Kisah perjalanan hidup dan cinta Diana, Puspita dan Edwar yang penuh kerahasian dibalik latar belakang kehidupan mereka
akankan mereka dapat menggapai cinta mereka dan berakhir bahagia. yuks
ikuti kisahnya .
para readers yang baik, ini adalah novel pertamaku jadi maaf kalau banyak salah salah kata. happy reading 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SeVi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenangan
Saat ini jam menunjukkan pukul 5 sore. Saatnya Puspita pulang kerumah, namun sebelumnya dia harus menjemput Nindi putri kecilnya di tempat bibi sun. Seorang wanita tua yang menjadi pengasuh Nindi dari ni di bayi. Maklum, Puspita tinggal seorang diri di kota besar ini. Ayah ibunya telah lama tiada dan dia pun tak ada saudara Krn dia hidup merantau dikota K ini. bibi Sum sudah dianggap ibu oleh Puspita kena dia mengenal BI sum darai awal dia menikah dengan suaminya.
Saat itu mereka menyewa sebuah rumah kontrakan diawal pernikahan Puspita dan suami dan kebetulan sekali pemilik kontrakan adalah bi sum. Selama tinggal disana mereka menjadi akrab karna sikap Puspita dan suami yang selalu ramah terhadap tetangga sekitar membuat mereka mudah terkenal. Namun hanya 2 tahun saja mereka tinggal dilingkungan itu karna suami Puspita akhirnya bisa membeli rumah walau sederhana dideket perkotaan. Dan hingga saat ini Puspita masih tinggal dirumah pembelian suaminya tersebut bersama putri kecilnya Nindi.
"Assalamualaikum bi sum?" sapa Puspita saat mau memasuki rumah bi sum sambil melihat kanan kiri berharap Puspita dapat menemukan putri kecilnya.
"Nindi... Nindi...." kembali Puspita bersuara setelah beberapa menit tidak ada sautan dari bibi Sum. Dan tak lama terdengar teriakan dari belakang rumah bibi Sum
"bunda...... Nindi dibelakang" terdengar suara Nindi yg sedikit cedal dari arah belakang rumah bibi Sum. Ternyata nindi dan bibi sum sedang panen rambutan, buah kesukaannya Nindi.
"eh... Ada nak Puspita, tunggu sebentar lagi ya, nih Nindi dari tadi ngerengek minta rambutan, baru bisa diambilak sekarang karna Rono baru pulang kerjanya" ucap bibi sum sambil mengambil buah rambutan yang telah jatuh ketanah setelah Rono jatuhkan dari atas pohon.
Rono adalah anak tetangganya bi sum, maklum bi sum anak anaknya pada jauh semua, jd sehari hari dia hanya ditemani para tetangga saja dan tentunya dengan Nindi juga. Lalu Puspita pune cari kantong plastik agar bisa menampung rambutan untuk dibawa pulang nindi nantinya.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya rambutan untuk Nindi pun siap untuk dibawa dan akhirnya Puspita pamit sama bibi sum untuk segera pulang karna hari sudah hampir magrib. Disepanjang perjalanan pulang Nindi terua saja bercerita akan kegiatan dia seharian bersama bibi sum dirumah bibi sum. Anak kecil itu sungguh cerewet sekali kalau bercerita, apa saja dia ceritakan seolah tiada habis habisnya cerita yang dia ceritakan membuat ni di selalu tersenyum akan ulah putrinya itu.
" Bunda, nanti sampai rumah rambutannya dikupaisn segera ya, nindi mau makan sambil nontn kartun" celoteh nindi
" iya sayang .., tapi makannya jangan banyak banyak ya, nanti nindi sakit loh." jawab Puspita dengan mengelus pipi putrinya.
"ok bunda" jawab Nindi sambil tersenyum
Sesampainya dirumah. Nindi langsung dimandikan oleh Puspita tidak lupa setelah itu dia menyiapkan makan malam untuk mereka berdua dan setelahnya Puspita mengupaskan buah rambutan untuk cemilan nindi saat anak itu nonton film nantinya. Karna seperti hari hari biasanya, setalah maka malam Puspita dan Nindi akan berada diruang tv, disana Puspita akan melanjutkan pekerjaannya yg belum selesai ditemani nindi yang asyik dengan film kartunnya. Dan terkadang Puspita hanya menemani nindi nonton disaat tidak ada pekerjaan kantor yang harus dibawanya pulang kerumah.
Drrrrrrt
Drrrrrrt
Drrrrrrt
Tiba tiba suara hp Puspita berbunyi dan ternyata ada pesan dari kepala marketing yang memberikan tugas kepada nindi
[selamat malam ibu Puspita, saya Ririn, saya ingin menginfokan kalau kerjasama antara N's dan Sniv sudah deal, dan Minggu depan perwakilan dari Sniv akan menemui pak Handoko untuk menandatangani kontraknya diperusahaan N's, jadi diharapkan ibu bisa mengecek dulu proposal perjanjian yang akan saya kiri kan sebelum sampai dimeja bapak ya Bu]
Seperti itulah kira kira pesan yg diterima oleh Puspita
[Baiklah, nanti akan saya periksa, tolong segera dikirmkan saja dulu ke email saya ya Bu] balas Puspita.
