NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Mantan Istri

Mengejar Cinta Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Razi Maulidi

Arumi Yudistira seorang wanita yang penyabar. setiap ada masalah dalam rumah tangga selalu dia hadapi dengan sabar.

akan tetapi, untuk masalah kali ini tidak bisa membuat Arumi untuk lebih bersabar lagi. Hingga Arumi memilih untuk pergi meninggalkan suaminya yang tak kunjung ada perubahan.

lalu bagaimana reaksi Gibran iskandar yang mengetahui istrinya pergi meninggalkan nya?

Akankah Gibran mengejarnya? atau membiarkan nya?

yuk simak kisah ini sampai habis yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razi Maulidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. Dua

Bab2.

"Kamu sudah datang, nak?" tanya bibi kontrakan yang tidak lain adalah bibinya sendiri yang merupakan adik sepupu dari ibunya.

"Iya, bi. Maaf, baru datang malam begini," jawab Arumi yang merasa tidak enak.

Bibi pun menarik tangannya lalu membawanya ke dalam rumahnya.

"Kamu pasti belum makan kan? Ayo, kita makan." ajak sang bibi.

Arumi mengangguk pelan. Lalu melangkah ikuti bibi ke meja makan dekat dapur.

"Seharusnya sudah dari dulu kamu pisah dengan nya. Lelaki seperti dia tidak pantas di ampuni." ucap bibi lagi di sela sela makan.

Arumi diam dan tidak menanggapi ucapan bibi. Dia memilih untuk melanjutkan makannya.

Tak lama kemudian, mereka pun selesai makan.

"Maaf, Bi. Ar nggak bisa tinggal bersama bibi. Ar akan tinggal di kontrakan saja, lagian kita juga dekat kan? Aku tau kondisi bibi bagaimana, aku paham bi." ucap Arumi yang menolak halus ajakan bibinya.

Bibi tersenyum melihat keponakan nya sudah dewasa dan mandiri. Ia membiarkan Arumi tinggal sendirian di rumah kontrakan nya.

Bibi Nur dan Arumi pun berangkat ke rumah kontrakan yang kosong. Bibi membuka pintu itu.

Cttttt...

Decitan pintu itu membuat Arumi tidak tahan dan nyaman.

"Bibi sebentar, Ar ambil minyak dulu. Pintunya sangat berisik bi." ucap Arumi yang kemudian berlari ke rumah Bibi dan mengambil sedikit minyak goreng di dapur.

Tak lama kemudian, Arumi kembali dengan membawa minyak di tangannya. Arumi segera meneteskan minyak di engsel pintu itu.

"Ini baru oke bi," ucap Arumi.

"Ini kamar sudah Bibi bersihkan. Bajumu juga sudah Bibi siapkan ke lemari. Ini kasur untukmu." ucap Bibi dengan senyuman sumringah.

"Terimakasih Bibi, Bibi baik banget sama Ar." jawab Arumi sembari memeluk bibinya.

"Sudah seharusnya Bibi begini. Kan kamu juga anak Bibi." jawab Bibi yang membalas pelukan Arumi.

Bibi pun pamit pulang ke rumahnya. Setelah bibinya keluar, Arumi pun merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk. Dan tak lama kemudian Arumi pun tertidur.

\*\*\*

Tok.. Tok.. Tok..

Arumi tersentak ketika pintu kamarnya di ketuk dari luar.

Arumi bangkit dan membuka pintu dan ternyata bibinya datang membawa sarapan untuknya.

"Baru bangun, nak?" tanya Bibi.

"Iya, bi. Aku dikejutkan oleh ketukan Bibi." jawabnya santai sambil masih mengucek matanya.

"Hari sudah pagi, sana cuci dulu mukamu."

Arumi mengangguk dan bangkit ke kamar mandi.

Hampir 30 menit dirinya di kamar mandi, Arumi juga masih di kejutkan oleh sang Bibi.

"Kenapa? Ayo, masuk dan sarapan." tanya Bibi.

"Bibi kok masih di sini nungguin Arumi?" tanya Arumi yang heran.

Bibinya tersenyum dan mulai menyuapi Arumi makan. Pagi itu, Arumi makan yang di suapin bibinya. Rasanya sungguh nikmat, sama seperti rasa tangan ibunya. Tanpa terasa air mata Arumi sudah di pelupuknya dan menetes begitu saja.

"Loh, nak. Kenapa kamu nangis?" tanya Bibi merasa panik dan menyeka air matanya.

"Tidak ada bi, aku hanya terharu saja. Melihat Bibi menyuapiku dan memberiku kasih sayang berasa seperti ibuku sendiri. Aku teringat ibu, bi."

Bibi Nur juga ikut meneteskan air mata. Kakaknya memang sangat baik. Terkadang mereka berpikir. Kenapa orang sebaik ibunya harus di ambil secepat itu oleh yang Maha Kuasa.

"Besok saja kita pergi berziarah ke makam ibumu ya, nak." ujar Bibi sambil kembali menyuapi Arumi makan.

Terlihat. Para penghuni rumah kontrakan lain melihat ke dalam rumahnya Arumi.

Pintu yang terbuka lebar, sangat jelas terlihat bahwa ibu kontrakan sedang menyuapi orang baru pindah semalam.

"Ehh lihat deh, ibu kontrakan kok suapin orang baru itu sarapan sih? Padahal baru semalam wanita itu masuk ke sini." tanya seorang wanita pada wanita lain yang juga penghuni rumah kontrakan Bibi Nur.

"Iya, ya. Dasar wanita nggak punya malu. Baru datang udah cari perhatian dari ibu Nur." tukas ibu ibu yang lainnya.

Pagi itu, di pekarangan rumah kontrak ibu Nur sudah di penuhi dengan gosip yang menyengatkan di dengar.

