NovelToon NovelToon
Melawan Luka

Melawan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Kisah mengharukan datang dari seorang gadis yang bernama, Shafina yg dulu pernah terjerat pergaulan bebas bersama dengan kekasihnya sehingga membuat dirinya hamil di luar nikah dan melahirkan anak seorang diri.

Beruntung waktu itu ada seorang lelaki yang tak di kenal datang membantunya hingga membawanya ke rumah laki-laki yang menghamili Shafina.

Setelah berdebatan yang cukup alot dan dengan desakan Pak RT dan warga setempat akhirnya laki-laki yang bernama Seno itu yang merupakan ayah dari anak Shafina. Mau untuk bertanggungjawab.

Tapi setelah itu pernikahan Shafina dan Seno melalui banyak ujian dan cobaan yang datang dari orang tua Seno yang tidak merestui hubungan keduanya.

Akankah gadis malang ini bisa menemukan kebahagiaannya? temukan jawabannya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 02 membawa pulang ibu dan bayinya

Di tengah suasana sore pria itu langsung membawa ibu dan bayinya itu pulang ke rumahnya, entah rasa iba atau bagaimana, pria itu tanpa berpikir panjang lagi, rumah sederhana itu mampu menjadi tempat berlindung untuk malam ini saja tidak tahu untuk hari esok, mereka berdua masih tinggal di sini atau tidak.

"Untuk sementara kamu tinggal dulu di tempatku ini," papar pria bertato itu.

"Mas, terima kasih kamu sudah baik denganku dan bayiku," ucap Shafina, sedangkan pria itu hanya diam menatap nanar wajah mahluk kecil di hadapannya itu.

Shafina mulai berjalan menuju kamar yang sudah di tunjukkan, saat ini hatinya begitu gundah memikirkan bagaimana menghadapi kenyataan terhadap para keluarganya, kalau sebenarnya dirinya sudah memiliki seorang bayi, apalagi semenjak satu bulan yang lalu kekasih hatinya itu menghilang entah kemana, padahal dia sudah berjanji ingin menikahinya, tapi apa yang di dapatkan gadis malang ini, adalah sebuah omong kosong belaka.

"Oek ... Oek ...." Suara itu tiba-tiba membuyarkan lamunannya.

"Iya, Sayang, bentar ya ibu buka dulu kancingnya," ucap ibu muda itu seraya menyodorkan sumber penghidupan dari bayinya itu.

Tidak tahu kenapa mendengar suara tangisan tersebut, pria bertato itu langsung saja, masuk ke dalam kamar. "Ada apa? Kenapa masih nangis?" tanya pria itu.

"Mas, dedek bayinya kesusahan untuk mencari putingnya, seperti belum tepat saja," adu gadis muda tersebut.

"Jangan berdiri seperti itu, cobalah sambil duduk," terang pria tersebut.

Gadis itu menuruti apa yang di katakan pria tersebut, di dalam posisi duduk seperti ini bayinya masih saja mencari-cari keberadaan putingnya, mungkin masih belum terbiasa sehingga bayi tersebut masih kebingungan, hingga pada akhirnya tangan bertato itu menyodorkan sebuah bantal, untuk di taruh di bawah bayi tersebut, untuk di jadikan sandaran, lihat saja bayi itu langsung menyusu ke puting ibunya dengan rakus.

Suara cecapan begitu nyaring di dengar mungkin karena bayi itu sudah kelaparan, sehingga meninggalkan sisa-sisa suara isaknya tadi, sambil menyedot begitu kencang sang ibu juga meringis, menahan rasa sakit di area putingnya itu, sesekali mulutnya berteriak kecil, karena tidak tahan menahan sakitnya itu.

"Kamu kenapa?" tanya pria tersebut.

"Sakit Mas," ucapnya keceplosan padahal sedari tadi sudah tertahan di bibirnya.

"Siapa ayah dari bayimu ini?" tanya pria itu dengan nada datarnya.

"Dia kekasihku, tapi dari satu bulan yang lalu dia menghilang," adu Shafina.

"Rumahnya di mana?" tanyanya kembali.

"Di jalan raya Melati," sahut gadis tersebut.

"Besok aku akan mengantarmu ke sana, untuk meminta pertanggungjawaban atas apa yang sudah dia lakukan terhadapmu," ucap pria tersebut.

Shafina seperti mendapatkan angin segar, dari jauh-jauh hari dirinya ingin meminta pertanggungjawaban terhadap keluarga laki-laki yang sudah membuatnya seperti ini, tapi niatnya urung karena pada dasarnya dia tidak mempunyai keberanian untuk mendatangi rumah tersebut, hingga pada akhirnya perlahan sang kekasih pergi tanpa adanya kejelasan.

