NovelToon NovelToon
AIRLANGGA 2 Dewaraja Ring Medang

AIRLANGGA 2 Dewaraja Ring Medang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Fantasi Timur / Raja Tentara/Dewa Perang / Ilmu Kanuragan
Popularitas:72.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ebez

Hancurnya Istana dan Kotaraja Wuwatan Mas oleh serangan Ratu Lodaya membuat Prabu Airlangga harus mengumpulkan kembali keluarga dan para pengikutnya yang tercerai-berai. Satu tekad nya untuk mengembalikan kejayaan Kerajaan Medang, membuatnya harus membuat perjanjian dengan Dewa-dewa dari Kahyangan Suralaya tentang nasib anak keturunannya kelak.



Dukungan dari seluruh rakyat Medang juga keluarga besar nya membuat semangat Prabu Airlangga kembali membara untuk mengembalikan kejayaan Kerajaan Medang seperti para leluhur nya.



Berhasilkah Prabu Airlangga mengembalikan Kerajaan Medang seperti dahulu? Simak selengkapnya dalam kisah AIRLANGGA 2 Dewaraja ring Medang. Di jamin seru dan mendebarkan. Selamat membaca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ebez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pedang Naga Api melawan Cambuk Api Angin

"Kami tidak pernah berurusan dengan Padepokan Gunung Andong sebelumnya. Tapi jika kalian ingin menjajal kemampuan dari para prajurit Medang, sejengkal pun kami tidak akan mundur!", ucap Mapatih Mpu Narotama dengan tenang.

" Sudah mau mampus masih banyak bicara!

Anak murid Padepokan Gunung Andong, bunuh mereka semua!!", teriak lelaki bersenjata cambuk merah ini lantang.

Tanpa menunggu diperintah dua kali, 10 murid Padepokan Gunung Andong mencabut senjata mereka masing-masing. Sebuah senjata aneh seperti sebuah kail pancing sebesar jempol tangan dengan tali tambang sepanjang 4 depa langsung melesat ke arah Mapatih Mpu Narotama dan para pengikutnya.

Shhhrrreeeeeeeeettthh shhhrrreeeeeeeeettthh!!

Tanpa ragu lagi, Mapatih Mpu Narotama melompat ke udara menghindari lemparan senjata. Sedangkan Parahita langsung melompat mundur sambil menghantamkan telapak tangan kanannya ke arah mereka.

Whhhhuuuuuuuuuugghhh!

Gelombang cahaya biru kehijauan kembali menerabas cepat ke arah ke sepuluh anak buah Iblis Gunung Andong. Hal ini membuat perempuan berbaju hitam yang merupakan pasangan dari Iblis Gunung Andong yakni Dewi Krepi langsung melompat menghadang serangan Parahita dengan tangan yang berselimut cahaya merah kehitaman.

Blllaaaaaaaaammmmmmm!!

Ledakan dahsyat kembali mengguncang seputar bantaran Sungai Kapulungan. Kali ini suaranya lebih keras hingga dalam jarak 300 tombak pun masih terdengar.

Dua orang lelaki berkuda hampir saja jatuh dari pelana kuda mereka masing-masing karena kuda tunggangan mereka mendadak berhenti karena bunyi ledakan keras itu. Untung nya mereka cepat menguasai keadaan dan kembali duduk di atas kuda meskipun harus berhenti.

"Sepertinya ada yang sedang bertarung. Bunyi ledakan Ajian Cadas Ngampar ini berasal dari sana. Ayo kita lihat.. ", usai menunjuk arah barat, si lelaki berkuda itu cepat memacu kuda tunggangan nya ke arah yang ia maksud. Lelaki satunya hanya mengangguk mengerti dan lekas mengikuti langkah si lelaki yang berkuda lebih dulu.

Whhuuuuttth whhuuuuttth..

Plllaaaaaaaakkkk dhhaaaaassshhhh!

Blllaaaaaaaaaarrrrrr!!!

Dewi Krepi tersurut mundur usai beradu telapak tangan dengan Parahita. Perempuan paruh baya berbaju hitam itu mampu bertarung seimbang dengan Parahita tapi sepertinya ilmu silat Parahita ajaran Maharesi Amongraga berada di atas sang bekel prajurit Kerajaan Medang.

