NovelToon NovelToon
Floating Destiny

Floating Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Dunia Lain / Masuk ke dalam novel / Penyelamat
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis aetna

Astin. Seorang siswa academy pahlawan peringkat bawah dengan reputasi buruk.

Menyadari dirinya pernah memiliki kehidupan lain. Ia mulai mengetahui tentang kebenaran dunia ini. Dari awal sampai menuju akhir.

Ia yang mengetahui masa depan mencoba merubah garis takdir yang akan menimpa diri beserta orang di sekitar.

Mencoba menyelamatkan. Menghindari tragedi. Dan mencegah akhir dari dunia.

Semoga saja. Dia dapat memanfaatkan semua pengetahuan itu. Jika tidak? Semua hanya akan binasa.

1000 kata per bab. Update? Kalau mood saja.

Lagu : Floating Star. (Kirara).

Lirik : Nemuri no... awa yuki... owari no yume wo miyou wo...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis aetna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memastikan.

...Cerita berlanjut....

Episode dua.

Sinar putih, menyelinap masuk melewati celah tirai jendela. Astin memicingkan mata ketika pandangannya sedikit tersilaukan.

Merenung. Menatap langit-langit. Berpikir tentang informasi yang ia dapat hari lalu.

Apakah semua itu benar adanya? Rasa gelisah menyelimuti diri di pagi hari yang cerah ini.

Astin segera beranjak dari tempat tidur empuk nan mewah untuk mengusir semua keraguan. Kemudian...

Tok tok tok.♪.♪.♪

Suara ketukan terdengar dari balik pintu mewah kamar asrama. Disusul suara merdu wanita yang agak teredam.

"Tuan muda, apakah anda sudah bangun?"

"Masuklah."

Seorang gadis berumur awal dua puluh yang mengenakan seragam pelayan menyambut dengan senyuman manis.

Tetapi Astin tidak membalas senyuman indah itu. Ia hanya merentangkan tangan, ketika gadis cantik dengan rambut cream mocca disanggul rapi di hadapannya mulai melucuti pakaian tidur yang ia kenakan.

"Marika, apa kamu sudah menyiapkan sesuatu yang aku minta?"

"Sudah tuan muda. Tetapi... Apakah anda benar-benar akan melakukan pertarungan dengan keadaan seperti ini?"

Astin hanya menarik perban putih yang melingkari kepalanya untuk menjawab pertanyaan Marika.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Mata amber Marika memperhatikan kepala Astin dengan seksama. Ia bernapas lega, melihat luka di kepala tuan mudanya sudah pulih sepenuhnya. Tetapi rasa khawatir dalam benak Marika masihlah ada.

"Walau begitu, bukankah lawan tuan muda sangat kuat? Saya khawatir kalau anda sampai terluka, bahkan setelah anda mengalami..."

Astin menggapai lembut pipi putih nan halus Marika, sembari sedikit mengelus bibir cream cerah mungilnya.

"Kamu tidak perlu khawatir, aku sudah cukup melakukan persiapan. Kamu hanya perlu melakukan apa yang aku minta sebelumnya."

Marika sedikit memejamkan mata, menikmati sentuhan lembut tuan mudanya. Dan ia hanya bisa menjawab patuh sebab hatinya sudah dibuat luluh.

"Baik tuan muda."

Kemudian ia lanjut melucuti pakaian Astin, sembari tersenyum manis, ketika Astin mulai mengelus lembut kepalanya.

Setelah pakaiannya dilucuti, Astin segera beranjak menuju kamar mandi. Bersama Marika yang juga mulai melucuti seragam pelayannya.

.

Selepas memandikan dan merapikan tuan mudanya, Marika menyerahkan sebuah kotak kecil.

"Silakan tuan muda."

Seringai nampak pada wajah Astin. Melihat sesuatu yang berkilau indah dari dalam kotak tersebut.

"Bagus."

Ya, ada satu cara untuk memenangkan pertarungan yang mustahil, yaitu dengan berbuat curang.

'Artefak'. Jika kamu tidak memiliki kekuatan sendiri, maka manfaatkan apapun yang ada di sekitarmu.

Lelaki dalam ingatan Astin juga memiliki prinsip demikian.

Dia melakukan berbagai macam cara dan menggunakan beragam peralatan untuk menghabisi musuh-musuhnya.

Astin memiliki pengetahuan tentang berbagai macam artefak. Walau penggunaan artefak untuk murid tahun pertama masih sangat dibatasi oleh pihak academy, tetapi Astin dapat mengelabui sistem keamanan academy dengan keahliannya tersebut.

Astin melepas cincin emas putih berhias permata amethyst yang melingkar di jari manis tangan kirinya.

Menggantinya dengan cincin berwarna platinum dengan ukiran indah ini.

"Dengan begini aku tidak perlu khawatir kehabisan energi."

Ya, cincin platinum tersebut dapat menyerap partikel energi di sekitar dengan lebih cepat, dibanding penyerapan energi secara alami.

