Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2
Sepulang sekolah Sekar berjalan sendirian sepanjang trotoar karena rumahnya masih berada di kategori dekat dan bisa di tempuh dengan berjalan kaki. Selain itu Sekar tidak suka menggunakan angkutan umum karena ia tidak ingin bertemu banyak orang. Sekar sendirian karena tidak ada temannya yang rumahnya searah dengannya. Sekar tidak mempermasalahkan hal tersebut karena ia nyaman sendirian. Namun yang menjadi masalahnya entah mengapa hari itu hujan turun tanpa aba-aba. Langit yang tadinya biru kini mendung dan turun hujan yang deras.Sekar berlari menuju halte terdekat untuk berteduh.Ia menepis seragamnya yang terkena air hujan sewaktu ia berlari menuju halte.Sekar duduk dalam kedinginan karena tidak menggunakan sweater.Karena bosan,ia mengeluarkan sebuah buku bersampul coklat dari tasnya dan mulai menulis puisi. Sekar tidak pandai menulis puisi namun ia merasa apa yang ia tuangkan akan mewakili seluruh perasaannya.Suara motor berhenti didekat halte dan dua remaja menggunakan seragam putih abu berlari kecil menuju halte.Sekar menghentikan sejenak kegiatannya untuk melihat siapa yang baru berteduh di halte itu bersamanya.
"Eh Sekar, udah lama?" tanya Bella yang menggunakan sweater kebesaran milik Raka yang kini berdiri di sebelahnya dengan seragam yang basah kuyup.Sekar menjawab dengan anggukan dan menatap mata Raka yang juga menatapnya.
"Sendirian aja Kar?"tanya Raka
"Iyah"
"Sayang tolong dong tas aku kayaknya basah deh " Bella meminta Raka untuk menepis air di tasnya yang mengalihkan pandangan mata Raka yang tengah menatap Sekar.Yapp Raka dan Bella pacaran kurang lebih 2 tahun. Mereka cukup menjadi pasangan favorit di sekolah itu. Bagaimana tidak Raka yang tinggi dan manis sangat serasi dengan Bella yang cantik dan lembut. Aneh bukan sih ada laki-laki yang bucin dengan pacarnya dan berjuang mati-matian memenangkan hati perempuan lain.Sekar kembali menulis pada bukunya tanpa menyadari ada yang aneh pada hatinya.Rasanya ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Raka bukan hanya memujanya. Senyuman indah Raka bukan hanya untuknya . Dan tatapan teduh Raka bukan hanya untuknya seorang. Akhir-akhir ini ia mulai merespon Raka karena ia merasa ada sebuah rasa untuk Raka dalam hatinya. Akan ada waktu tersendiri baginya untuk selalu memikirkan Raka yang selalu memperlakukannya dengan baik. Entah itu memprioritaskan dirinya dalam beberapa urusan ataupun menatap dirinya dalam waktu yang sangat lama. Semua itu membuat Sekar luluh .Perempuan mana yang tidak akan luluh jika selalu dirayakan oleh laki-laki yang tidak memiliki status apapun.Hujan sudah reda namun Sekar sudah tenggelam dalam dunianya.
"Duluan ya Kar" teriak Bella sembari berlari dan melambaikan tangan kepada Sekar yang masih duduk yang menyadarkan Sekar dari lamunannya dan menatap sekeliling.Hujan sudah reda pikirnya.Sekar hanya balas melambaikan tangan pada gadis yang tersenyum manis ke arahnya. Raka hanya menatap sekilas ke arah Sekar dan melajukan motornya meninggalkan Sekar seorang.
...****************...
82 ...761 :Malam Sekar
Sekar mendapat pesan di whatsApp nya dari nomor yang selama ini selalu mengirimnya pesan namun ia enggan untuk menyimpan nomor tersebut.
Sekar : Iy
82 ...761: Udah makan?
Sekar : Udah
82 ...761: Gue pinjam catatan mtk lo besok yah
Sekar : Iyah boleh
82 ...761: Ok.Goodnight Sekar ⚘️
Sekar: Goodnight Raka
Sekar menutup handphone nya. Raka selalu menghubunginya setiap hari. Entah itu hal penting atau hal random apapun. Intinya tiada hari tanpa pesan dari Raka. Sekar curiga Raka menaruh hati padanya . Namun dilihat dari sikap Raka yang friendly, Sekar menjadi ragu. Ia juga tahu pasti Raka sudah memiliki pacar. Jadi ia hanya salah satu dari bagian pertemanan Raka yang memang sangat menyayangi perempuan.
Room chat XII IPA 3
Caca: Guyss attention please!!