Sembari mendengus keras, Dewi Krepi cepat melesat kembali ke arah Parahita. Kali ini dia terpaksa mencabut senjata andalannya yang berbentuk trisula pendek. Dia langsung mengayunkan senjata nya ke arah lambung Parahita.

Shhhrrreeeeeeeeettthh!

Telapak tangan kanan Parahita langsung berputar cepat, menepak punggung tangan Dewi Krepi. Lalu dengan cepat membentuk semacam paruh burung elang dan mematuk pangkal lengan Dewi Krepi. Kejutan cepat ini seketika membuat Dewi Krepi tanpa sadar melepaskan genggaman tangan nya pada gagang trisula.

Akibatnya, trisula itu lepas dari pegangan tangan perempuan paruh baya ini. Parahita cepat menendang gagang trisula itu yang langsung melesat ke arah punggung salah anak buah Iblis Gunung Andong.

Chhhrreeeeeeeeepppph..

Aaaauuuuuuuuuggggghhhh!!

Pria bernasib naas ini seketika jatuh terjungkal bersimbah darah. Dia tewas dengan trisula menusuk punggung tembus dada.

Sementara itu, begitu berhasil mematahkan serangan lawan, Parahita memutar tubuhnya dan melesakkan dengkulan keras pada perut Dewi Krepi. Akibatnya, pasangan Bermana alias Iblis Gunung Andong itu terpelanting ke belakang dan menghantam tanah dengan keras sambil memuntahkan darah segar.

Melihat pasangan nya di jatuhkan oleh Parahita, Bermana sang Iblis Gunung Andong meloloskan cambuk berwarna merah di punggungnya. Dia langsung menyalurkan tenaga dalam nya pada cambuk di tangannya. Seketika muncul api pada cambuk di tangan kanannya itu.

Rupanya Iblis Gunung Andong memegang salah satu dari tujuh pusaka pemuncak di dunia persilatan yang bernama Cambuk Api Angin. Cambuk pusaka ini mampu meleburkan apapun yang terkena sabetan nya dengan api yang ada pada helai cambuk juga menciptakan angin panas dari putaran-putaran nya. Hal ini sudah menjadi rahasia umum yang diketahui oleh seluruh pendekar dunia persilatan.

"Parahita, hati-hati dengan cambuk berapi itu! Jangan sampai kau kena sabetan nya! Berbahaya..!! ", teriak Mapatih Mpu Narotama lantang di sela-sela pertarungan nya melawan para anak buah Iblis Gunung Andong.

Parahita mengangguk cepat, mengerti akan bahaya yang kini mengancam jiwa nya.

Segera setelah Cambuk Api Angin sempurna mengeluarkan api, Bermana si Iblis Gunung Andong langsung melecut Cambuk Api Angin ke arah Parahita.

Cetttaaaaaaaaarrrrrrr!!!

Gelombang panas menderu kencang mengikuti pecutan cambuk berapi. Parahita dengan gesit menghindari serangan itu dengan melompat tinggi ke udara dan mendarat satu tombak jauhnya dari tempat berdirinya semula.

Seorang prajurit Medang yang sedang berada di belakang tempat Parahita langsung menjadi korban dari serangan Si Iblis Gunung Andong. Tubuh nya langsung terbakar usai ujung Cambuk Api Angin mengenai punggungnya. Dia tewas seketika.

Melihat hal itu, Parahita mendengus keras sedangkan Bermana si Iblis Gunung Andong menyeringai lebar seraya menarik ujung cambuk berapi miliknya.

"Hehehehe.. Perempuan cantik, kau sudah melihat keampuhan senjata pusaka ku bukan?...

Menyerahlah! Maka aku akan mengampuni nyawa mu dengan syarat kau menjadi gundik ku.. ", senyum cabul tersungging di bibir Bermana si Iblis Gunung Andong.

Phhuuuuuiiiiiiihhhhhhh!!

" Tua bangka tak tahu diri! Apa kau pikir semua perempuan doyan dengan tubuh bau tanah mu hah? Sudah mau mampus masih juga ingin daun muda... ", hina Parahita segera. Geram dengan hinaan itu, Bermana menggembor murka.

" Dasar tak tahu diuntung!

Akan ku buat mulut tajam mu itu hangus di ujung Cambuk Api Angin ku!! ", usai berkata demikian, Bermana langsung melompat ke arah Parahita dan kembali melecut cambuk berapi nya ke arah gadis cantik itu.