"Apa benar Mas, mau menolongku, meminta pertanggungjawaban dari pria yang sudah menghamili ku?" tanya Shafina.

"Iya, dan ini seharusnya menjadi pelajaran untuk para perempuan di luar sana, untuk tidak mudah percaya dengan bujuk rayuan laki-laki apalagi sampai hamil seperti ini, iya kalau si laki-laki bertanggungjawab, kalau tidak? Yang di rugikan bukan hanya dirimu saja, tapi juga anakmu, pada akhirnya kalian berdua yang akan menjadi bahan olokan dari orang-orang sekitar," terang pria itu, sambil menahan rasa kesalnya.

Shafina terdiam, apa yang di katakan oleh pria asing itu ada benarnya juga, bahkan dirinya dengan gampangnya memberikan mahkotanya kepada laki-laki yang sangat dia cintainya itu, bahkan hingga saat ini laki-laki itu tak menampakkan batang hidungnya ketika buah hatinya telah lahir ke dunia.

"Ya Allah, maafkan atas semua kesalahanku selama ini, aku telah melanggar aturan yang jelas-jelas engkau benci," gumam Shafina.

Malam mulai merangkak naik ke atas, bayi mungil itu sudah terlelap dalam damainya, ibunya yang sedari tadi menyusui, kini merasakan lapar yang begitu meronta-ronta di dalam perutnya, ah rasanya begitu menyiksa, gadis muda itu nampak kebingungan sendiri, pasalnya untuk saat ini dirinya tidak ada uang sama sekali, hingga pada akhirnya langkahnya mengayun menuju ke arah dapur, dan ternyata di sini kosong tidak ada sesuatu yang bisa untuk di makan, hingga pada akhirnya hanya air putih yang dia ambil dari galon yang masuk ke dalam perutnya.

Rasanya masih tetap lapar, netranya mengedar ke segala arah, berharap bertemu dengan pemilik rumah ini, agar bisa mendapatkan bantuan, karena sejatinya, perutnya memang benar-benar keroncongan, tidak berselang lama, pintu terbuka dan tidak di sangka pria itu datang membawa beberapa kantong keresek yang berisi peralatan bayi, dan juga beberapa makanan yang dia beli di pinggir jalan tadi.

"Mas, akhirnya kamu datang!" seru Shafina yang merasa bahagia melihat pria asing itu membawa beberapa kantong keresek.

"Kamu belum tidur," ucap pria itu.

"Belum Mas, aku lapar," sahutnya penuh dengan rasa malu.

"Maaf ya sedari tadi aku lupa memberimu makan, dan ini ada makanan untukmu segera makanlah," titah pria bertato itu.

"Beneran Mas?" tanya Shafina.

"Iya, makan saja."

Mata Shafina begitu berbinar melihat dua bungkus nasi goreng di hadapannya itu, dengan cepat gadis tersebut memakan, karena sedari tadi tubuhnya sudah bergetar karena menahan lapar.

Sedangkan pria bertato itu langsung, masuk ke dalam kamar bayi mungil itu, di letakkan kantong keresek yang berisi beberapa perlengkapan bayi seperti baju, popok bayi dan bedak si bayi, serta di situ juga ada satu jarik untuk menggendong bayi tersebut, di letakkan di atas lemari kecil, pria itu begitu syahdu menatap wajah mungil kemerahan itu, sejenak dia teringat akan masa-masa kecilnya.

"Anak haram, anak haram." Kata-kata itu yang sampai sekarang masih terngiang di ingatannya.

Adli adalah seorang anak yang tidak tahu di mana keberadaan ayahnya, yang dia tahu sejak dulu ibunya selalu, berjuang sendiri dalam menghidupi dirinya, hingga pada akhirnya sang ibu meninggal di usianya yang menginjak 18 tahun. Sang ibu sempat berkata dan memberi tahu nama ayah biologisnya, tapi sayang hatinya sudah hancur hingga dirinya memutuskan untuk tidak mencari tahu keberadaan orang yang sudah memberinya kehidupan itu.

"Adek cantik, om Adli memang bukan siapa-siapanya kamu, tapi jika nantinya kamu membutuhkan bantuan datanglah, pintu hati om Adli akan selalu ada untukmu," ucap pria itu sambil mengecup kening bayi tersebut.

Adli pun langsung beranjak keluar, matanya begitu terharu, melihat seorang gadis yang baru saja melahirkan itu, terlihat begitu lahap, memakan sebungkus nasi goreng tersebut hingga pada akhirnya dirinya iba dan menyuruh gadis tersebut untuk memakan punyanya juga.