"Heh! Ada apa ini? Pagi pagi kok sudah pada bergosip. Udah, bubar bubar sana." bentak buk Nur yang baru melihat di luar rumah sudah rame rame berkumpul.

"Ibuk yang ngapain di dalam sana. Iya, dia memang orang baru di sini. Tapi bukan berarti dia bisa di manjain oleh ibuk. Untuk apa! Untuk dapat gratis gitu."

Arumi yang mendengar itu hanya diam tanpa menjawab apapun. Dirinya memang sudah dalam masalah.

"Dia itu keponakanku. Memang salah aku memanjakan nya. Dia ingin mandiri itu sebabnya dia tidak mau tinggal di rumahku tinggal bersamaku. Dia disini juga bayar sewa sama seperti kalian. Jangan enaknya ngomong kalian!" bentak Bibi Nur dan mengusir orang-orang itu.

Semua ibu ibu itu membulatkan mulutnya berbentuk Ooo...

"Maafkan kami buk. Kami kira wanita itu hanya ingin cari perhatian ibuk, makanya berpura-pura sedih begitu." jawab salah satu ibu di sana. Yang rumahnya bersampingan dengan rumah milik Arumi.

"Makanya. Jangan di bawa gosip. Seharusnya tanya dulu kepastiannya. Dia itu anak dari kakakku. Iya, seharusnya dia bisa tinggal bersamaku. Tapi dia sendiri yang ingin mandiri makanya aku biarkan saja dia mandiri." jawab Bibi kemudian.

Bibi lalu melangkah ke arah Arumi.

"Nak. Seperti inilah kondisi rumah kontrakan. Harap di maklumin. Kamu kan belum pernah tinggal di kontrakan. Ini semua tetangga kita, nak." ujar Bibi yang mengelusnya.

"Iya Bibi, aku maklumi kok. Tidak apa apa. Mungkin aku hanya belum terbiasa saja. Lama kelamaan pasti terbiasa kok." jawab Arumi sekenakan saja.

Semua penghuni itupun bubar ke rumah masing-masing. Arumi tampak sibuk bersiap pagi ini.

"Loh nak, kamu mau kemana pagi pagi begini?" tanya Bibi Nur yang kaget melihat keponakannya yang sudah rapi.

"Bagaimana bi, penampilan ku? Aku mau kerja bi. Lagian kan di rumah terus suntuk bi, stress juga." jawab Arumi dengan senyum senang yang kemudian berubah menjadi mulut monyong.

"Tidak apa apa, udah sana berangkat. Tenangin dirimu dulu." jawab Bibi lagi dengan santai.

Arumi pun pamit dan bergegas pergi. Tampak di sana sudah ada yang menunggunya.

"Heh kamu! Tadi chat gw bilang nggak masuk kerja. Ini lo udah datang. Gimana sih lo?!" ujar Mika yang super cerewet itu.

"Heheh.. Aku nggak jadi libur. Pikiran gw lagi mutar ini. Seharusnya gw sih istirahat, cuma bingung juga mau ngapain dirumah. Makanya gw datang ke sini." jawab Arumi.

Semua para staf di sana tampak senang begitu Arumi datang ke perusahaan itu. Arumi di sana berteman baik dengan semua para karyawan hingga membuat pak CEO takjub padanya.

Sering kali pak CEO kirim bunga dan juga makanan untuknya. Arumi hanya menerimanya saja. Ia pikir ini hanya sebatas bos dan bawahannya saja. Lagian pak CEO tidak bicara macam macam gitu. Arumi anggap itu biasa biasa saja.

BERSAMBUNG...

Yuk lanjut bab 3..

1
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
semangaaat,,,,,,arumi dan pak alex cepet nikah aja,,,,kebih baik di cintai arumi,,dari pada mencintai,malah di selikuhi ber kali2,,,jangan mengulangi ke salahan yang sama,,hanya keledai yang jatuh di lubang yang sama,,,,
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
semoga gibran introspeksi diri
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
semangaaat ,,,cepet nikah aja sebelum ada belatung2 yang jahat
Razi Maulidi: heheh,, seperti gak sabaran nih.. belatung memang ada kk dan selalu ngeganggu saja😂😂
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
udah thor buat arumi dan pak alex menikah saja,,,jangan bodoh arumi,,masih mengharap kan mantan gila mu....
Radya Arynda
lebih baik kamu terima aja arumi,,dari pada kembali sama mantan mu yang ngak ber guna,,,bodoh kalau kamu menyia2,kan pak alex
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
sudah terima saja arumy,,jangan kembali pada sampah seperti mantan suami mu....
Radya Arynda
cepet nikah sama pak alex aja
Radya Arynda
alhamdulillah,,,,semogah kamu selalu baik2,saja arumy
Eriani Eriani
kok nggantung lagi
Razi Maulidi: gantung gimana sih bund...
total 1 replies
Maryati
kyk'a bakalan bucin tuh pak Alex....
Razi Maulidi: sepertinya.. yuk simak kelanjutannya..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
Arumi kan masih sah istri orang ko ,di biarkan di peluk lelaki lain
Razi Maulidi: mungkin terbawa suasana kali kk🤣🤣
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
lihat tu ,kelakuan tunangan mu itu
Razi Maulidi: heheh. iya tuh kk..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
salam thoor
Radya Arynda: semangaaat arumy semogah kamu mendapat kan yang lebih baik dari suami yang doyan selingkuh
Razi Maulidi: salam kembali kkak 🥰🥰.. terimakasih sudah mampir baca. semoga betah kkak. yuk di lanjut baca.. 🥰🥰😘
total 2 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Farida@hidayu🇵🇸
lanjut.. menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!