NovelToon NovelToon
Idolaku Kekasihku

Idolaku Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / CEO
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Camomile_tea

Pernahkah kalian membayangkan bertemu dan menjadi dekat dengan seorang penyanyi idol terkenal?
Membayangkannya saja tidak berani... Tetapi berbeda dengan Maya.
Ia sangat mengidolakan Reynold dari groupband starlight yang sangat digandrungi oleh kaum hawa.
Bukan hanya terkenal saja, tetapi Reynold merupakan seorang pengusaha sukses.
Apakah bisa Maya menjadi lebih dekat dengan Reynold yang memiliki banyak sekali fans?
Apakah Maya mampu menjadi seorang kekasih yang tegar untuk seorang Reynold?
Penasaran kan??...
Yukk kita baca saja kisah mereka readers 🫠

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Camomile_tea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2.

"Ka... kamu..." Maya tak bisa melanjutkan kata-katanya karena terkejut dan ini adalah suatu kesempatan emas yang tidak mungkin bisa ia dapatkan lagi pikir Maya.

Lelaki tampan, hidung mancung, rahang tegas dan badan yang atletis itu sangat bisa jika dibandingkan dengan oppa-oppa korea.

"Kenapa? Apa kau mau masuk ke toilet cowok lagi?" Jawab Reynold dengan cengar cengir karena ia merasa lucu melihat reaksi Maya.

"Apa kau benar Reynold Wijaya? Aku tidak sedang mimpi kan? Coba cubit tanganku sekali supaya aku tahu ini kenyataan atau hanya mimpi saja." Ujar Maya.

Ia bisa mengenali jika itu Reynold Wijaya meskipun pria itu sedang mengenakan masker saat ini.

"Hahaha... Hei, ini kenyataan. Kenyataan jika kamu bertemu aku Reynold Wijaya dan kenyataan jika kamu baru saja kau salah masuk ke toilet cowok." Jawab Reynold sambil tertawa terbahak mendengar kata-kata Maya yang menurutnya sangat lucu.

"Sudah aku mau buang hajat ya. Bye adik kecil.." Balas Reynold lagi.

"Ah... Tunggu kak Rey." Cegah Maya sambil berusaha mencekal tangan Reynold tapi dengan cepat Maya langsung melepaskan tangannya karena ia merasa malu sendiri.

"A.. Aku... Bolehkah aku berkenalan dengan kakak? Aku adalah penggemar kakak, sudah lama sekali aku mengidolakan kakak." Kata Maya dengan matanya yang berbinar-binar.

"Bukannya kita sudah kenal barusan." Jawab Reynold.

"Bukan kenalan yang seperti itu kak. Maksudku kenalan yang seperti teman begitu." Jawab Maya kemudian.

"Okay... Namaku Reynold, siapa nama kamu?" Ucap Reynold sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Maya.

"Bukan yang seperti itu kak. Kita kan bukan anak SD yang berkenalan saat di sekolah." Jawab Maya kemudian.

"Terus kamu maunya gimana adik kecil?" bingung Reynold dengan kemauan gadis didepannya ini.

"Aku sudah dewasa ya, aku sudah kuliah dan sekarang semester akhir bulan depan aku akan wisuda." Jawab Maya panjang lebar kepada Reynold.

"Tetap saja kamu lebih kecil dari aku. Okay.. Sekarang jelaskan kepadaku kau ingin kita berkenalan yang bagaimana?" Jawab Reynold kemudian.

Ditempat parkir Rika dan Sasa yang menunggu Maya mulai khawatir karena Maya tidak kembali-kembali.

"Maya ini buang air kecilnya di toilet gedung ini atau di toilet rumah dia sih. Lama banget." Ucap Sasa.

"Sabar aja Sa. Mungkin toiletnya antri, kan lo liat sendiri tadi yang nonton konser itu banyak banget sampai berjubel-jubel. Kita tunggu di mobil aja yuk, kebetulan tadi Maya nitip kunci mobilnya di gue." Terang Rika.

Rika adalah teman yang paling dekat dengan Maya dibandingkan Sasa. Karena Rika orang yang netral dan paling bisa memberikan saran masukan untuk masalah Maya selama ini, sedangkan Sasa sedikit tertutup dan lebih suka memendam masalahnya sendiri.

Kembali kepada Maya dan Reynold.

"Terserah kakak deh mau panggil aku apa." Ucap Maya sambil mengerucutkan bibirnya yang mungil dan merah karena liptintnya.

"Terus gimana dong? Ya udah ini kartu namaku, kau bisa menghubungiku untuk berkenalan lebih lanjut denganku. Udah ya aku harus segera ke toilet dan kembali ke teman-temanku. Mereka pasti sudah menungguku. Bye adik kecil." Jawab Reynold dengan melambaikan tangannya.

Reynold bukanlah sembarangan orang yang memberikan nomer telepon pribadinya kepada siapapun. Tapi entah kenapa ia sedikit tertarik kepada Maya meskipun ini adalah pertemuan pertama mereka, maka dari itu ia memberikan kartu namanya supaya Maya bisa menghubunginya.

Maya yang tidak menyangka akan mendapatkan nomer telepon Reynold hanya diam saja sambil mulutnya menganga melihat Reynold mulai berjalan meninggalkannya.

Tak lama Reynold berbalik ke belakang dan melihat Maya masih berdiri ditempat dengan mulut menganga sambil melihatnya terus tanpa berkedip.

"Awas nanti dimasukin lalat loh mulutnya adik kecil." Seru Reynold dengan tersenyum.

Maya yang baru tersadar langsung menutup rapat-rapat mulutnya.