Dan tak berapa lama Puspita mengecek email-nya dan di pun mulai memeriksa proposal pengajuan tersebut agar tidak ada kesalahan lagi ketiga sudah diatas meja pimpinan
Sangking asiknya dia memeriksa proposal, Puspita tak menyadari kalau nindi sudah tertidur pulas di sofa, dan karna hal itu diapun tidak melanjutkan kegiatannya karna ingi. segera masuk kamar bersama putrinya dan beristirahat. Sedangkan pekerjaan yang tadi dia tinggalkan dahulu karna biasanya dia akan lanjut besok paginya sebelum dia berangkat ke kantor.
Keesokkan paginya diapun bangun kesiangan sehingga dia tak sempat lagi memeriksa proposal yang tadi malem belum dia selesaikan. Tapi karna dia pikir Minggu depan harus selesai jadi dia menundanya dulu karena pagi ini dia sangat telat kekantor. setelah membeli sarapan Puspita langsung mengantarkan nindi kerumah bibi sum baru dia kekantor. Dan karna hal itulah yang membuat dia hampir menabrak orang. Syukurnya yang ditabrak tidak marah marah karna dia juga merasa bersalah atas peristiwa kecelakaan. Itu, Bahkan wanita yang ditabraknya itu mau mengganti rugi atas kendaraan Puspita yang lecet. tapi Puspita me Olak karna gadis itupun menolak untuk dibawa berobat, alhasil mereka hanya saling tukar no telpon saja untuk jaga jaga kalau ada apa apa kedepannya nya.
ya.... Yang ditabrak Puspita adalah Diana, anak dari bos nya sendiri. Namun karna Diana tidak pernah kekantor ayahnya dan Puspita juga baru bekerja sela 2 tahun ini jadi mereka tidak saling mengenal.
Sesampainya dikantor Puspita langsung ke mejanya untuk menyiapkan segala keperluan atasannya sebelum pak Hartono dateng. Pagi ini Puspita berencana ingin melanjutkan mengoreksi proposal kerjasama antara N's dan Svin agar segera selesai sebelum ia pulang kerja nanti sore.
[Edwar Riandi.... sepertinya aku kenal dengan nama ini, semoga bukan orang yang sama] batin Puspita saat dia melihat nama penanggung jawab dalam proyek yang akan dikerjakan oleh dua perusahaan dalam proposal yang sedang Puspita periksa itu. Dan karna Puspita pikir hanya nama saja yang mirip dia tidak ambil pusing dengan hal itu. Puspita terus melanjutkan pemeriksaan proposal tersebut hingga waktu makan siang tiba.
Dertttt.....
Dertttt......
Derttt......
Suara telpon dimeja Puspita berbunyi, ternyata ada panggilan dari tun Hartono yang memberikan perintah kepada Puspita untuk membeli makan siang untuknya direstoran langganan. Setelah itu Puspitapun ijin keluar kantor untuk membelikan makanan untuk atasannya tersebut.
Puspita berangkat dengan mobilnya menuju restoran yang memakan waktu hampir 20 menit. Saat dia mengendarai mobil dia melihat ada rambutan di kursi penumpang disampingnya, ternyata rambutan itu terjatuh saat kemarin malem dia bawa masuk kerumah bersama Nindi. [Rambutan ini kesukaan Nindi sekali seperti kesukaan dia] batin Puspita
Puspita pun jadi teringat saat dia kuliah dulu, dia mengenal seseorang yang sangat menyukai rambutan juga. Sangking sukanya kalau musim rambutan tiba dia selalu membelikan rambutan untuk seseorang dari masa lalunya itu.
"wah.... Banyak sekali rambutannya, aku suka sekali dengan buah ini" ucap seorang pria kepada Puspita. Saat itu mereka sedangkan ada disebuah rumah teman mereka yang kebetulan hari itu mereka belajar kelompok untuk menyelesaikan tugas dari dosen.
"Kamu suka rambutan ya, dikampungku banyak sekali buah buah ini dihalaman rumahku, kapan kapan ikutlah aku pulang kampung ya Andi" ucap Puspita.
Ya... Andi dan Puspita adalah temen satu universitas dan mereka berteman sejak awal masuk kuliah dan karna kedekatan mereka, Andi dan Puspita selalu dijodohkan agar menjadi sepasang kekasih, namun baik Andi ataupun Puspita mereka selalu bilang kalau mereka hanya bersahabat saja, walau mereka pada kenyataannya masih sama sama single alias tidak punya pacar sampai mereka lulus kuliah.
"Ok! pasti suatu saat aku akan ikut deh" jawab Andi
"huft..... kenapa jadi inget dia sih" guman Puspita. setelah itu Puspitapun melajukan mobilnya untuk segera membeli pesenan atasannya itu lalu kembali kekantor dengan segera karna jam 2 ini dia harus menyiapkan meeting.
Sore hari saat pulang seperti biasa Puspita akan menjemput Nindi dahulu dirumah Bi sum barulah dia akan kembali kerumah untuk beristirahat. Seperti itulah rutinitas Puspita setiap harinya. Hari harinya hanya disibukkan bekerja dan mengurus Nindi saja. terkadang dia merasa lelah akan semua ini karna tidak mudah menjadi single mom dikota besar. Harus menjadi ayah dan ibu untuk putri kecilnya. Tapi dia selalu menyakinkan diri bahwa dia mampu karna ini adalah keputusan yang telah dia ambil oleh karna itu dia tak boleh menyerah dn selalu semangat untuk putri kecilnya Nindi.