Tragedi, kematian, dendam, hingga keserakahan seorang ayah mulai terungkap pada kasus kematian sejoli yang penuh misteri hingga melibatkan banyak pihak, bahkan terjadinya korban salah tangkap.
Akankah dalang utama dalam kasus ini terungkap?
Jangan lewatkan cerita lengkapnya di Noveltoon.
Terimakasih🙏🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gubuk Baca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1 Tahun Kemudian
“Hiks.. terimakasih, terimakasih! Sudah mau menerima aku apa adanya, hiks.. hiks.. Tapi Bagas, aku, aku yang tidak bisa menerima ini semua. Kau taukan, aku sangat mencintaimu sayang! Terimakasih karena telah berlari kearahku, menghampiriku, meski kau tau apa yang telah terjadi padaku saat ini!”, ucap Fivian.
Ia menyadari bahwa Bagas pasti bisa menebak apa yang telah terjadi pada dirinya saat ini. Akan tetapi, Bagas masih tetap berlari kearahnya dengan perasaan resah nan gelisah yang membuat Fivian merasa dirinya cukup beharga.
Namun demikian, rasa bersalah dan rendah diri lebih besar menguasai alam kesadaran Fivian yang membuatnya kian bersalah pada Bagas yang diketahuinya cukup tulus akan dirinya saat ini.
“Apa maksudmu? Kau melihatku saat ini, kau dimana sekarang? Apa yang sebenarnya terjadi padamu?”, tanya Bagas yang terus mencari keberadaan Fivian disana yang telah melihat dirinya tiba di kantornya.
“Hiks.. Bagas, aku sangat mencintaimu, kau tau itukan?”
“Tentu saja aku tau sayang, kau dimana sekarang. Cepat keluar, jangan buat aku tak karuan begini. Hiks.. dadaku serasa sesak sayang, aku mohon!”, ucap Bagas yang tak sanggup lagi menahan air matanya.
Mengetahui Bagas yang menangis itu mebuat luka kian membesar di hati Fivian yang saat ini tidak tau harus bagaimana menghadapi Bagas.
“Bagas, hiks.. Terimakasih, terimakasih kau telah membuktikan perkataanmu bahwa ‘tidak ada yang bisa memisahkan kita kecuali maut’. Terimaksih sudah datang dan menepati janjimu sayang, tapi aku, aku yang tidak sanggup,huhuhu.. Aku tidak sanggup menghadapi ini semua, maafkan aku, cintaku!”
“Fi-fivian, tenang ok! Jangan bertindak gegabah sayang, aku mohon hiks..”, ucap Bagas yang melihat kini Fivian berdiri di tembok pembatas gedung untuk mencegah orang terjun bebas kebawah.
“Maaf, maafkan aku bagas. Aku akan selalu mencintaimu, selamanya!”
Brughkkkk…
Fivian pun memilih mengakhiri hidupnya tanpa kejelasan akan apa yang telah menimpa dirinya, hingga membuatnya gelap mata untuk mengakhiri hidupnya tepat di depan Bagas.
Suara tubuh Fivian yang jatuh tepat di atas salah satu mobil yang terparkir di dekat gedung itu cukup menyita banyak mata, semua orang yang berada dekat dengan tkp langsung berhamburan melihat apa yang telah terjadi.
Dan, Betapa terkejutnya orang-orang itu melihat mayat yang jatuh dari lantai 45, wajahnya yang hancur, tubuhnya di lemuri darah, bahkan darah kental itu melumuri mobil mewah yang kini telah rusak lantaran benturan keras dari tubuh Fivian.
Namun ada pemandangan yang lebih mencengangkan lagi, Bagas yang ada disana terdiam mematung dengan tubuhnya yang di penuhi darah Fivian yang kecipratan hingga mengenai pakaian bagas saat itu.
“Fi, Fi-vian..!”, ucap Bagas yang terbata-bata atas apa yang ia saksikan barusan.
Tubuhnya gemetaran, kakinya berat untuk melangkah, mulutnya berat untuk terbuka, namun akal sehatnya lebih kelut lagi, berusaha menepis fakta menjadi sebuah mimpi belaka lantaran tak mau kehilangan pujaan hati tercinta.
“Ya Tuhan, bagaimana gadis itu melompat dari lantai setinggi itu?”
“Kenapa ia memilih mengakhiri hidupnya sendiri?”
“Apa yang kalian lakukan, cepat hubungi polisi!”
“Lihatlah, pemuda ini terkena darahnya”
“Ya Tuhan, dia pasti sangat syok menyaksikan semuanya!”