Whhuuuuttth whhuuuuttth whhuuuuttth..

Blllaaaaaaaaaarrrrrr blllaaaaaaaaaarrrrrr Bllaaaaaaaaaammmmmmmm!!!!

Bermana si Iblis Gunung Andong terus mengamuk memburu Parahita saking marahnya karena ejekan perempuan cantik itu. Akibatnya Parahita harus berjumpalitan kesana kemari menghindari serangan salah satu dedengkot pendekar golongan hitam itu. Bajunya penuh dengan keringat, nafasnya juga ngos-ngosan karena sudah banyak mengeluarkan tenaga.

Serangan tak henti-hentinya dari Bermana si Iblis Gunung Andong membuat kelincahan Parahita lama-kelamaan semakin berkurang. Setelah berhasil menghindari serangan Bermana si Iblis Gunung Andong untuk kesekian kalinya, Parahita yang hendak bergerak tersandung akar pohon hingga dia jatuh.

Tak menyia-nyiakan kesempatan ini, Bermana si Iblis Gunung Andong langsung melecut Cambuk Api Angin ke arah Parahita.

Shhhrrreeeeeeeeettthh!

Saat yang kritis ini, sesosok bayangan melesat cepat sambil mengayunkan pedang berpamor merah menangkis lecutan Cambuk Api Angin.

Thhhrrrrrraaaaaaaaaannngggg!!

Dhhhuuuuuuuuuaaaaaaaaarrrrrr..!!!

Gelombang kejut besar tercipta dari benturan dua senjata. Bermana si Iblis Gunung Andong tersurut mundur beberapa tombak ke belakang. Dia langsung menunjuk ke arah sosok yang berdiri gagah di depan Parahita.

"Siapa kau bajingan? Kenapa kau ikut campur urusan ku hah?!", bentak Bermana penuh murka. Belum sempat sosok itu menjawab, Parahita langsung mengenalinya.

" G-gusti Prabu Airlangga??!! ...

Terimakasih telah menyelamatkan saya", ucap Parahita sembari menghormat. Tentu saja Bermana si Iblis Gunung Andong terkejut mendengar Parahita menyebut nama Prabu Airlangga. Akan tetapi ia langsung menyeringai lebar penuh kelicikan.

"Jadi kau Prabu Airlangga? Hahahaha, Jagad Dewa Batara benar-benar berpihak pada ku. Aku Iblis Gunung Andong tidak perlu capek-capek ke Wuwatan Mas, orang yang ku cari sudah datang mengantar nyawa.

Prabu Airlangga, bersiaplah untuk mati! ", teriak kencang Bermana si Iblis Gunung Andong sembari bersiap menyerang.

" Tunggu dulu Kisanak!

Aku tidak pernah kenal dengan mu atau pun pernah menyinggung mu. Ada urusan apa kau ingin membunuh ku?", tanya Prabu Airlangga segera.

"Huhh, kita memang tidak ada silang sengketa sebelum nya. Tapi kau sudah membunuh adik seperguruan ku, Sepasang Iblis Abu-abu. Itu sudah cukup menjadi alasan untuk membunuh mu.

Di tambah lagi, ada satu peti kepeng emas dari Gusti Prabu Wisnuprabhawa yang dikirim pada ku sebagai upah untuk kepala mu. Maka satu dayung dua pulau terlampaui hahahaha..", tawa lepas terdengar dari mulut Bermana si Iblis Gunung Andong.

"Rupanya cecunguk tengik suruhan Prabu Wisnuprabhawa.

Majulah pembunuh bayaran. Biar ku lihat sejauh mana kemampuan dari mulut besar mu", Prabu Airlangga menggerakkan jemari tangan kiri nya sebagai isyarat pada Bermana si Iblis Gunung Andong untuk maju.

"Dasar sombong!! Akan ku buat kau jadi kambing gosong!! ", usai menggembor buas, Bermana langsung menerjang ke arah Prabu Airlangga. Pertarungan sengit antara pemegang senjata pemuncak pusaka dunia persilatan ini pun segera terjadi.

Whhuuuuttth whhuuuuttth whhuuuuttth..

Dhhaaaaassshhhh dhhaaaaassshhhh..

Blllaaaaaaaaaarrrrrr..!!

