NovelToon NovelToon
Become The Billionaire'S Wife

Become The Billionaire'S Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:7.6M
Nilai: 5
Nama Author: Sujie

Namanya Elisa, dia terlahir sebagai putri kedua dari keluarga Hanggara, namun hal itu tak membuat nasibnya bagus seperti kakaknya.

Dia bahkan dikenal sebagai perempuan arogan dan sangat jahat di kalangannya, berbeda dengan kakaknya yang sangat lembut dan pandai menjaga sikap.

Marvin Wiratmadja, adalah putra dari Morgan Wiratmadja. Terlahir dengan kehidupan super mewah membuatnya tumbuh menjadi orang yang sedikit arogan dan tak mudah di dekati meski oleh lawan jenisnya.

Namun siapa sangka, ketertarikannya justru tertuju pada seorang gadis yang dikenal berhati busuk dan semena-mena bernama Elisa Hanggara.

Bagaimana takdir akan mempertemukan mereka?

Baca episodenya hanya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sujie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Marvin

Sementara di tempat yang lain.

"Aku sedang tidak ingin ke kantor, Pi,"

Suara Marvin sangat manja di dalam kamarnya. Sejak tadi ia berguling-guling tidak jelas di dalam kamarnya. Si jantan ini memang seperti dua kepribadian. Dia tegas dan berwibawa di hadapan bawahannya, tapi super manja pada ayah dan ibunya.

Ia saat ini tengah menerima telepon dari Papi kesayangannya.

"Hari ini adalah hari pertama kita di kantor gedung utama, Marvin. Banyak hal yang harus Papi tunjukkan padamu! Paman Rey sudah menyiapkan segalanya dan kau membatalkan semuanya? Mau di taruh dimana muka Papi?"

Suara Morgan sangat jelas dan lantang diujung telepon.

"Tapi Marvin sedang tidak ingin pergi, Pi,"

"Tidak ada alasan! Cepat datang kemari, sebentar lagi kau yang akan menjadi pemimpin utama di perusahaan!" perintah Morgan. Ia lalu memutuskan telepon secara sepihak tanpa ingin mendengar alasan apapun.

Di kantor, semua Dewan Direksi serta semua para manajemen penting sudah berkumpul dan siap sejak tadi. Morgan juga bahkan sudah siap bersama sekertarisnya. Tapi pemuda bernama Marvin Wiratmadja, seorang yang akan menjabat sebagai Presiden Direktur selanjutnya justru belum menampakkan batang hidungnya.

"Rey, cepat hubungi kembali putramu! Suruh bawa Marvin kemari!"

"Sudah, Tuan. Saya sudah mengirimkan pesan untuk Ken,"

"Entah siapa yang ditiru olehnya, suka sekali membuat orang menunggu," gerutu Morgan.

Sudah sekian lama, tapi anda tidak berubah juga. Tuan Marvin itu sama seperti anda. Apa anda tidak ingat masa muda anda?

Morgan menunggu dengan bosan di ruangannya. Ruangan yang entah sudah berapa tahun, ia percayakan pada salah satu anak buah Rey.

Hari ini, setelah mengambil waktu tenang selama satu minggu sejak kembali ke tanah air, ia mulai aktif memantau perusahaan secara langsung.

Rencananya hari ini ia akan mengenalkan putra yang selama ini tidak pernah memperlihatkan dirinya ke publik, untuk menjadi calon Presiden Direktur yang baru nantinya.

Hingga beberapa waktu kemudian, pemuda yang ia tunggu-tunggu pun datang.

"Siang, Pi," sapa Marvin saat memasuki ruangan ayahnya.

"Dari mana saja, kau?" tanya Morgan seraya menatap tajam pada putranya.

"Dari rumah,"

"Ya sudah, cepat ke ruang meeting sekarang! Semua orang sudah menunggu kita,"

Mendengar perkataan ayahnya, Marvin pun menurutinya begitu saja.

Dia masih tidak fokus hari ini. Ia masih sangat penasaran dengan Elisa.

Sebenarnya Marvin bukanlah orang yang malas mengurusi perusahaan, hanya saja saat ini ia butuh waktu untuk sendiri. Ia ingin menemui Elisa sekali lagi, ingin sedikit mengobrol dan mengetahui tentang gadis itu.

"Marvin," panggil ayahnya.

"Ya?"

"Apa kau sedang tidak sehat? Nak, hari ini adalah kesan pertamamu di hadapan tim di Indonesia. Papa harap kamu bisa bersikap dengan baik sebagaimana mestinya," Morgan menepuk bahu putranya.

"Tentu saja, Pi. Marvin akan berusaha," jawabnya tak ingin mengecewakan.