Begitulah komentar orang-orang yang ada disana menyaksikan peristiwa mengerikan yang telah terjadi pada sebuah perusahaan yang bergerak di dunia hiburan.
Seketika, berita seorang gadis yang disembunyikan identitasnya ini menjadi viral dalam semalam lantaran mengakhiri hidupnya tepat disebuah perusahaan yang saat ini tengah naik daun di Kota J.
...***...
1 Tahun Kemudian.
“Fivian, kenapa? Kenapa kau harus mengakhiri hidupmu dengan cara seperti itu, kau tau?! Betapa kerasnya aku berusaha untuk mencari tau kebenarannya. Hiks.. SAYANG!!! Apa yang harus aku lakukan sekarang hiks..”, pekik Bagas diatas jembatan yang banyak di lalui oleh kendaraan roda empat.
Ia yang saat itu mendapat panggilan dari pengacaranya bahwa kasus sang kekasih akan segera ditutup oleh jaksa penyidik lantaran bukti yang tak kunjung mereka temukan hingga saat ini, meski dirinya telah kehilangan banyak hal.
Barulah ia memarkirkan kendaraanya dan berteriak mengarah ke sungai yang ada dibawah jembatan itu.
“Setidaknya katakan padaku apa yang telah terjadi padamu agar aku bisa menuntut keadilan, tapi kenapa? Kenapa kau malah memilih pergi tanpa kejelasan begini, hiks.. Fivian, aku tau sesuatu yang buruk pasti telah terjadi padamu, tapi aku tidak bisa menemukan bukti apa pun. Apa yang harus aku lakukan sayang, jika seperti ini terus, aku akan merasa bersalah selamanya padamu hiks..”
“Hei nak, apa yang kau lakukan di tepi jembatan begini?”, ucap seorang pria paruh baya yang lewat.
Ia yang memperhatikan gelagat aneh dari Bagas ini pun menuruni mobilnya lantaran mengira Bagas akan mengakhiri hidupnya dengan terjun kebawah sana.
“Hiks.. apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak bisa membuktikan kematiannya. Aku tau sesuatu yang buruk pasti telah terjadi!”, ucap Bagas yang menggerutu pada orang yang tak ia kenal itu.
Namun, pria paruh baya yang diikuti oleh seorang gadis muda di belakangnya itu tidak bisa mengabaikan Bagas yang postur tubuhnya terlihat mengancang-ancang untuk melompat ke dalam sungai yang ada di bawah jembatan itu.
“Apa maksudmu? Tenanglah, mari kita bicarakan baik-baik ok!”, ucap pria tua itu yang tidak mengerti apa yang telah terjadi pada Bagas saat ini.
Di tengah percakapan dua orang ini, sang gadis yang mengikuti pria paruh baya itu memperhatikan ada sesuatu dibawah sana yang terlihat mengapung.
Pandangannya yang teralihkan itu pun terus memperhatikan sesuatu yang mengapung di atas air berarus deras di bawah sana. Namun karena jarak yang cukup jauh, ia tidak bisa melihat dengan jelas apa yang tengah mengapung disana.
“Ayah, apa yang mengapung di air itu?”, tanyanya sang gadis yang tampak masih menduduki bangku SMA itu pada pria paruh baya yang tengah menenangkan Bagas saat itu yang ternyata adalah ayahnya.
“Hem, mengapung? Apa maksudmu?”
“Lihat kebawah sana!”, ucap sang gadis yang berhasil mencuri perhatain Bagas dan sang ayah untuk melihat kearah sungai, disana terlihat sesuatu yang mengambang dan mencurigakan.
“Sial, cepat hubungi polisi!”, ucap sang ayah setelah memperhatikan sejenak apa yang tengah mengambang di atas sungai.
“Apa maksud ayah?”
“Itu mayat, apa yang kau lakukan? Cepat hubungi polis!”, ujar sang ayah yang membuat putrinya dan Bagas tertegun sesaat.
Pikir Bagas, bagaimana mungkin ia bisa melihat benda apa yang ada dibawah sana dalam jarak sejauh itu, apa benar itu adalah mayat?
Bagas yang masih muda saja tidak bisa melihat dengan jelas apa yang tengah mengapung disana, namun hal yang lebih mengejutkan pun terjadi.
2 kopi meluncur
jangan buat masalah baru ya thorrrr..
misteri laura dan david harus selsai, jangan kayak kasus pacar bagas yg hilang authr buat/Sob//Sob//Sob/
terus kema*** nya yang memar itu gimana????