"Apaan sih... Bye kakak." Jawab Maya sambil sedikit berteriak dan melambaikan tangannya dan Reynold balas melambaikan tangannya.

Maya berjalan keluar hendak menemui teman-temannya. Saat dilihat Rika dan Sasa tidak ada ia lalu mencoba untuk menghubungi Rika.

["Halo Rik, lo dimana? Kok gue ditinggalin sih."] Gerutu Maya.

["Kita udah dimobil May, nungguin lo kelamaan sih capek kita berdiri terus."] Jawab Rika.

Setelah sambungan telepon terputus, Maya melangkah masuk kedalam mobilnya dengan wajah yang berseri-seri.

"Kena angin apa nih kok cerah banget muka lo?" Tanya Rika yang penasaran dengan temannya yang terlihat bahagia sekali.

"Ada deh... kalo gue cerita pasti kalian pada gak nyangka." Jawab Maya yang semakin membuat Sasa dan Rika penasaran.

"Cerita aja sih May... jangan buat kita penasaran." Ketus Sasa yang mulai penasaran juga kenapa sahabatnya yang satu itu begitu ceria, takut jika Maya ada sesuatu kembali dengan Andi mantan Maya yang saat ini sedang ada hubungan dekat dengan Sasa secara sembunyi-sembunyi.

"Tadi waktu gue ke toilet gue ketemu sama babang ganteng gue tau gak sih guys..." jawab Maya dengan bersemangat.

"Dan lo tau... gue sempet ngobrol sama dia meskipun cuma bentar. Tapi gue happy banget." Sambung Maya.

"Ya elah May... gue kira ada apaan lo happy banget kelihatannya." Jawab Sasa. Dia merasa lega karena ternyata tidak ada hubungannya dengan Andi kekasihnya.

"Beneran May?? Gila... terus gimana cerita dong penasaran gue." Rika yang memang lebih dekat dengan Maya ikut senang jika sahabatnya itu bisa move on dari Andi mantannya.

"Beneran dong Ri... ganteng banget tau aslinya kak Reynold itu. Kalau dia jadi pacar gue apalagi suami gue, gak bisa banyangin gue. Mungkin gue bakal syukuran 7 hari 7 malam mengucap syukur kepada yang Kuasa." Ucap Maya panjang kali lebar dengan wajah berbinar-binar.

"Mimpi kok disiang bolong sih lo May." Jawab Sasa.

"Bisa aja kali Sa, kita tidak pernah tahu rencana yang Kuasa untuk kita para hambanya." Ucap Rika dengan bijak.

Setelah obrolan mereka Maya mengantarkan Sasa dan Rika pulang kerumah mereka masing-masing.

Malam hari dikediaman Maya, keluarga Maya sedang makan malam bersama.

"Pa, ma... Maya udah selesai makannya. Maya ke kamar dulu ya, mau baca materi kuliah untuk besok." Pamit Maya kepada orang tuanya.

"Iya sayang, belajar yang rajin ya." Jawab mama Sinta.

Maya berasal dari keluarga yang cukup terpandang dikota Jakarta. Ayah Maya memiliki perusahaan yang bekerja dibidang kontraktor.

Pak Rudi ayah Maya sering bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar untuk membangun gedung-gedung yang ingin mereka bangun dari hotel, villa, apartemen dan lainnya.

"Masih jam 7, enaknya gue ngapain ya? Si Rika sama Sasa lagi apa ya mereka? Hmm... apa gue video call mereka aja kali ya dari pada gue nganggur gak jelas." Lirih Maya.

Rencananya mau baca materi untuk mata kuliah besok. Tapi apa daya rencana tinggal rencana kala rasa malas menderu.

Setelah ia menemukan nama Rika diponselnya tiba-tiba saja ia teringat pada Reynold idola pujaannya.

"Oya gue kan punya kartu namanya kak Reynold. Apa gue coba kirim pesan aja kali ya siapa tahu dibales sama kak Reynold." Lirih Maya kembali dengan wajar berseri-seri.

Akhirnya Maya memberanikan diri untuk mengirim pesan singkat kepada Reynold.

"Halo kak... Ini aku Maya, yang tadi kita bertemu di toilet. Apa kakak masih ingat?" Begitu isi pesan yang Maya kirim kepada Reynold.

5 menit Maya menunggu tetapi tidak ada balasan dari Reynold, dibaca saja belum.

"Lagi sibuk kali ya dia? Kok gak dibaca-baca sih." Sambil rebahan ditempat tidur Maya menunggu balasan dari Reynold. Maya mulai kesal sendiri karena pesannya tidak dibaca apalagi dibalas oleh Reynold.

30 menit telah berlalu dan Maya mulai mengantuk dan memejamkan matanya menyelami alam mimpi.

********

1
Dwi Winarni Wina
maya sangat ngefan's banget sm rey nold..
The Taste Of Love👩‍🍳👨‍🍳
mampir kak
Camomile_tea: Silahkan kak... Terimakasih buat dukungannya. maaf kalau masih ada salah2 ya 🙏😊
total 1 replies
Camomile_tea
Jangan lupa berikan penilaian, like, komen dan vote ya teman-teman... dukungan kalian sangat bermanfaat untukku. semangat!! 😊
Ritsu-4
Hati-hati ketagihan membaca! Ceritanya sungguh menghibur 👏
Camomile_tea: Terimakasih kak... Semoga suka ya sama ceritanya 😊
total 1 replies
Fu Jinlee
Menghidupkan imajinasi
Camomile_tea: Terimakasih kak... semoga suka ya sama ceritanya 😊
total 1 replies
Camomile_tea
Halo... jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya... Terima kasih 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!