Dengan skill milik Astin yang hanya sedikit mengonsumsi energi, dia dapat melancarkan serangan yang berkesinambungan.

Masalah berikutnya adalah senjata. Astin mengambil sebuah Revolver berwarna putih platinum, dari dalam kotak perak yang ia letakkan di atas meja belajarnya.

Ini juga memiliki desain yang indah. Tetapi jeda waktu di setiap bidikannya tidak cukup singkat. Akan percuma memiliki cukup pasokan energi untuk mengaktifkan skill secara beruntun,

Tetapi perantara yang dimiliki tidak mampu mengatasinya. Untuk menutupi jeda waktu tersebut Astin harus merubah gaya bertarung.

Biasanya dia hanya akan menyerang dari belakang, sembari dilindungi oleh murid yang berada di garda depan.

Namun setelah mendapat ingatan dari kehidupan lain? Astin memutuskan...

.

Setelah selesai bersiap, Astin beranjak menuju stasiun kereta api yang berada di depan gedung asrama. Bersama dengan Marika yang mengikuti di belakang sembari membawakan tas miliknya.

Berbagai pandangan serta bisikan mulai mengarah padanya. Bukan saja sebab penampilan Astin yang mencolok dan membuat hampir semua gadis terpesona melihatnya.

Rumor buruk tentang dirinya yang suka bermain wanita juga sudah menjadi obrolan pokok bagi para murid.

Terutama para murid laki-laki yang biasa menatap dengan pandangan iri. Saat melihat banyak wanita serta gadis di sekitar Astin.

Astin yang sudah terbiasa, hanya berjalan dengan santai tanpa menghiraukan sekitar. Dan menaiki kereta api bersama Marika, menuju di mana gedung utama academy pahlawan Hygea berada.

*

"Berengsek! Apa kemarin kamu benar-benar berniat melecehkan Alisha?!"

Di lorong academy yang masih cukup sepi. Seorang gadis dengan rambut merah menyala mencegat sembari mengutuk Astin.

Astin yang tiba-tiba mendapat perlakuan kasar lantas merasa kesal. Namun ia tidak dapat bertindak kasar pada gadis ini tanpa sebuah alasan. Untuk saat ini Astin harus menahan diri.

Astin menundukkan kepala. Melipat rapi tangan kanan di dada. Kemudian berkata dengan nada sopan.

"Salam sejahtera putri Cassanova. Jika saya harus menjawab pertanyaan anda, saya sama sekali tidak memiliki niat buruk seperti itu terhadap Alisha."

Ya, dia memiliki status lebih tinggi dari Astin. Seorang putri dari kerajaan yang cukup besar. Akan menjadi masalah, jika Astin memulai perselisihan terlebih dulu.

"Pembohong! Aku sudah mendengarnya sendiri dari Edwin. Tidak cukup kamu diabaikan oleh Alisha. Bukannya menyerah, sekarang kamu berniat menyentuh nya...!"

Dengan penuh emosi, gadis di hadapan Astin melayangkan tamparan... Plakk!

Astin sedikit menggapai pipinya yang terasa perih. Sekarang... Sebab sudah seperti ini...

Astin mengangkat pandangan. Mata ruby miliknya menatap tajam gadis di hadapannya, sedangkan bibir tipis cream pucat nya mulai terbuka untuk memprovokasi.

"Putri Cassanova. Apa anda menuduh seseorang hanya dari informasi tidak jelas tanpa memeriksa kebenarannya? Bahkan sampai melakukan tindakan kasar seperti ini."

"Saya rasa itu sikap yang tidak layak bagi seorang tuan putri seperti anda."

Tamparan. Hampir kembali mengenai pipi Astin, untung saja ia sedikit mencondongkan tubuh ke belakang. Gadis dengan tinggi 155 cm di hadapannya nampak merasa sangat kesal, saat aksinya digagalkan.

"Diam! Aku tidak ingin mendengar kalimat itu dari bajingan yang suka bermain wanita sepertimu. Dan bajingan mesum sepertimu memang pantas mendapatkan itu!"

"Jika harus mempercayai perkataan Edwin atau bajingan sepertimu, sudah jelas aku lebih mempercayai temanku."

Sudah tidak ada alasan untuk tidak membalas gadis kasar ini. Astin akan menggunakan informasi rahasia yang dimiliki gadis sumbu pendek ini, untuk memastikan kebenaran mengenai ingatan kehidupan masa lalunya.

Astin sedikit menyibak poni belah tengahnya, sehingga pandangan mata ruby-nya yang menatap tajam terlihat lebih jelas. Sembari menyeringai ia kembali memprovokasi.

"Teman? Saya rasa anda tidak hanya mengganggap Win'ster sebagai teman semata."

"Selama ini anda bahkan tidak terlalu mempedulikan saya mendekati Alisha."

"Bukannya anda seharusnya merasa senang? Dengan suka rela saya memisahkan Alisha dari sisi lelaki yang anda..."

Provokasi Astin tiba-tiba terhenti, ketika kobaran api mulai menyelimuti keberadaan gadis yang kini benar-benar ditelan emosi.