Aldi: Apasih
Yaya: why?
Sena: Kenapa Ca?
Raka : Ada apa Caca
Lia : Ih guys tunggu dulu ada yang tau cwo aku. dimana?
Rian: Gaje
Yaya : Yee dicari aja trus si Davi. Noh tadi gue liat di jalanan lagi ngamen.
Lia: Sirik aja ih
Caca : Jangan ada yah yang pura"nggak liat chat aku malam ini!!!!!Besok batas akhir semua pada ngumpul uang kas . Awas aja lo pada lupa....
Caca :Idih pada ngilang . Awas aja lo semua.
Pagi harinya,Sekar sedang mengikat tali sepatunya di teras rumah.Ibunya keluar dan memberikan segelas susu.Sekar meneguk susunya cepat karena takut terlambat.
"Terima kasih ma" Sekar mengecup pipi ibunya dan melambaikan tangan.
"Pagi Sekar"
Sekar dikejutkan dengan Raka yang duduk tenang di atas motornya dan tersenyum ke arahnya. Sekar mengerutkan keningnya.Untuk apa Raka berada di rumahnya sepagi ini.
"Kenapa Ka?" Tanya Sekar yang masih bingung dengan kehadiran Raka.
"Apa lagi. Aku kesini mau jemput kamu. Ayok" Sahut Raka enteng.
"Aduh nggak deh Ka,kamu duluan aja" Tolak Sekar yang tidak ingin menimbulkan masalah dengan berangkat sekolah dengan Raka yang akan menjadi perbincangan hangat di sekolah nanti.
"Udah ayo Kar, aku udah ijin kok sama Bella mau berangkat sama kamu"
Karena waktunya sudah terpotong untuk meladeni Raka, Sekar jadi menimbang kembali tawaran Raka. Pada akhirnya ia memutuskan untuk menerima tawaran Raka .
"Kamu udah sarapan Kar?" Tanya Raka sedikit berteriak agar suaranya bisa didengar oleh Sekar.
"Hah?Apaan Ka"
"Kamu udah sarapan"
"Ohh iyaa"
"Bagus deh"
"Hah?"
"Nggak Sekar"
"Apasih Ka?"
"Hahahahahha ya elah Kar budeg juga lo ya"
Sekar memukul bahu Raka karena kesal tertawai dan di ledek oleh lelaki itu.
"Iya-iya maaf abisnya kamu budeg sih"
"Ya salah kamu juga Ka, makanya kalau ngomong itu yang jelas"
"Iya deh iyaaa salah aku"
Mereka tiba di sekolah tepat waktu. Sekar berjalan lebih dulu setelah mengucapkan terima kasih kepada Raka. Eits bukan Raka namanya kalau tidak usil.Dia mengejar Sekar dan menarik ikat rambut Sekar yang membuat gadis itu langsung menoleh dan siap untuk marah.
"Rakaaaaa" teriak Sekar yang membuat semua murid melihat ke arahnya.
Raka yang menyebabkan masalah hanya cengar cengir tidak merasa bersalah.
"Ih sumpah ya, kamu itu jahat banget"omel Sekar sembari memukul Raka yang berusaha menghindar dan melarikan diri. Sekar tidak suka rambutnya berantakan. Ia akan menghabiskan banyak waktu untuk menata rambutnya agar kelihatan menarik dan tetap rapi. Tapi pagi ini rambutnya harus berantakan karena tangan usil Raka. Sekar mengejar Raka yang berlari menuju kelas.
"Eh eh eh ada apa nih pak ketua,datang-datang udah ngos-ngosan gitu " Sapa Adit yang hampir saja tertabrak oleh Raka.
"Ada mak lampir ngamuk Dit"Raka buru-buru berlindung di belakang punggung Adit yang masih kebingungan.
"Kenapa dah ini anak aneh banget" gumam Adit yang tidak paham.
"Rakaaaa!! Ih sini lo" teriakan itu membuat Adit membulatkan kedua bola matanya dan berbalik untuk kabur namun ditahan Raka yang masih berlindung di belakang punggung nya.
"Ka,gue nggak mau ikutan yah.Awas ih tugas matek gue belum kelar.Gue masih butuh ni mak lampir" bisik Adit dengan penuh penekanan pada Raka yang hanya meringis.
"Udah lah Ka, aku males sama kamu" bukannya marah dan memukul Raka,Sekar langsung ngambek dan membuang mukanya di hadapan Raka dan Adit yang masih mematung.
Lengkap sudah kesialan mereka.Sekar tidak akan berbagi jawaban tugas matematika nya kepada dua bocah itu.