"Masih lapar, kalau masih kurang, makan satunya lagi, biar ASI mu banyak," titah pria bertato itu.

"Sudah cukup Mas, kalau dua-duanya aku makan nanti Masnya, makan apa," sahut gadis itu, meskipun dalam keadaan kelaparan dirinya masih mementingkan orang di sekitarnya.

"Udah makan saja, aku tidak apa-apa," sahut Adli.

"Gini saja Mas, sebenarnya aku masih lapar, tapi aku juga tidak ingin serakah, gimana makanan yang satu bungkus ini kita bagi jadi dua saja," pinta gadis itu sambil membagi nasi tersebut ke dalam kertas minyak miliknya yang sudah kosong.

Adli hanya terdiam dan diamnya itu mengiyakan apa yang di minta oleh gadis tersebut, hingga pada akhirnya mereka berdua makan bersama diatas lantai yang beralaskan tikar itu.

'Ibu apakah dulu setelah melahirkan Adli ibu merasa kelaparan seperti gadis yang ada di hadapanku ini,' batinnya berkata.

🌹 Bersambung .....🌹

Catatan penulis:

Selamat pagi kakak-kakak semoga kalian suka dengan kelanjutan ceritanya, selamat membaca ya dan terima kasih ❤️❤️❤️🙏🙏🙏

1
Bundanya Pandu Pharamadina
Seno semangat untuk sembuh
Bundanya Pandu Pharamadina
Safira Seni ujian kalian belum selesai juga dari mertua lucknut
Bundanya Pandu Pharamadina
orang tua yg kejam, semoga Sena Safira selalu saling mendukung dan hidup rukun damai bahagia
Bundanya Pandu Pharamadina
dengan harapan Seno suatu saat nanti tidak ingkar janji
Bundanya Pandu Pharamadina
Shafina 😢.
Adli dirimu orang baik
Bundanya Pandu Pharamadina
like
favorit
👍❤
Eha Dj
tenaga aja GK usah takut fin, masih banyak orang-orang yang sayang sama kalian berdua apa lagi ada Gilang dan Adli pasti mereka selalu membantu
CintaAfya
Bi Mina pindah saja ke tempat Shafina, kerana Shafina baru saja menjalani usaha yg dirintisnya... sekiranya Shafina pulang ke Surabaya pasti mendapat cemuhan dari Bella dan yg lain2 pastinya merasa iri hati pd Shafina..
Zahbid Inonk
Alhamdulillah d tolong warga ,, thor kasih karma ja lh orang tua Seno biar kecelakaan trs hidup nya tuh d gantung mati ga hidup pun enggan gedek banget 😡 sombong nya minta ampun d skat mat Allah juga kayanya ga bakal tobat
CintaAfya
dasar org tua gila dan tamak pd harta.. lanjut thor terus semangat utk update nya.... semakin seru...
CintaAfya: sama2 kasih thor ♥️🥰
Ayumarhumah: terima kasih banyak kakak 🙏🙏🙏
total 2 replies
Hana Roichati
lanjut thor
Ayumarhumah: iya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
CintaAfya
Thor kk beri Kopi dan vote utk Shafina dan Chantika
Ayumarhumah: Terima kasih kakak atas dukungannya, love you sekebon ❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏
total 1 replies
CintaAfya
wlpun Seno sudah menemui sang penciptanya ... ortunya masih lg bersikap egois... tanpa memikirkan perasaan menantu dan cucu mereka...
Ayumarhumah: bener bgt 😂😂😂
CintaAfya: rasa mau digertok saja kepala mereka..supaya bisa berpikir dgn waras🤣🤣🤣
total 3 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
CintaAfya
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihirojiun semoga roh Seno tenang.. semoga Shafina diberi kekuatan utk menjalani hari2nya tanpa suami tercinta... kini tinggal Shafina bersama Anak semata wayangnya Chantika dari buah cinta Seno....😭😭😭😭
Hana Roichati
lanjut thor, 💪💪
Ayumarhumah: ok kak
total 1 replies
Irene Rumbiak
Ceritanya bagus dan menarik, terimakasih penulis novel ini, tetaplah berkarya dan sukses selalu. 👍👍👍🙏
CintaAfya
semoga Seno gak papa..
CintaAfya
seno sakit apa ya thor sehingga sembunyikan kesakitannya... semoga Seno mau di rawat di rumah sakit...kasihan Shafina dan chantika Jika berlaku sesuatu kpd Seno 😭
mbok Darmi
sakit apakah seno jgn sampai mati kasihan istri dan anaknya yg ada nanti nabrina nyalahin shafina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!