat ke wajah si Abang. Gilaa, gak salah ini tukang paket. Ganteng banget, walau mukanya rada ketutup sama topi dan kaca mata minus yang dia pakai tidak bisa menutupi pandangan bahwa si Abang tukang paket ganteng.

"gini aja deh mbak nanti transfer aja ke nomor rekening saya. Gak usah sekarang, gak apa mbak, kayaknya mbak juga lagi sibuk."

Si Abang tukang menunjuk bajunya Sarah yang menumpuk di lantai. Pengertian banget deh si Abang tukang paket.

"oh iya bang boleh-boleh, nomor rekening kirim ke wa ya bang."

"iya, ini lagi dikirim mbak."

Sarah mengecek handphonenya.

"Bang aku save nomornya, ya."

"iya mbak silahkan."

"abangnya juga save nomor saya."

"hah?"

"ehh maksudnya kalau nanti saya pesan paket lagi, biar saya tahu ini nomor si Abang."

Sarah jadi malu, kenapa dia jadi berkata kurang pantes kayak gitu. Aduh efek cuaca panas kayaknya.

"gitu aja ya mbak, ditranfer aja."

"oke bang."

"maaf, mbak, maaf paketnya saya foto lagi aja."

"ohh ini, ini bang."

Jarak mereka cuma tiga jengkal kayaknya. Aroma parfum mahal di Abang paket tercium dari badan si Abang, menusuk rongga hidung Sarah. Membuat kesan di benak Sarah bahwa si Abang pakai parfum merk yang mahal.

"oke, makasih, mbak, misi."

"iyaa bang, makasih kembali.."

Dan pertemuan singkat Sarah tadi dengan si Abang paket COD memberikan kesan pada Sarah, bahwa gak semua Abang paket itu Burik, ada juga yang keren kayak tadi. Apa jangan-jangan itu model yang gabut, trus cosplay jadi tukang paket kale ya, ganteng banget sumpah, gue aja salfok sama muka dia. Mana kulitnya putih bersih. Kalah kulit gue.

Sore yang manis berkat si Abang paket COD.

🌷

Sarah melanjutkan nyetrikanya lagi.

Kalau dipikir-pikir, dia emang bodoh sih, dulu banyak cowok yang naksir padanya. Pendekatan lebih jauh, tapi dia gak peduliin. Dia terlalu fokus pada Fathur. Dia dibutakan cinta pada Fathur. Padahal dulu banyak yang ganteng dan baik hati mendekatinya. Entahlah, andai waktu bisa diulang kembali, ingin rasanya dia kembali ke masa SMA dulu dan mengubah semuanya menjadi seperti semula. Dia tidak akan mau duduk di sebelah Fathur. Dia tidak akan mau membiarkan perasaannya tumbuh dan berkembang menjadi cinta pada Fathur. Dia tidak mau kalau Fathur akan mengarah kehidupannya. Merongrongannya dengan minta uang padanya terus-menerus.

Ia juga tak sudi dijamah sama Fathur.

Aah, andai waktu bisa diputar kembali. Dan berkat melamun, kainnya selesai juga disetrika.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!