Ketangguhan kedua pemegang pusaka ini memang bukan main-main. Masing-masing mengeluarkan ilmu beladiri tingkat tinggi untuk mengalahkan lawan, namun lawannya juga bukan pendekar kacangan yang gampang di kalahkan.

Puluhan jurus berlalu dengan cepat. Hampir seratus jurus telah di lalui tapi Si Iblis Gunung Andong belum juga mampu mendaratkan satu pukulan pun di badan Prabu Airlangga. Sebaliknya Maharaja Medang ini sudah berhasil melayangkan beberapa kepalan tangan dan tendangan keras ke tubuh Bermana. Darah segar pun sudah meleleh di sudut mulut lelaki bertubuh gempal ini.

'Kurang ajar Si Airlangga. Dia benar-benar raja yang berilmu tinggi. Aku terpaksa harus menggunakan ilmu pamungkas ku jika tidak ingin mati konyol', batin Bermana.

Segera Bermana si Iblis Gunung Andong mengerahkan seluruh tenaga dalamnya pada Cambuk Api Angin. Kobaran api pada helai cambuk membesar dan semakin panas. Rupanya dia ingin mengerahkan Ajian Api Neraka yang menjadi ilmu pamungkasnya.

Melihat itu, Prabu Airlangga pun tak tinggal diam. Cahaya merah di Pedang Naga Api pun semakin menyilaukan mata seiring disalurkan nya tenaga dalam milik Sang Maharaja Medang. Hawa panas pun semakin terasa membuat gerah semua orang. Semuanya segera menjauh dari tempat pertarungan Prabu Airlangga dan Bermana si Iblis Gunung Andong.

Baik Prabu Airlangga maupun Bermana si Iblis Gunung Andong langsung melompat ke arah lawan sembari mengayunkan senjata mereka masing-masing dan....

Dhhhuuuuuuuuuaaaaaaaaarrrrrr!!!

1
Asep Dki
bakalan tambag lgi selir nih airlangga..😆😆😆👍👍👍
andymartyn
gak terbayang bagaimana renggos, doyok ama Bancak kalau ngobrol pasti seru
Esther M
nambah bojo maning kang Ebez....sang Prabu mantabbb...
Idrus Salam
ternyata atas izin Prabu Airlangga, Tumenggung Sakri dapat menggunakan Pedang Naga Api yang menjadikan Mpu Sakri dikemudian hari adalah orang yang menyimpan Pedang Naga Api hingga ke tangan pemegang selanjutnya.
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾
lo baca itu gak bangg @🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅 Dyah KencanaWangi.. KencanaWangi.. ini kembaran gw bangg satu biyung tapi beda bopo 🤣 Pendekar berilmu tinggi pulaa.. bukan main dah aah 😊🤭😎
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅: Ouw... lain biyung lain bopo, bilang dong 😅
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾: weh.. adek kembar gw tu... satu biyung lain bopo 😂😂
total 3 replies
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾
ha ha ha.. /Facepalm/ /Facepalm/ /Facepalm/

Tumenggung mah bebaass kalo lagi marah, siapa coba yang berani bantah, apalagi ini Tumenggung Renggos, kumis nya aja serem gitu 🤣🤣
arumazam
seraanghhhh
saniscara patriawuha.
calon bojone sopo iku.... mang eBeezzzz
Eddy Airborne
mantap
Andbie
sip lanjut
Heryala Hery
Heaamm,nnt kamu Dyah kencanawangi jatuh cinta pulak sma Prabu Airlangga,mana mo nantang berkelahi pulak lagi.. 🤔🤔🤔👊🏾👊🏾👊🏾👊🏾👊🏾👊🏾
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Tuh kan kayu gak salah ditendang sama Tumenggung Renggos 😅
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Tumenggung Renggos jangan disuruh berpikir nanti timbulnya emosi, mending disuruh kerja aja pasti rampung 😁
Muchtar Albantani
nambah selir
AbhiAgam Al Kautsar
siagakan barisan
Windy Veriyanti
mung sak nyuk'an...wis entek...😁
to be continued
Nuno Devilito
tambah seru thor...trm ksh updetny
Eddy Airborne
lanjutkan
Windy Veriyanti
Salah satu ajian favoritku...Ajian Waringin Sungsang 👍👏
ajian yang nantinya dipakai oleh Panji Watugunung dan keturunannya
Windy Veriyanti
pilihan yang bijak, Warok Siman 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!