"Tutup mulutmu! Walaupun aku menyukai Edwin sekalipun, aku tidak rela jika Alisha bersama dengan bajingan seperti..."

Tepat sasaran. Di tengah ledakan emosi, putri Ellicia tidak sengaja mengatakan sesuatu yang ia pendam begitu dalam.

Ia lantas segera menutup mulutnya. Kobaran api yang menyelimuti dirinya juga menghilang dengan seketika.

Melihat provokasinya mendapatkan hasil, Astin lantas tertawa lepas.

"Hahaha... Saya tidak menyangka kalau anda benar-benar menyukai tuan kesatria."

"Diam! aku hanya..."

Astin mencondongkan tubuh. Sehingga tatapan tajamnya benar-benar bertemu dengan mata merah menyala gadis di hadapannya.

"Bagaimana jika Alisha mengetahui, kalau sahabatnya sendiri berniat mencuri lelaki yang selalu bersamanya sedari kecil?"

Putri Ellicia sempat tertegun. Tetapi melihat wajah Astin yang semakin mendekat, ia lantas segera mendorongnya.

"Apa kamu berniat mengancam ku?!"

Astin sedikit mengibas seragam putih yang sempat disentuh oleh putri Ellicia, seolah ada sesuatu yang kotor menempeli nya.

"Tidak-tidak... Saya hanya ingin anda tidak terlalu ikut campur dan memperburuk masalah."

"Apa kamu menganggap ku sebagai pengganggu?!"

"Jika anda tidak ingin terkena masalah, lebih baik anda mendengarkan peringatan saya. Saya tidak dapat berjanji mulut ini akan tetap tertutup, jika anda berani ikut campur lagi."

"Bajingan berengsek, sekarang kamu benar-benar mengancam ku."

Merasa aksinya digagalkan dan posisinya akan terancam bila ia meneruskan,

Putri Ellicia lantas segera beranjak. Dari Astin yang tengah menatapnya dengan pandangan sinis.

"Awas saja kalau sampai berani membocorkan rahasiaku. Aku pasti akan menghabisi mu!"

...Bersambung....

...Marika Callista. Pinterest....

1
Mizuki
shota🗿
Aegis Aetna: mau bikin cerita dark fantashy MC nya dia, soalnya latar belakang dia sangat gelap...
total 1 replies
Mizuki
onotope swiish-nya agak ganggu deh perasaan
Aegis Aetna: gak papa...
total 1 replies
Amelia
ayo semangat terus untuk up nya ❤️👍
Aegis Aetna: siap kakak.
total 1 replies
👁Zigur👁
sampe sini dulu. nice pict🙏🙏
Aegis Aetna: oke bang.
total 1 replies
Bilqies
🙈🙈🙈🙈
Aegis Aetna: tenang masih aman.
total 1 replies
Bilqies
janji yaa, awas sampai kamu ingkar, gue bejek loe
Aegis Aetna: iya tenang Astin gak akan ingkar, dia gak bakal mengabaikan Restia lagi, dan lebih perhatian...
total 1 replies
Bilqies
tapi setidaknya kamu tidak perlu menyakiti restia seperti itu 😤😤
Bilqies
kok aku jadi mewek gini ya Thor, jadi ikutan sedih huhuhuhu
Aegis Aetna: iya jahat banget Astin.
total 1 replies
Bilqies
bagaimana kamu gak terluka Astin, sudah jelas jelas kau seperti itu tapi tetap saja menyangkalnya
Bilqies
waduh segitunya ya sampai melepuh tuh kulit
Aegis Aetna: kalo gak pakek item perlindungan auto meleleh...
total 1 replies
Bilqies
jadi ngeri pas bayangin adegan kelahinya
Bilqies
woow keren
Bilqies
balas aja Astin jangan diam aja
Aegis Aetna: gak boleh gitu.
total 1 replies
Bilqies
setuju 👍
Aegis Aetna: setuju untuk gebkin Astin.
total 1 replies
Mizuki
btw, cuma perasaanku atau emang sifat cweknya pada anoo semua
Mizuki: 😂😂😂😂😂
Aegis Aetna: anoo gimana nih bang coba jelaskan.
total 2 replies
Amelia
siapa kah itu?...
Aegis Aetna: sudah bisa ditebak.
total 1 replies
Bilqies
3 bab dulu ya Thor, nanti lanjut lagi 🥰🥰
Aegis Aetna: oke, slowww...
total 1 replies
Bilqies
apa Astin berusaha menyembunyikan statusnya dari orang orang thor
Aegis Aetna: okee...
Bilqies: bakalan ap Thor....
aaah jadi penasaran niih,
oh ya Thor mampir ya di karya baruku...
total 3 replies
Bilqies
yakin itu benar ? jangan asal tuduh sebelum tau kebenarannya
Aegis Aetna: susah ngadepin orang emosian, apalagi kalo mereka udah ngecap jelek kita. mau benerpun pasti disalahin.
total 1 replies
Bilqies
waaah Astin keren kali dirimu 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!