Mereka kemudian masuk ke dalam ruangan yang hampir seluruh kursinya telah ditempati oleh masing-masing undangan, sesuai dengan kedudukan masing-masing. Tersisa empat kursi untuk orang-orang yang baru saja masuk keruangan itu.

Mereka semua berdiri saat Morgan dan putranya terlihat memasuki ruangan. Semua orang yang ada disana menundukkan kepalanya dengan sopan, menunggu keempat orang itu duduk ditempatnya, baru mereka kembali duduk.

Rey membuka suara dan memulai jalannya acara pertemuan hari ini. Mempersilahkan Morgan untuk memberikan sepatah dua patah kata sebagai sambutan.

Acara berjalan baik, Morgan juga memperkenalkan putranya di hadapan Dewan Direksi serta yang lainnya.

Ia mengumumkan jika Marvin juga akan segera menggantikan posisinya sebagai pimpinan tertinggi, menggantikan dirinya nanti.

Morgan juga memperkenalkan putra dari sekertaris Rey, yang nantinya akan menjadi tangan kanan dari Marvin.

Semua orang hanya manggut-manggut dan tersenyum mendengarnya. Apa lagi memangnya yang bisa dilakukan, sang pemilik tahta memang bebas mau melimpahkan kedudukannya pada siapa saja bukan?

Tak lupa, di sesi menjelang akhir acara, Marvin memberikan sepatah dua patah kata tambahan.

Kata-katanya sangat lugas, hingga semua orang yang ada disitu kagum melihatnya.

Ia juga menjelaskan jika mulai besok dirinya sudah mulai aktif memimpin perusahaan ini.

Yang orang-orang lihat hari ini, Marvin adalah sosok yang ramah, mungkin juga lebih toleran dari pada ayahnya. Tapi siapa juga yang tahu? Ini barulah kesan pertama.

1
Sweet Girl
Sakit jiwa nie Stevi
Sweet Girl
Ruba bener
Sweet Girl
Obat pelangsang
Sweet Girl
Yo mosok koe Ra ro akibat dr obat Pin... Khan lama Urip Nang Londoh...
Sweet Girl
Obatin wes Vin... kasihan si Elisa....
Sweet Girl
Si Ruba
Sweet Girl
Belum tau kejadian sebenarnya sudah komentar, Buk ibuk....
Zery Nurvitha
lah...loe bapak ...kasih lah anak loe mobil....bapak goblok....wwkwkwkwk....
ahyuun.e
Curiga klo stevi dan orang tuanya cuma orang asing yg ngaku" ortunya elisa krn elisa pewaris yg sesungguhnya
Wangintowe Tundugi
jgn2 bukan anak kandung ya
Tri Rahayuningsih
Stevi yg dirumah Hanggara Stevi palsu oplas mungkin
Tri Rahayuningsih
semoga marvin TDK tergoda dan tidak goyah dg tipu muslihat stevi
Memyr 67
𝖽𝖾𝗀 𝖽𝖾𝗀𝖺𝗇
Memyr 67
𝖺𝗄𝗎 𝗒𝗀 𝗋𝖾𝖺𝖽𝖾𝗋 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺. 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗀𝗂𝗍𝗎 𝖽𝗂𝗄𝖺𝗀𝗎𝗆𝗂 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗒𝗎𝗌𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗉𝗎𝗌𝗂𝗇𝗀 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺, 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺 𝗅𝗂𝗌𝖺, 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗆𝖾𝗋𝗀𝗈𝗄𝗂 𝗌𝗍𝖾𝗏𝗂 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗂𝗇𝗍𝗂𝗉 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝗅𝗂𝗌𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖺𝗋𝖺?
Memyr 67
itu tablet untuk depresi ya? stevi kan gila?
Memyr 67
jelas hanggara tidak mengerti jalan pikiran elisa, hanggara kan tidak sadar, kalau dia orangtua yg goblog
Memyr 67
stevi stevi, dikira lisa tidak akan mengacaukan pertemuannya dengan tuan muda wiraatmaja? lisa sudah mengacaukan dari sebelum dia bertemu tuan muda wiraatmaja.
Memyr 67
hanggara dan maria menyesal? tapi tidak menyadari, kalau mereka orangtua yg goblog?
Memyr 67
𝖺𝗉𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝖻𝗎𝗄𝗍𝗂 𝗄𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺𝗋𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗅𝖺𝗀𝗂? 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗂𝗌𝖺 "𝖽𝗂𝗍𝗂𝗉𝗎" 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖾𝖼𝗂𝗅 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖾𝗐𝖺𝗌𝖺, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗅𝖺𝗀𝗂?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!